Anda di halaman 1dari 22

LITERATUR REVIEW

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LANSIA DALAM PERAWATAN DIRI

OLEH :

AINOUR SYIVA

NIM 16631547

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2019
SURAT PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa Literature Review ini adalah hasil karya saya sendiri dan belum pernah

dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di

Perguruan Tinggi manapun

Ponorogo, Juli 2020

Yang Menyatakan

Ainour Syiva

NIM. 16631547
LEMBAR PENGESAHAN

“LITERATUR REVIEW : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LANSIA DALAM


PERAWATAN DIRI”

Ainour Syiva
LITERATUR REVIEW INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL JULI 2020
Oleh :
Pembimbing I

ELMIE MUFTIANA, S,Kep.Ns,M.kep

NIDN. 0703127602

Pembimbing II

SHOLIHATUL MAGHFIRAH, S.Kep.Ns.,M.Kep

NIDN. 0726058701

Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Sulistyo Andarmoyo,S.Kep., Ns., M.Kes

NIK 19791215 20030212


KATA PENGANTAR

Bissmillahirrohmanirrohim…

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Ilahi Robbul Izzati, yang

berkat rahmat dan karunianya peneliti dapat menyelesaikan skripsi berupa literatur review ini.

Tujuan penyusunan skripsi literatur review ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjanan Keperawatan program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.

Dalam penulisan Literatur Review ini peneliti mengambil judul “Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Lansia Dalam Perawatan Diri”. Mengingat keterbatasan pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan penulisan, Literatur Review ini tidak luput dari kekurangan dan

belum sempurna, namun penulis berharap semoga skripsi literatur review ini dapat bermanfaat

bagi penulis khususnya serta bagi semua pihak yang berkenan memanfaatkannya.

Pada proses penyususnan Skripsi Literatur Review ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada Ibu Elmie Muftiana,

S,Kep.Ns,M.Kep dan Ibu Sholihatul Maghfirah, S.Kep.Ns.,M.Kep selaku Dosen Pembimbing

yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan sampai

terselesaikanya skripsi literatur review ini. Selain itu juga penulis mengucapkan terimakasih

sebesar – besarnya kepada :

1. Alm.Sugito, Ibu Jumiati dan M.Abbas selaku Support System pertama yang memberikan

semangat paling luar biasa dalam proses menuju kelulusan ini.


2. Bapak Drs. H. Sulton M.Si Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang

telah memberikan kebijakan dengan sebaik – baiknya.

3. Bapak Sulistyo Andarmoyo S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

4. Ibu Dian Laila selaku Wali Kelas dan Motivator selama belajar di Universitas

Muhammadiyah Ponorogo.

5. Keluarga besar S1 Keperawatan angkatan 2016 selaku sahabat berproses selama 4 tahun

yang banyak memberikan hikmah – hikmah keilmuan.

6. Dan Sahabat – sahabat sefrekuensiku, Monica Lisa Oktiama, Robania Marjuni Putri, dan

Rofiatul Fikria.

Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas

bantuan, nasehat dan dorongan dalam penyusunan skripsi literatur review ini. Semoga amal

ibadah, dan dorongan serta do’a yang senantiasan diberikan kepada penulis dengan tulus

mendapatkan Rahmat dan Karunia dari Allah SWT, Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Ponorogo, Juli 2020

Penulis,
ABSTRAK

Introduction :

Tujuan :

Metode :

Sumber pustaka yang digunakan :

Hasil :

Kesimpulan :

Saran :

Kata Kunci :
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN PENGESAHAN
MOTO
KATA PENGANTAR
ABSTRAK (Bahasa Inggris : IMRAD - Introduction, Methodology, Result, And Discussion)
DAFTAR ISI, TABEL, GAMBAR, LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 METODE
2.1 Strategi Pencarian Literatur
2.1.1 Framework yang digunakan PICO
2.1.2 Kata Kunci yang digunakan
2.1.3 Data base atau searchengine (Shopus, Medline dkk)
2.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi
2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
2.3.1 Hasil Pencarian dan Seleksi Studi
2.3.2 Daftar Artikel Pencarian
BAB 3 HASIL DAN ANALISIS
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Conflict of Interest
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini membuat jumlah

penduduk lansia meningkat. Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan masalah terutama

dari segi kesehatan dan kesehatan lansia (Notoatmodjo, 2017). Masalah yang mendesak saat

ini di negara maju adalah meningkatkatnya beban ekonomi terkait dengan penuaan

masyarakat. Orang lanjut usia membutuhkan bantuan orang lain untuk mempertahankan

kehidupan social mereka, khususnya dalam bidang kebersihan pribadi, kegiatan keuangan,

kesejahteraan optimal dan perawatan kesehatan. Orang lanjut usia dapat menjadi

ketergantungan pada orang lain saat akan melakukan aktifitas fisik terutama pada perawatan

diri. Perawatan diri merupakan langkah awal mewujudkan kesehatan. Dengan tubuh yang

bersih meminimalkan resiko terhadap kemungkinan terjangkit suatu penyakit, terutama

penyakit yang berhubungan dengan keberihan diri yang buruk. Hal-hal yang muncul bila

lanisa kurang menjaga kebersihan dirinya diantaranya adalah gatal-gatal dan tubuh lebih

mudah terkena penyakit terutama penyakit kulit.

Permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia secara individu, pengaruh proses menua

dapat menimbulkan berbagai masalah baik fisik, biologi, mental maupun social ekonomi.

Faktor yang mempengaruhi lansia dalam perawatan diri yaitu self-efficacy atau keyakinan

diri , dukungan keluarga dan pengetahuan lansia dalam perawatan diri. Menurut Bandura

(2006), Self-efficacy didefinisikan sebgaai keyakinan seseorang terhadap kemampuannya

dalam menghasilkan tindakan sesuai tujuan yang ingin dicapai dan mempunyai pengaruh di

keidupan mereka. Self-efficacy akan mempengaruhi bagaimana seseorang yang berfikir


merasa memotivasi diri dan bertindak. Ada beberpaa faktor yang memperngaruhi self-

efficacy antara lain jenis kelamin, usia, pendidikan dan pengalaman. Menurut Kaplan &

Sadock (1998), Dukungan keluarga merupakan seuatu hubungan inte personal yang

melindungi seseorang dari efek stress yang buruk. Perawatan diri adalah salah satu

kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan

kehidupannya. Anggota keluarga belajar disiplin, budaya, norma melalui interaksi dalam

keluarga sehingga individu mampu berperan di masyarakat.

Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 bahwa Indonesia merupakan lima besar

negara dengan jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia yang mencapai 18,1 juta jiwa (7,6

%) dari total penduduk (Moeloek, 2016). Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan

tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Ada 19 provinsi

(55,58%) provinsi Indonesia memiliki struktur penduduk tua bahwa tiga provinsi dengan

persentase lansia terbesar adalah di Yogyakarta (13,81%), Jawa Tengah (12,59%) dan Jawa

Timur (12,25%).

Adapun keluarga dalam hal ini sangat diperlukan yaitu dalam menjaga kesehatan

keluarganya terutama dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri yang kurang karena

keluarga cenderung menjadi seorang reaktor terhadap masalah-masalah kesehatan dan

menjadi aktor dalam menentukan masalah kesehatan anggota keluarganya. Salah satu hal

yang penting yang akan membawa pengaruh bagi kesehatan dan psikis lansia adalah

kebersihan. Perawatan diri itu sendiri sangat dipengaruhi oleh individu dan kebiasaan.

Menurut Senja, Amalia & Prasetyo, Tulus (2019), apabila dukungan keluarga terhadap lansia

terhiraukan maka lansia akan berdampak perawatan dirinya berkurang seperti pakaian harian

yang kotor dan lingkungan rumah kotor, kehilangan semangat beraktifitas, sering depresi
(mood buruk), tidak percaya diri dan gampang lupa. Jadi, berdasarkan permasalahan

kesehatan yang telah dibahaskan diatas, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan

usia lanjut, dalam pemenuhan perawatan diri lansia harus di dukung adanya peran yang besar

yaitu dukungan keluarga dengan menanamkan pribadi yang memiliki sifat self-efficacy..

Berdasarkan permasalahan diatas maka penulisan literature reviuw ini bertujuan untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi lansia dalam perawatan diri. Self-efficacy atau

keyakinan diri merupakan faktor utama untuk mempengaruhi perawatan diri. Dan semakin

tinggi self-efficacy individu maka akan semakin baik perawatan dirinya (Bandura, 2006).

Dukungan keluarga juga berperan penting dalam proses perawatan diri pada lansia karena

ikatan kekeluargaan yang kuat sangat membantu ketika lansia menghadapi masalah dan

keluarga adalah orang yang paling dekat hubunganya dengan lansia (Menurut friedman,

1998). Serta lansia yang memiliki pengetahuan cukup tentang kebersihan diri

merupakan lansia yang mengetahui dan memahami manfaat dari kebersihan diri, hal ini

bisa diperoleh dari pengalaman serta informasi yang diperoleh dari media berupa TV,

Radio, Majalah dan lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah : Bagaimana Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lansia Dalam

Perawatan Diri ?

1.3 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Lansia Dalam Perawatan Diri.


BAB 2

METODE

2.1 Pencarian Literatur

2.1.1 Framework yang digunakan

Strategi yang digunakan untuk mencari artikel menggunakan PICOS framework

1) Populasi/Problem, populasi atau masalah yang akan dilalui

2) Intervention, suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorngan atau masyarakat

serta pemaparan tentang penatalaksanaan.

3) Comparation, penatalaksaan lain yang diguanakn sebagai perbandingan.

4) Outcame, hasil autau luaran yang diperolah pada penelitian.

5) Study desain, desain penelitian yang digunakan oleh jurnal yang akan dirivew.

2.1.2 Kata Kunci

Pencarian artikel atau jurnl menggunakan keyword dan Boolean operator (AN, OR, NOT

or AND NOT) yang digunakan untukmemperluas atau menspesifikasikan pencarian,

sehingga mempermudah dalam penentuan artikel atau jurnal yang digunakan. Kata kunci

yang digunakan dalam penelitian yaitu, “ family suport” AND “elderly self-efficacy” AND

“self-care”.

2.1.3 Database atau Search engine

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh bukan

dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitia yang telah dilakukan.

Oleh penelitian-penelitian terdahulu. Sumber data yang sekunder yang didapat berupa
jurnal yang relevan dengan topic dilakukan menggunakan database melalui Science Direct,

Pubmed, Google Scholar

2.2 Kriteria Inklusi Eksklusi

Table 2.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi dengan format PICOS

Criteria Inclussion Exclussion


Populasi/Problem Lansia yang tidak mengalami Lansia yang mengalami
penyakit akut penyakit akut
Intervensi Faktor-faktor lansia, Faktor-faktor lansia,
perawatan diri perawatan diri
Compare Tidak ada perbandingan Tidak ada perbandingan
Outcome Adanya faktor yang Tidak adanya faktor yang
mempengaruhi lansia dalam mempengaruhi lansia dalam
perawatan diri perawatan diri
Study Desain and Publication Cross-sectional, korelasi, Systematic literature riview
Type Cross-sectional eksploratif
Publication years Jurnal terbit setelah 2015 Jurnal terbit sebelum 2015
Laguage Bahasa Inggris, Indonesia Selain bahasa inggris dan
bahasa Indonesia

2.3 Seleksi Study dan Penilaian Kualitas


Methode
Perencanaan menggunakan keyword seleksi data
base. Science direct : 520, Pubmed: 31.684,
Excluded (n=4.290)
Google Scholar: 8.211.
Probem/Populasi:
N= 17.618 - Tidak Sesuai dengan topik
(n= 1725)
Intervensi:
- Faktor medikasi (n=1370)
Seleksi jurnal 5 tahun terakhir:
Outcame:
N= 17.618 - Tidak ada yang
mempengaruhi lansia
dalam perawatan diri (n=
630)
Seleksi judul dan duplikat Study design:
- Cross-sectional (n=356)
N= 4.404
- korelasi, (n=105)
-Cross-sectional eksploratif,
(n=114)
Identifikasi abstrak

N= 114

Exluded (N=104)
Jurnal akhir yang di dapat menggunakan rumusan - Self-care (n=29)
dan tujuan
- Karena populasi di luar
N= 16 lansia (n=6)
- Tujuan penelitian tidak
sesuai (n=71)
BAB 3

HASIL

3.1 Daftar Artikel Pencarian

No Autor Tahun Volum Judul Metode Hasil Penelitian Data


e, (Desain, Base
Angka Sample,
Variabel,
Instrumen,
Analisis)
1. Cristina 2018 Self-care D: cross- Perawatan diri Science
Imaginari profiles of sectional berarti mampu Direct
o, Magda the elderly eksploratif merawat diri sendiri
Rocha, institutionali S: 56 ini adalah gaya
Paulo zed in responden hidup individu ,
Machado, elderly care V: self-care dibentuk oleh nilai-
Cristina centres profiles, nilai dan
Antunes, elderly kepercayaan
Teresa I: tertentu untuk
Martins menggunakan masing-masing
instrumen The budaya dalam di
Self-Care Of pengaruhi oleh
Home pengalaman
Dwelling pribadi, dengan
Elderly demikian
(SCHDE) mempengaruhi
A: Latent persepsi pribadi
profile tentang kesehatan
Analisis dan penyakititu
juga bisa masuk di
pengaruhi oleh usia
penurunan
kapasitas
fungsional, sikap
terapeutik,
pengalaman pribadi
tentang penyakit
dukungan social,
faktor pribadi
kulaitas hidup dan
lingkungan fisik
2 Okatiranti 2017 Vol.V Hubungan D: Cross Berdasarkan uji Google
, Erna No.2 Self-Efficacy Sectional hasil statistic Rank scholar
Irawan, Dengn S: Accidental Spearmen
Fitri Perawaatn Sampling menunjukkan ada
Amalia Diri Lansia V: Self- hubungan antara
Hipertensi efficacy dan Self-Efficacy
perawatan diri dengan perawatan
lansia diri lansia
I: Kuesioner hipertensi di salah
Self-efficacy satu Puskesmas di
dan perawatan Kota Bandung kota
diri bandung dengan
A: korelasi nilai signifikasi
Rank 0,000 < 0,01. Nilai
Spearmen koefisien korelasi
sebesar + 0,724
yang menunjukkan
terdapat hubungan
yang positif.
3 Onya 2018 Vol.3, Hubungan D: Analitik Hasil penelitian Google
Rosalia No.11 Pengetahuan Korelasional membuktikan Scholar
De Fatima Tentang S: Sampel bahwa
Lopes, Sri Kebersihan Jenuh dengan pengetahuan
Mudayati² Diri 60 respoden tentang
, Erlisa Dengan V: kebersihan diri
Candrawa Tingkat Pengetahuan, sebagian besar 34
ti Kemandirian Kebersihan lansia (34,52%)
Melakukan Diri, Tingkat dikategorikan
Aktivitas Kemandirian, cukup dan
Personal Personal kemandirian dalam
Hygiene Hygiene Dan melakukan
Lansia Lansia aktivitas lansia
I: Kuesioner sebagian besar 48
A: uji lansia
Spearman (73,85%)
Rank dikategorikan
mandiri, sedangkan
hasil Spearman
Rank didapatkan
nilai p value
= 0,008 < α (0,05),
yang berarti data
yang dinyatakan
signifikan dan Hı
diterima artinya
semakin baik
pengetahuan
tentang kebersihan
diri maka semakin
baik tingkat
kemandirian lansia
dalam melakukan
aktivitas
4 Herwin, 2017 Vol.2, Hubungan D: Cross Hasil analisis Google
Joko No.2 Antara Sectional tabulasi didapatkan Scholar
Wiyono, Dukungan S: bahwa
Vita Keluarga menggunakan sebanyak(47,22 %)
Maryah Dengan Purposive dukungan keluarga
Ardiyani Perawatan Sampling tergolong baik.
Diri Pada dengan 36 Perawatan diri pada
Lansia Di responden lansia
Tlogomas V: dukungan sebagian besar
Kota Malang keluarga, (72,22 %) baik Dari
perawatan diri, hasil analisis
lansia statistik didapatkan
I: Kuesioner nilai p value =
A: uji statistik 0,013
pearson artinya H1 diterima
correlation. yang berarti bahwa
terdapat hubungan
yang signifikan
antara
dukungan keluarga
dengan perawatan
diri pada lansia.
5 Nobutaka 2016 Assessment D: cross- Hasil Konsistensi Pubmed
Doba, of Self- sectional internal dan
Yasuharu Efficacy and S: 257 hubungan erat
Tokuda , its responden antara satu set item
Keiichiro Relationship V: Self- yang digunakan
u Saiki , with Frailty efficacy, sebagai ukuran self-
Toshio in the Frailty, efficacy dievaluasi
Kushiro , Elderly Elderly oleh indeks alpha.
Masumi I: wawancara Cronbach, yaitu
Hirano dan kuesioner 0,79. Meskipun
Yoshihiro Self-efficacy tidak ada perbedaan
Matsubara A: tergantung usia
dan menggunakan yang diidentifikasi
Shigeaki SPSS dalam kedua jenis
Hinohara kelamin, perbedaan
terkait gender
dalam
beberapa faktor
dicatat. Mengenai
beberapa parameter
parametrik,
persediaan Beck
sendiri
mengungkapkan
hubungan yang
signifikan terhadap
efikasi diri pada
kedua jenis
kelamin. Selain itu,
item non-
parametrik seperti
stamina, kekuatan
dan memori sangat
berkorelasi dengan
self-efficacy
pada kedua jenis
kelamin. Frailty
menunjukkan
hubungan
independen yang
signifikan dengan
self-efficacy dalam
analisis model
regresi linier
berganda dan
menggunakan
persediaan,
stamina, daya dan
memori Beck
diidentifikasi
sebagai faktor
independen untuk
self-efficacy.
6 EunJu Lee 2017 Self-care D: cross- Kelompok Pubmed
& Euna behavior and sectional hipertensi yang
Park related S: 255 tidak terkontrol
factors in responden menunjukkan skor
older V: self-care yang lebih rendah
patients with behavior, untuk perilaku
uncontrolled hypertension perawatan diri dan
hypertension I: Kuesioner self-efficacy lebih
dan tensimeter tinggi daripada
A: kelompok
menggunakan hipertensi
SPSS terkontrol. Hanya
self-efficacy signi fi
secara signifikan
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
daripada kelompok
hipertensi
terkontrol. Hanya
self-efficacy signi fi
secara signifikan
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
daripada kelompok
hipertensi
terkontrol. Hanya
self-efficacy signi fi
secara signifikan
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
daripada kelompok
hipertensi
terkontrol. Hanya
self-efficacy signi fi
secara signifikan
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
daripada kelompok
hipertensi
terkontrol. Hanya
self-efficacy signi fi
secara signifikan
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
yang terakhir,
sedangkan self-ef fi
Kation, tingkat
pendidikan, dan
dukungan keluarga
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
yang terakhir,
sedangkan self-ef fi
Kation, tingkat
pendidikan, dan
dukungan keluarga
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
yang terakhir,
sedangkan self-ef fi
Kation, tingkat
pendidikan, dan
dukungan keluarga
mempengaruhi
perilaku perawatan
diri pada kelompok
sebelumnya
7 Vasile 2016 Care Burden D: cross- Hubungan antara Pubmed
Unver, and Self- sectional. status pekerjaan
PhD, RN, Efficacy S: Sebanyak pengasuh ( P = .
Tulay Levels of 658 responden 01), usia lanjut usia
Basak, Family V: Care ( P = . 01), dan skor
PhD, RN, Caregivers Burden, Self- pengasuh pada
Nuran of Elderly Efficacy, skala self-efficacy (
Tosun, People in Elderly P < 05) ditemukan
PhD, RN, Turkey I: kuesioner signifikan secara
Ozlem A: statistik. Studi
Aslan, menggunakan mengungkapkan
PhD, RN, program SPSS bahwa mayoritas
Nalan pengasuh
Akbayrak, mengalami tingkat
PhD beban perawatan
yang moderat dan
tingkat self-efficacy
yang rendah.
8 Mateusz 2018 The level of D: Korelasi Median skor Pubmed
Cybulski, emotion S: 300 keseluruhan CECS
Lukasz control, responden sama dengan 54
Cybulski, anxiety, and V: level of poin, yang
Elzbieta self- emotion dianggap rata-rata
Krajewsk efficacy in control, dalam hal
a-Kulak, the elderly in anxiety, self- penerimaan emosi
Urszula Bialystok, Efficacy and negatif. Skor rata-
Cwalina Poland elderly rata merasakan
I: Courtauld kecemasan sebagai
Emotional kondisi STAI (X1)
Control Scale adalah 48 poin,
(CECS), State- sedangkan
Trait Anxiety kecemasan sebagai
Inventory sifat STAI (X2)
(STAI), adalah 49 poin.
General Self- Skor keseluruhan
Efficacy Scale untuk GSES
(GSES) membuktikan
A: bahwa responden
menggunakan memiliki perasaan
program subyektif dari self-
Microsoft efficacy pada level
Excel 2013 29 poin dari 40
poin yang mungkin,
yang berarti bahwa
self-efficacy
mereka berada pada
level tinggi dalam
penilaian diri
mereka. Pada
wanita, korelasi
negatif terungkap
antara rasa self-
efficacy dan usia ( r
= - 0,320, P, 0,001).
9 Kuan- 2018 Relationship D: cross- Hasil: Secara total, Pubmed
Ting Wu, between the sectional 134 pasien
Pei-Shan social S: 134 menanggapi
Lee , support responden kuesioner. Skor
Wen-Yi and self- V: social SEFA yang lebih
Chou , efficacy for support, self- rendah diamati
Shu-Hua function efficacy, pada pasien yang
Chen dan ability in ability, berusia lebih tua,
Yee-Tzu patients primary hip pasien yang belum
Huang undergoing replacement Hasil: Secara total,
primary hip I: kuesioner 134 pasien
replacement A: Kaiser- menanggapi
Meyer-Olkin, kuesioner. Skor
uji Barlett SEFA yang lebih
rendah diamati
pada pasien yang
berusia lebih tua,
pasien yang belum
menikah, dan
mereka yang
memiliki tingkat
pendidikan rendah.
Analisis korelasi
menunjukkan
bahwa informasi
emosional dan
dukungan
penilaian,
dukungan
instrumental, dan
SEFA berkorelasi
positif. Analisis
regresi berganda
diterapkan untuk
memastikan
hubungan antara
karakteristik pasien,
dukungan sosial,
dan SEFA. Kami
mengidentifikasi
nilai koefisien
signifikan dari -
0,187 untuk usia,
5,344 untuk
informasi
emosional dan
dukungan
dukungan sosial,
dan SEFA. Kami
mengidentifikasi
nilai koefisien
signifikan dari -
0,187 untuk usia,
5,344 untuk
informasi
emosional dan
dukungan
dukungan sosial,
dan SEFA. Kami
mengidentifikasi
nilai koefisien
signifikan dari -
0,187 untuk usia,
5,344 untuk
informasi
emosional dan
dukungan
penilaian, dan
1,653 untuk
dukungan
instrumental.
10 Monika 2015 Factors D: - Hasil penelitian Pubmed
Burzinska determining S: 466 menunjukkan
PhD, the use of responden bahwa kondisi
Marek social V: social kesehatan lansia
Bryla support support yang buruk adalah
PhD, services services, alasan paling sering
Pawel among elderly melamar layanan
Bryla elderly people sosial.
PhD, people living I: kuesioner Mengidentifikasi
Irena in a city survei alasan untuk
Maniecka environment A: regresi mengajukan
Bryla MD in Poland logistik perawatan sosial
PhD multivariat oleh orang lanjut
usia dapat
memfasilitasi
pengenalan solusi
yang
dapat diterapkan
dalam kebijakan
sosial dan
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai