Oleh :
Yulita Kolong
19331048
Proposal Skripsi
Disusun Oleh:
Yulita Kolong
NIM: 19331048
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan judul
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) di Sekolah Tinggi
bantuan, bimbingan, dukungan dan semangat dari berbagai pihak, baik secara
1. Ibu Bdn. Endang Khorunnisa, S.ST.Keb., M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi
2. Bapak Apt. Aji Tetuko, M. Sc. selaku ketua program studi Sarjana Farmasi.
3. Ibu Apt. Melia Eka Rosita, M.Pharm., S.ci selaku dosen pembimbing I.
ini.
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis memohon
maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan serta penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga proposal
Yogyakarta...............................2023
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ..ii
PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5
BAB II ........................................................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 6
A. Landasan Pustaka ................................................................................. 6
1. Antibiotik ....................................................................................... 6
a. Definisi Antibiotik .................................................................. 6
b. Rasionalitas Penggunaan Antibiotik ..................................... 12
2. Infeksi saluran kemih (ISK) ......................................................... 16
a. Definisi infeksi saluran kemih (ISK) ..................................... 16
b. Klasifikasi ............................................................................ 16
c. Patofisiologi ......................................................................... 17
d. Epidemiologi ........................................................................ 18
e. Tanda dan Gejala .................................................................. 19
f. Tatalaksana .......................................................................... 20
3. Evaluasi Penggunaan Antibiotik .................................................. 25
4. Rumah Sakit ................................................................................ 35
B. Kerangka Konsep ............................................................................... 36
BAB III..................................................................................................... 37
METODE PENELITIAN .......................................................................... 37
iv
C. Subjek Penelitian .......................................................................... 37
D. Variabel Penelitian ....................................................................... 37
E. Instrumen Penelitian ..................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
G. Prosedur Penelitian ........................................................................ 38
H. Analisis data .................................................................................. 39
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Keaslian Penelitian....................................................................................4
Tabel 2. Terapi antibiotik ISK menurut Guideline on urological infections...........9
Tabel 3. Dosis terapi parenteral...............................................................................9
Tabel 4. Terapi antibiotik berdasarkan IDAI 2011..................................................9
Tabel 6. Range dosis berdasarkan IONI 2014.......................................................10
Tabel 7. Kategori penilaian penggunaan antibiotik berdasarkan alur gyssens......29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit, salah satunya yaitu infeksi saluran kemih (ISK). ISK diartikan
menyerang pasien dari segala usia mulai dari bayi hingga orang tua. Pada
pria, hal ini dikarenakan uretra wanita lebih pendek dari uretra pria.
Namun pada masa neonatus ISK lebih banyak terdapat pada bayi laki-laki
yaitu pada masa sekolah, ISK pada anak perempuan 3% dan pada anak
Bakteriuria asomatik pada wanita usia 18-40 tahun adalah 5-6% dan angka
ini meningkat menjadi 20% pada wanita lanjut usia (Purnomo, 2003).
1
2
180.000 kasus baru pertahunnya (Depkes RI, 2014). ISK termasuk dalam
penyakit tidak menular sejak tahun 1977 (Dinkes DIY, 2017). Berdasarkan
data dari dinas kesehatan Bantul pada tahun 2019 dengan Infeksi Saluran
Kemih (ISK) sebanyak 619 kasus. Dengan total kasus baru sebanyak 44
kasus pada laki-laki dan 90 kasus pada perempuan. Dan kemudia total
kasus lama sebanyak 158 kasus pada laki-laki dan 327 kasus pada
mikroorganisme atau suatu zat sintetik yang dapat menghambat kerja dari
tepat indikasi dan tepat informasi serta waspada terhadap efek samping.
tetapi dapat diperlambat dengan cara penggunaan antibiotik yang baik dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Muhammadiyah Bantul.
2. Tujuan Khusus
tepat dosis).
kriteria gyssens.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Rumah sakit
penggunaan obat dan sebagai acuan tenaga farmasi dan tenaga medis
2. Instansi
3. Peneliti
E. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Pustaka
1. Antibiotik
a. Definisi Antibiotik
Antibiotik adalah suatu obat yang digunakan untuk membunuh
dan sikloserin.
6
7
linkomisin.
Keterangan :
G6PD : dehidrogenase-glukosa-6-fosfat
TMP : Trimethoprim
SMX : sulphamethoxazole
9
3 Sefizoksim Usia ≥6
bulan Infeksi ringan-sedang
IV,IM : 40-80mg/KgBB/hari terbagi dalam
2-4 dosis Infeksi berat IV,IM:
120mg/KgBB/hari
4 Sefotaksim <50kg: IM,IV: 50-180mg/KgBB/hari dibagi
setiap 4-6 jam (max:12g/hari)
Golongan kuinolon
5 Asam pipetida Oral: 15-20mg/KgBB/hari terbagi dalam 2
dosis
Golongan makrolida
6 Azitromisin Oral: 5-12mg/kg satu kali sehari (max:
500mg/hari) atau 30mg/kg sebagai single
dose (max:1500mg/hari)
Golongan
aminoglikosida
7 Amikasin IM, IV: 5-7,5mg/KgBB/dose tiap 8 jam
Golongan sulfonamide
8 Kotrimoksazol Infeksi ringan-sedang:
Oral: 8mg TMP/kg/hari dalam dosis terbagi
setiap 12 jam
Infeksi berat:
Oral: 15-20mg TMP/kg/hari dalam dosis
terbagi setiap 6 jam IV: 8-12mg TMP/kg/hari
dalam dosis terbagi setiap 8-12 jam
12
1. Tepat Indikasi
maka obat yang dipakai juga tidak akan memberikan efek yang
dibutuhkan.
2. Tepat obat
pertimbangan, yakni :
secara pasti.
infeksi.
3. Tepat Pasien
4. Tepat dosis
satu cara cepat untuk membuktikan jenis infeksi berbasis DNA yang
mikroba.
faktor organisme, faktor pasien dan faktor antibiotik itu sendiri. Faktor
efek obat pada organisme. Untuk faktor pasien yaitu berat ringannya
atau mikroba tumbuh dan berkembang biak dalam saluran kemih dalam
b. Klasifikasi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) diklasifikasikan berdasarkan letak
uretritis.
c. Patofisiologi
Infeksi Saluran Kemih (ISK) terjadi pada saat mikroorganisme
Kuman penyebab ISK pada umunya berasal dari flora normal usus
Keterangan Gambar :
Masuknya kuman secara ascending ke dalam saluran kemih
1. Kolonisasi kuman di sekitar uretra
2. Masuknya kuman melalui uretra ke buli-buli
3. Penempelan kuman pada dinding buli-buli
4. Masuknya kuman melalui ureter ke ginjal
d. Epidemiologi
ISK di Indonesia merupakan salah satu penyakit yang relatif
Sekitar 25% dari perempuan ini memiliki resolusi spontan gejala dan
e. Etiologi
sistem saluran kemih antara lain adalah Escherichia coli, Proteus sp,
Selain mikroorganisme, ada faktor lain yang dapat memicu ISK yaitu
2013)
buang air kecil, nyeri setelah buang air besar (Dysuria terminal),
kadar gula darah, kultur urin, dan dip-stick urine test (IAUI, 2015).
menjadi nitrit oleh bakteri gram negatif tertentu (tidak gram positif),
sangat spesifik sekitar 50% untuk ISK. Temuan sel darah putih
g. Tatalaksana
Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih (ISK) menurut Diyono
Gram negatif.
masalah-masalah tersebut.
a) Generasi pertama
2013).
22
b) Generasi kedua
c) Generasi ketiga
(Harvey, 2013).
d) Generasi keempat
(Ringan)
(Ringan)
IV
Oral
GFR≥60ml/menit
Nitrofurantoin 100 mg 2 x sehari
selama 5 hari Gentamisin 5-7 mg/kg setiap 24 jam
(kehamilan : hindari jangka pendek Ceftriaxone 1 g setiap 24 jam
>35 minggu) Oral : TMP/SMX 1 tablet 2 x sehari
Tab. TMP/SMX 1 tablet 2 x sehari (Berat)
selama 3 hari (kehamilan : hindari IV
trimester 1 dan 6 minggu terakhir GFR≥60ml/menit
kehamilan) Gentamisin 5-7mg/kg setiap 24 jam
Cefixime 400 mg 3 x sehari + ampicilin 1 g setiap 6 jam
(Berat) Ceftriaxone 1 g setiap 24 jam +
Oral ampicilin 1 g setiap 6 jam
Amoxilin-klavulanat 500/125mg 3 x Oral
sehari Amoxicilin-klavulanat 500/125mg 3 x
TMP/SMX 1 tablet 2 x sehari sehari
TMP/SMX 1 tablet 2 x sehari
diagnosa melihat tanda dan gejala. Jika terdapat tanda dan gejala tambahan
pasien. Terapi oral yang bisa diberikan untuk ISK piolenofritis yaitu
pemberian antibiotik pilihan per IV masih sama dengan terapi ringan dan
maka pasien termasuk dalam kategori ISK sistitis dan mendapatkan terapi
rasional atau belum maka apoteker atau farmasis perlu secara rutin
pengelolaan obat dan farmasi klinik. Evaluasi penggunaan obat ini dapat
obat yang diberikan pada pasien baik dalam satu lembar resep maupun
dalam satu hari. Hal ini berkaitan dengan polifarmasi dimana semakin
keamanan dan efesiensi obat dan bahan medis habis pakai (BMHP).
atau efek lain yang tidak diharapakan adverse drug reaction (ADR)
dengan tujuan utama peningkatan kualitas hidup pasien dari kondisi awal
baik efek terapi maupun efek yang tidak diinginkan (Ihsan, 2021).
28
efektif dan ekonomis. Salah satu yang dapat digunakan untuk menilai
kategori pemakaian obat dari VI-0. Alur Gyssens disusun dalam bentuk
kelengkapan data rekam medik untuk kategori VI, jika terdapat data rekam
medik yang tidak lengkap (kategori VI) dan antibiotik tidak tepat secara
lebih murah
tinggi/kurang toksik
medik yang tidak lengkap. Analisis dihentikan jika termasuk kategori ini.
diperlukan bagi pasien tersebut atau tidak tepat indikasi. Tidak tepat
spektrum antibiotik dari hasil kultur darah pasien atau berdasarkan jenis
yang lebih murah dari kelas terapi yang sama. kategori IVB adalah
kategori adanya antibiotik lain yang lebih aman. Dapat dilihat adanya
interaksi obat atau adanya efek toksik pada pasien tersebut termasuk
adanya reaksi alergi. Kategori IVA yaitu kategori adanya antibiotik lain
yang efektivitasnya lebih baik. Dilihat dari adanya antibiotik lain yang
lebih sesuai kondisi pasien dari efek terapi yang diharapkan (Ihsan, 2021).
rute pemberian dimana dipilih rute yang paling aman dan bermanfaat bagi
tidak tepat dosis baik terlalu kecil maupun terlalu besar (Ihsan, 2021).
4. Rumah sakit
a. Pengertian Rumah Sakit
dan gawat darurat (Depkes RI, 2009). Rumah Sakit adalah suatu
undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Tugas Rumah Sakit
kesehatan.
kesehatan.
B. Kerangka Konsep
dijadikan dasar dari penelitian yang dirancang. Skema kerangka konsep dalam
Terapi
Evaluasi penggunaan
Kriteria kerasionalan 4T
1. Tepat indikasi
2. Tepat obat
3. Tepat pasien
4. Tepat dosis
Metode Gyssens
METODE PENELITIAN
Tahun 2023.
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
seluruh data rekam medis pasien ISK yang di rawat inap dan mendapat
yang memenuhi kriteria inklusi yaitu semua pasien ISK tanpa penyakit
36
37
2. Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen penelitian
pasien, diagnosis utama, antibiotik untuk terapi ISK yang diberikan, dosis,
bentuk sediaan, cara pemberian, tanggal masuk rumah sakit, tanggal keluar
G. Prosedur Penelitian
Studi pustaka
Pengambilan data
H. Analisis data
(IONI) tahun 2014 dan konsensus infeksi saluran kemih pada anak Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2011 yang digunakan sebagai acuan
DAFTAR PUSTAKA
Grabe, M., Bishop, M.C., Cek, M., Lobel, B., Naber, K.G., Palau, J.,
Tenke, P., Wagenlehner.W. 2015. Guideline on urological
infection. Europian Association of Urology.
Katzung, Bertram G. 2013. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. EGC,
Jakarta
Sobel. J.D., Kaye D. Urinary tract infections. In: Mandell. G.L., Bennett.
J.E, eds. Principles and Practice of Infectious Diseases, 8th ed.
Philadelphia: Elsevier Saunders. 2014:886-913.