Anda di halaman 1dari 2

Sebelum Terapi Trombolitik

Kaji riwayat kesehatan klien : hipertensi, DM tipe 2, hiperlipidemia.

Kaji Indikasi terapi trombolitik : EKG menunjukkan elevasi ST, diberikan


sekitar 3-6 jam pertama terjadinya infark atau timbulnya gejala, Nyeri
dada yang lebih lama dari 20 menit namun tidak hilang dengan
nitrogliserin

Kaji kontraindikasi:

Kontra indikasi terapi trombolitik

Stroke, Ada riwayat trauma mayor/bedah/luka kepala dalam 3


minggu,Perdarahan Gastro Intestinal dalam 1 bulan terakhir,Kelainan
darah,Dissecting aneurisma

Kontra indikatif relatif

Serangan iskemia transient dalam 6 bulan terakhir, Terapi


coumadin/walfarin,Kehamilan, Puncture atau kebocoran yang tidak bisa
ditekan saja, Resusitasi trauma, Hipertensi refrakter (sistolik>180mmHg),
Riwayat terapi laser retina.

Evaluasi pemeriksaan lab berupa Hb, elektrolit, Ht, ureum, kreatinin, gula
darah, waktu prothrombin dan thrombiplastin

Diskusikan alternative tindakan lainnya untuk memungkinkan intervensi


yang tepat

Selama Terapi Trombolitik

Door to needle time (waktu sampai obat diinfuskan) tidak boleh kurang
dari 30 menit

Awasi irama jantung, kesadaran, dan keluhan klien

Kaji TTV setiap 2 jam dan batasi prosedur invasif

Pantau EKG apakah segmen ST yang meningkat kembali normal

Monitor hasil lab (Hct dan HB) untuk melihat perdarahan

Sesudah Terapi Trombolitik

Periksa protrombin dan tromboplastin parsial 3-4 jam setelah terapi


trombolitik.

Pantau EKG seperti segmen ST elevasi

Monitor hasil lab (Hct dan HB) untuk melihat perdarahan

Pantau manifestasi komplikasi terapi trombolitik seperti :

1. Perdarahan
-

Hentikan terapi trombolitik

Berikan FFP 2-4 unit

Berikan asam traneksamin 10 mg/KgBB/IV pelan, dapat diulang 30 menit

2. Hipotensi
-

Posisikan klien kepala lebih rendah dari kaki

Berikan dopamin.dobutamin bila perlu

Hentikan trombolitik bila hipotensi tidak teratasi dengan penatalaksanaan


diatas

Referensi

Baradero, Dayrit, & Siswadi. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskular: Seri


Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC

Eliastam, Michael. 1998. Penuntun Kedaruratan Medis. Jakarta: EGC.

Terry & Weaver. 2013. Keperawatan Kritis. Yogyakarta: Rapha Publishing

Anda mungkin juga menyukai