Anda di halaman 1dari 7

RESUME

PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN


KEPERAWATAN

Memenuhi Tugas Individu

Mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Disusun Oleh:

Nadiyah Fithriyani
NIM . 171.0065

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA 2021
PENGENDALIAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Pengertian Pengendalian
Proses terakhir dari manajemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayol
(1998) mendefinisikan pengontrolan adalah “Pemeriksaan apakah segala sesuatu
yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi yang dikeluarkan,
serta prinsip-prinsip yang ditentukan”. Tujuan pengontrolan adalah untuk
mengidentifikasi kekurangan dan kesalahan agar dapat dilakukan perbaikan.
Pengontrolan penting dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika
muncul isue dapat segera direspons dengan cepat dengan cara duduk bersama.
Menurut Mockler ( 1984 ), pengendalian dalam manajemen adalah usaha sistematis
untuk menetapkan standar prestasi kerja agar sesuai dengan tujuan perencanaan,
untuk mendesain sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada
deviasi dan untuk mengukur signifikansinya, serta mengambil tindakan yang
diperlukan untuk memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara yang
efektif dan efisien mungkin untuk mencapai tujuan. Pengendalian adalah proses
untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan adalah sesuai dengan aktivitas
yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin mutu serta evaluasi kinerja.
(Mugianti, 2016).
B. Prinsip Pengawasan dan Pengendalian
Prinsip pengawasan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dan pengembangan
fungsi pengawasan
1. Pengawasan yang dilakukan oleh manajer keperawatan dapat dimengerti oleh
staf, Hasilnya dapat diukur
2. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan manajemen yang penting untuk
meyakinkan proses mencapai tujuan organisasi tercapai dengan baik
3. Standar unjuk kerja (standart of performance) harus dijelaskan kepada semua
staf pelaksana. Kinerja staf dinilai oleh manajer sebagai bahan pertimbangan
memberikan reward kepada mereka yang mampu bekerja profesional
(Mugianti, 2016)
C. Manfaat Pengawasan
1. Dapat mengetahui kegiatan program yang sudah dilaksanakan oleh staf dalam
kurun waktu tertentu
2. Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada pemahaman staf yang
melaksanakan tugas
3. Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya organisasi sudah digunakan
dengan tepat dan efisien
4. Dapat mengetahui faktor penyebab terjadinya penyimpangan
5. Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan penghargaan (reward)
D. Karakteristik Pengendalian yang Baik
Proses pengendalian yang dilakukan seorang manajer dikatakan berhasil bila
mengandung beberapa karakteristik seperti di bawah ini:
1. Menggambarkan kegiatan sebenarnya
2. Melaporkan kesalahan dengan tepat
3. Berpandangan ke depan
4. Menunjukkan kesalahan pada hal-hal yang kritis dan penting
5. Bersifat obyektif
6. Bersifat fleksibel
7. Menggambarkan pola kegiatan organisasi
8. Bersifat ekonomis
9. Bersifat mudah dimengerti
10. Menunjukkan kegiatan perbaikan (Mugianti, 2016).
E. Langkah-Langkah Pengendalian atau Kontroling
Supaya kegiatan pengendalian/pengontrolan dapat berjalan secara efektif, seorang
manajer harus memperhatikan langkah-langkah pengendalian. Berikut ini adalah
langkah-langkah pengendaalian/pengontrolan:
1. Menetapkan standar dan menetapkan metode mengukur prestasi kerja
2. Melakukan pengukuran prestasi kerja
3. Menetapkan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
4. Mengambil tindakan korektif
F. Teknik Kontroling
1. Ronde Keperawatan
a. Definisi
Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat,
di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat
primer dan atau konselor, kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga
melibatkan seluruh anggota tim(Nursalam, 2014). Ronde keperawatan
merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau siswa perawat
dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk
pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap
pasien(Saleh, 2012). Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan
ronde keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat,
di samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek
perawatan untuk setiap pasien.
b. Karakteristik
Menurut Nursalam (2002), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut:
1) Klien dilibatkan secara langsung.
2) Klien merupakan fokus kegiatan.
3) Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi
bersama.
4) Konselor memfasilitasi kreatifitas.
5) Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate,
perawat primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi
masalah.
c. Tujuan
Menurut Nursalam (2002), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :
1) Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.
2) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal
dari masalah klien.
3) Meningkatkan validitas data klien.
4) Menilai kemampuan justifikasi.
5) Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
7) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
d. Manfaat
1) Masalah pasien dapat teratasi.
2) Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
3) Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
4) Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
5) Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat
dan benar.
e. Kriteria Pasien
Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan
ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah
dilakukan tindakan keperawatan.
2) Pasien dengan kasus baru atau langka.
f. Peran
Menurut Nursalam (2002), dalam ronde keperawatan setiap perawat
memiliki peran masing-masing diantaranya :
1) Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang
bisa untuk memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
a) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
b) Menjelaskan masalah keperawatan utama.
c) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
d) Menjelaskan tindakan selanjutnya.
e) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2) Perawat primer lain atau konsuler
a) Memberikan justifikasi.
b) Memberikan reinforcement.
c) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta
tindakan yang rasional.
d) Mengarahkan dan koreksi.
e) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
2. Supervisi
a. Definisi
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat luas, yaitu meliputi segala
bantuan dari pemimpin/penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk
perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam mencapai tujuan asuhan
keperawatan. Kegiatan supervisi semacam ini adalah merupakan dorongan,
bimbingan dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan para
perawat. Supervisi mengandung pengertian yang lebih demokratis. Dalam
pelaksanaannya supervisi bukan hanya mengawasi apakah seluruh staf
keperawatan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
instruksi atau ketentuan yang telah digariskan, tetapi juga bersama para
perawat memperbaiki proses keperawatan yang sedang berlangsung. Jadi
dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai pelaksanan
pasif, melainkan diperlukan sebagai patner kerja yang memiliki ide-ide,
pendapat dan pengalaman yang perlu didengar, dihargai dan diikutsertakan
dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan. Dengan demikian
supervisi diartikan sebagai suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para tenaga keperawatan dan staf lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif.
b. Sasaran Supervisi
Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi adalah sebagai berikut :
1) Pelaksanan tugas sesuai dengan pola
2) Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana
3) Staf yang berkualitas dapat dikembangkan secara kontinue/sistematis
4) Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis
5) Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang
6) Pembagian tugas, wewenang dan pertimbangan objek/rational
7) Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan kekuasaan, kedudukan dan
keuangan
c. Tujuan Supervisi
Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak
hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para
tenagakeperawatan dan tenaga lainnya , juga meliputi jumlah persediaan dan
kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Oleh karena itu
tujuan supervisi adalah :
1) Mengorganisasikan staf dan pelaksanan keperawatan
2) Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3) Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan
mengerti terhadap peran, fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan
4) Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan.
d. Fungsi Supervisi
1) Dalam keperawatan fungsi supervisi adalah untuk mengatur dan
mengorganisir proses pemberian pelayanan keperawatan yang
menyangkut pelaksanaan kebijakan pelayanan keperawatan tentang
standar asuhan yang telah disepakati.
2) Fungsi utama supervisi modern adalah menilai dalam memperbaiki
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemberian pelayanan asuhan
keperawatan. 3. Fungsi utama supervisi dalam keperawatan adalah
mengkoordinasikan, menstimuli, dan mendorong kearah peningkatan
kualitas asuhan keperawatan.
3) Fungsi supervisi adalah membantu (assisting), memberi support
(supporting) dan mangajak untuk diikutsertakan (sharing).
3. Penilaian Kinerja
Metode untuk memperoleh dan memproses informasi yang dibutuhkan untuk
meningkatkan penampilan individu sehingga tujuan organisasi dapat dicapai
secara efektif dan dalam waktu yang sama diberikan penghargaan terhadap
anggota yang baik, umpan balik dan pengembangan karir.

DAFTAR PUSTAKA
Mugianti, Sri. 2016. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan.
Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai