No Nama NIM
5 Magfiroh 17613094
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis memanjatkan atas segala rahmat
dan anugrahnya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan
judul “Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Devisit Perawatan Diri” untuk
memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Gerontik Program Studi D-III
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Dalam penulisan ini, penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi bidang Keperawatan.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER DEPAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2.1.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
2.2.1 Pengkajian
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
negara, proporsi orang yang berusia di atas 60 tahun tumbuh lebih cepat dari
kelompok usia lainnya. Pada tahun 2005-2010, jumlah lanjut usia akan sama
dengan jumlah balita, yaitu sekitar 19,3 juta jiwa atau 9% dari jumlah
berstruktur tua, hal ini dapat dilihat dari presentase penduduk lansia di tahun
2008, 2009 dan 2012 telah mencapai di atas 7 % dari keseluruhan penduduk
dengan umur harapan hidup di atas 70 tahun. Keadaan ini sangat berkaitan
Menengah Nasional (RPJM) 2015-2019, salah satu sasaran yang ingin dicapai
era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population). Para ahli
perubahan struktur dan fungsi yang dikarenakan usianya yang sudah lanjut.
diri. hal ini menunjukkan bahwa konsep diri adalah satu parameter sedangkan
menua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat dihindari dalam
Konsep diri terdiri dari beberapa komponen yaitu : identitas diri, citra
diri, harga diri, dan ideal diri dan peran. Perubahan dalam penampilan,
gambaran diri (citra diri). Persepsi seseorang tentang perubahan tubuh dapat
mereka tidak terlalu tergantung kepada orang lain dan mampu mengurus diri
kewajiban dari keluarga dan lingkungannya. Dalam teori self care, Dorothea
mana individu secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan
tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Dosen
3. Bagi Masyarakat
umum.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
Defisit perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
(Aziz R, 2003).
perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu: perubahan fisik,
2.1.2 Etiologi
1) Perkembangan
2) Biologis
perawatan diri.
4) Sosial
2. Faktor presipitasi
motivasi, kerusakan kognisi atau perseptual, cemas, lelah atau lemah yang
1) Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan
2) Praktik sosial
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi,
sikat gigi, shampoo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk
menyediakannya.
4) Pengetahuan
5) Budaya
dimandikan.
6) Kebiasaan seseorang
sendiri.
eliminasi sendiri.
Menurut Depkes (2000) tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
1) Interaksi kurang
2) Kegiatan kurang
4) Cara makan tidak teratur BAK dan BAB disembarang tempat, gosok
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene (Yolanda, 2017):
1) Dampak fisik
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
2) Dampak psikososial
2.2.1 Pengkajian
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis
klien. Data objektif merupakan data yang di dapat dari hasil observasi,
data, yaitu:
adalah :
1. Rambut
d. Keadaan tekstur
2. Kepala
b. Ketombe
c. Berkutu
d. Adakah eritema
e. Kebersihan
3. Mata
c. Kebersihan mata
4. Hidung
a. Adakah pilek
b. Adakah alergi
c. Adakah perdarahan
e. Kebersihan hidung
5. Mulut
c. Adakah lesi
d. Kebersihan
6. Gigi
b. Kelengkapan gigi
c. Pertumbuhan
d. Kebersihan
7. Telinga
a. Adakah kotoran
b. Ada lesi
d. Adakah infeksi
8. Kulit
a. Kebersihan
b. Adakah lesi
d. Temperatur
e. Teksture
f. Pertumbuhan bulu
a. Bentuknya bagaimana
b. Warnanya
c. Adakah lesi
d. Pertumbuhannya
10. Genetalia
a. Kebersihannya
c. Keadaan kulit
h. Kebersihan normal
2. Isolasi sosial
Kriteria hasil:
diri
3. Klien dapat menyebutkan penyebab tidak mau menjaga kebersihan
diri
Intervensi
kebersihan diri
kebersihan diri
DAFTAR PUSTAKA
Fitria, Nita. 2009. Prinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluandan
EGC
https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/8728