COVID-19
Dosen Pembimbing
Merina Widyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................................3
1.3. Tujuan.........................................................................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan...............................................................................................................................................12
3.2. Saran.........................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................................13
2
BAB 1 PENDAHULUAN
3
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari bencana non alam Covid-19?
2. Bagaimanakah etiologi dari bencana Covid-19?
3. Apa saja kasus kejadian dari Covid-19?
4. Bagaimanakah mekanisme terjadinya bencana Covid-19?
5. Bagaimanakah tingkat keparahan dari bencana Covid-19?
6. Bagaimanakah kebijakan kesehatan pengungsi dari bencana Covid-19?
7. Bagaimanakah rencana tindak lanjut dari bencana Covid-19?
8. Bagaimanakah literatur jurnal dari bencana Covid-19?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi penugasan mata kuliah Keperawatan Bencana di Stikes Hang Tuah Surabaya
dalam bentuk seminar ilmiah.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Menjelaskan definisi dari bencana non alam Covid-19
2. Mengidentifikasi etiologi dari bencana Covid-19
3. Menjelaskan kasus kejadian dari Covid-19
4. Mengidentifikasi mekanisme terjadinya bencana Covid-19
5. Mengidentifikasi tingkat keparahan dari bencana Covid-19
6. Mengidentifikasi kebijakan kesehatan pengungsi dari bencana Covid-19
7. Menjelaskan rencana tindak lanjut dari bencana Covid-19
8. Mengidentifikasi literatur jurnal dari bencana Covid-19
4
BAB 2 TINJAUAN TEORI
5
(WHO,2020) menyatakan darurat kesehatan global setelah mengkonfirmasi adanya 4.593
kasus terkonfirmasi di Wuhan,Cina. Sedangkan pertamakali bapak Presiden Jokowi
mengkonfirmasi bedasarkan data adanya kasus di indonesia, yakni di 08 maret 2020, 2 orang
terkonfirmasi positif di daerah jakarta barat.
B. Pertambahan Kasus Di Indonesia
Data satgas Covid-19 di indonesia mencatat pertambahan jumlah kasus paling banyak terjadi
pada 3 Desember 2020 sebanyak 8.369 kasus baru, sedangkan pertambahan jumlah kasus
paling sedikit terjadi pada 25 Maret 2020 sebanyak 105 kasus baru.
C. Jumlah Kasus Covid 19
Menurut data WHO Live Statistic jumlah kasus di dunia telah mencapai 71,919,725 orang
yang terkonfirmasi dan 1,623,064 orang yang meninggal dunia. Dengan peta sebaran
terbanyak berada di benua Amerika. Sedangkan di Indonesia sendiri 16 desember 2020.
Sebanyak 636,154 kasus terkonfirmasi dengan 94,922 kasus aktif, 521,984 kasus sembuh,
19,248 orang meninggal dunia. Sebaran provinsi DKI Jakarta 155,122, Jawa Timur 71,369,
Jawa Tengah 68,260 dan Jawa Barat 68,066 sehingga membuat Indonesia pada peringkat 19
kasus covid 19 mengalahkan negara asalnya Cina.
8
resusitasi cairan dan membutuhkan vasopresor untuk mempertahankan
mean arterial pressure (MAP) ≥65 mmHg dan kadar laktat serum> 2
mmol/L.
Pasien anak: hipotensi (TDS < persentil 5 atau >2 SD di bawah normal
usia) atau terdapat 2-3 gejala dan tanda berikut: perubahan status
mental/kesadaran; takikardia atau bradikardia (HR <90 x/menit atau >160
x/menit pada bayi dan HR <70x/menit atau >150 x/menit pada anak);
waktu pengisian kembali kapiler yang memanjang (>2 detik) atau
vasodilatasi hangat dengan bounding pulse; takipnea; mottled skin atau
ruam petekie atau purpura; peningkatan laktat; oliguria; hipertermia atau
hipotermia.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam rangka
Percepatan Penanganan Covid-19 ditetapkan pada 3 April 2020. Kebijakan PSBB antara lain:
9
6) Pembatasan kegiatan lainnya terkait aspek pertahanan dan keamanan.
1) Melakukan kebersihan tangan menggunakan hand sanitizer jika tangan tidak terlihat kotor
atau cuci tangan dengan sabun jika tangan terlihat kotor;
3) Terapkan etika batuk atau bersin dengan menutup hidung dan mulut dengan lengan atas
bagian dalam atau tisu, lalu buanglah tisu ke tempat sampah;
4) Pakailah masker medis jika memiliki gejala pernapasan dan melakukan kebersihan tangan
setelah membuang masker;
5) menjaga jarak (minimal 1 m) dari orang yang mengalami gejala gangguan pernapasan.
10
Walaupun UNHCR adalah lembaga satu-satunya organisasi PBB yang khusus menangani masalah
perlindungan pengungsi, badan-badan PBB lainya seringkali juga bekerja sama dengan UNHCR.
Antara lain yaitu:
a. World Food Programme (WFP)- Badan Pangan Dunia merupakan penyalur utama pengiriman
bantuan makanan,
b. United Nations Children’s Fund (UNICEF) – Badan PBB untuk anak-anak, yang membantu
pemerintah dengan program yang terfokus pada kesehatan anak-anak, nutrisi, pendidikan,
pelatihan, dan pelayanan social. UNICEF juga memainkan suatu peran penting dalam
perlindungan anak yang terpisah dan mempertemukan kembali keluarganya yang mungkin
terpisah saat mereka meninggalkan Negara asalnya;
c. United Nations Development Program (UNDP) – Badan PBB untuk program pengembangan
yang mengkoordinasikan kegiatan pengembangan dibawah system PBB, rencana-rencana
pengembangan jangka panjang setelah fase darurat selesai dan berperan penting dalam
program-program integrasi dan re integrasi
d. United Nations High Commisioner for Human Rights (UNHCHR)-Komisariat Tinggi PBB
untuk HAM yang berperan memimpin isu HAM dan menegakkan pentignya HAM baik
ditingkat internasional maupun nasional, mengkoordinir kegiatan HAM melalui system PBB,
dan menanggapi pelanggaran-pelanggaran keras terhadap HAM.
Di tengah Wabah pandemic Global COVID-19 yang hamper seluruh Negara di dunia terkena
dampaknya baik dari segi kesehatan, ekonomi, sosial, dan Sektor Pengungsi di negara itu sendiri.
Sehingga sejumlah Negara guna memutus mata rantai penyebaran Virus COVID-19 menerapkan
aturan / kebijakan yang dikeluarkan oleh WHO yaitu dengan metode “Lockdown” atau “Physical
Distancing”. Dimana penerapannya tidak hanya bagi warga Negara itu saja melainkan Termasuk aspek
Refugee/Pengungsi didalamnya.
11
BAB 3 PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah dibahas, saya menarik kesimpulan dan menjadikannya
beberapa poin, sebagai berikut :
1. Aplikasikan bagaimana cara pencegahan penyebaran COVID-19 dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hindari kontak langsung dengan orang lain, dan usahakan agar tidak keluar rumah kecuali di
saat yang genting.
3. COVID-19 adalah virus yang merusak sistem pernapasan dan dapat menyebabkan beberapa
komplikasi akibat infeksinya hingga kematian.
4. Jangan terlalu merasa tertekan dan terbebani selama masa pandemi wabah ini, karena yang
dibutuhkan adalah kuatnya sistem imun atau metabolisme tubuh dan dapat meningkatkan imun
denngan olahraga serta makan makanan yang sehat.
3.2. Saran
Kita sebagai perawat, khusunya perawat bencana sebaiknya lebih terampil lagi dalam
menanggulangi masalah kasus pandemi Covid-19. Pelatihan sangat diperlukan untuk memberikan
informasi yang tepat agar bisa memberikan pertolongan bila terjadi wabah penyakit atau kejadian luar
biasa Covid-19.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Iin Karita Sakharina,2020, Perlindungan Negara Bagi Pengungsi Pada Masa Pandemi Global
COVID-19: Kajian Hukum Internasional, Jurnal Nasional, Fakultas Hukum Universitas
Hasanuddin, Indonesia, Volume 2 Nomor 2, ISSN Online: 2656-6133 | ISSN Print: 2654-7120
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI).
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi
MERSCoV di Indonesia.
4. World Health Organization (WHO).2020.Global surveillance for human infection with novel-
coronavirus(2019-ncov).https://www.who.int/publications-detail/global-surveillance- for-
human-infection-with-novel-coronavirus-(2019-ncov) Interim 31 Januari 2020. Diakses 31
Januari 2020
5. World Health Organization (WHO).2020. Infection prevention and control during health care
when novel coronavirus (nCoV) infection is suspected. https://www.who.int/publications-
detail/infection-prevention-and-control-during-health-care-when-novel-coronavirus-(ncov)-
infection-is-suspected.Diakses 13 Januari 2020.
13
14