Anda di halaman 1dari 1

KOREKSI HIPERMAGNESEMIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


04.5.01.10221.P-040 2 1/1

Ditetapkan,
Standar Direktur Utama
Tanggal Terbit
Prosedur 6 Desember 2011
Operasional Prof. dr. Budi Mulyono, Sp.PK(K), MM.
NIP. 195212261979031003

Pengertian : Magnesium dalam jumlah besar berada dalam ruang intraseluler,


hanya 1% berada dalam ruang ekstraseluler. Magnesium berperan
penting pada proses metabolisme termasuk dalam produksi energi
seluler, utilisasi ATP, metabolisme protein, lemak dan asam nukleat
serta mempertahankan fungsi membrane sel, transmisi neuromuskuler,
eksitabilitas jantung dan tonus kardiovaskuler. Hypermagnesemia
jarang terjadi dibandingkan hipomagnesemia. Pemberian infus
magnesium pada pasien status asmatikus dapat menyebabkan keadaan
hypermagnesemia. Hypermagnesemia juga dapat terjadi pada pasien
gagal ginjal yang mendapatkan magnesium sebagai antasida, atau
pemberian nutrisi parenteral total yang mengandung Mg.
Hypermagnesemia dengan kadar >4 mEq/dL akan menyebabkan
hiporefleksi dan hipotensi dan bila kadarnya >7 mEq/dL dapat
menyebabkan somnolen, sedangkan pada kadar >10 mEq/dL dapat
menyebabkan heart block dan paralysis.
Tujuan : Untuk mencegah terjadinya gangguan keseimbangan elektrolit.
Kebijakan : Memberikan koreksi terhadap kelebihan magnesium.
Prosedur : 1. Sebagai terapi inisial diberikan Kalsium intravena pada keadaan
intoksikasi magnesium yang berat. Kalsium dapat diberikan dalam
bentuk khlorida atau glukonat. Kalsium dalam bentuk Kalsium
glukonas diberikan 1 ml/kg atau Kalsium Khlorida 10 mg/kg
dalam 5 – 10 menit
2. Bila fungsi ginjal baik dapat diberikan furosemid intravena untuk
meningkatkan ekskresi magnesium dengan pemberian cairan
pengganti berupa NaCl 0,45%
3. Pada pasien dengan gagal ginjal atau toksisitas yang berat dapat
dilakukan hemodialisis.

Instansi Terkait : 1. Instalasi Patologi Klinik


2. Farmasi.

Anda mungkin juga menyukai