Tugas Baca EKG

Kelompok B
Perceptor:
dr. Riana Handayani, Sp.JP
Winda Puspita Sari
 mal
oelektris

2, jumlah = +5
=-1, jumlah +2
ositif = berada dalam rentang aksis normal

a
ada
G normal
Interpretasi : irama SVT, QRS rate 214 x/I, QRS axis normal, gelombang P tidak dapat iidentifikasi, interval PR tid
ak dapat dinilai, durasi QRS 0,04 s, perubahan segmen ST dan gelombang T(-), LVH (-), Ventrikel Extrasystole
(-)
Kesimpulan : SVT
Ayu Dinda Fatimah
Irama : Sinus (reguler)
HR : 83x/menit
Axis : Lead 1 (+), lead aVF (-)  LAD
Gelombang p : Durasi 0,08 s. PR interval 0,20 s. P pulmonal (-). P mitral (-)
Gelombang QRS : 0,06 s. Q patologis (-)
Gelombang ST : ST elevasi (-). ST depresi (-)
Gelombang T : T inverted (-)
Interpretasi : Left axis deviation
Irama : Sinus (reguler)
HR : 48x/menit (bradikardia)
Axis : Lead I (+), Lead aVF (+)  normoaxis
Gelombang p : Durasi 0,08 s. PR interval 0,24 s (AV block derajat 1).
P pulmonal (-). P mitral (-)
Gelombang QRS : 0,06 s. Q patologis (-)
Gelombang ST : ST elevasi pada lead II, III, aVF. ST depresi pada lead I, aVL
Gelombang T : T inverted
Interpretasi : Sinus bradikardia STEMI inferior + AV blok derajat 1
Adela Putri Agata
 1. Irama = Sinus
Gelombang P diikuti QRS
2. Laju = Irreguler
Besar laju jantung tidak dapat dinilai
Kira-kira 50-60 x per menit

3. Axis = Normo Axis

5. PR Interval Lead I : +
Lebar 4 kotak kecil -> normal aVF : +

4. Gelombang P
6. Kompleks QRS
Lebar < 3 mm = Normal
Lebar P < 2,5 mm -> normal
V1 dan V6 : tidak ada RsR dan rSr
 7. Interval QRS
2,5 mm -> normal
8. Segmen ST
Tidak ada elevasi/depresi

9. QT interval
Sinus Aritmia :
Terdapat gelomang sinus, dengan 0,36 detik -> normal
irama irreguler
10. Gelombang T
Lead ekstremitas : < 5 mm -> Normal
Lead Prekordial : < 10 mm -> Normal

5. PR Interval
Lebar 4 kotak kecil -> normal
1. Irama = Sinus
Gelombang P diikuti QRS
2. Laju = Irreguler, takikardi
100-150 x per menit
3. Axis = Normo Axis
Lead I : +
aVF : +

4. Gelombang P
6. Kompleks QRS
Lebar < 3 mm = Normal Berbentuk 3 macam
V1 dan V6 : tidak ada RsR dan rSr
 7. Interval QRS
< 2,5 mm -> normal
8. Segmen ST
Tidak ada elevasi/depresi
9. Gelombang T
Multifokal Atrial Takikardi :
Lead ekstremitas : < 5 mm -> Normal
Terdapat gelombang P dengan bentuk
bervariasi minimal 3 dengan laju takikardi Lead Prekordial : < 10 mm -> Normal
irreguler
Asri Pandiangan
1. Irama : sinus
2. Axis : normal
3. Rate : 71x/menit
4. PR : normal
5. QRS: normal
6. Ruang Jantung : normal
7. Koroner : T inversi di lead III, avF; gelombang
T mendatar (flattened T) di lead V5 –
V6. Gelombang U di lead V2 – V3
normal.
Kesimpulan : irama sinus 71x/menit, aksis normal,
perubahan segmen ST-T non
spesifik (non specific ST-T change).
1. Irama : sinus aritmia
2. Axis : LAD
3. Rate : bervariasi 60-100 x saat sinus
4. PR : normal
5. QRS : wide QRS dengan lebar 160 ms, di V1
puncak R lebih tinggi dibanding R'.
6, Ruang Jantung : normal
7. Koroner : tampak ST depresi di lead II, III, V5, V6
8. Lain-lain : 1 komplek ectopic (PVC) diawal rhythm
Kesimpulan : irama sinus aritmia 60-100 x / menit,
LAD, PVC occasional, suspek ischemia
sebagai underlying disease.
Nadia Gustria Dini
Irama : Sinus
HR : 42x/menit
Axis : Lead 1 (+), lead aVF (+)  normo axis
Gelombang p : Durasi 0,08s. PR interval 0,012s. P pulmonal (-). P mitral (-)
Gelombang QRS : 0,04s. Q patologis (-)
Gelombang ST : ST elevasi (-). ST depresi (-)
Gelombang T : T inverted (-)
Interpretasi : Sinus Bradikardi
Irama : Sinus
HR : 55x/menit
Axis : Lead 1 (+), lead aVF (+)  normo axis
Gelombang p : Durasi 0,08s. PR interval 0,012s. P pulmonal (-). P mitral (-)
Gelombang QRS : 0,04s. Q patologis (-)
Gelombang ST : ST elevasi (+) Lead II, Lead III, V5, V6. ST depresi (-)
Gelombang T : T inverted (-)
Interpretasi : ST Elevasi Inferior dengan Bradikardi
Ina Rendayu
Irama : sinus aritmia
Rate : 48x/menit, bradikardi
Aksis : 60 ̊ (aksis normal)
Transitional zone : lead V3
Amplitudo gelombang P : 0,1 mV atau 1 mm
Durasi gelombang P : 0,04-0,06 detik
Interval P-R : 0,20 detik
Morfologi kompleks QRS : normal
Durasi kompleks QRS : 0,08 detik
Gelombang Q : tidak ada Q patologis
Segmen ST : isoelektrik (normal)
Gelombang T : upward (Normal)
Gelombang U : tidak ada
Interval QT : 0,40 detik
Kesimpulan interpretasi : Sinus Bradi Aritmia
Irama : irama sinus ritmis
Rate : 69 x/mnt
Aksis : 60 ̊ (aksis normal)
Transitional zone : lead V3 (normal)
Durasi gelombang P : 0,04-0,06 detik
Amplitudo gelombang P : 0,1-0,2 mV atau 1-2 mm
Interval P-R : 0,14 detik
Durasi kompleks QRS : 0,4 detik
Morfologi kompleks QRS : normal
Gelombang Q : tidak ada
Segmen ST : isoelektrik (normal)
Gelombang T : normal
Gelombang U : tidak ada
Interval QT : 0,38 detik
Kesimpulan interpretasi : Sinus Ritmis Normal
Ni Putu Sari Widiyani
Gambar 1

De skripsi
Irama : Sinus, regular
Frekuensi : 85x/m (300/3,5kb)
Aksis : Aksis normal (Lead I & aVF positif)
Gelombang P : 0,08s (n<0,12s)
Interval PR : 0,12s (n= 0,12-0,2s)
Gelombang QRS: 0,04s (n<0,12s)
Segmen ST : Elevasi lead II,III, aVF & depresi lead V1-V4
Kesimpulan : Stemi inferior & Nstemi septal-anterior
Gambar 2

De skripsi
Irama : irama bukan sinus, reguler
Frekuensi : 200x/m (300/1,5kb)
Aksis : Aksis normal (Lead I & aVF positif)
Gelombang P : Tidak bisa dinilai
Interval PR : Tidak bisa dinilai
Gelombang QRS: 0,28s (QRS lebar)
Segmen ST : Sulit dinilai
Kesimpulan : Monomorphic Ventrikel Takikardi
Indah Anita Dewi
• Irama : Sinus reguler • PR Interval 0,16s
• Frekuensi : 115x/menit • Kompleks QRS : 0,08 s, Q Patologis
• Aksis : Lead I +, AVF +  (-)
Aksis + • Segmen ST : ST Depresi (-), ST
• Gelombang P : Lebar 0.08s, Tinggi 2mm Elevasi (-)
• Gelombang T : T Inverted Lead III
• Irama : Sinus • PR Interval : 0,12s
• Frekuensi : x/menit • Kompleks QRS : 0,08 s
• Aksis: Lead I +, AVF +  Aksis + • Segmen ST : ST Elevasi di V1-V3
• Gelombang P : 0,04s • Gelombang T : T Inverted Lead III