PENDAHULUAN
1
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Dalam upaya keselamatan pasien tidak dapat dipisahkan dengan proses
asuhan keperawatan. Berdasarkan JCI tahun 2001 memiliki enam tujuan dalam
penerapan keselamatan pasien yang meliputi, identifikasi pasien dengan benar,
mencegah kesalahan obat, komunikasi efektif, mencegah infeksi nosocomial,
mencegah jatuh serta mencegah salah pasien, salah tempat dan salah prosedur
tindakan pembedahan.
Jatuh adalah suatu kejadian dengan hasil seorang berbaring secara tidak
sengaja di tanah atau dilantai atau permukaan yang lebih rendah ( WHO dalam
Miake -Lye et al, 2013 ),Penelitian terkait kejadian pasien jatuh pernah dilakukan
oleh Riyo Nurihsan (2018) yang berhubungan dengan kepatuhan pewarat dalam
pelaksanaan prosedur intervensi pasien resiko tinggi jatuh di RSUD Wates
Kulon . hasil penelitian didapat bahwa sebagian besar perawat 68,4 % ( 57
responden ) berada pada katagori tidak patuh pada pelaksanaan intervensi pasien
resiko tinggi jatuh.
2
Siaga Raya Jakarta, berdiri ditahun 1990 yang terdiri dari tiga lantai, berdiri diatas
tanah seluas 2500 meter persegi dan memiliki 49 Tempat tidur untuk yang
terdapat di semua bangsal, sedangkan penelitian tentang pelaksanaan Stantar
Oprasional Prosedur (SOP) di RS Siaga Raya Jakarta belum dilakukan sehingga
peneliti bermaksud melakukan penelitian terkait pelaksanaan standar oprasional
prosedur ( SOP) risiko jatuh yang tentunya dapat berguna dalam meningkatkan
kualitas pelayanan asuhan keperawatan. RS Siaga Raya Jakarta merupakan
rumah sakit swasta tipe C dengan keunggulan pelayanan orthopaedi dan memjadi
rumah sakit rujukan ortopaedi se indonesia.
Studi pendahuluan yang dilakukan pada Februari 2021, dengan
pengamatan didapat bahwa perawat banyak yang tidak menjalankan standar
opasonal prosedur resiko pasien jatuh, mulai mengidentifikasi sampai pemakaian
gelang atau pin risiko jatuh.
Untuk prosedur pasien risiko jatuh yng dikalukan di rumah sakit siaga
raya adalah dimulai dari skrining awal pasien masuk rumah sakit mulai dari
rawat jalan atau unit gawat darurat sampai pasien pulang atau dirawat. Untuk
skring pasien risiko jatuh di rawat jalan dan unit gawat darurat menggunakan
pengkajian dengan metode get up and go sedangkan diruangan menggunakan
metode morse fall scale pada pasien dewasa, sedangkan pada anak
menggunakan metode humpty dumpty, dan pada bayi menggunakan metode
rikiso jatuh neonatus.
Jumlah kejadian jatuh pada tahun 2018 di ruang rawat inap lantai 2 ruang
VIP 1 orang dan pada tahun 2019 dilantai 3 ada 1 orang di ruang isolasi, dan
Standart Operasional Procedure yang di pakai di ruang awat inap Dewasa adalah
identifikasi pasien, pengkajian risiko jatuh, pemasangan gelang dan edukasi pada
keluarga untuk pencegahan jatuh.
Berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik melakukan penelitian
yang berjudul " Faktor - faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam
menilai resiko jatuh di RS Siaga Raya " adapun faktor – faktor yang
mempengaruhi kepatuhan perawat yaitu : faktor individu, faktor organisasi, dan
faktor psikologis
3
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor - faktor apa saja yang
mempengaruhi resiko jatuh di rumah sakit .
4
Keperawatan khusunya dalam meningkatkan keselamatan pasien dalam
melaksanakan penilaian pasien risiko jatuh di rumah sakit .
2. Secara Praktis
a. Bagi pihak Manajemen Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan terkait penilaian pasien jatuh guna pencegahan risiko
jatuh.
b. Bagi Kepala Ruang
Sebagai bahan acuan melakukan tugas manajer dalam proses staffing,
organizing dan supervise dalam pelaksanaan penilaian pasien risiko
jatuh di ruangan.
c. Bagi Perawat
Dapat menjadi bahan untuk melaksanakan penilaian risiko jatuh pada
pasien sesuai penilaian yang ada di rumah sakit yang tentunya
diharapkan meningkatkan pelayanan.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai bahan informasi atau data yang dapat dijadikan referensi dalam
penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan tingkat perawat
melakukan penilaian pasien resiko jatuh.