Anda di halaman 1dari 8

ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

MATERI PENALARAN EKG UNTUK MAHASISWA KEPERAWATAN


OLEH : FERNANDO LENTA, S.Kep

Lokasi Dinding Jantung sesuai Penempatan Sadapan :


V1-V2 : AnteroSeptal (Midseptal)
V3-V4 : AnteroApikal
V5-V6 : AnteroLateral
I,aVL : Hi-lateral
II,III,aVF : Inferior
V7-V9 : Posterior

BEBERAPA CONTOH GAMBARAN IRAMA JANTUNG


TAKIKARDI SINUS (ST)
Kriteria :
- Irama : teratur
- Frekuensi : > 100 – 150 x/menit
- Gelombang P : Normal, setiap gel P diikuti QRS,T
- Interval PR : Normal (0,12-0,20 detik)
- Gelombang QRS: Normal (0,6 – 0,12 detik)
BRADIKARDI SINUS (SB)
Krieria
- Irama : teratur
- Frekuensi : < 60 x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik )
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

ARITMIA SINUS
Kriteria ;
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi : biasanya anara 60 – 100 x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap P selalu diikuti gel QRS
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06-0,12 detik)
SINUS ARREST
Kriteria :
- Terdapat episode hilanganya 1 atau lebih gelombang P,QRS dan T
- Irama : Teratur, kecuali pada yang hilang
- Frekuensi : Biasanya < 60 x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap gel P diikuti QRS
- Interval PR : Normal (0,12 -0,20)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 -0,12)
- Hilangnya gelombang P,QRS,T tidak merupakan kelipatan jarak R – R interval
EKSRASISTOL ATRIAL (PAC)
Kriteria :
- Eksrasistol selalu mengikuti irama dasar
- Irama : Tidak teratur, karena adanya gelombang yang timbul lebih dini
- Frekuensi (HR) : Tergantung irama dasar
- Gelombang P : Bentuknya berbeda dari gel P Irama dasarnya
- Interval PR : Biasanya normal, biasa juga memendek, Gelombang QRS Normal
FLUTER ATRIAL (AFL)
Kriteria ;
- Irama : Biasanya teratur
- Frekuensi : berfariasi
- Gelombang P : bentuk seperti gigi gergaji, dimana gelombang P timbulnya teratur dan dapat dihitung
P:QRS= 2:1,3:1 atau 4:1
- Interval PR : Tidak dapat dihitung
- Gelombang QRS normal

FIBRILASI ATRIAL
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

Kriteria :

- Irama : Tidak teratur


- Frekuensi : Bervariasi
- Gelombang P : Tidak dapat teridentifikasi
- Interval PR : Tidak dapat dihitung

- Gelombang QRS : Normal

WANDERING ATRIAL PACE MAKER (WAP)


Kriteria :
- Irama : Sedikit tidak teratur
- Frekuensi (HR) : Berfariasi
- Gelombang P : Berubah ubah bentuknya
- Interval PR : Berubah ubah
- Gelombang QRS : Normal

IRAMA JUNCTIONAL (JR)


Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi : 40 – 60 x/mnt
- Gelombang P : Terbalik di depan, dibelakang atau menghilang
- Interval PR : Kurang dari 0.12 detik atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal

EKSTRASISTOL JUNGTIONAL (JT)


Kriteria
- Irama : Tidak teratur karena ada gelombang Yang timbul lebih dini
- Frekuensi (HR) : Tergantung irama dasar
- Gelombang P : Tidak normal, sesuai dengan letak Asal impuls
- Interval PR : Memendek atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal

TAKHIKARDI JUNCTIONAL (JT)


Kriteria
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

- Irama : Teratur
- Frekuensi (HR) : > 100 x/mnt
- Gelombang P : Terbalik di depan, belakang atau Menghilang
- Interval PR : < 0,12 detik aau tidak ada

- Gelombang QRS : Normal

TAKHIKARDI SUPRAVENTRIKEL (SVT)

Kriteria

- Irama : Teratur
- Frekuensi : 150 – 250 x/mnt
- Gelombang P : Sukar dilihat, kadang dilihat tetapi Kecil
- Interval PR : Tidak dapat di hitung atau memendek
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

IRAMA IDIOVENTRIKULER (IVR)

EKSTRASISTOL VENTRIKULER
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur, karena ada gelombang yang Timbul dini
- Frekuensi : Tergantung irama dasar
- Gelombang P : tidak ada
- Interval PR : tidak ada
- Gelombang QRS : >0,12 detik

Bentuk Ekstrasistol Ventrikel yang berbahaya :


1. Ekstrasistol Ventrikel > 6 x/mnt

2. Ekstrasistol Ventrikel bigeminiEkstrasistol Ventrikel “multivokal”


3. Ekstrasistol Ventrikel “Consekutif”

TAKIKARDI VENTRIKEL
Kriteria :
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

- Irama : Teratur
- Frekuensi : > 100 x/mnt
- Gelombang P : Tidak terlihat
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : >0,12 detik

FIBRILASI VENTRIKEL
Kriteria :
- Irama : :Tidak teratur
- Frekuensi (HR) : Tidak dapat dihitung
- Gelombang P : Tidak ada
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung, bergelombang Dan tidak teratur
Fibrilasi Ventrikel kasar (“coarse”)

Fibrilasi ventrikel halus (“Fine”)

BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 1


Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi (HR) : Biasanya antara 60-100x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap gel P diikuti Gel QRS
- Interval PR : Memanjang >0,20 detik
- Gelombang QRS : Normal

BLOK AV DERAJAD 2 TIPE MOBITZ 1 (WENCHEBACH)


Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi (HR) : Biasanya < 60 x/mnt
- Gelombang P : Normal, ada satu gel P yang tidak Diikuti QRS
- Interval PR : Terdapat episode makin lama makin Panjang, kemudian blok, selanjutnya Siklus
berulang
- Gelombang QRS : Normal
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

BLOK AV DERAJAD 2 TIPE MOBITZ 2


Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi (HR) : Biasanya < 60 x/mnt
- Gelombang P : Normal, ada satu atau lebih gel. P Yang tidak diikuti gel. QRS
- Interval PR : Normal/memanjang secara konstan, Kemudian ada blok
- Gelombang QRS : Normal

BLOK AV DERAJAD 3 (TAVB)


Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi : < 60 x/mnt
- Gelombang P : Normal, akan tetapi gel P & gel QRS Berdiri sendiri, sehingga gel.P kadang diikuti gel
QRS, kadang Tidak.
- Interval PR : Berubah – ubah/ tidak ada
- Gelombang QRS : Normal > 0,12 detik

RIGHT BUNDLE BRANCH BLOCK ( RBBB


Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi : Umumnya normal antara 60 – 100 x/mnt
- Gelombang P : Normal , setiap gel P diikuti ge QRS, T
- Interval PR : normal (0,12 – 0,20 detik ), Ada gelombang rSR (“ M shape” )di V1 dan V2
- Gelombang S lebar dan dalam di L1,II dan aVL,V5, V6, Perubahan ST segmen dan gel T di V1 dan V2

LEFT BUNDLE BRANCH BLOCK ( LBBB )


Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi : Umumnya normal antara 60 – 100 x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap gel.P diikuti gel QRS,T
- Interval PR : Normal ( 0,12 – 0,20 detik )
- Gelombang QRS : Lebar ( > 0,12 ), Ada bentuk rSR (“M shape “) di V5 dan V6, Gelombang Q yang lebar
dan dalam di V1 dan V2, Perubahan ST segmen dan gelombang T di V5 dan V6
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

AXIS JANTUNG DAN TANDA – TANDA


HIPERTROFI PADA EKG

Untuk menetukan axis dapat dipakai beberapa


cara, cara yang paling mudah adalah dengan cara
menhitung axis QRS rata-rata pada bidang frontal.
Axis normal terletak antara -30 s/d +110 derajad.
Deviasi axis kekiri (LAD) antara -30 s/d -90
derajad dan deviasi ke kanan (RAD) antara +110
s/d -180 derajad

TANDA – TANDA HIPERTROFI

A. Hipertrofi atrium
1. Hipertrofi atrium kanan (RAH)
Ditandai derngan adanya gelombang P yang tinggi dan runcing di L1, III dan aVF, biasanya di sebut gelombang
P “pulmonal”
2. Hiperftrofi atrium kiri (LAH)
Ditandai dengan adanya gelombang P yang lebar dan berlekuk (“notched”), paling jelas terlihat di L I dan II,
biasanya di sebut gelombang P “ Mitral “

B. Hipertrofi Ventrikel
1. Hipertrofi ventrikel kanan (RVH)
Ditandai dengan :
- Gelombang R lebih besar dari gelombang S pada lead prekordial kanan
- Gelombang S menetap di V5 dan V6
- Depresi segmen ST dan gelombang T terbalik di V1 – V3
- Deviasi axis ke kanan
ECG CRITERIA BY LENTA FERNANDO

2. Hipertrofi ventrikel Kiri (LVH)


Ditandai dengan :
- Gelombang R pada V5/V6 lebih dari 27 mm atau gelombang S di V1 ditambah dengan gel. R di
V5/V6 lebih dari 35 mm
- Depresi segmen ST dan gelombang T terbalik di V5/V6
- Deviasi axis ke kiri

Anda mungkin juga menyukai