A. Tujuan
Memperbaiki keseimbangan asam basa dan kadar Kalium dalam serum dalam
waktu 24 - 72 jam
B. Uraian Umum
Kadar kalium dalam sel (150 - 160 meq/L) jauh lebih tinggi dari didalam
serum (3,5 - 5,5)
Pada hiperkalemia sel menjadi sangat peka terhadap rangsangan
Hiperkalemia sering ditemukan dalam klinis terutama pada penderita gagal
ginjal
Pseudohiperkalemia dapat terjadi pada penderita leukositosis dan
trombositosis berat, lisis sel
C. Prosedur diagnosis
1.Gejala klinis
Kelemahan otot
Kolaps
Paralisis
2.Tanda klinis
Kelemahan otot
Nadi tak teratur
Ileus
Takikardi ventrikuler, henti jantung
3.Laboratorium
Pengukuran kadar Kalium plasma secepatnya dengan hasil lebih 5,5
mEq/L
Uji fungsi ginjal
Analisa gas darah
Kadar kalium dalam urin, pH urin
4.Pemeriksaan Penunjang
EKG: gelombang T tinggi, diikuti peleburan QRS kompleks, pemanjangan
interval PR, hilangnya gelombang P, dan QRS menyatu dengan T (sine-wave)
D. Penatalaksanaan
Bila kadar K mencapai 7 mEq/L, keadaan darurat, segerat ditanggulangi
(keadaan akut)
Langkah pertama: beri kalsium glukonas 10%, 10-20 ml iv, bolus dalam 3-5
menit
Langkah kedua: Nat bikarbonat 44 mEq (50ml) iv bolus dalam beberapa
menit, dapat ditambahkan sesuai hasil AGD, dapat juga diberikan 50 gram
glukosa + insulin 15 unit iv
Kemudian hemodialisis pada penderita gagal ginjal
Bils kadar K < 7 mEq/L (subakut)
Resin pengikat kalium
Hemodialisis pada gagal ginjal
E. Komplikasi
Gangguan neuromuskuler (kelemahan, paralisis flaksid, distensi abdomen, diare),
bradikardi, fibrilasi ventrikuler, henti jantung
PENCEGAHAN
Diit rendah kalium (jangan diberi: buah pisang, jeruk, air kelapa, coklat, kopi
instan, kacang-kacangan)
Ditetapkan,
Direktur
PEMERIKSAAN LAIN
- ECG
- BNO/Thorak
- USG ginjal
PENATALAKSANAAN
- Diet rendah kalium
- Pemberian insulin dalam DS % / D 10%
- Pemberian kalitake
- Dialisis
KOMPLIKASI
- Aritmia jantung
- Ventrikel fibrilasi
- Cardiac arrest
Alur kegiatan :
Luar Luar
Rujukan
Interna
IMC Bangsal
Konservatif
Gagal
Dialisis
Unit terkait PK
Kardiologi