Anda di halaman 1dari 12

PELAYANAN KESEHATAN PADA LANSIA

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Dosen pengajar Ibu Susan Susyanti, M.Kep

” Keperawatan Gerontik“

Disusun oleh :

E sulis Rizki S (KHGA 18054)

Epi Fitriani (KHGA 18013)

Erlin Herlina M (KHGA 18055)

Kelas : 3B_D3 Keperawatan

STIKes KARSA HUSADA GARUT

2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Dimana makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Susan Susyanti, M.Kep
selaku dosen pengempu mata kuliah Keperawatan Gerontik.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan


masukan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Karena selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
harapan dari dosen pengempu, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada penulis
khususnya, serta kepada semua pembaca umumnya untuk kemajuan pengatahuan
khususnya pada bidang pendidikan.

22 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tempat pelayanan lansia..........................................................................................


B. Layanan social lansia di masyarakat........................................................................
C. Foster care service lansia.........................................................................................
D. Pusat santunan keluarga...........................................................................................
E. Panti social lanjut usia.............................................................................................

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembinaan Terpadu (Posbindu) adalah suatu wadah pelayanan kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) untuk melayani penduduk lansia, yang proses
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga
swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah, swasta,
organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan pada
upaya promotif dan preventif. Di samping pelayanan kesehatan, Posyandu Lanjut
Usia juga memberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, keterampilan, olah
raga, seni budaya, dan pelayanan lain yang dibutuhkan para lansia dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan.
Selain itu Posyandu Lansia membantu memacu lansia agar dapat beraktifitas
dan mengembangkan potensi diri. Sampai dengan tahun 2015, jumlah kelompok
lansia (Posyandu Lansia) yg memberikan pelayanan promotif dan preventif tersebar
di 23 provinsi di Indonesia adalah 7215 posyandu lansia
(KEMENKES, 2016).

B. Rumusan Masalah
1. Dimana saja Tempat pelayanan lansia ?
2. Apa itu Layanan social lansia di masyarakat ?
3. Apa yang dimaskud Foster care service lansia ?
4. Apa itu Pusat santunan keluarga ?
5. Apa yang dimaksud Panti social lanjut usia ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Tempat pelayanan lansia
2. Untuk mengetahui Layanan social lansia di masyarakat
3. Untuk mengetahui Foster care service lansia
4. Untuk mengetahui Pusat santunan keluarga
5. Untuk mengetahui Panti social lanjut usia
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tempat pelayanan lansia


Fasilitas pelayanan kesehatan didefinisikan sebagai suatu tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat. Fasilitas pelayanan kesehatan yang ramah lansia
berarti menyediakan tempat pelayanan kesehatan yang sesuai dengan lansia.
Pengertian pelayanan lansia ( posyandu lansia )
Posyandu lansia adalah wadah pelayanan untuk warga lanjut usia.
Pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan berdasarkan inisiatif masyarakat. Hal
ini membuat program dan layanan yang tersedia bisa disesuaikan dengan kondisi
dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Di Posyandu lansia ada susunan
kepengurusan yang akan menjalankan program-program yang telah dirancang.
Program-program tersebut umumnya dititikberatkan pada upaya penyuluhan dan
pencegahan.
Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu
Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju
Sehat (KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih
awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan
Kesehatan (BPPK) Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di
Puskesmas.
Jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada Lansia di Posyandu
adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily living) meliputi
kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi,
berpakaian, naik turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.
2) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental
emosional, dengan menggunakan pedoman metode 2 menit (lihat KMS Usia
Lanjut).
3) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik Indeks Massa Tubuh (IMT).
4) Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit.
5) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan Talquist, Sahli atau Cuprisulfat.
6) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit
gula (diabetesmellitus).
7) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal.
8) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan atau ditemukan
kelainan pada pemeriksaan butir 1 hingga 7.
9) Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok dalam rangka
kunjungan rumah dan konseling kesehatan yang dihadapi oleh individu dan atau
POKSILA.
10) Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota POKSILA yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat (Publik
Health Nursing). Kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan
kondisi setempat:
11) Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh menu
makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi Lansia, serta
menggunakan bahan makanan yang berasal daridaerah tersebut. 
12) Kegiatan olah raga antara lain senam Lansia, gerak jalan santai, dan lain
sebagainya untuk meningkatkan kebugaran. Kecuali kegiatan pelayanan
kesehatan seperti uraian di atas, kelompok dapat melakukan kegiatan non
kesehatan di bawah bimbingan sektor lain, contohnya kegiatan kerohanian,
arisan, kegiatan ekonomi produktif, forum diskusi, penyaluran hobi dan lain-lain
(Depkes RI,2003).

B. Layanan social lansia di masyarakat


a. Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric
service)
a) Mendayagunakan dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para
lansianya
b) Puskesmas, dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan
tingkat ini
c) Puskesmas berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia 
b. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based
community geriatric service)
Pada layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau
tidak langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya
“Transfer of Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.
 Rumah sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan
kesehatan yang ada di masyarakat.

c. Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric


Service)
RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana
(poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu
“nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti werdha “nursing home”
C. Foster care service lansia
Pelayanan sosial lansia melalui keluarga pengganti adalah pelayanan sosial
yang diberikan kepada lansia di luar keluarga sendiri dan di luar lembaga. Lansia
tinggal bersama keluarga lain karena keluarganya tidak dapat memberi pelayanan
yang dibutuhkannya atau berada dalm kondisi terlantar.
Tujuan pelayanan ini adalah membantu memenuhi kebutuhan dan mengatasi
masalahyang dihadapi lansia dan keluarganya. Sasaran pelayanannya adalah lansia
terlantar, tidak dapat dilayani oleh keluarganya sendiri.
Jenis-jenis pelayanan yang diberikan dapat berupa :
a) Bantuan makanan, misalnya menyiapkan dan member makanan
b) Peningkatan gizi
c) Bantuan aktivitas
d) Bantuan kebersihan dan perawatan kesehatan
e) Pendampingan rekreasi
f) Olahraga dsb

D. Pusat santunan keluarga


Pelayanan kepada warga lansia ini diberikan di tempat yang tidak jauh dari
tempat tinggal lansia. Tujuan pelayanan ini adalah membantu keluarga/lanjut usia
dalam mengatasi permasalahan, memenuhi kebutuhan, memecahkan masalah lansia
sekaligus memberi kesempatan kepada lansia untuk tetap tinggal di lingkungan
keluarga.
Sasaran pelayanan adalah lansia yang tinggal/berada dalam lingkungan
keluarga sendiriatau keluarga pengganti. Lansia masih sehat, mandiri tetapi
mengalami keterbatasan ekonomi
E. Panti social lanjut usia
Adalah institusi yang memberikan pelayanan dan perawatan jasmani, rohani,
sosial dan perlindungan untuk memenuhi kebutuhan lansia agar dapat memiliki
kehidupan secara wajar.
Pelayanan yang diberikan dalam bentuk kegiatan, antara lain :
a. Kegiatan rutin
a) Pemenuhan makan 3x/hari
b) Senam lansia (senam pernafasan, senam jantung, senam gerak latih otak dsb)
c) Bimbingan rohani/keagamaan sesuai dengan agama
d) Kerajinan tangan (menjahit, menyulam, merenda)
e) Menyalurkan hobi (bermain angklung, menyanyi, karaoke, berkebun)
b. Kegiatan waktu luang
a) Bermain (catur, pingpong)
b) Berpantun/baca puisi
c) Menonton film
d) Membaca Koran
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia. Pelayanan kesehatan di Posyandu
Lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju
Sehat (KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk mengetahui lebih
awal penyakit yang diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang
dihadapi dan mencatat perkembangannya dalam Buku Pedoman. Pemeliharaan
Kesehatan (BPPK) Lansia atau catatan kondisi kesehatanyang lazim digunakan di
Puskesmas.

B. SARAN
Untuk peningkatan kesehatan lansia sebaiknya lansia harus mengecek
kesehatanya pada instansi kesehatan seperti puskesmas, Dokter keluarga ataupun
dipelayanan kesehatan lainnya supaya mengurangi terjadinya masalah masalah yang
mungkin tejadi pada lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai