Anda di halaman 1dari 12

Etika Keperawatan

keluarga
• Etika merupakan ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana
seharusnya manusia hidup dalam masyarakat, yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu
baik dan buruk, serta kewajiban dan tanggung jawab.
• Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur prilaku moral dalam
keperawatan dimana dalam menentukan keputusan seorang perawat.
• Etika keperawatan keluarga merupakan etika pengambilan keputusan
berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien, dan tujuan profesi.
• Prinsip Dasar Dalam Keperawatan Keluarga
a. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan keluarga.
b. Mengikut sertakan partisipasi keluarga dalam asuhan keperawatan.
c. Penekanan pada upaya promotif, dan preventif tanpa melupakan
kuratif dan rehabilitative.
d. Menggunakan upaya pemecahan masalah yang dituangkan dalam
proses keperawatan.
e. Tujuan perawatan adalah mencapai derajat kesehaatan yang optimal.
f. Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat.
g. Bekerja secara tim.
h. Selalu melakukan peningkatan kesehatan.
i. Pendidikan kesehatan lebih utama.
j. Mengacu pada system pelayanan kesehatan yang ada.
Hak Klien Dalam Keperawatan Keluarga

a. Klien mempunyai hak untuk diberi informasi tertulis sebelum diberikan


pengobatan.

b. Klien dan petugas mempunyai hak dan berkewajiban untuk saling


menghargai dan menghormati.

c. Petugas dilarang menerima pemberian pribadi maupun meminjam sesuatu


dari klien.
Klien mempunyai hak untuk :

a. Membina hubungan dengan petugas sesuai dengan standar etik.

b. Memperoleh informasi tentang prosedur yang harus diikuti.

c. Mengekspresikan kesedihannya dan ketakutannya.

e. Klien mempunyai hak dalam pengambilan keputusan.

f. Klien berhak untuk memperoleh nasihat-nasihat tentang rencana perubahan yang akan
dilakukan.

g. Mempunyai hak untuk berpartisipasi dalam rencana pelayanan keperawatan.

h. Klien mempunyai hak untuk menolak rencana perubahan.

i. Perawat hanya akan memberikan informasi apabila diperlukan secara hukum.


Tanggung jawab perawat memberi asuhan keperawatan keluarga dengan menggunakan
pendekatan metodologi proses keperawatan meliputi:

1. Membantu keluarga memperoleh kembali kesehatannya.

2. Membantu keluarga yang sehat untuk memelihara kesehatannya.

3. Membantu keluarga menerima kondisi anggota keluarga yang tidak dapat disembuhkan.

4. Membantu anggota keluarga yang menghadapi ajal untuk diperlakukan secara manusiawi .
Bentuk Masalah Etik Dalam Askep Keluarga

Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti berkata
tidak jujur (bohong), abortus, menghentikan pengobatan, penghentian pemberian
makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberapa permasalahan etik
yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti: evaluasi diri dan
kelompok, tanggung jawab terhadap peralatan dan barang, memberikan rekomendasi
pasien pada dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang buruk, masalah peran
merawat dan mengobati (Prihardjo, 1995).
Beberapa hal yang berikaitan dengan masalah etik yang berkaitan lansung pada praktik
keperawatan.

1. Konflik etik antara teman sejawat


Keperawatan pada dasarnya ditujukan untuk membantu pencapaian kesejahteraan pasien.
Untuk dapat menilai pemenuhan kesejahteraan pasien, maka perawat harus mampu
mengenal/tanggap bila ada asuhan keperawatan yang buruk dan tidak bijak, serta berupaya
untuk mengubah keadaan tersebut. Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan konflik
antara perawat sebagai pelaku asuhan keperawatan dan juga terhadap teman sejawat. Dilain
pihak perawat harus menjaga nama baik antara teman sejawat, tetapi bila ada teman sejawat
yang melakukan pelanggaran atau dilema etik hal inilah yang perlu diselesaikan dengan
bijaksana.
2. Menghadapi penolakan pasien terhadap tindakan keperawatan atau pengobatan

Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk pengobatan
sebagai alternative tindakan. Dan berkembangnya tehnologi yang memungkinkan orang
untuk mencari jalan sesuai dengan kondisinya. Penolakan pasien menerima pengobatan dapat
saja terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti pengetahuan, tuntutan untuk dapat
sembuh cepat, keuangan, social dan lain-lain. Penolakan atas pengobatan dan tindakan
asuhan keperawatan merupakan hak pasien dan merupakan hak outonomy pasien, pasien
berhak memilih, menolak segala bentuk tindakan yang mereka anggap tidak sesuai dengan
dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah memfasilitasi kondisi ini sehingga tidak
terjadi konflik sehingga menimbulkan masalah-masalah lain yang lebih tidak etis.
3. Masalah antara peran merawat dan mengobati
• Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah
memberikan asuhan keperawatan, tetapi dengan adanya berbagai factor sering kali
peran ini menjadai kabur dengan peran mengobati.
• Masalah antara peran sebagai perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan
sebagai tenaga kesehatan yang melakuka pengobatan banyak terjadi di Indonesia,
terutama oleh perawat yang ada didaerah perifer (puskesmas) sebagai ujung
tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
• Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan bahwa pertentangan antara
peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan ini bukan
saja masalah Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di Negara-negara
lain.Walaupun tidak diketahui oleh pemerintah, pertentangan ini mempunyai
implikasi besar. Antara pengetahuan perawat yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang jelas sebagai
bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan keperawatan hal ini semakin
tidak jelas penyelesaiannya.
• Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan bahwa pertentangan antara
peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan ini
bukan saja masalah Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di
Negara-negara lain.Walaupun tidak diketahui oleh pemerintah, pertentangan
ini mempunyai implikasi besar. Antara pengetahuan perawat yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan yang kurang dan juga kurang
aturan-aturan yang jelas sebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku
asuhan keperawatan hal ini semakin tidak jelas penyelesaiannya.

4. Berkata Jujur atau Tidak jujur

Anda mungkin juga menyukai