Lia.Juniarni,M.Kep.,Sp.Kep.J
Permasalahan Dasar
Etika Keperawatan
Bandman (1990) secara umum menjelaskan bahwa
permasalahan etika keperawatan pada dasarnya
terdiri dari lima jenis, yaitu :
1. Kuantitas Melawan Kuantitas Hidup
2. Kebebasan Melawan Penanganan dan pencegahan
Bahaya.
3. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang
bertentangan dengan falsafah agama, politik,
ekonomi dan ideologi
5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak
ilmiah dan coba-coba
Permasalahan Etika dalam
Praktek Keperawatan Saat Ini
Konflik etik antara teman sejawat
Keperawatan pada dasarnya ditujukan untuk membantu
pencapaian kesejahteraan pasien. Untuk dapat menilai
pemenuhan kesejahteraan pasien, maka perawat harus
mampu mengenal/tanggap bila ada asuhan keperawatan yang
buruk dan tidak bijak, serta berupaya untuk mengubah
keadaan tersebut. Kondisi inilah yang sering kali
menimbulkan konflik antara perawat sebagai pelaku asuhan
keperawatan dan juga terhadap teman sejawat. Dilain pihak
perawat harus menjaga nama baik antara teman sejawat,
tetapi bila ada teman sejawat yang melakukan pelanggaran
atau dilema etik hal inilah yang perlu diselesaikan dengan
bijaksana.
Lanjutan..
Menghadapi penolakan pasien terhadap
Tindakan keperawatan atau pengobatan
Pada saat ini banyak bentuk-bentuk pengobatan sebagai
alternative tindakan. dan berkembangnya tehnologi yang
memungkinkan orang untuk mencari jalan sesuai dengan
kondisinya. Penolakan pasien menerima pengobatan dapat
saja terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti
pengetahuan, tuntutan untuk dapat sembuh cepat, keuangan,
social dan lain-lain. Penolakan atas pengobatan dan tindakan
asuhan keperawatan merupakan hak pasien dan merupakan
hak outonomy pasien, pasien berhak memilih, menolak segala
bentuk tindakan yang mereka anggap tidak sesuai dengan
dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah
menfasilitasi kondisi ini sehingga tidak terjadi konflik sehingga
menimbulkan masalah-masalah lain yang lebih tidak etis.
Lanjutan..
Masalah antara peran merawat dan mengobati
Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran
perawat adalah memberikan asuhan keperawatan, tetapi dengan
adanya berbagai factor sering kali peran ini menjadai kabur
dengan peran mengobati. Masalah antara peran sebagai perawat
yang memberikan asuhan keperawatan dan sebagai tenaga
kesehatan yang melakukan pengobatan banyak terjadi di
Indonesia, terutama oleh perawat yang ada didaerah perifer
(puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Dari hasil penelitian, Sciortio (1992) menyatakan
bahwa pertentangan antara peran formal perawat dan pada
kenyataan dilapangan sering timbul dan ini bukan saja masalah
Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di Negara-negara
pertentangan ini mempunyai implikasi besar. Antara
pengetahuan perawat yang berhubungan dengan asuhan
keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang
jelas sebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan
keperawatan hal inisemakin tidak jelas penyelesaiannya.
Lanjutan..
Berkata Jujur atau Tidak jujur
Didalam memberikan asuhan keperawatan langsung sering kali
perawat tidak merasa bahwa, saat itu perawat berkata tidak
jujur. Padahal yang dilakukan perawat adalah benar (jujur)
sesuai kaedah asuhan keperawatan.
Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat
perawat ditanya oleh pasien berkaitan dengan kondisinya,
perawat sering menjawab tidak apa-apa ibu/bapak, bapak/ibu
akan baik, suntikan ini tidak sakit. Dengan bermaksud untuk
menyenangkan pasien karena tidak mau pasiennya sedih karena
kondisinya dan tidak mau pasien takut akan suntikan yang
diberikan, tetapi didalam kondisi tersebut perawat telah
mengalami dilema etik. Bila perawat berkata jujur akan
membuat sedih dan menurunkan motivasi pasien dan bila
berkata tidak jujur, perawat melanggar hak pasien.
Lanjutan..