Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

POSBINDU

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah “Asuhan Keperawatan Gerontik”

Disusun oleh :

LELA SUSILAWATI
NIM: C.14201.11.176

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
TASIKMALAYA
2012

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena berkat
rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Posbindu” ini.
Dalam penyusunan makalah ini, saya tidak terlepas dari bantuan pihak
lain. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima
kasih pada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan bantuan kepada
penulis khususnya Dosen Pembimbing mata kuliah Asuhan Keperawatan
Gerontik.
Saya menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya menerima saran dan kritik dari para pembaca.
Akhirnya, saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi saya, dan umumnya untuk para pembaca. Amiin.

Tasikmalaya, Agustus 2012

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan.............................................................. 3
C. Metode Penulisan.............................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Posbindu......................................................... 4
B. Tujuan Pokok Posbindu.................................................... 4
C. Manfaat............................................................................. 5
D. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Posbindu.................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 8
E.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lanjut usia (lansia) merupakan suatu kejadian yang pasti dialami secara
fisiologis oleh semua orang yang dikaruniai usia panjang. Lansia akan
mengalami Proses penuaan, yang merupakan proses terus menerus (berlanjut)
secara alamiah. Mulai dari lahir sampai meninggal dan umumnya dialami pada
semua mahluk hidup. Menua (menjadi tua) ditandai dengan menghilangnya
secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan
mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi. Penurunan juga terjadi pada panca indra yang akan mempengaruhi
persepsi lansia.
Persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap
rangsang diri yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan
sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas yang integrated pada dalam diri
individu yang merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera, proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, apabila waktu
individu menerima stimulus melalui alat indera seperti mata, telinga, hidung,
pengecap dan peraba yang digunakan untuk menerima stimulus dari luar
individu. Seiring dengan penurunan yang dialami oleh lansia maka akan
mempengaruhi persepsi lansia dalam menginterpretasikan stimulus yang
diterima.
Kemunduran yang dialami lansia mendorong pemerintah dalam
melakukan pembangunan nasional khususnya pembangunan di bidang medis.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan khususnya lansia, kebijakan pelayanan
kesehatan dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia, yaitu
dengan dibentuknya posyandu lansia maka lansia akan mencapai masa tua
yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

1
Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional
khususnya di bidang medis maka kualitas kesehatan hidup manusia lebih
meningkat, akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. Kantor
Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KESRA) melaporkan, pada
tahun 1980 jumlah lansia 7.998.543 orang (5,45%), tahun 2006 menjadi 19
juta orang (8,90%), tahun 2010 perkiraan penduduk lansia di Indonesia akan
mencapai 23,9 juta atau 9,77 %. Sepuluh tahun kemudian atau pada 2020
perkiraan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34 %
(Hamid, 2007). Data awal di ketahui jumlah penduduk di Kota Kudus sebesar
752.921 jiwa dengan jumlah penduduk di Kecamatan Jekulo 96.243 jiwa
terdapat 1.238 jiwa lansia, dan 117 jiwa lansia di Dukuh Kauman yang paling
tinggi jumlah lansianya di bandingkan dukuh lain di Desa Jekulo.
Meningkatnya jumlah lansia akan mempunyai dampak positif dan negatif,
dampak negatif yang mungkin muncul pada lansia terkait aspek biologis atau
fisik, aspek sosial dan aspek psikologis atau emosional. Salah satu masalah
dari aspek psikologis adalah penurunan konsep diri karena kemunduran-
kemunduran pada lansia. Tugas perkembangan lansia diantaranya dapat
menerima perubahan dalam penampilan dan ketahanan. Lansia yang memiliki
konsep diri rendah tidak menghargai perawatan dan cenderung tidak akan
mencari bantuan untuk kesehatan fisik atau emosional. Konsep diri dapat
mempengaruhi kemunduran pada lansia, karena konsep diri merupakan hasil
dari aktivitas pengeksplorasian dan pengalamanya dengan tubuhnya sendiri,
yang sering mempengaruhi adalah perubahan fisik pada lansia. Konsep diri
dipelajari melalui pengalaman pribadi setiap individu, hubungan dengan orang
lain dan interaksi dengan dunia luar dirinya.

2
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui pengertian posbindu
2. Untuk mengetahui tujuan pokok posbindu
3. Untuk mengetahui manfaat posbindu
4. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posbindu

C. Metode Penelitian
Metode penulisandalam pembuatan makalah ini menggunakan metode
pustaka dan media elektronik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Posbindu
Posbindu lansia adalah suatu forum komunikasi alih teknologi dan
pelayanan bimbingan kesehatan masyarakat oleh dan untuk masyarakat yang
mempunyai nilai strategis dalam mengembangkan sumberdaya manusia sejak
dini.
Posbindu menurut Depkes RI (2002) adalah pusat bimbingan pelayanan
kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat
dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapai
masyarakat yang sehat dan sejahtera.

B. Tujuan Pokok Posbindu


Tujuan pokok dari pelayanan Posbindu adalah :
1. Memperlambat angka kematian kelompok masyarakat lansia
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan kelompok masyarakat lansia
3. Meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat lansia untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dari kegiatan-kegiatan lain yang
menunjang kemampuan hidup sehat.
4. Pendekatan dan pemerataan pelayan kesehatan pada kelompok masyarakat
lansia dalam usa meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada
penduduk berdasarkan letak geografis.
5. Meningkatkan pembinaan dan bimbingan peran serta kelompok
masyarakat lansia dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-
usaha kesehatan masyarakat.
Ketaatan lansia untuk menggunakan sarana kesehatan atau mengikuti program
kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : pengetahuan, sikap,
persepsi, perilaku dalam bentuk praktik yang sudah nyata berupa perbuatan
terhadap situasi atau rangsangan dari luar (kepercayaan) dan keterjangkauan
sarana pelayanan kesehatan. Secara umum perilaku kesehatan seseorang

4
mencakup perilaku terhadap sakit dan penyakit, perilaku terhadap sistem
pelayanan kesehatan, maupun perilaku terhadap program kesehatan. Faktor
lain yang mempengruhi perilaku ketaatan seseorang pada kesehatan adalah
sebagai berikut : kebutuhan, jumlah dan struktur keluarga, faktor sosial
budaya, etnik, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, harga/biaya pelayanan,
jarak, persepsi terhadap sarana kesehatan, dan kekuatan pengambilan
keputusan.

C. Manfaat
1. Mawas Diri
2. Membudayakan Gaya Hidup Sehat
3. Mudah Dijangkau
4. Murah Dilaksanakan
5. Metodelogis dan bermakna secara klinis

D. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Posbindu


1. Pendataan Sasaran
Dilaksanakan satu tahun sekali tiap bulan Januari
2. Pemeriksaan kesehatan
Dalam Upaya meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut maka setiap satu
bulan sekali diadakan pemeriksaan kesehatan meliputi:
o Pemeriksaan tekanan darah
o Penimbangan berat badan
o Pemberian obat-obatan bila diperlukan
3. Penyuluhan
Dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
4. Olah raga / kesehatan Jasmanai
Olah raga yang yang dilakukan di Posbindu yaitu senam Lansia, jalan
kaki, senam dilaksnakan setiap satu minggu sekali.

5
5. Pengajian
Untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dilakukan pembinaan mental melalui pengajian yang dilaksanakan
setiap hari jumat
6. Keterampilan
Untuk mengembangkan hoby dan bakat para usia lanjut jenis keterampilan
yang dilaksanakan diantaranya memasak, payet baju, merenda dari benang
wol.
7. Rekreasi
Untuk mengurangi kejenuhan dan membuat susana menyenangkan
dilakukan rekreasi melalui rekreasi wisata alam yang dilakukan setiap 6
bulan sekali
8. Bakti Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya kerja bakti dilingkungan
Posbindu setempat, juga menumbuhkan rasa kesetiakawanan social antara
lain menengok anggota yang sakit atau meninggal dunia dengan
memberikan bantuan sumbangan.
9. Pemberian makanan tambahan
Diberikan pada waktu pemeriksaan rutin
10. Pemeriksaan HB
Untuk mendeteksi penyakit anemia pada usia lanjut dilakukan 6 bulan
sekali dengan petugas Labolatorium dari Puskesmas Tamansari
11. Pembinaan Pada Keluaraga Lansia
Selain Usia lanjut itu sendiri juga diadakan pembinaan pada keluarga yang
mempunyai anggota Lansia sebagai upaya keluarga untuk meningkatkan
kemampuannya mengatasi masalah kesehatan Lansia
12. Latihan Kesenian
Latihan kesenian yang pada dasarnya hiburan untuk para lansia itu sendiri,
diantarana di Posbindu Dahlia diadakan latihan kesenian tradisional
berupa latihan Reog dan Rebana.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan
bersumberdayamasyarakat (UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, khususnya
penduduk usia lanjut.Posbindu kependekan dari Pos Pembinaan Terpadu,
program ini berbedadengan Posyandu, karena Posbindu dikhususkan untuk
pembinaan paraorang tua baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang
sudahmemasuki lansia.

7
DAFTAR PUSTAKA

Maryam dkk, (2010), Panduan bagi kader Posbindu Lansia, Jakarta, CV Trans
Info Media.

Rahmat, Asep, (2010), Posbindu, diunduh dari :


http://aseprahmat.wordpress.com/page/2/, [tanggal unduh: 12 Agustus
2012].

Anda mungkin juga menyukai