Disusun Oleh :
Ana Dwi Kurniati 1606067099
Ajeng Dewi Herbianti 1606067100
Annisa Indah Wahyuni 1606067101
i
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Promosi Kesehatan
ini tepat pada waktunya.
Adapun maksud penulisan makalah adalah untuk memenuhi salah satu
syarat pendidikan pada Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta, yang telah kami
susun. Dengan harapan kami dapat mengetahui pencegahan resistensi antibiotik di
masyarakat kampong Sidikan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan ini
baik dalam isi maupun bentuknya. Oleh karena itu kritik dan saran kami terima
dengan baik.
Akhirnya kami mengharapkan semoga Makalah Promosi Kesehatan tentang
Penyuluhan tentang pencegahan resistensi antibiotik di Kampung Sidikan,
Umbulharjo, Yogyakarta dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya,
terutama bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN ............................................................. ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan ........................................................................................... 3
C. Manfaat Kegiatan ......................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
A. Identifikasi Wilayah ..................................................................................... 4
B. Identifikasi Masyarakat ................................................................................ 4
C. Identifikasi masalah kesehatan yang terjadi ................................................. 4
BAB III REALISASI KEGIATAN ...................................................................... 13
A. Susunan Tim Pelaksana.............................................................................. 13
B. Bentuk Kegiatan, Waktu dan Tempat Kegiatan ......................................... 13
C. Metode Penyuluhan .................................................................................... 13
D. Peserta/Partisipan Masyarakat Sasar .......................................................... 14
E. Tinjauan Hasil Yang Dicapai ..................................................................... 14
F. Realisasi Biaya ........................................................................................... 20
A. Kesimpulan ................................................................................................ 21
B. Saran ........................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN .......................................................................................................... 23
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Grafik nilai pretest dan posttest ........................................................... 19
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sejak tahun 1943 telah berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian
akibat infeksi secara tajam. Keadaan ini mendorong penggunaan antibiotic yang
Resistensi antibiotik sudah menjadi pandemic global dan salah satu kecemasan
sangat tinggi. Pada awalnya resistensi terjadi ditingkat rumah sakit, tetapi
1
2
menderita penyakit sehingga jika pasien berada di rumah sakit, maka biaya
rawat inap tentu akan bertambah. Hal yang lebih merugikan adalah ketika
resistensi dapat dengan mudah menyebar pada orang lain. Selain itu, resistensi
berpengaruh pada menurunnya usia harapan hidup suatu negara. Dari data yang
menurun dan bahkan tidak ada kejadian resistensi antibiotik yang marak pada
saat ini.
3
B. Tujuan Kegiatan
C. Manfaat Kegiatan
sidikan meningkat.
penggunaan antibiotik.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Identifikasi Wilayah
B. Identifikasi Masyarakat
dua atau bahkan pilihan ketiga, dimana efektifitasnya lebih kecil dan
4
5
mungkinan mempunyai efek samping lebih banyak serta biaya yang lebih mahal
antibiotika pada kadar maksimum yang dapat ditolerir oleh pejamu. Munculnya
tidak hati-hati pada keadaan yang mungkin dapat sembuh tanpa pengobatan
salah, dan perkembangan dari suatu mikroorganisme itu sendiri, bisa jadi karena
Agar efektif, antibiotik harus mencapai target dalam bentuk aktif, mengikat
mekanisme umum, yaitu: obat tidak mencapai target, obat tidak aktif, atau
dalam sel atau sama sekali mencegah obat untuk masuk ke dalam sel,
yang secara efektif mengurangi konsentrasi obat di situs aktif obat. Jika
aktif untuk melintasi membran sel, resistensi dapat terjadi dari mutasi
terhadap isoniazid.
terjadi dalam periode waktu yang cukup panjang dimana, selama itu pula,
ke orang lain, dengan bagitu, bakteri akan semakin menyebar luas. Karena
peresepan terhadap antibiotik yang lebih poten dengan harga yang lebih
tinggi serta efek samping yang lebih banyak. Banyak factor yang seharusnya
4. Interaksi antibiotik
antibiotik tidak perlu selalu digunakan dengan susu. Selain itu alkohol juga
Prinsip dalam penggunaan antibiotik yang bijak antara lain sebagai berikut:
spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat,
pertama.
(self-limited).
infeksi
5) Cost effective: obat dipilih atas dasar yang paling cost effective dan
aman.
infeksi.
infeksi.
(team work).
berkesinambungan.
infeksi.
work).
dengan bermacam cara dengan orang yang berkompeten (Tahir dalam Rizal,
pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan antibiotik yang sesuai untuk
REALISASI KEGIATAN
Yogyakarta
pembimbing.
C. Metode Penyuluhan
13
14
promosi kesehatan.
digunakan hanya
untuk antibiotik
saja, untuk obat
selain antibiotik
aturan dalam
peminuman tidak
harus dihitung per
berapa jam dan
hanya pagi, siang
dan sore saja.
2 Bp. Heri Apakah efek Efek samping Annisa
samping antibiotik antibiotik ini hanya
dapat menyebabkan reaksi alergi saja
kantuk? Sehingga dan tidak terdapat
pada saat reaksi mengantuk,
pengunaan harus jadi untuk
dalam posisi penggunaan pada
istirahat dan tidak saat bekerja
melakukan misalkan pada saat
aktivitas? mengendarai
kendaraan
bermotor tidak
menjadi masalah.
3 Bp Raharjo Apakah aturan Aturan obat minum Ajeng
pakai obat yang sebetulnya tidak
sebelum dan terlalu baku namun
sesudah makan itu ada beberapa obat
sifatnya baku? khusus seperti obat
Bagaimana kalau maag harus
lupa meminum obat diminum sebelum
yang seharusnya makan
diminum sebelum dikarenakan
tapi diminum fungsinya untuk
sesudah makan? melapisi lambung
agar pada saat
makan asam
lambung tidak naik
dan menyebabkan
mual sehingga
muntah, ada juga
untuk obat gula
diminum ketika
sebelum makan
dan saat makan
yang berfungsi
untuk mengatur
17
dikhawatirkan efek
samping herbal
sama dengan efek
samping obat
kimia sehingga
efek samping
menjadi berlebih.
6 Ibu Tri Bagaimana Untuk Ana
penyimpanan sirup penyimpanan sirup
yang baik? Jangka sendiri apabila
waktu penyimpanan sudah dibuka dapat
berapa bulan? disimpan selama 3
bulan dengan
catatan belum ada
kerak dalam botol,
warna tidak
berubah, dan bau
tidak berubah.
Untuk tempatnya
sendiri boleh
didalam kulkas
namun pada
pintunya atau dapat
disimpan pada
ruangan yang
bersih, kering dan
terhindar dari sinar
matahari.
7 Ibu Endah Anak saya pernah Paracetamol dan Annisa
panas 3 hari diberi ibuprofen sama-
pct tidak manjur sama digunakan
kemudian dibawa untuk penurun
ke igd kemudian di panas namun
suntik dan diberi ibuprofen lebih
ibuprofen setelah itu tinggi tingkatannya
panas turun, Apa dari paracetamol.
perbedaan dari Untuk pengobatan
ibuprofen dan pct? selanjutnya ibu
Dan lebih manjur dapat
mana antara pct dan menggunakan
ibuprofen? Pakah paracetamol
bila anak saya terlebih dahulu.
demam lagi saya
beri pct atau
ibuprofen?
19
Sidikan dan ada rasa ingin tahu yang berlebih sehingga interaksi antara
Selain dari pertanyaan evaluasi input juga didasarkan pada pretest dan
posttest yang dikerjakan oleh audience, untuk hasil dituangkan dalam tabel
seperti dibawah :
4. Impact Evaluation
a. Kritik
b. Saran
F. Realisasi Biaya
ribu rupiah) dengan rincian biaya terlampir pada lampiran realisasi biaya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
antibiotoik.
B. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Susunan Acara
NO ACARA WAKTU
1 Registrasi dan pembagian 20.00 – 20.15
souvenir serta snack + Pretest
2 Pembukaan 20.15 – 20.20
3 Sambutan dosen pembimbing 20.20 – 20.30
4 Sambutan ketua RT 20.30 – 20.40
5 Materi Penyuluhan “CINTA 20.40 – 21.10
SEHAT” Cegah resistensi
antibiotik
6 Tanya Jawab & Doorprize 21.10 – 21.40
7 Postest 21.40 – 21.50
8 Penutup 21.50 – 22.00
23
24