Disusun Oleh:
ALSY VIONICA ALI PUTRI
184840103
i
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh :
ALSY VIONICA ALI PUTRI
184840103
Dosen Pembimbing :
M. Seto Sudirman, M. Si. Med
Syamsul Rizal Sinulingga, MPH
ii
PERSETUJUAN PROPOSAL KARYA TULIS IILMIAH
NIM : 184840103
Telah disetujui oleh pembimbing Karya Tulis Ilmiah untuk disajikan pada seminar
proposal Karya Tulis Ilmiah Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang.
Disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Penguji:
Ketua Penguji
Rachmawati Felani Djuria, S.Farm,.Apt.,MPH ……………………..
NIP 198707082012122003
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.wb.
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Pola Peresepan Obat Antihipertensi pada Ibu
Hamil di Rumah Sakit Umum Bangka Selatan”. Penulisan KTI ini diajukan
sebagai persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan studi Diploma III pada
Program Studi Farmasi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang.
Waasalamualaikum Wr.Wb.
v
Pangkalan Baru, Maret 2021
Peneliti,
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
vii
2. Hipertensi pada Kehamilan/Preeklampsia .........................................36
a. Pengertian Hipertensi pada Kehamilan ........................................36
b. Klasifikasi Hipertensi pada Kehamilan ........................................37
c. Etiologi dan Patogenesis Preeklamsia ..........................................42
d. Pencegahan pada Preeklampsia ....................................................47
e. Pengobatan Preeklampsia .............................................................48
f. Obat Antihipertensi untuk Terapi Preeklampsia ..........................52
g. Rasionalitas Pengobatan ...............................................................56
B. Kerangka Teori .......................................................................................58
C. Kerangka Konsep ....................................................................................59
D. Definisi Operasional ...............................................................................60
Lampiran
viii
DAFTAR TABEL
Daftar 1. Klasifikasi Hipertensi Menurut JNC-VII (2003) .............................. 25
Daftar 2. Definisi Operasional Pola Peresan Obat Hipertensi pada Ibu Hamil di
Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Selatan ................................... 60
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
darah diatas normal yaitu tekanan darah sistolitik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan
darah lebih dari 140 mmHg untuk sistolik dan lebih ari 90 mmHg untuk diastolic.
preeklamsia merupakan satu di antara 3 penyebab kematian ibu dan bayi pada saat
terjadi pada antepartum dan sisanya terjadi pada postpartum. Preeklamsia ringan
tidak segera tertangani akan mengakibatkan ibu hamil menjadi lebih parah, dan
akan mengakibatkan konvulsi atau kejang, kondisi seperti itu disebut dengan
kehamilan sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. dari teori yang ada,
hipertensi pada masa kehamilan terjadi diduga karena factor nullipara yaitu
kehamilan yang terjadi pada usia kurang dari 20 tahun, adanya riwayat menderita
keluarga, kehamilan ganda, diabetes melitus, hidrop fetalis, sindrom antibody dan
tifosfolipid, dan infeksi saluran kemih, riwayat hipertensi dan penyakit ginjal,
multipara dengan umur lebih dari 35 tahun (R. Haryono Roeshadi, 2006).
12
Preeclampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin
dan dalam masa nifas yang terdiri dari hipertensi dan proteinuria. Penyebab
preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti, penyakit ini lebih
yaitu dengan melalui pemeriksaan anenatal secara teratur mulai dari trimester I
sampai dengan trimester III dalam upaya mencegah preeclampsia menjadi lebih
darah diatas ormal yaitu tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan diastolic ≥ 100
tahun. Dan setiap tahun, diperkirakan sebanyak 50.000 sampai 70.000 wanita
Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan kematian perinatal tinggi yaitu tertinggi ketiga di ASEAN dan tertinggi
kedua di kawasan South East Asian Nation Regional Organization (WHO, 2013).
13
peningkatan signifikan AKI di Indonesia sebesar ±57% yaitu dari 228 per 100.000
Kelahiran Hidup (KH) pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 KH. Angka
tersebut jauh dari yang diharapkan dari target Renana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014 yaitu AKI 118 per 100.000 KH.
Target MDG’s (Millenium Development Goals) tahun 2030 yaitu AKI 70/100.000
survey Penduduk Antarsensus (SUSPAS) tahun 2015, Angka Kematian Ibu (AKI)
Neonatus (AKN) sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi
ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, diabetes mellitus,
ginjal (Offord, 2002). Catatan statistic seluruh dunia menunjukkan dari insidensi
kehamlan kedua 1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8% (Rozikhan, 2006). Angka
kejadian preeclampsia/eklampsia akan menurun pada ibu dengan paritas 1-3 kali,
namun pada paritas tinggi akan terjadi lagi peningkatan angka kejadian
15
Sementara Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Bahuri menjelaskan
bahwa pada tahun 2018, di Provinsi Bangka Belitung kematian ibu terapat 44
(tanpa obat) dan terapi farmakologi (dengan obat). Terapi non obat (farmakologi)
penyulit. Terapi pada pasien hipertensi bertujuan untuk mencapai tekanan darah
sesuai target (Sukandar et al, 2008). Perubahan tekanan darah merupakan tanda
yang digunakan tenaga medis untuk mengevaluasi terapi yang diberikan, yaitu
angka kesakitan dan kematian akibat hipertensi dengan cara seminimal mungkin
Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu lama dan terus menerus bisa memicu
16
stroke, jantung, serangan jantung, gagal jantung dan merupakan penyebab utama
antihipertensi segera mungkin dan menjaga tekanan darah agar tetap masuk ked
alam kisaran normal. Hipertensi dalam kehamilan apabila tidak segera diobati
dapat menyebabkan pendarahan pada janin dan otak, serta dapat menyebabkan
2015).
dengan kebutuhuannya untuk periode waktu yang adekuat dan dengan harga yang
pola peresepan, pelayanan yang diberikan bagi pasien, dan tersedianya obat untuk
pemberian obat yang akan dikonsumsi oleh pasien. Peresepan yang tepat akan
berdampak pada keberhasilan terapi pada pasien. Peresepan yang ditulis harus
sesuai dengan diagnosis serta tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien
sangat penting, karena obat tersebut akan terdistribusi ke dalam uterus dan
hipertensi harus dimonitor dengan hati-hati, karena beresiko terhadap ibu dan
janin. Adapun obat anti hipertensi untuk kondisi tersebut dapat menggunakan
17
Dopamet, beta blocker, dan Vasolidator. Obat tersebut merupakan ini pertama
pengobatan hipertensi pada ibu hamil, karena aman dan tidak mempengaruhi
menyebabkan cacat janin dan harus dihindari pada perempuan yang diduga hamil
tidak hanya efek farmakokinetika saja, tetapi perlu pula memperhatikan factor
fisika-kimia obat, terutama dalam menembus sawar plasenta. Hal tersebut karena
plasenta merupakan organ penghubung ibu dengan janin. Besarnya dosis, rute
obat selama masa kehamilan. Sifat teratogenic zat aktif sangat diperhatikan dalam
Komunitas dan Klinik, 2006). Metildopa merupakan agen lini pertama yang
dapat digunakan obat lini kedua dan ketiga. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
dilakukan evaluasi penggunaan obat antihipertensi pada ibu hamil dengan kondisi
hipertensi agar diperoleh data-data yang akurat tentang efektivitas terapi yang
dilakukan.
saat yang optimal. Terapi medic hanya dapat dilakukan secara simptomatis karena
etiologi preeclampsia belum diketahui. Salah satu terapi medic pada preeclampsia
18
adalah obat antihipertensi. Penanganan preeclampsia ringan dapat dilakukan
pasien dengan tanda-tanda dan gejala preeclampsia berat segera harus diberi
mengetahui pola peresepan obat hipertensi pada ibu hamil dengan angka kejadian
hipertensi di RSUD Bangka Selatan pada tahun 2020, dengan angka kejadian
hipertensi di RSUD Bangka Selatan pada tahun 2017 terdapat 346 pasien, tahun
2018 terjadinya penurunan penderita hipertensi dengan pasien 173, dan pada
tahun 2019 terdapat 21.748 pasien penderita hipertensi yang mendatangi RSUD
uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian yang mengenai pola peresepan yang diberikan oleh dokter kepada
pasien ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi. Maka penulis, mengambil
judul penelitian “Pola Peresepan Obat Antihipertensi pada Ibu Hamil di Rumah
Sakit Umum Daerah Bangka Selatan tahun 2020. Peneliti berniat melakukan
penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Selatan. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) Kabupaten Bangka Selatan sebagai rumah sakit rujukan dari
puskesmas, dokter dan pusat pelayanan swasta yang ada di wilayah Kabupaten
Bangka Selatan.
17
RSUD Kabupaten Bangka Selatan beroperasi pada tanggal 15 Mei 2006 dengan
B. Rumusan Masalah
pada Ibu Hamil di Rumah Sakit Umum Bangka Selatan” dari segi indikasi obat
antihipertensi untuk ibu hamil, kekuatan sediaan obat yang di resepkan, dosis obat
yang digunakan, lama penggunaan obat yang diberikan dan efek samping obat
yang diberikan.
19
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2020.
hamil di Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Selatan pada tahun 2020
dari segi nama obat yang digunakan, indikasi, kekuatan sediaan, dosis,
lama penggunaan obat pada ibu hamil dan efek samping penggunaan
D. Manfaat
1. Bagi Umum
ibu hamil di RSUD Bangka Selatan tahun 2020 dari segi nama obat yang
20
digunakan, indikasi, kekuatan sediaan, dosis, lama penggunaan obat
antihipertensi pada ibu hamil dan efek samping penggunaan obat pada ibu
hamil.
3. Bagi Peneliti
obat antihipertensi pada ibu hamil di RSUD Bangka Selatan tahun 2020
dari segi nama obat yang digunakan, indikasi, kekuatan sediaan, dosis,
lama penggunaan obat antihipertensi pada ibu hamil dan efek samping
E. Ruang Lingkup
peresepan obat antihipertensi pada ibu hamil di RSUD Bangka Selatan tahun
2020. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada periode bulan
Januari – Desember 2020. Alasan penelitian ini dilakukan karena pada tahun
2018, dari jumlah estimasi penderita hipertensi berusia > 15 Tahun sebanyak
laki-laki sebanyak 63.619 orang dan perempuan sebanyak 104.047 orang (Dinkes
dengan menggunakan seluruh rekam medis pasien ibu hamil yang berusia <15
tahun hingga >30 tahun dan terdiagnosis dengan riwayat penyakit hipertensi pada
21
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-
22
individu dan hampir sma dengan gejala penyakit lainnya. Gejala
tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic
orang setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang
23
sebanyak 63.619 orang dan perempuan sebanyak 104.047 orang
b. Batasan Hipertensi
140-149 mmHg.
110 mmHg, tekanan sistolik lebih besar sama dengan 160 mmHg
c. Klasifikasi Hipertensi
penyebabnya (90%).
24
Menurut JNC-VII (2003) hipertensi diklasifikasikan sesuai
25
output atau peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa factor
1) Genetik
dkk, 2003).
2) Obesitas
tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32%
dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT <25 (status gizi
26
Menurut Hall (1994) perubahan fisiologis dapat
al, 2008).
3) Jenis Kelamin
V et al, 2005).
27
4) Stress
Kampar, 2007).
5) Kurang Olahraga
yang tidak aktif cenderung lebih cepat dan otot jantung mereka
28
lebih dari 100 mmol (sekitar 2,4gr sodium atau 6 gram) perhari.
7) Kebiasaan Merokok
e. Patofisologi Hipertensi
29
reflex kardiovaskular melalui saraf, refleks kemoreseptor, respon
iskemia, susunan saraf pusat yang berasal dari atrium, dan arteri
2006).
30
sedikit urin yang dieksresikan ke luar tubuh (antidiuresis) sehingga
Indonesia, 2002).
manifestasi klinis yang timbul dapat berupa nyeri kepala saat terjaga
31
darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien
f. Penatalaksanaan Hipertensi
berikut:
1) Non Farmakologis
32
terhadap tekanan darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat
et al, 2008).
2) Terapi farmakologi
33
(1) Beta-bloker, misalnya: propranolol, atenolol.
captopril, enalapril.
dan.
34
diketahui melakukan pengontrolan tekanan darah dalam
(TDD) kecuali pada pasien lebih muda dari umur 50 tahun. Hal
2006).
g. Pencegahan Hipertensi
35
(1995) dan Bustido (2001), upaya pencegahan dan penanggulangan
margarin).
5) Olahraga teratur.
6) Hindari stress.
36
1) Hipertensi adalah tekanan darah sistolik dan diastolic ≥140/90
waktu 4 – 6 jam.
dengan ≥1 + dipstic.
berat:
a) Pengertian PE ringan
b) Diagnosis PE ringan
37
disertai proteinuria pada usia kehamilan lebih dari 20
atau 2 +.
2) Preeklamsi berat
a) Pengertian PE berat
b) Diagnose PE berat
kualitatif.
38
- Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kadan atas
abdomen.
- Hemolisis mikroangiopatik.
- Sindrom HELLP
39
1. Hipertensi gestaional, bila tekanan darah > 140/90 mmHg pada
abdomen.
Hemolisis mikroangiopatik.
asparte aminotransferase.
40
- Preeklampsia berat, bila disertai keadaan sebagai berikut:
dari 20 minggu.
Trombosit <100.000/mm3.
41
2) Menurut Martin et al :
Trombosit <150.000/mm3.
42
utuh meiliki sifat antikoagulan, dan sel endotel menumpulkan respon
2010):
(vasodilator).
43
menunjukkan bahwa serum dari wanita dengan preeklampsia
a. Paritas
44
b. Usia
karena wanita memiliki usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari
dan jalan lahir tidak lentur lagi sehingga lebih beresiko untuk
c. Riwayat hipertensi
(Cunningham, 2006).
d. Social ekonomi
45
pranatal yang baik. Namun pada kalangan ekonomi yang masih
e. Hiperplasentosis/kelainan trophoblast
f. Genetic
46
menyebabkan terjadinya preeklamsi/ekslamsi (Wiknjosastro,
g. Obesitas
4,3% untuk wanita dengan indeks massa tubuh kurang dari 198
47
garam, dan pertambahan berat badan yang tidak berleihan
(Wiknjosastro, 2002).
e. Pengobatan Preeklampsia
48
1) Penanganan preeclampsia ringan
Tidak Ya
Terapi Medikamentosa:
Tetap rawat inap
Diobservasi 2-3 hari kemudian
boleh pulang.
Pasien Pasien
Pasien membaik:
membaik: memburuk: Serviks matang pada
Kehamialn taksiran tanggal
Kehamilan Induksi dipertahankan persalinan: induksi
dipertahankan persalinan. sampai timbul persalinan
sampai aterm.
onset partus
49
Berdasarkan Prosedur tetap Diagnosis dan Terapu dari
50
tepat untuk persalinan (Prawihardjo, 2009). Berdasarkan
diet cukup protein 100 mg/hari dan rendah garam sampai 0,5
51
TD ≥160/90 mmHg, Proteinuria ≥ 5gr/24 jam,
Oligouria < 400-500 cc/24 jam. Trombositopenia
< 100.000 cell/mm3.
Tidak Ya
Terapi medikamentosa:
Rawat jalan
Rawat inap, tirah baring ke kirir secara
intermiten, infus ringer laktat atau ringer
dekstrosa 5%, MgSO4
Terapi aktif/agresif:
Terapi ekspektatif/konservatif:
Kehamilan dipertahankan selama Kehamilan diakhiri setelah mendapat terapi
mungkin sambil memberikan terapi medikamentosa untuk stabilitasi ibu
medikamenosa.
yaitu:
52
2011). Klonidin merupakan antihipertensi pilihan ketiga
b) Diuretic
c) Vasodilator Perifer
53
ini tidak mengganggu aliran darah utero plasenta (Tjay dan
preeclampsia
54
janin (Turkoski, 2011), yakni dapat menyebabkan oliguria,
trimester berikutnya.
55
g. Rasionalitas Pengobatan
penyakit tersebut.
56
oleh kondisi pasien antara lain tentang riwayat penyakit yang
57
B. Kerangka Teori
Paritas
Umur
Riwayat
- TD tinggi
Hipertensi
- Proteinuria Preeklamsi
- Adema
Social Anasarka
Ekonomi
ANC tidak baik
Hiperplasentosis/trofoblas
Penurunan
Perfusi
Genetic Uteroplasenta
- Kelebihan Lemak
- Kelebihan protein
hewani
Obesitas - Kelebihan gula
- Kelebiihan garam
- Kelebihan serat dan
Mikronutrien
58
C. Kerangka Konsep
59
D. Definisi Operasional
Selatan
60
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Desember 2020.
Desember 2020.
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang memiliki riwayat
61
2. Sample
total sampling karena jumlah populasi kuranng dari 100. Jadi jumlah
2020.
kriteria atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh setiap anggota populasi
2010).
sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi
62
5) Memiliki usia kehamilan diatas 20 minggu
2. Kriteria Eksklusi
E. Pengolahan Data
a) Nama pasien.
b) Usia pasien.
c) Usia kehamilan
d) Usia kehamilan.
63
e) Tekanan darah pasien sebelum dan sesudah melakukan
pengobatan.
preeclampsia.
1) Editing
64
2) Coding
pengobatan.
3) Entry Data
4) Cleaning
65
DAFTAR PUSTAKA
Albert, E. R., John, C. H. 2007. Clinical Obstetrics the Fetus and Mother:
Hypertensive disease in pregnancy. Edisi 3. Blackwell Publishing.
Massachusetts.
______. 2004. The seventh report of the joint national committee on prevention,
detection, evaluation, and treatment of high blood pressure the JNC 7.
JAMA, 289(19), pp.2560-2571.
66
Cortas, K. 2008. High Blood Pressure.
Http://www.emedicinehealth.com/high_blood_pressure/page2_ em.htm. 2
Juni 2015.
Cunningham F.G. 2006. Obstetri Williams. Vol.1. Edisi 21. Penerbit EGC.
Jakarta.
______. Leveno K.J., Bloom, S. L. 2008. Obstetri Williams. Edisi 22. Mc-Graw
Hill. USA.
Depkes RI. 2006. Pedoman Pelayanan Farmasi untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasin dan Alat
Kesehatan. 2006. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
JNC-7. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. JAMA
289:2560-2571.
Joenes, N. Z., 2001. ARS Prescribend Resep yang Rasional. Edisi ke-2. Airlangga
University Press. Surabaya.
Kemenkes RI. 2014. Hipertensi. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian
kesehatan RI. Jakarta.
67
______. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
PKU. 2001. Prosedur tetap Diagnosis dan Terapi RSU PKU Muhammadiyah
Delanggu, Bagian Obstetrik dan Ginekologi. RSU PKU Muhammadiyah.
Delanggu.
Rochjati, Poedji. 2003. Skrining Antenatal pada Ibu Hamil. Airlangga. Surabaya.
Scott, R. James, at al. 2002. Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Midya Medika.
Jakarta.
68
Sibai, BM. 2012. Etiology and Management of Postpartum Hypertension
Preeklampsia. American Journal of Obstetric and Gynecology. USA.
Tjay, T.H. dan Raharja, K. 2007. Obat-obatan Penting (Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi ke-6. PT Elex Medica Komputindo. Jakarta.
Turkski, B.B., Lance, R.B., Tosik, A.E. 2006. Drug Information Handbook for
Nursing. LEXI-Comp’s. USA.
WHO. 2011. The World Medicine Situation and Rational Use of Medicine. Edisi
Ke-3. Geneva.
69
LAMPIRAN
Usia
Nama Usia
No Kehamil TD Nama Efek
Pasien Pasien Kekuatan Lama
an obat/Zat dosis samping
Sediaan penggunaan
akif
70