Anda di halaman 1dari 7

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NEBULIZER DAN SUCTION

Memenuhi Tugas Individu

Praktik Keperawatan Medikal Bedah

Fasilitator :

Dedi Irawandi S.Kep., Ns., M.Kep.


NIP. 03050

Disusun Oleh:

Nadiyah Fithriyani
NIM . 171.0065

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH


SURABAYA

2021
SOP NEBULIZER

A. Pengertian
Nebulasi adalah menghirup uap dengan/tanpa obat melalui saluran pernafasan
bagian atas dengan alat nebulizer. Nebulizer adalah pelembab yang berbentuk
aerosol, kabur butir kecil air dengan garis tengah 5
B. Indikasi
1. Post extubasi
2. Status asmatikus
3. Laring edema
4. Klien dengan sputum yang kental
5. Sebelum fisioterapi nafas
6. Pemberian obat aerosol
7. Peningkatan produksi secret
8. Pneumonia kongesti
9. Atelaksis
C. Kontraindikasi
1. Tekanan darah tinggi
2. Nadi yang meningkat/takikardia
3. Riwayat reaksi yang tidak baik
D. Tujuan
1. Sekret menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan
2. Membersihkan jalan nafas
3. Melembabkan jalan nafas bagian atas
4. Mengobati peradangan pada saluran pernafasan atas dengan pemberian
obat aerosol
5. Menurunkan edema mukosa
6. Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk
pengobatan penyakit, seperti bronkospasme akut, produksi sekret yang
berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas
E. Obat Untuk Nebulizer
1. Pulmicort : kombinasi anti radang dengan obat yang melonggarkan
saluran napas
2. Nacl : mengencerkan dahak
3. Bisolvon cair : mengencerkan dahak
4. Atroven : melonggarkan saluran napas
5. Berotex : melonggarkan saluran napas
6. Combivent : kombinasi untuk melonggarkan saluran napas
7. Neptin : untuk melonggarkan saluran napas
F. Alat
1. Aquadest/normal salin
2. Obat bila diperlukan (bronkodilator/mukolitik).
3. Handuk
4. Bengkok
5. Tissue
6. Kassa
7. Sarung tangan bersih
8. Stetoskop
9. Masker
G. Prosedur
1. Cuci tangan 6 langkah sebelum tindakan nebulizer
2. Jelaskan prosedur tindakan pada pasien serta menjaga privasi pasien
3. Memakai Handgloves
4. Atur posisi pasien semifowler
5. Pasang kabel nebulizer pada stopkontak, kemudian cek apakah nebulizer
berfungsi
6. Hubungkan selang oksigen dengan nebulizer, kemudian isi alat dengan
Normal Salin (NS) dan Obat (jika perlu)
7. Dengarkan suara napas pasien
8. Nyalakan kembali alat nebulizer, kemudian amati pengeluaran uap dari
alat oksigen
9. Letakkan handuk di leher pasien, kemudian lepaskan masker yang
digunakan pasien
10. Pasangkan oksigen yang telah terhubung ke nebulizer pada pasien, lalu
atur pemberian selama 10-15 menit
11. Observasi pasien dan Informasikan pada pasien bahwa alat akan berhenti
sendiri dalam waktu 10-15 menit sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Minta pasien untuk menghirup uap yang keluar dari alat
dengan cara napas panjang. Penghisapan uap dilakukan dari hidung dan
keluarkan lewat mulut.
12. Setelah selesai, lepas oksigen lalu bersihkan area wajah pasien yang
terkena oksigen dan bersihkan seluruh peralatan
13. Setelah merapikan seluruh alat, kemudian lakukan fisioterapi dada pada
pasien
14. Ajarkan pasien teknik batuk efektif, dengan cara tarik napas dalam 2x
kemudian meminta pasien untuk batuk, lalu taruh sputum pasien di pot
sputum. Jika pasien tidak sadar maka lakukan suction.
H. Evaluasi
1. Suara napas pasien
2. Karakteristik mukus apakah bercampur darah?
3. Apakah klien bisa batuk efektif atau tidak mampu mengeluarkan riaknya
sendiri karena klien bsa mengalami keracunan air
4. Tanda-tanda vital
I. Komplikasi
1. Henti nafas.
2. Dosis yang kurang tepat karena kurang tepat dalam menggunakan alat
ataupun tekniknya.
3. Kurang dalam pemberian obat karena malfungsi dari alat tersebut
4. Pemberian dosis tinggi dari beta agonis akan menyebabkan efek yang
tidak baik pada system sekunder penyerapan dari obat tersebut.
Hipokalemia dan atrial atau ventriculardisritmia dapat ditemui pada
pasien dengan kelebihan dosis.
5. Spasme bronkus atau iritasi pada saluran pernapasan
6. Alat aerosol atau adapter yang digunakan dan teknik penggunaan dapat
mempengaruhi penampilan karakter dari ventilator terhadap sensitifitas
system alarm.
7. Penambahan gas pada circuit ventilator dari nebulizer dapat
meningkatkan volume, aliran dan tekanan puncak saluran udara
8. Penambahan gas pada ventilator dari nebuilizer juga dapat menyebabkan
kipas ventilator tidak berjalan selama proses nebulasi.
SOP SUCTION
A. Pengertian
Melakukan tindakan penghisapan lendir di jalan nafas
B. Tujuan
1. Mengeluarkan secret/cairan pada jalan nafas
2. Melancarkan jalan nafas
C. Indikasi
1. Pasien tidak sadar
2. Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lender sendiri
D. Alat
1. Bak instrument berisi: pinset anatomi 2, kasa secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Canule suction
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue
E. Prosedur
a. Tahap Orientasi
1. Persiapan alat
2. Persiapan Perawat
1) Persiapan lingkungan: data biografi pasien
2) Bicarakan keinginan pasien, kekawatirannya, dan ketakutannya
dengan cara yang simpatik dan teliti
b. Tahap Kerja
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien kepala sedikit Ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2 – 5 menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung
6. Memasukkan kanul section dengan hati-hati (hidung ± 5 cm, mulut
±10 cm)
7. Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar
perlahan sambil memutar (+ 5 detik untuk anak, + 10 detik untuk
dewasa)
8. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3-5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status pernafasannya
11. Mengobservasi secret tentang warna, bau dan volumenya
c. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
7. Nilai kepuasan klien dan betulkan cara penggunaannya
8. Evaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
9. Kontrak waktu untuk kunjungan, selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai