Disusun Oleh :
NASRUDIN
NIM: 21317086
Pembimbing :
Ns. Jaenidin,S,Kep,M.Kep
g. Perubahan (change)
Perubahan adalah proses penggantian yang berbeda dari sebelumnya. Dalam
manajemen keperawatan, perubahan dijadikan prinsip karena sifat pelayanan yang
dinamis dan menigkuti karakteristik klien yang dilayani.
1. Fungsi Manajamen Keperawatan
Menurut Kamalia dkk (2020) fungsi manajemen keperawatan terbagi menjadi :
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses penyusunan program dan kegiatan pelayanan
keperawata baik dalam rencana strategik maupun rencana operasional (POA).
Perencanaan disusun berdasarkan hasil pengumpulan data, hasil kegiatan keperawatan
dan sumber daya, norma etik profesi, dan dana yang tepat untuk mencapai tujuan
pelayanan keperawatan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pembentukan organisasi formal maupun non formal
yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan pengaturan
sumberdaya melalui integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan
keperawatan yang diinginkan.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah proses pemberian petunjuk (pengaruh) secara terstruktur kepada
staf yang dipimpinnya untuk melaksanakan tugas sesuai dengan SOP, sehingga
pelayanan keperawatan yang bermutu dapat tercapai guna mendukung tujuan
organisasi sarana kesehatan.
d. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu upaya pemantauan yang dilakukan oleh pimpinan
pelayanan keperawatan secara berkesinambungan untuk menjamin terlaksananya
program dan kegiatan pelayanan keperawatan sebagaimana yang telah ditetapkan agar
pelayanan keperawatan dapat dicapai secara efektif, efisien, dan bermutu tinggi.
2. Hasil Evaluasi
a. Tujuan tercapai :
Jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan
b. Tujuan tercapai sebagian :
Jika klien menunjukkan sebagian dari standard an kriteria yang telah
ditetapkan.
c. Tujuan tidak tercapai :
Jika Klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali dan
bahkan timbul masalah baru.
a. Metode Fungsional
Metode fungsional yaitu metode penugasan dimana seorang perawata hanya
melakukan satu sampai dua jenis intervensi. Metode ini banyak dipakai saat perang
dunia kedua. Ketika perang dunia kedua metode ini banhyak dipakai karena jumlah
perawat serta kemampuan perawat masih terbatas.
Kepala ruangan
c. Metode Primer
Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama
24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari masuk sampai keluar rumah
sakit. Mendorong praktek kemandirian perawat, ada kejelasan antara pembuat
perencana asuhan dan pelaksana. Metode primer ini ditandai dengan adanya
keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dengan perawat yang ditugaskan
untuk merencanakan, melakukan, dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien
dirawat.
Konsep dasar metode primer :
1) Ada tanggungjawab dan tanggunggugat
2) Ada otonomi
3) Ketertiban pasien dan keluarga
Kelebihannya :
1) Model praktek profesional
2) Bersifat kontinuitas dan komprehensif
3) Perawat primer mendapatkan akontabilitas yang tinggi terhadap hasil dan
memungkinkan pengembangan diri → kepuasan perawat
4) Klien/keluarga lebih mengenal siapa yang merawatnya
Kelemahannya :
1) Hanya dapat dilakukan oleh perawat yang memiliki pengalaman danpengetahuan
yang memadai dengan kriteria asertif, self direction,kemampuan mengambil
keputusan yang tepat, menguasai keperawatanklinik, akontable serta mampu
berkolaborasi dengan berbagai disiplin.
2) Biaya lebih besar
Kepala ruangan Kepala ruangan Kepala ruangan
Perawat primer
d. Metode Kasus
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda
untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang
sama pada hari berikutnya. Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien
satu perawat, umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan
khusus seperti : isolasi, intensive care.
Kelebihan :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kekurangan :
1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat penanggungjawab
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama
Kepala ruangan
Agar metode metode diatas dapat di jalankan dengan baik maka masing-masing pihak
harus menge tahui peran dan ttanggung jawab masing-masing, berikut merupakan
tanggung jawab masing –masing peran.