Kep
081285711647
ropiqohnaz@yahoo.co.id
MENGINTERPRETASIKAN
EKG PEMBENTUKAN
IMPULS
Indikator Hasil Belajar
Setelah Mengikuti mata pelatihan ini peserta mampu :
ATRIUM
KANAN/KIRI :
ATRIAL
P TERBALIK DI DEPAN /
P DIBELAKANG QRS /
P (-)
AV
Node
Junctional Ritme (JR ) : HR 40 – 60 x/mnt
Acceleratted JR : HR 60 – 100 x/mnt
Junctional Takikardi : HR > 100 x/mnt
C. AV NODE
1. JUNGTIONAL RHYTME (JR )
Irama : teratur
Hate rate: 40 – 60 x /menit
Gelombang P : inverted (terbalik), retrograde, tdk terlihat
PR interval memendek atau tidak dapat dihitung
QRS kompleks: normal ( 0,06 – 0,12 ) detik
2. Accelerated junctional rhytme
➢ Irama : teratur
➢ Hate rate: 60– 100 x/menit
Gelombang P: inverted (terbalik), retrograde, tdk terlihat
PR interval memendek atau tidak dapat dihitung
kompleks QRS normal ( 0,06 – 0,12 ) detik
3. Junctional takikardia (JT)
Irama : teratur
Hate rate: lebih dari 100 x/menit
gelombang P, inverted (terbalik), retrograde, tdk terlihat
PR interval memendek atau tidak dapat dihitung
QRS kompleks normal ( 0,06 – 0,12 ) detik
4. Juntional ekstra sistol (JES)
➢ Irama teratur pada irama dasar, kecuali pada irama prematur
frekwensi tergantung dari irama dasar
gelombang P normal pada irama dasar , sedangkan pada
irama prematur gelombang P tidak ada, terbalik, retrograde,
Interval PR tidak dapat dihitung, memendek,
QRS Komplek Normal ( 0,06 – 0,12 ) detik
DISRITMIA LANJ…
SUPRA
VENTRIKEL
VENTRIKE
L
P : (-)
QRS LEBAR ( > 0,12 dtk)
SP
VES multifocal
VES Konsekutif 2
VES Bigemini dan VES Trigemini
VES bigemini
VES trigemini
3. Ventrikel takikardi (VT) monomorpik
Irama teratur,
frekwensi 100 - 250x/menit,
Gelombang P tidak ada
Interval PR tidak ada,
QRS Komplek lebih dari 0,12 detik dengan bentuk
yang sama
4. Ventrikel takikardi polimorfik
Irama teratur dan tak teratur,
frekwensi 100 - 250 x/menit,
gelombang P tidak ada,
Interval PR tidak ada,
QRS Komplek lebih dari 0,12 detik bentuk
berubah ubah
5. Torsade de pointes
.
Irama tidak teratur,
frekwensi 200 - 250 x/menit,
gelombang P tidak ada
Interval PR tidak ada,
QRS Komplek bizzar/ kacau, cepat berubah
menjadi irama lainnya
6. Fibrilasi Ventrikel (VF)
Irama : Tidak teratur
Frekwensi HR : > 350x/menit
shg tdk dpt
dihitung
Gel. P : Tidak ada
Interval PR : Tidak ada VF kasar (Coarse VF)
Gel. QRS : Lebar dan
tidak teratur
300
Jumlah kotak besar antara R − R'
MENGHITUNG HR
Untuk irama yang teratur
Tentukan interval RR, QRS satu ke QRS berikutnya, hitung
jumlah kotak besarnya, maka 300 dibagi jumlah kotak besar
dari R satu ke R berikutnya contoh 300: 8 = 37,5 x/menit
Tentukan interval RR, , QRS satu ke QRS berikutnya, hitung
jumlah kotak kecilnya, maka 1500, di bagi jumlah kotak kecil
dari R satu ke R berikutnya , contoh 1500:40 = 37,5 x/menit
INTERPRETASI EKG
Untuk irama yang tidak teratur
Buat lead sepanjang 6 detik 30 kotak besar. Setelah itu hitung
komplek QRS atau gelombang R, kemudian kalikan dengan
10, atau ambil rekaman EKG sepanjang 12 detik, hitung
jumlah QRS kalikan 5.
contoh : jumlah kompleks QRS/ gelombang R yang kita lihat 5,
maka frekuensi jantung adalah 5x10 = 50 x / menit
interpretasi
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan beat yang
lainnya sama (40 kotak kecil/40 kotak kecil), menandakan
Irama regular/teratur, adanya defleksi positip gel P dengan
bentuk yang sama dan diikuti oleh normal komplek QRS
dengan bentuk yang sama pula, ini menandakan pacemaker
berasal dari SA node.
2. Frekfensi jantung 1500: 40 kotak kecil = 37,5 x/menit
3. Gel P,Q,R,S,T normal, komplek QRS normal PR interval
normal, ST segmen normal, QT interval memanjang 0,45 detik.
4. Kesimpulan : SINUS BRADIKARDIA
Interpretasi gambar
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu
dengan beat yang lainnya sama (22 kotak kecil/22
KK), menandakan irama regular/teratur, adanya
defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama
menandakan pacemaker berasal dari SA node
2. Frekfensi jantung 1500:22 kotak kecil = 68 x/menit
3. Gel P tinggi dan lebar normal, bentuknya sama, P
selalu di ikuti QRST, kompleks QRS normal, PR interval
normal, ST segment normal
4. Kesimpulan : NORMAL SINUS RHYTM
Interpretasi gambar
1. Jarak RR/PP interval antara beat yang satu beat dengan yang
lain sama (12 kotak kecil/ 12 kk menandakan irama teratur,
adanya defleksi positip gel P dengan bentuk yang sama dan
diikuti oleh normal komplek QRS dengan bentuk yang sama
pula, ini menandakan pacemaker berasal dari SA node.
2. Frekfensi jantung 1500:12 kotak kecil = 125 x/menit
3. Gel P tinggi dan lebar normal, bentuk gel P sama ,P selalu
diikuti QRST ,kompleks QRS normal, QT interval memendek,
ST segmen normal
4. Kesimpulan: SINUS TAKIKARDI
Interpretasi gambar
1. Jarak RR/PP interval antara beat 1 & 2, 2 & 3, 3 & 4, 4 & 5, adalah sama. Tapi di
beat ke 6, tidak di mulai dengan gel P dan bentuknya melebar. Di beat ke 7 kembali
adanya gel P yang sama dengan gel P di beat 1,2,3,4,5 yang diikuti oleh bentuk
komplek QRS yang sama pula.
Pada kasus ini kita tidak bisa mengatakan irama regular atau teratur, karena pada
saat pengecekan frekfensi jantung baik menggunakan stetoskop maupun palpasi
radial arteri yang kita dapatkan tidak teratur. Akan tetapi pada kasus ini pacemaker
masih dominan berasal dari SA node dan pada beat ke 6 kita tetap namakan
komplek QRS biarpun bentuknya tidak normal.
2. Karena iramanya tidak teratur, maka frekfensi jantung dihitung dengan
mengalikan jumlah komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat
8 normal komplek QRS, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit.
3. Gel PQRS normal, PR& QT interval normal. Adanya ST segmen depresi dan
abnormal beat yang tidak diawali dengan gel P yang komplek QRS nya
abnormal/melebar yang mana ini berasal dari otot ventrikel.
4. Kesimpulan : SINUS RHYTM Dengan 1 VES (Ventrikel Ekstra Sistole)
Interpretasi gambar
1. Jarak RR/PP interval di beat 1&2, 2&3 adalah sama, akan tetapi beat
berikutnya yaitu beat ke 4 baru muncul setelah adanya gap atau jeda
yang jaraknya melibihi 2 kali jarak RR/PP interval sebelum dan
sesudahnya. Adanya defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS
yang menandakan pacemaker berasal dari SA node, akan tetapi SA
node gagal untuk mengeluarkan impuls sebagaimana waktunya
sehingga terjadi gap atau jedah yang melebih 2x jarak yang seharusnya.
2. Frekfensi jantung kita hitung dengan mengalikan jumlah komplek QRS
dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini terdapat 5 komplek QRS dalam
6 detik. Jadi frekfensi jantungnya 5 x 10 = 50 x/menit.
3. Konfigurasi gelombang semuanya normal
4. Kesimpulan : SINUS ARREST ATAU SINUS PAUSE ( Pada kasus yang sama
dengan gap atau jedah persis sama 2 kali dengan jarak RR/PP interval
dinamakan Sinus Block)
Interpretasi gambar
1. Jarak RR/PP interval antara beat 1&2 dan beat 3&4
berbeda, menandakan irama tidak teratur. Adanya
defleksi positip gel P yang diikuti komplek QRS dengan
bentuk yang sama, menandakan pacemaker berasal
dari SA node.
2. Karena irama tidak teratur/irregular, maka
penghitungan frekfensi jantung dengan mengalikan
jumlah normal komplek QRS dalam 6 detik dengan 10.
Pada kasus ini jumlah normal komplek QRS adalah 7.
Maka frekfensi jantungnya 7 x 10= 70x/menit.
3. Semua konfigursi gelombang normal, kecuali
tampak adanya ST segmen depresi (pada ekg strip
boleh kita abaikan).
Kesimpulan : SINUS ARRHYTMIA
Interpretasi gambar
1. Pada kasus ini kita tidak bisa mengidentifikasi PP interval
karena gel P tidak beraturan, untuk RR interval tampak
sekali tidak sama antara beat yang satu dengan yang
lainnya. Jadi pada kasus ini iramanya tidak teratur atau
irregular. Karena adanya gelombang P yang tidak
beraturan, maka pacemaker berasal dari otot atrium.
2. Karena irama tidak beraturan maka frekfensi
jantungnya adalah mengalikan jumlah komplek QRS
dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini jumlah komplek
QRS adalah 6, jadi frekfensi jantungnya adalah 6 x 10 = 60
x/menit.
3. Cuma komplek QRS yang tampak jelas walaupun
bentuk dan tingginnya disetiap beat tidak sama. Adanya
gel P yang bentuknya tidak beraturan.
4. Kesimpulan : ATRIAL FIBRILASI Dengan Normal Ventrikel
Respon
Interpretasi gambar
1.Jarak RR/PP interval antara beat yang satu dengan yang
lain berbeda, menandakan irama irregular atau tidak teratur.
ada 2 gelombang P yang berbeda menandakan pacemaker
berasal dari 2 tempat yang berbeda. Karena disetiap beat
memiliki komplek QRS yang normal maka sudah pasti kalau
kedua pacemaker itu berasal dari atas ventrikel.
2. Frekfensi jantungnya kita hitung dengan mengalikan jumlah
normal komplek QRS dalam 6 detik dengan 10. Pada kasus ini
jumlah komplek QRS dalam 6 detik adalah 5, jadi frekfensi
jantungnya 5 x 10 = 50x/menit
3. Semua konfigurasi gel adalah normal kecuali ada 2 macam
bentuk gel P yang beda. Dan muncul premature pada beat 2
dan4 .Dua (2) defleksi positip dengan bentuk yang normal
dimana berasal dari pacemaker SA node dan 2 defleksi
positip gel P berbentuk runcing yang berasal dari otot atrium.
4. Kesimpulan : Sinus Bradicardia dgn 2 AES
Interpretasi gambar
1. Jarak antara RR interval di setiap beat sama(7 kotak
kecil atau 7 mm), tidak terlihat gel P. Kalau RR interval
sama menandakan irama teratur. Tidak adanya gel P
bukan berarti pacemaker berasal dari ventrikel,
sebenarnya gel P ada tapi terkubur di gel T. Kalau anda
beranggapan pacemaker berasal dari ventrikel, itu salah
besar karena komplek QRS masih dalam batas normal
(tidak lebar). Jadi pada kasus ini pacemaker berasal dari
atas ventrikel atau supra ventrikel.
2. Frekfensi jantungnya 1500:7 kotak kecil = 214x/menit
3. Tidak terlihat gel P, gel QRS dan komplek QRS normal
dengan bentuk yang sama disetiap beat, PR interval tidak
bisa diukur, sudah pasti QT interval memendek. Adanya ST
segmen depresi.
4. Kesimpulan : SUPRA VENTRIKULAR TAKIKARDIA (SVT)
dengan ST SEGMEN DEPRESI
Interpretasi gambar
1. Pada beat 2,3,4 dan 7,8 tampak ada gelombang P
dengan defleksi negatif. Lihat juga di beat 5 & 6 tidak
ditemukan adanya gelombang P.
Kalau anda menemukan kasus seperti ini, dengan gel P
berdefleksi negatif, tidak ada gel P, atau gel P defleksi
negatif setelah komplek QRS...gel P ini berasal dari
pacemaker AV node atau daerah junction dengan
catatan adanya normal komplek QRS
2. Frekfensi jantungnya jumlah komplek QRS dalam 6 deti
adalah 8, jadi frekfensi jantungnya 8 x 10 = 80x/menit
3. Semua konfigurasi gelombang normal kecuali gel P
yang menjadi perhatian disini (baca point 1).
4. Kesimpulan : ACCELERATED JUNCTIONAL karena frekfensi
jantungnya melebihi impuls normal di AV node atau
daerah junction (40 - 60 x/mnt) tapi kurang dari
100x/menit.
Pada EKG strip ini terjadi perubahan terjadi dari Sinus
Bradikardi ke SVT.
Sinus Aritmia
VF kasar
VT Monomorpix
VT Monomorpix
Sinus arrest
VT Polimorpix
VT
JR
AF NVR
SB
Accelerated JR
VT Polimorpix
AF SVR
SVT
AF NVR
Atrial Fluuter
AF RVR
VES bigemini
VES trigemini
JT
ST
Terima kasih