DEFINISI
Syok merupakan kondisi mengancam jiwa yang terjadi akibat ketidakseimbangan
antara suplai oksigen dan kebutuhan oksigen. (Kleinpell 2007)
Syok terjadi ketika istem sirkulasi gagal untuk mempertahankan perfusi yang
adekuat ke jaringan tubuh. (Chavez and Brewer 2002)
Syok ditandai dengan hipoxia dan fungsi seluler yang tidak adekuat akibat
penurunan yang signifikan dari suplai oksigen jaringan tubuh.
PATOFISIOLOGI SYOK (STAGE)
KOMPONEN ALIRAN DARAH
Curah Jantung (CO)
Volume darah/tekanan vena sentral (CVP)
Resistensi vaskular sistemik (SVR)
PATOFISIOLOGI
Klasifikasi Hipovolemik
Inadekuat volume intravaskular
Kardiogenik
kegagalan fungsi pompa utama (jantung).
Distributif
Gangguan pada proses distribusi pembuluh darah.
Obstruktif
obstruksi aliran kardiovaskular.
SYOK HIPOVOLEMIK
Syok hipovolemik diklasifikasikan menjadi :
1. Hemoragik
Akibat kehilangan darah internal maupun internal.
2. Non Hemoragik
Terjadi karena :
- Kehilangan plasma : asites/luka bakar
- Kehilangan cairan/elektrolit : dehidrasi
Gejala & Tanda
Ansietas
Penurunan Kesadaran
Hipotensi
Syok Hipovolemik
Oliguri Ekstremitas dingin & pucat
Takikardi & Takipnu
Capillary refill time menurun
Tekanan nadi
Vena leher kolaps
Syok Obstruktif
Rales sepsis
syok anafilaktik
neurogenik
LANGKAH DIAGNOSTIK
ANAMNESIS & PEMERIKSAAN FISIK
Hemoglobin/ PT/APTT
Hematokrit
Cardiac Enzymes
Leukosit
Urinalisis
Elektrolit
Gula darah
Tes Kehamilan
AGD Asam Laktat
PEMERIKSAAN KHUSUS
EKG Ekokardiografi
- Iskemia, MI - Diagnosis tamponade
- Disritmia - menilai CO
- Gangguan elektrik - evaluasi ‘chambers & valve’
Toraks Foto CT Scan
- Pneumonia - Abses
- Pneumotoraks - trauma lien or liver
- P’besaranMediastinum
USG Abdomen
PENATALAKSANAAN
Prinsip dasar penanganan syok
Tujuan utama pengobatan syok ialah melakukan penanganan awal untuk :
1. Menstabilkan kondisi pasien.
2. Memperbaiki volume cairan sirkulasi darah
3. Mengefisiensikan sistem sirkulasi darah
4. Setelah pasien stabil , temukan penyebab syok
PENATALAKSANAAN
Initial Syok hipovolemik
Goal: optimalisasi perfusi & identifikasi sumber kehilangan
oksigenasi pada organ2 vital cairan
resusitasi cairan agresif (SBP >
ABC’s 100)
intubasi jika indikasi kristaloid ‘first’
iv line (uk >) transfusi ‘as needed’
jika ada torso trauma: torakotomi
CVP
PENATALAKSANAAN
Syok Kardiogenik Syok Distributif
terapi penyebab; MI,
tamponade, disritmia Sepsis
inotropic support; dopamin, kristaloid agresif
dobutamin, fenilefrin keluaran urin ideal; >3 cc/jam
early AB
I & D abses, identifikasi source
inotropik jika perlu
PENATALAKSANAAN
Syok anafilaktik
Syok farmakologik
intubasi jika perlu
terapi suportif
histamin blok
dekontaminasi
kortikosteroid
inotropik jika perlu
nebulizer albuterol
antidotum
epi 1:1000 sc/im
epi 1:10000 iv jika berat or Syok neurogenik
refrakter suportif
spinal precautions
kortiklosteroid
TERAPI CAIRAN Widyani Rachim
Preceptor : dr. Dhany B, Sp.An Rininta Aviantari
CAIRAN TUBUH
Cairan interseluler :
dipertahankan anion oleh serta
peran transport aktif—Na-K ATPase
Cairan ekstraseluler :
Dipertahankan oleh Tekanan
Hidrostatik dan Tekanan Osmotik.
TIPE CAIRAN
1. Kristaloid
- Cairan yang berisi molekul-molekul kecil dengan berat molekuler rendah .
- Tekanan osmotik rendah cepat terdistribusi ke seluruh ruang interstitium dan
intraselular.
- Digunakan sebagai inisial cairan resusitasi pada pasien dengan syok hipovolemik dan pasien
dengan head injury
- Half-life 20-30 min
Dibagi menjadi :
1. Isotonik : [konsentrasi partikel/molekul] = [plasma] perpindahan ke dalam sel
2. Hipertonik : [konsentrasi partikel/molekul] > [plasma] digunakan sebagai volume
expander
3. Hipotonik : [konsentrasi partikel/molekul] < [plasma] perpindahan cairan
intravaskular ke interstitium dan intrasel
INDIKASI
1. Cairan Isotonis—replacement-type therapy (Ketika teradi kehilangan air dan elektrolit)
contoh : 0.9% NaCl, cairan Ringer, D5W
Contoh :
Alami : Plasma, Albumin
Sintetik: dextran, hetastarch
INDIKASI TERAPI CAIRAN KOLOID
- Sebagai cairan resusitasi pada pasien dengan defisit cairan intravaskular (Syok
hemoragik) sebelum persediaan darah datang.
- Sebagai cairan resusitasi pada pasien dengan hipoalbuminemia/kehilangan protein
intravaskular.
3. Kompartmen darah
- Kompartmen darah diberikan ketika pasien kehilangan 25% volume darah sirkulasi
(Hb ≤ 7 gr%) atau
- untuk mengembalikan cardiac output saat hematrokrit rendah/ perfusi buruk.
Ditandai dengan :
Penurunan Saturasi oksigen (SpO2) dan takikardia sebagai bentuk kompensasi.
KOMPARTMEN TERAPI CAIRAN
Kebutuhan cairan basal/Maintenance (M)—Saat pembedahan
Preexisting Deficit (P)
Terjadi saat pasien tidak ada intake (puasa) sebelum operasi. Sehingga cairan
dibutuhkan untuk mengganti intake yang kurang selama puasa.