Dosen Pengampu :
Eka Sunariyati, S.Kep., Ns.
Disusun Oleh :
1. Nurul Azizah (201914401020)
2. Riatus Salamah (201914401021)
3. Safitri Puspitasari K. W. (201914401022)
4. Sherlysta Elga Afriska (201914401023)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada
kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat
maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu
yang mengatur hubungan antara perawat,pasien adalah etika. Etika diperlukan oleh
profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional (Doheny et all, 1982).
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi
prilaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang
dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawab moral (Nila
Ismani, 2001).
dalam suatu kehidupan bersama atau keseluruhan peraturan tingkah laku yang berlaku
dalam suatu kehidupan bersama, yang dapat dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu
gambaran kepada penulis tentang etika dan hukum keperawatan dan cara
gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan – kesulitan yang akan
dihadapi saat penulisan makalah. Dengan etika dan hukum keperawatan, seorang
penulis mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah
penulisan makalah. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas tentang etika dan
hukum keperawatan.
B. Tujuan Penulisan
Hasil pelaksanaan penulisan makalah ini akan memberi manfaat yang berarti bagi
1. Bagi Mahasiswa
kepada mahasiswa yang belum mengetahui tentang etika dan hukum keperawatan.
2. Bagi Instansi
Dengan penulisan makalah ini, akan memberikan manfaat bagi instansi sebagai
PEMBAHASAN
Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode
etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
adalah mampu :
2. Membentuk strategi atau cara dan menganalisis masalah norma yang terjadi dalam
praktek keperawatan.
3. Menghubungakn prinsip moral atau pelajaran yang baik dan dapat dipertanggung
jawabkan pada diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan kepada Tuhan, sesuai dengan
kepercayaan.
1. Pelaksanaan kode perilaku yang disepakati oleh kelompok profesi, perawat sendiri,
maupun masyarakat.
2. Cara mengambil keputusan yang didasari oleh sikap kebiasaan dan pandangan (hal
yang dianggap benar). Menurut veatch, yang mengambil keputusan tentang etika
profesi keperawatan adalah perawat sendiri, tenaga kesehatan lainya; dan etika yang
Menurut nasional league for nursing (NLN [pusat pendidikan keperawatan milik
dan mengerti tentang peran dan fungsi anggota tim kesehatan tersebut
tentang baik dan buruk yang akan pertanggung jawabkan kepada tuhan sesuai dengan
kepercayaannya.
artinya konflik yang dialami, yang memerlukan pengambilan keputusan yang baik
dan benar dipandang dari sudut profesi, kemanusiaan, kemasyarakatan, kesehatan dan
keperawatan.
5. Memberi kesempatan kepada peserta didik menerapkan ilmu dan prinsip etika
Pendidikan etika sangat penting dalam pendidikan keperawatan yang berfungsi untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik tentang perbedaan nilai, norma yang timbul
dalam keputusan keperawatan. Namun, etika keperawatan tidak cukup hanya diajarkan,
tetapi harus ditanamkan dan diyakinin oleh peserta didik melalui pembinaan, tidak saja
Pada bagian ini masalah etika keperawatan lebih khusus yang dapat ditemui dalam
praktik keperawatan, sesuai dengan yang diuraikan oleh Elis, Hartley (1980), yang
keperawatan yang buruk, serta masalah peran merawat dan mengobati (Sciortino, 1991).
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti berkata
makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa permasalahan etik
yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti: evaluasi diri dan
pasien pad dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang buruk, masalah peran merawat
Disini akan dibahas sekilas beberapa hal yang berikaitan dengan masalah etik yang
yang buruk dan tidak bijak, serta berupaya untuk mengubah keadaan tersebut.
Kondisi inilah yang sering sering kali menimbulkan konflik antara perawat
sebagai pelaku asuhan keperawatan dan juga terhadap teman sejawat. Dilain
pihak perawat harus menjaga nama baik antara teman sejawat, tetapi bila ada
teman sejawat yang melakukan pelanggaran atau dilema etik hal inilah yang
Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk
pasien menerima pengobatan dapat saja terjadi dan dipengaruhi oleh beberapa
keperawatan merupakan hak pasien dan merupakan hak outonmy pasien, pasien
berhak memilih, menolak segala bentuk tindakan yang mereka anggap tidak
sesuai dengan dirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah menfasilitasi
kondisi ini sehingga tidak terjadi konflik sehingga menimbulkan masalah-
Berbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat adalah
kali peran ini menjadai kabur dengan peran mengobati. Masalah antara peran
perawat yang ada didaerah perifer (puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan
peran formal perawat dan pada kenyataan dilapangan sering timbul dan ini
bukan saja masalah Nasional seperti di Indonesia, tetapi juga terjadi di Negara-
dengan asuhan keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-aturan yang
jelas sebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan keperawatan hal
merasa bahwa, saat itu perawat berkata tidak jujur. Padahal yang dilakukan
Sebagai contoh: sering terjadi pada pasien yang terminal, saat perawat ditanya
oleh pasien berkaitan dengan kondisinya, perawat sering menjawab “tidak apa-
apa ibu/bapak, bapak/ibu akan baik, suntikan ini tidak sakit”. Dengan
karena kondisinya dan tidak mau pasien takut akan suntikan yang diberikan,
tetapi didalam kondisi tersebut perawat telah mengalami dilema etik. Bila
perawat berkata jujur akan membuat sedih dan menurunkan motivasi pasien dan
Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah menguntil atau pilfering, yang berarti
sisa yang belum dipakai pasien, perawat dengan seenaknya membereskan obat-
keluarga pasien.
Hal ini sering terjadi karena perawat merasa obat-obatan tersebut tidak ada
artinya bagi pasien, memang benar tidak artinya bagi pasien tetapi bagi keluarga
kemungkinan hal itu lain. Yang penting pada kondisi ini adalah komunikasi dan
informai yang jelas terhadap keluarga pasien dan ijin dari keluarga pasien itu
Perawat harus dapat memberikan penjelasan pada keluarga dan orang lain
bahwa menggambil barang yang seperti kejadian diatas tidak etis dan tidak
1. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
2. Berbuat Baik
Berbuat baik berarti hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan memerlukan
pencegahan kesalahan atau kejahatan, dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang
lain.
3. Keadilan
Keadilan dibutuhkan demi tercapainya derajat dan keadilan terhadap orang lain yang
4. Tidak Merugikan
Prinsip tidak merugikan ini mengandung arti tidak meninbulkan bahasa fisik dan
5. Kejujuran
6. Menepati Janji
Prinsip menepati janji dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmen
7. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan adalah bahwa informasi tentang klien harus dijaga sunguh-
8. Akuntabilitas
harus dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.
Hukum kesehatan adalah semua peraturan hukum yang berhubungan langsung pada
pelayanan kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata, hukum administrasi dan
a. BAB I ketentuan Umum, pasal 1 ayat 3 Tenaga kesehatan adalah setiap orang
yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
b. Pasal 1 ayat 4,Sarana kesehatan adalah tempat yang dipergunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
Pasal 9, ayat 1
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 15
Pasal 21
Pasal 31
1. Tujuan utama
f. Menilai ada tidaknya kesalahan dan atau kelalaian yang dilakukan perawat
Berbagai masalah hukum dalam praktik keperawatan telah diidentifikasi oleh para
Perawat seringkali diminta menandatangi atau diminta untuk sebagai saksi. Dalam
hal ini perawat hendaknya tidak membuat pernyataan yang dapat diinterprestasikan
Berbagai format persetujuan disediakan oleh institusi pelayanan dalam bentuk yang
cukup bervariasi. Beberapa rumah sakit memberikan format persetujuan pada awal
pasien masuk rumah sakit yang mengandung pernyataan kesanggupan pasien untuk
sebagai saksi. Sebelum informasi dari dokter ahli bedah atau perawat tentang
Setiap kali perawat menemukan suatu kecelakaan baik yang mengenai pasien,
laporan tertulis yang disebut incident report. Dalam situasi klinik, kecelakaan
sering terjadi misalnya pasien jatuh dari kamar mandi, jarinya terpotong oleh alat
Beberapa rumah sakit telah menyediakan format untuk keperluan ini. Bila format
tidak ada maka kejadian dapat ditulis tanpa menggunakan format buku. Hal-hal
4. Pencatatan
mahirnya keterampilan anda dalam memberikan perawatan, jika tidak dicatat atau
dicatat tetapi tida lengkap, tidak dapat membantu dalam persidangan. Setiap selesai
melakukan suatu tindakan maka perawat harus segera mencatat secara jelas tindkan
yang dilakukan dan respon pasien terhadap tindakan serta mencantumkan waktu
Pemerintah Indonesia telah mengatur pengedaran dan penggunaan obat. Obat ada
yang dapat dibeli secara bebas dan ada pula yang dibeli harus dengan resep dokter.
Obat-obat tersebut misalnya narkotik disimpan disimpan ditempat yang aman dan
terkunci dan hanya orang-orang yang berwenang yang dapat mengeluarkannya.
Untuk secara hukum hanya dapat diterima dalam pengeluaran dan penggunaan
obat golongan nartkotik ini, perawat harus selalu memperhatikan prosedur dan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika profesi keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperawatan. Dalam penyusunan alat pengukur ini, keputusan diambil berdasarkan kode
etik sebagai standar yang mengukur dan mengevaluasi perilaku moral perawat.
Adapun permasalahan etik yang yang sering muncul banyak sekali, seperti berkata
makanan dan cairan, euthanasia, transplantasi organ serta beberpa permasalahan etik
yang langsung berkaitan dengan praktek keperawatan, seperti: evaluasi diri dan
pasien pad dokter, menghadapi asuhan keperawatan yang buruk, masalah peran merawat
Prinsip-prinsip Etika Keperawatan terdiri dari 8 aspek, yaitu otonom, berbuat baik,
Berbagai masalah hukum dalam praktik keperawatan telah diidentifikasi oleh para ahli
masalah hukum, strategi penyelesaian masalah etik, dan pembuatan keputusan dalam
dilemma etik.
Pengendalian praktek keperawatan secara internal adalah Kode Etik sedangkan secara
eksternal adalah hukum. Praktek keperawatan harus dilakukan secara benar dalam arti
keilmuannya dan baik dalam arti aspek Etik dan legalnya. Praktek Keperawatan
berkaitan erat dengan kehidupan manusia untuk itu praktik keperawatan harus dilakukan
oleh perawat profesional yang berkompeten. Setiap perawat yang praktek wajib memiliki
pustakaraya.
Mimin, Suhaimin. 2003. Etika Keperawatan dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: EGC.
Potter, P. A., Buku Ajar Fundamental: Konsep Proses dan Praktik. Alih Bahasa, Yasmin
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
https://www.scribd.com/document/400931041/Makalah-Etika-dan-Hukum-Keperawatan-
docx