Anda di halaman 1dari 70

Basic ECG Interpretation

YoshuaWibowo
&
Themy Suteja
See the ECG as a tool, not as an end it
self – John R. Hampton
ANATOMI JANTUNG
ELEKTRO KARDIO GRAFI
PENGERTIAN
 Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik
jantung.
 Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan
rekaman listrik jantung.

INDIKASI PEMERIKSAAN EKG


 Aritmia jantung
 Pasien dengan hipertensi
 Hipertrofi atrium dan ventrikel
 Iskemik dan infark miokard
 Efek obat-obatan seperti digitalis, anti aritmia dll
 Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
 Penilaian fungsi pacu jantung
 Pasien post sinkop
 Dicurigai mengalami kelainan jantung kongenital
Langkah-langkah
 Identitas & Layak Baca
 Tentukan iramanya : Sinus / bukan
 Tentukan frekuensi/kecepatan : Normal / takikardia /
bradikardia
 Tentukan axis : Normal / RAD / LAD
 Nilai gelombang P : Normal / tidak
 Hitung PR interval : Normal /memanjang/memendek
 Nilai gelombang Q : Normal / patologis
 Hitung QRS komplek : Normal / melebar
 Nilai ST segmen : Isoelektrik / elevasi / depresi
 Nilai gelombang T : Normal / Inverted / tinggi
 Perhatikan tanda-tanda : Hipertropi / iskemia / infark
All you need to remember
 L  Layak Baca
 I  Irama
 L  Laju
 A Axis
 H  Hipertofi
 I  Iskemik
KERTAS EKG

Kertas EKG merupakan kertas grafik yang 0,04 dt


merupakan garis horizontal dan vertikal
dengan jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis 0, 20 dt
yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm
disebut ( kotak besar ).
Garis horizontal Menunjukan waktu,
dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan
5mm = 0,20 dtk.
Garis vertical Menggambarkan 0,1 mv 0,5 mv
voltage, dimana 1mm = 0,1 mv ,
sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv. ISMAIL PRODUCTION
Layak Baca
EKG Layak Baca
IRAMA
GAMBAR EKG
Irama
 Irama  awal impuls
 Setiap bagian jantung dapat menjadi awal impuls!!!
Irama
 Cari asal impuls yang penting saja
 Sinus
 Atrial
 Ventrikuler
 Sisanya  Nice To Know!
Irama Sinus
 Syarat Irama Sinus
 Gel P selalu diikuti Gel QRS
 Axis P normal (P upright di lead II, Inverted di aVR
 PR konstant
 R ke R sama
LAJU
Laju
 Laju 300/kotak besar antara kompleks QRS
 Cara Cepat
 Jarak antar QRS < 3 kotak  Tachycardia
 Jarak antar QRS > 5 kotak  Bradycardia
Laju (Ireguler)
 Hitung jumlah Kompleks QRS dalam 6 detik ( 30 Kotak
besar)
 Laju  jumlah kompleks QRS dalam 6 detik x 10
CARA MENGHITUNG HEART RATE
Menentukan frekuensi jantung
A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik )
Jml kotak besar antara R – R

B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik )


Jml kotak kecil antara R – R

C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan


kalikan 10.

CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS C


UNTUK YANG TIDAK TERATUR.
AXIS
Axis
AXIS
 Sadapan I = ratio gel R dengan gel S
 Sadapan AVF= ratio gel R dengan gel S

I AVF KET
+ + N
+ - LAD
- + RAD
- - superior
AXIS
SANDAPAN ECG
Resume sandapan EKG
Sandapan Kelompok
V1, V2, V3, V4 Anterior

I, aVL, V5, V6 Lateral kiri

II, III, aVF Inferior

aVR aVR
GAMBARAN ECG
1. GELOMBANG P
a. Lebar kurang dari 0,12 detik
b. Tinggi kurang dari 0,3 detik
c. Selalu positif di lead II
d. Selalu negatif di lead AVR

Kepentingan: mengetahui kelainan di atrium


GELOMBANG QRS

a. Lebar 0,06 – 0,12 detik


b. Gelombang Q Tinggi tidak lebih dari 1/3 R (Q
memanjang untuk melihat adanya masalah
konduksi pada purkinje, dapat mengindikasikan
terjadi VT serta nekrosis miokard)
c. Gelombang R positif di lead 1,2,V5,V6 lead
AVR,V1,V2 hanya kecil atau tidak ada sama
sekali
d. Gelombang S defleksi negatif sesudah gelombang
R

Kepentingan: mengetahui adanya hipertrofi ventrikel, adanya


bundle branch block, serta infark
GELOMBANG R DAN S DI LEAD PERIKORDIAL

V1 V2 V3 V4 V5 V6
PR Interval
 Diukur dari permulaan P sampai
dengan permulaan QRS.
 Normal 0,12-0,20 detik atau 3-5
kotak kecil
 PR interval kurang dari 0,12
menunjukkan sidrom WPW
(wolff-parkinson-white) dan
sindrom Ganong Levine
 PR interval lebih dari 0,20 detik
menunjukkan total AV Blok

Kepentingan: melihat kelainan sistem


konduksi
Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris

Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut


Depresi Pada iskemia

NON STMI STMI


Gelombang T
 Gambaran yang ditimbulkan dari repolarisasi ventrikel
 Nilai normal:
< 1 mV di lead dada
< 0,5 mV di lead ekstremitas
minimal ada 0,1 mV
 Untuk mengetahui adanya iskemi atau infark
 Kelainan elektrolit:
 T elevasi menunjukkan hiperkalemi
 T depresi menunjukkan adanya iskemi
 T datar menunjukkan hipokalemi
GEL T
Hipertrofi
Iskemik
ISKEMIA
 ST depresi
 T inversi ( T terbalik)
INFARK
ST elevasi
Q patologis
Gangguan Irama
Irama Sinus Normal
Takikardia Sinus
Bradikardia Sinus
Takikardia Atrial

Kriteria : 3 atau lebih ekstrasitol atrial berturutan


Gambaran EKG : - frekuensi biasanya 160-250 /menit
- sering P sukar dikenali karena bertumpuk pada T
- interval P-P dan R-R teratur
Irama Atrial
 Atrial Tachycardia
Fluter Atrial

Denyut atrial cepat dan teratur, frekuensi 250-350/menit


Gelombang fluter : seperti gergaji
Biasanya terdapat konduksi 2:1, karena simpul AV tak dapat
Meneruskan semua impuls dari atria
Irama Atrial
 Atrial Flutter
 Saw tooth
 2:1 block, 3:1 block, 4:1 block
Fibrilasi Atrial

Gelombang f ( fibrilasi ) : gelombang-gelombang P yang tak teratur,


frekuensi 350-600/menit
Gelombang QRS tak teratur, frekuensi 140-200/menit
FA halus ( fine ) : defleksi gelombang P < 1 mm
FA kasar ( hoarse ) : defleksi gelombang P > 1 mm
Irama Atrial
 Atrial Fibrilasi
 Irregularly Irregular
 Tidak ada Gel P
Takikardi Ventrikel (VT)

 Irama : Teratur
 Frekwensi HR : 100 – 250 x/menit
 Gel. P : Tidak ada
 Interval PR : Tidak ada
 Gel. QRS : Lebar lebih dari 0,12 detik
Fibrilasi Ventrikel (VF)
 Irama : Tidak teratur
 Frekwensi HR : < 350 x/menit shg tdk dpt dihitung
 Gel. P : Tidak ada
 Interval PR : Tidak ada
 Gel. QRS : Lebar dan tidak teratur
 @ VF kasar (Coarse VF)
 @ VF halus (Fine VF)
Irama Ventrikel
 Ventricular Fibrillation
 Broad QRS
 Rate > 120x/mnt
 Chaotic  Fibrillation
 Ventricular Tachycardia
 Monomorphic
 Polymorphic  Torsades de Pointes
 Torsades de pointes
Blok AV Derajat I

•Akibat perlambatan transmisi impuls dari


atrium ke ventrikel, perlambatan terjadi di A.V
•Pada A.V blok I PR interval lebih dari 0,20
detik
AV Blok Derajat II Mobitz I

PR interval makin memanjang pada tiap denyut


AV Blok Derajat II Mobitz II

Bila secara periodik P tidak diikuti QRS kompleks (P


berjumlah 2,3, atau 4 baru kemudian diikuti QRS). PR
interval konstan tidak berubah.
AV Blok Derajat III
 Setiap gelombang P tidak diikuti QRS. Atrium berdenyut
sendiri berasal dari SA atau impuls di atrium dan ventrikel
berdenyut sendiri berasal dari AV junction dengan frekuensi
40 – 60/menit atau dari fokus dibagian bawah ventrikel
sehingga QRS lebar dengan frekuensi < 40/menit
Hiperkalemia
Hipokalemia
Bonus
BER
BER

Anda mungkin juga menyukai