Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

TENTANG
PENYAKIT URETHRITIS

OLEH
1. BETRIS MOHI
2. JENIFER FRANSISKA KUNENGAN
3. ESY BATEBOLINGO
4. MONALISA PAKAYA
5. NESY SAPUTRI

INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGY


GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU

TAHUN AJARAN 2021-2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan, yang mana atas berkat
rahmat, nikmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Tidak
lupa pula sholawat serta salam kita ucapkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, yang mana beliau telah membawa umatnya dari alam yang
gelap gulita ke alam yang terang benderang dan penuh ilmu pengetahuan.
           
Penulis menyusun makalah yang berjudul “ Penyakit Urethritis “ ini
karena ada sangkut pautnya antara ilmu keperawatan dengan  Ilmu Keperawatan
khususnya pada Sistem Perkemihan. Penulis berharap makalah “ Penyakit
Urethritis “ ini akan sangat berguna dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dalam pembelajaran di bidang Ilmu Keperawatan.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari akan segala kekurangan


dan kemampuan yang sangat terbatas dimiliki oleh penulis, sehingga dalam
penulisan, penyusunan kalimat dan dalam mencari sumber buku serta internet
masih kurang dan teramat sulit. Namun penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin agar makalah ini dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas yang  telah
diberikan oleh dosen pembimbing dan berusaha untuk menjadikan yang terbaik.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritikan dan


saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini. Dan penulis
berharap semoga makalah ini dapat memenuhi harapan kita semua.

Jum'at 26 februri 2021


Penyusun

DAFTAR ISI

2
Halaman Sampul............................................................................ i
Kata Pengantar............................................................................... ii
Daftar Isi........................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan............................................................... 3
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Penyakit Urethritis............................................ 4
2.2 Klasifikasi Penyakit Urethritis............................................ 5
2.3 Etiologi Penyakit Urethritis................................................ 7
2.4 Manifestasi Klinis Penyakit Urethritis................................ 9
2.5 Patofisiologi dan Web of Caution Penyakit Urethritis....... 9
2.6 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Urethritis...................... 11
2.7 Penatalaksanaan Penyakit Urethritis................................... 11
2.8 Komplikasi Penyakit Urethritis.......................................... 12
2.9 Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Penyakit Urethritis12
BAB IV Penutup
5.1 Kesimpulan......................................................................... 28
5.2 Saran................................................................................... 28
Daftar Pustaka................................................................................ 29

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

3
Sejak zaman dahulu, penyakit urethritis sudah dikenal di kalangan dunia
medis sebagai penyakit infeksi di saluran perkemihan akibat invasi oleh bakteri
baik yang bersifat menular atau tidak menular. Menurut The Center For Deseases
Control and Prevention (CDC) di Atlanta mengatakan Chlamyda adalah infeksi
sexual yang paling sering terjadi di Amerika (diperkirakan 3 juta orang Amerka
mengidap penyakit ini setiap tahun dan sebagian besar berumur 15 dan 24 tahun) .
Chlamydia disebabkan melalui hubungan seksual, tetapi bukan sebagai virus,
seperti kebanyakan penyakit akibat hubungan seksual lain. Ini disebabkan oleh
suatu bakteri yang disebut Chlamydia.

Di Indonesia Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang


dipakai untuk mengatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih.
(Agus Tessy, Ardaya, Suwanto, 2001).Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik
laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak remaja,
dewasa maupun pada umur lanjut. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata
wanita lebih sering dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5 – 15 %.

Infeksi saluran kemih pada bagian tertentu dari saluran perkemihan yang
disebabkan oleh bakteri terutama E. coli. Resiko dan beratnya meningkat dengan
kondisi seperti refluks vesikouretral, obstruksi saluran perkemihan, statis
perkemihan, pemakaian instrumen uretral baru dan septikemia. (Susan Martin
Tucker, dkk, 1998).

Infeksi traktus urinarius pada pria merupakan akibat dari menyebarnya


infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian,
panjang uretra dan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya
bakterisidal dalam cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius.

Dengan demikian, penulis berusaha menemukan hal – hal yang baru


terutama tentang hal yang berkaitan dengan penatalaksanaan penyakit
urethritis dan hal yang lain yang berkaitan dengan penyakit urethritis.

4
1.2 Rumusan Masalah

Dari makalah yang berjudul tentang “ Penyakit Urethritis “ rumusan


masalahnya adalah sebagai berikut :
a. Apakah yang dimaksud dengan penyakit urethritis?
b. Bagaimana klasifikasi dari penyakit urethritis?
c. Bagaimana etiologi dari penyakit urethritis?
d. Apa saja manifestasi klinis dari penyakit urethritis?
e. Bagaimana patofisiologi dan Web of Caution dari Penyakit
Urethritis?
f. Bagaimana pemeriksaan diagnostik dari Penyakit Urethritis?
g. Bagaimana penatalaksanaan dari Penyakit Urethritis?
h. Apa saja komplikasi dari Penyakit Urethritis?
i. Bagaiamana konsep dasar asuhan keperawatan dari Penyakit
Urethritis?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari makalah yang berjudul “ Penyakit Urethritis “ tujuan


penulisannya adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian dari penyakit urethritis.
b. Mengetahui klasifikasi dari penyakit urethritis.
c. Mengetahui etiologi dari pennyakit urethritis.
d. Mengetahui manifestasi klinis dari penyakit urethritis.
e. Mengetahui patofisiologi dan Web of Caution dari penyakit
urethritis.
f. Mengetahui pemeriksaan diagnostik yang digunakan pada
penyakit urethritis.
g. Mengetahui penatalaksanaan untuk penyakit urethritis.
h. Mengetahui komplikasi dari penyakit urethritis.
i. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan dari penyakit
urethritis.

5
1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah yang berjudul tentang “ Penyakit


Urethritis “ yaitu dapat mengetahui penatalaksanaan terbaru dan hal – hal
yang terkait dengan penyakit urethritis.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penyakit Urethritis

Uretritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang


menyebar naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan nongonoreal.
Namun demikian kedua kondisi tersebut dapat terjadi pada satu pasien.
(Nursalam, 2008).

Uretritis yaitu inflamasi pada uretra, keadaan ini kerap kali merupakan
gejala penyakit gonore, dapat pula disebabkan oleh mikroorganisme.
(Barbara. 2005).

Uretritis adalah peradangan yang terjadi pada uretra (Anonym 1997).


Urethritis juga merupakan salah satu sindroma dari penyakit menular
seks(PMS) urethritis secara spesifik dapat terbagi 2 yaitu gonococal urethritis
dan nongonococal urethritis.

Urethritis merupakan peradangan pada saluran kencing atau urethra,


yangterjadi pada lapisan kulit urethra, disebabkan oleh bakteri-bakteri yang
menyerangsaluran kemih seperti Chlamydia trachomatis, neisseria

6
gonorrhoae, tricomonal vaginalis dan lain-lain. peradangan ini biasanya
terjadi pada ujung urethra atau urethra bagian posterior, urethritis juga
merupakan salah satu dari infeksi dari saluran kemih yaitu urethra, prostate,
vas deferens, testis atau ovarium, buli-buli, ureter sampai ginjal. dan dapat
dikatakan sebagai bagian dari infeksi saluran kemih superficial atau mukosa
yang tidak menandakan invasi pada jaringan.

2.2Klasifikasi Penyakit Urethritis

 Uretritis Akut
 Penyakit ini disebabkan asending infeksi atau sebaliknya oleh
karena prostate mengalami infeksi. Keadaan ini lebih sering
diderita kaum pria.
 Tanda dan gejalanya misalnya mukosa merah udematus,
terdapat cairan eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada uretra.
Jika dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi leukosit sel –
sel plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa gatal yang
menggelitik, gejala khas pada uretritis gonorhea yaitu morning
sickness, pada pria diakibatkan pembuluh darah kapiler,
kelenjar uretra tersumbat oleh kelompok pus tetapi pada wanita
jarang diketemukan.
 Diagnosa diferential seperti urethritis gonorhea, amicrobic
pyuhria, urethritis karena trichomonas dan prostatitis non
spesifik.
 Pemeriksaan diagnostik biasanya dilakukan pemeriksaan
terhadap secret uretra untuk mengetahui kuman penyebab.
 Tindakan pengobatan diberikan antibiotika. Bila terjadi
striktuka, lakukan dilatasi uretra dengan menggunakan bougil.

7
 Komplikasi yang mungkin terjadi adalah prostatitis, periuretral
abses yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan striktura atau
urine fistula.
 Uretritis kronis
 Penyebabnya adalah pengobatan yang tidak sempurna pada
masa akut, prostatitis kronis dan striktura uretra.
 Tanda dan gejalanya mukosa terlihat granuler dan merah, jika
dilihat secara mikroskopis tampak infiltrasi dari leukosit, sel
plasma, sedikit sel leukosit, fibroblast bertambah, getah uretra
(+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak pertama, uretra
iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, dan cystitis.
 Prognosanya bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat
menjalar ke kandung kemih, ureter, ataupun ginjal.
 Tindakan pengobatan berupa pemberian antibiotika sesuai
dengan bakteri penyebabnya dan berikanlah banyak minum.
 Komplikasinya dapat terjadi peradangan yang dapat menjalar
ke prostate.
 Uretritis gonokokus
 Penyebabnya adalah bakteri Neisseria gonorhoeoe
(gonokokus).
 Tanda dan gejalalanya mukosa merah udematus, terdapat
cairan eksudat yang purulent, Ada ulserasi pada uretra. Jika
dilihat secara mikroskopisterlihat infiltrasi leukosit sel – sel
plasma dan sel – sel limfosit, ada rasa gatal yang menggelitik,
gejala khas pada uretritis gonorhea yaitu morning sickness.
 Prognosanya infeksi ini dapat menyebar ke proksimal uretra.
 Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah infeksi yang
menyebar ke proksimal uretra menyebabkan peningkatan
frekuensi kencing. Gonokokus dapat menebus mukosa uretra
yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang
meluas ke korpus spongiosum. Infeksi yang menyebabkan
kerusakan kelenjar peri uretra akan menyebabkan terjadinya

8
fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian mengakibatkan
striktura uretra. (underwood,1999)
 Uretritis non gonokokus (non spesifik)
 Uretritis non gonokokus (sinonim dengan uretritis non spesifik)
merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual
yang paling sering diketemukan. Pada pria, lender uretra yang
mukopurulen dan disuria terjadi dalam beberapa hari sampai
beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin dengan
wanita yang terinfeksi. Lendir mengandung sel nanah tetapi
gonokokus tidak dapat di deteksi secara mikroskopis atau
kultur (Underwood,1999).
 Jumlah insidennya masih merupakan penyakit yang sering
terjadi pada banyak bagian dunia, insiden berhubungan
langsung dengan promiskuitas dari populasi
 Penyebab dari infeksi ini hampir selalu didapat selama
hubungan seksual. Gonokokus membelah diri pada mukosa
yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu menginvasi
kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan
keterlibatan limfatik.
 Jika diamati secara makroskopik terjadi peradangan akut dari
mukosa uretra, dengan eksudat yang purulenta pada permukaan
dan dapat terjadi ulserasi dari mukosa.
 Perjalanan penyakit ini dapat mengalami resolusi dalam 2 – 4
minggu, sebagai akibat pengobatan atau kadang – kadang
spontan dan jika tidak dilakukan penatalaksanaan dengan benar
akan menjadi kronik.
 Faktor penyulit proses penyembuhan jika terjadi Uretritis
posterior, prostatitis, vesikulitis, epididimitis, sistitis, abses peri
uretral dan penyebaran sistemik (A.D Thomson,1997).

2.2 Etiologi Urethritis

9
Pada orang dewasa khususnya wanita muda dan aktif dapat ditularkan
organisme penyebab urethritis melalui hubungan seksual seperti Chlamydia
trachomatis, niesseria gonorrhoaeae, dan virus herpes simpleks merupakan
kuman-kuman penyebab utama urethritis. Pada wanita dapat juga terjadi
karena perubahan PH dan flora vulva dalam siklus menstruasi

Ada juga organisme lain seperti ureaplasmaurealyticum, mycoplasma


hominis, tricomonal vaginalis, dan neisseria meningitides yang juga
merupakan organisme penyebab peradangan urethra. Tidak hanya pada
perempuan tapi pada laki-laki dan anak bayi dan remaja bias terjangkit
olehkuman-kuman ini.Kuman gonore atau kuman lain, kadang – kadang
uretritis terjadi tanpa adanya bakteri. Penyebab klasik dari uretritis adalah
infeksi yang dikarenakan oleh Neisseria Gonorhoea. Akan tetapi saat ini
uretritis disebabkan oleh infeksi dari spesies Chlamydia, Eserchia Coli atau
Mycoplasma. Secara umum penyebab dari urethritis adalah sebagai berikut :
a. Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe).
b. Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik / Urea Plasma
Urelytikum).
c. Tindakan invasif.
d. Iritasi batu ginjal.
e. Trihomonas vaginalis.
f. Organisme bakteri gram negatif seperti :
 Escherichia coli .
 Entero bakteri.
 Pseudomonas.
 Klebsiella.
 Proteus.

Pada pria, uretritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari


uretra. Jika penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan
mengandung nanah. Jika penyebabnya adalah jasad renik yang lainnya,

10
maka cairan ini mengandung lendir. Gejala lainnya adalah nyeri pada saat
berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk berkemih.

Jika uretritis karena gonokokus tidak diobati secara adekuat, maka


pada akhirnya akan terbentuk penyempitan uretra (striktur).
Striktur ini akan meningkatkan resiko terjadinya uretritis pada uretra yang
lebih tinggi dan kadang menyebabkan terbentuknya abses di sekitar uretra.
Abses bisa membentuk kantong pada dinding uretra (divertikulum uretra),
yang juga bisa mengalami infeksi. Jika abses menyebabkan terjadinya
perforasi kulit, maka air kemih bisa mengalir melalui saluran baru (fistula
uretra).

2.3 Manifestasi Klinis Penyakit Urethritis

 Mukosa memerah dan edema.


 Terdapat cairan exudat yang purulent.
 Ada ulserasi pada uretra.
 Adanya rasa gatal yang menggelitik.
 Adanya pus pada awal miksi.
 Nyeri pada saat miksi.
 Kesulitan untuk memulai miksi.
 Nyeri pada abdomen bagian bawah.

2.4 Patofisiologi dan Web Of Caution Penyakit Urethritis

Secara umum ada 2 penyebab utama dari penyakit urethritis yaitu


invasi kuman (gonorrhoe, trihomonas vaginalis gram negatif) uretritis dan
iritasi (iritasi batu ginjal, iritasi karena tindakan invasif menyebabkan retak
dan permukaan mukosa pintu masuknya kuman proses peradangan uretritis).

11
Pada kebanyakan kasus organisme penyebab dapat mencapai kandung
kemih melalui uretra. Infeksi ini sebagai sistitis, dapat terbatas di kandung
kemih saja atau dapat merambat ke atas melalui uretra ke ginjal. Organisme
juga dapat sampai ke ginjal atau melalui darah atau kelenjar getah bening,
tetapi ini jarang terjadi. Tekanan dari kandung kemih menyebabkan saluran
kemih normal dapat mengeluarkan bakteri yang ada sebelum bakteri tersebut
sampai menyerang mukosa.

Obstruksi aliran kemih proksimal terhadap kandung kemih


mengakibatkan penimbunan cairan, bertekanan dalam pelvis ginjal dan ureter.
Hal ini dapat menyebabkan atrofi hebat pada parenkim ginjal atau
hidronefrosis. Disamping itu obstruksi yang terjadi di bawah kandung kemih
sering disertai refluk vesiko ureter dan infeksi pada ginjal. Penyebab umum
obstruksi adalah jaringa parut ginjal dan uretra, batu saluran kemih,
neoplasma, hipertrofi prostat, kelainan kongenital pada leher kandung kemih
dan uretra serta penyempitan uretra.

Web of Caution

Invasi kuman bakteri Iritasi


(Gonorrhoe, Trihomonas Vaginalis, (Iritasi Batu Ginjal, Iritasi Karena
Orgnisme gram Negatif) Tindakan Invasif

Ketidak mampuan pertahanan Respon traumatic pada uretra


local terhadap infeksi

Penempelan bakteri pada uretra

HIPERTERMI URETHRITIS

12
Ketidakmampuan dalam proses Reaksi infeksi inflamasi local
transmisi penyakit nyeri iritasi saluran kemih

Resiko tinggi penularan


penyakit NYERI AKUT Disuria

Kurang pengetahuan
GANGGUAN ELIMINASI
RESIKO TINGGI URINE
INFEKSI
ANXIETAS

2.5 Pemeriksaan Diagnostik Penyakit Urethritis

 Kultur urine untuk mengidentifikasi organisme penyebab penyakit


urethritis.
 Urine analisis atau urinalisa untuk memperlihatkan bakteriuria, sel
darah putih, dan endapan sel darah merah dengan keterlibatan ginjal
 Pemeriksaan darah lengkap dan urine lengkap.
 Sinar – X ginjal, ureter dan kandung kemih untuk mengidentifikasi
anomali struktur nyata.
 Pielogram intravena (IVP untuk mengidentifikasi perubahan atau
abnormalitas.

2.6 Penatalaksanaan Penyakit Urethritis

Pengobatan tergantung kepada mikroorganisme penyebabnya.


Jika penyebabnya adalah bakteri, maka diberikan antibiotik.
Jika penyebabnya adalah virus herpes simpleks, maka diberikan obat anti-
virus (misalnya asiklovir).

13
Dianjurkan untuk sering minum dan buang air kecil sesuai kebutuhan
untuk membilas microorganisme yang mungkin naik ke uretra, untuk wanita
harus membilas dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi
lubang urethra oleh bakteri feces. Antibiotika yang direkomendasikan untuk
N. Gonnorrheae misalnya :
 Cefixime 400 mg oral.
 Ceftriaxone 250 mg IM.
 Ciprofloxacine 500 mg oral.
 Ofloxacin 400 mg oral.

Keempat antibiotika diatas diberikan dalam dosis tunggal. Infeksi


gonorrheae sering diikuti dengan infeksi chlamydia. Oleh karena itu perlu
ditambahkan antibiotika anti-chlamydial seperti berikut :
 Azithromycin, 1 gr oral (dosis tunggal).
 Doxycycline 100 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari.
 Erythromycine 500 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari.
 Ofloxacin 200 mg oral 2 kali sehari slama 7 hari.

2.7 Komplikasi Penyakit Urethritis

Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis, vesikulitis,


epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat
berupa borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitis. Peritonitis dan
perihepatitis juga pernah ditemukan.

14
BAB V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

15
Urehtritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu infeksi yang
menyebar naik yang digolongkan sebagai infeksi gonoreal dan
nongonoreal. Urethritis dapat dikategorikan menjadi urethritis akut,
urethritis kronis, urethritis gonococus dan urethritis non gonococus.
Secara umum penyebab penyakit urethritis adalah kuman gonorhea,
kuman non gonorhea, tindakan invasif di saluran kemih, iritasi batu ginjal,
trihomonas vaginalis dan golongan bakteri gram negative.

Tanda dan gejala dari penyakit urethritis adalah mukosa memerah


dan edema , terdapat cairan exudat yang purulent, ada ulserasi pada uretra ,
adanya rasa gatal yang menggelitik, adanya pus pada awal miksi, nyeri
pada saat miksi, kesulitan untuk memulai miksi dan nyeri pada abdomen
bagian bawah. Pengobatan yang dianjurkan pada penderita penyakit
urethritis adalah antibiotik. Jenis antibiotik yang sering digunakan
misalnya cefixime 400 mg oral, ceftriaxone 250 mg IM, ciprofloraxacin
500 mg oral, dan ofloxacin 400 mg oral.

Komplikasi yang dapat terjadi pada pria berupa prostatitis, vesikulitis,


epididimitis, dan striktur urethra. Sedangkan pada wanita komplikasi dapat
berupa Borthlinitis, praktitis, salpingitis, dan sistitits.

1.2 Saran

Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para


pembaca khususnya mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami
tentang “ Penyakit Urethritis “ beserta hal – hal yang berkaitan dengan
penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

1. Underwood. JCE. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. Jakarta : EGC


2. Siswantoro, Agus . 2012. Sistem Perkemihan Askep Urethritis. Jakarta :
Salemba Medika.
3. Thomson. 1997. Catatan Kuliah Patologi. Jakarta : EGC.

16
4. Budiono. 2009. Urethritis Non Gonococus. Jakarta : Salemba Medika.

17

Anda mungkin juga menyukai