5. Periksa APTT 4 jam setelah loading dose dan 4 jam sesudah setiap perubahan kecepatan infus 6. Ketika APTT sudah sesuai target, periksa APTT setiap 24 jam 7. Setiap tindakan pemberian heparinisasi harus siapkan antidotumnya (protamin sulfat) di laci pasien, sehingga apabila terjadi perdarahan tinggal diberikan 8. Dosis protamin sulfat : 1 mg/100 unit heparin, diberikan IV, tidak melebihi 50 mg/doses ( sediaan 10 mg/ml). jika pemberian heparin terakir > 1 jam yang lalu : dosis protamin sulfat 0,5 mg/100 unit heparin 9. Cara membuat larutan heparin untuk dosis rumatan
Dosis heparin(unit / jam)
Kecepatan ( cc/jam ) = Pengenceran ¿ ¿ Contoh pembuatan larutan heparin pada anak BB 30 kg, usia 10 tahun
Dosis awal rumatan: 20 unit /kgbb/jam (20 x30) = 600 unit/jam
Pengenceran: 20.000 dalam 50 cc (1 cc = 400 unit)
Kecepatan heparin yang harus dijalankan untuk dosis 20 U/kgbb/jam
dosis heparin(unit / jam) = pengenceran ¿ ¿ 600(unit / jam) = 400 ¿ ¿ = 1,5 cc/jam ∞ 20 U/kgbb/jam Ambil 20.000 U Heparin (4cc) dilarutkan menjadi 50 cc dengan NaCL 0,9%, dimana 1,5 cc/jam setara dengan 20 U/kgbb/jam