Disusun Oleh :
Putraka Sukma Harjuna,SH
RPL19484010
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
Program Studi D3 Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia
Yogyakarta
Disetujui oleh
(Farisya Nurhaeni, M.Sc., Apt) (Iramie Duma Kencana Irianto, M.Sc., Apt)
Mengetahui
ii
HALAMAN PERNYATAAN
NIM : RPL19484010
Yang Menyatakan
RPL19484010
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA
TINDAKAN CAESAR DI KLINIK PURI AGUNG MAGELANG”. Karya Tulis
Ilmiah ini merupakan salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Farmasi di Program Studi D III Farmasi Politeknik Kesehatan
Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta.
Terlaksananya penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas
dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Oleh karena itu, tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Yuli Puspitorini, M.Si selaku direktur Politeknik Kesehatan
Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta.
2. Ibu Ana Mardianingsih, M.Sc., Apt selaku Kepala Program Studi D3
Farmasi Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta.
3. dr.Sunarko Sp.OG (K) selaku pemilik Klinik Puri Agung Magelang.
4. Ibu Farisya Nurhaeni, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing 1 yang
telah bersedia memberikan waktu, saran dan sumbangan pemikiran
serta memberikan pengarahan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah
ini.
5. Ibu Iramie Duma Kencana Irianto, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing
2 yang telah memberikan waktu, saran, pemikiran dan arahan dalam
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Teman – teman apotek Agung Husada yang selama ini selalu
mendukung.
7. Dokter – dokter yang telah memberikan dukungan dan doa.
8. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
iv
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk menyempurnakan lebih lanjut. Penulis berharap semoga
Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tertutup plasenta,bayi kembar,kehamilan pada usia lanjut,sesar
sebelumnya,dan sebagainya. Kedua adalah keputusan yang diambil tiba-tiba
karena tuntutan kondisi darurat.Contoh kasus ini antaralain, persalinan
berkepanjangan,bayi belum lahir lebih dari 24 jam sejak ketuban pecah,
kontraksi terlalu lemah dan sebagainya (Akhmad,2008).
Penyembuhan luka pasca operasi caesarea kira-kira satu
minggu,sedangkan pemulihan rahim kira-kira tiga bulan. Rasa nyeri
mungkin masih terasa sampai enam bulan dengan intensitas ringan yang
disebabkan oleh simpul benang pada fascia(sarung otot)sedangkan lama
penyembuhan caesarea berlanjut selama satu tahun atau lebih hingga bekas
luka merekat kuat(Valleria, 2009).Faktor– factor yang mempengaruhi
penyembuhan luka adalah factor local yang terdiri dari praktek management
luka, hipovelemia,infeksidan adanya benda asing. Sedangkan faktor umum
terdiri dari usia,nutrisi, steroid, sepsis, penyakit ibu seperti anemia,diabetes
dan obat-obatan(Putra,2013).
Wanita yang melakukan bedah caesarea memiliki resiko infeksi lebih
besar 5-20 kali lipat dibandingkan persalinan normal (Purnamaningrum, 2013).
Resiko infeksi dari tindakan bedah caesarea tersebut dapat diturunkan dengan
adanya pemberian antibiotic profilaksis.Pemberian antibiotic kini dapat
menurunkan resiko endometritis sebesar 60-70% dan menurunkan resiko luka
infeksi sebesar 30-65%(Prasetya, 2013).
Beberapa penelitian telah menunjukan bahwa meskipun nyeri telah
dikelola dengan baik,kira-kira 70% pasien yang mengalami nyeri akut sedang
berlanjut menjadi nyeri akut hebat setelah dua hari pasca bedah
(Owen,McMillan,&Rogowski, 1995,dalam Fink,2006). Pemberian parasetamol
merupakan terapi farmakologi yang dapat digunakan dalam dunia kedokteran
anestesi terutama untuk pereda rasa nyeri akut pasca operasi. Parasetamol
merupakan analgesic yang telah terbukti efek analgesic dan antipiretiknya,
demikian pula dengan keamanannya. Obat ini memiliki aktivitas sebagai
analgesik, tetapi anti inflamasinya sangat rendah.
2
Berdasarkan data diatas penulis merasa tertarik untuk mengetahui
gambaran penggunaan obat antibiotikpada tindakancaesarea di Klinik Puri
Agung Kota Magelang.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran penggunaan obat antibiotik pada tindakan
caesarea di Klinik Puri Agung.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pemakaian obat antibiotic pada pada
tindakancaesarea di Klinik Puri Agung.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui gambaran obat antibiotic yang digunakan pada
pasien pada saat tindakan caesaria meliputi macam serta kegunaan
dari masing- masing item obat tersebut.
D. Manfaat
1. Bagi Ilmu pengetahuan
Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan tentang gambaran
penggunaan obat antibiok pada tindakan caesarea yang di rawat inap,
sehingga dapat dijadikan pedoman bagi penelitian selanjutnya.
2. Bagi Institusi
Dapat memberikan tambahan informasi yang dapat digunakan
sebagai referensi, untuk membuat formularium/standar terapi obat
antibiotic pada tindakan caesarea di Klinik PURI AGUNG.
3. Bagi masyarakat
Sebagai salah satu sumber informasi kesehatan tentang obat
pengobatan tindakan caesarea.
3
E. Keaslian Penelitian
Berikut penelitian-penelitian sebelumnya yang membedakan dengan
penelitian yang dilakukan oleh penulis, seperti yang tercantum pada Tabel 1.
4
3 Putri Miranti, Analisis Pola Waktu,Tempat Pola Pengobatan
Ingenida Pemgobatan Dan Antibiotik dan
Hadning Antibiotik dan Responden. Analgesik pada
(2017) Analgesik Pada pasien JKN
Partus Dengan sudah sesuai
Sectio Caesarea dengan guideline
Di Rumah Sakit
Jogja Periode
Tahun 2015
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
macam cara, misalnya tingkah laku pasien, skala verbal dasar (VRS, Verbal
Rating Scales), skala analog visual(VAS, Visual analogue Scales).
C. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku(MenkesRI,
2016).
Pelayanan Resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan
ketersediaan, pengkajian Resep, penyiapan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai termasuk peracikan obat,
pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi. Pada setiap tahap
alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya kesalahan
pemberian obat (medication error).
7
administrasi, persyaratan farmasetik,dan persyaratan klinisbaik untuk
pasienrawatinapmaupunrawat jalan.
a.Nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien;
c.TanggalResep; dan
c. Stabilitas; dan
b.Duplikasi pengobatan;
d.Kontraindikasi; dan
e. InteraksiObat.
(MenkesRI, 2015)
D. Rumah Sakit
8
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatanperorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat(MenkesRI, 2016).
9
berbadan hokum maka dibuatlah Yayasan Puri Agung tahun 2007, kemudian
bulan Maret 2008 keluar ijin resmi berdiri Rumah Bersalin Puri Agung dengan
kapasitas 5 Tempat Tidur, pelayanan rawat jalan, rawat inap persalinan
spontan fisologis/patologis, curettage.
Pada beberapa kasus persalinan patologis emergency pasien
memerlukan tindakan operasi maka RB. Puri Agung bekerjasama dalam
penggunaan kamar operasi dan team operasi dengan Rumah Sakit Islam Kota
Magelang dimana dr. Sunarko, SpOG sekaligus sebagai Dokter Operator di
RS tersebut, sedangkan perawatan pasca operasi pasien dibawa kembali ke
RB. Puri Agung.
Berdasarkan saran dan kritik dari pasien karena pelayanan tersebut
dan semakin meningkatnya jumlah pasien yang melebihi kapasitas maka RB.
Puri Agung mengembangkan diri dengan menambah fasilitas sarana
prasarana menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Agung diatas tanah seluas
970 M2 dengan luas bangunan 759 m2. RSIA dibangun 2 lantai; luas bangunan
utama lt.I 382.75 M2 dan Lt.II 376.25 M2 yang mendapat ijin sementara dari
Walikota Magelang pada Oktober 2013 masa berlaku sampai November 2015.
Setelah berakhirnya masa berlaku ijin RSIA, ijin perpanjangan
operasional RSIA belum mendapat ijin kembali disebabkan ada beberapa
sarana prasarana yang belum dapat dilengkapi diantaranya : Jumlah kamar
dan Tempat tidur minimal 25 TT, Radiologi, DC Shock, Dapur produksi yang
memenuhi syarat dan Sumber Daya Manusia sesuai peraturan perijinan. Oleh
karena itu maka Dinas Kesehatan memberikan ijin menjadi Klinik Utama Puri
Agung mulai Desember 2015 sampai tahun 2020.
10
B. Kerangka Teori
Kerangka teori pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini
Rumah
RumahSakit
Sakit
Terapi Pengobatan
Antibiotik Analgesic
11
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut
Rumah Sakit
Terapi Pengobatan
Antibiotik Analgesic
Prosentase( %) Prosentase( %)
12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif,dengan
cara menjabarkan bagaimana pola peresepan antibiotic yang diberikan pada
pasien bedah.Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara
retrospektif,dengan mengambil data dari rekam medis pada pasien bedah
appendiks pada tahun 2018 di RSIA Puri Agung Kota Magelang.
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitianini adalah data pasien yang tercatat dalam
rekam medis pada tahun 2019.
D. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pasien yang menjalani bedah appendicitis.
13
F. Definisi Operasional
Jenis operasi yang dilakukan dalam bedah Appendiks adalah operasi
bedah bersih kontaminasi yaitu operasi membuka traktus digestive,traktus
biller,traktus respiratorius sampai dengan orofaring atau traktus reproduksi
kecuali ovarium.
1. Pola peresepan obat antibiotic profilaksis pada pasien bedah appendiks
adalah gambaran peresepan obat antibiotic profilaksis yang digunakan
dalam bedah appendiks yang meliputi golongan obat,jenis obat,dosis,rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Pasien bedah apendisitis adalah pasien dengan diagnose apendisitis dan
tindakan apendectomi.
3. Antibiotik Profilaksis adalah golongan antibiotic yang diberikan kepada
pasien bedah 1 jam sebelum atau sesudah dilakukan operasi/bedah.
4. Dosis Pemberian Obat adalah takaran pemberian obat antibiotik
profilaksis yang diberikan kepada pasien bedah dalam satuan berat
(gram,milligram,microgram),atau satuan isi (liter,milliliter),atau unit-unit
(unit internasional)
5. Frekuensi Pemberian Obat adalah banyaknya pemakaian obat dalam
selang waktu tertentu,seperti 3x1 tab yang maksudnya diberikan atau
diminum 3 kali dalam sehari (1 tablet).
6. Waktu Pemberian Obat adalah waktu pemberian antibiotic sebelum
dilakukan pembedahan (missal 30 menit sebelum dilakukan
pembedahan).
7. Rute Pemberian adalah cara pemberian antibiotic profilaksis yang
diberikan.
8. ICD (International Statistical of Diseases)adalah suatu system klasifikasi
penyakit beragam jenis tanda ,simptoma,kelainan complain,dan
penyebab eksternal penyakit.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan adalah data rekam medis dan
catatan operasi pasien.Data tersebut meliputi nomer rekam medis,nomer
14
catatan operasi,tanggal operasi,usia pasien,jenis kelamin,jenis antibiotik yang
digunakan,dosis antibiotic,dan waktu pemberian antibiotic.
H. Jalannya Penelitian
1. Pengajuan Proposal dan Perizinan
Sebelum dilakukan penelitian di RSIA Puri Agung Kota Magelang,peneliti
harus mengajukan proposal dan surat penghantar dari kampus ke RSIA
Puri Agung Kota Magelang untuk mendapatkan ijin penelitian.Surat
penghantar dapat didapatkan dibagian panitia KTI prodi D3 Farmasi
Poltekes BSI.selain mengajukan proposal dan surat penghantar dari
kampus,peneliti juga menyertakan ethical clearance yang dapat dilakukan
di Komite Etik Penelitian Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
2. Pengumpulan Data
Setelah mendapatkan surat izin penelitian dari RSIA Puri Agung Kota
Magelang,hal selanjutnya yang dilakukan adalah penelusuran data operasi
pasien di RSIA Puri Agung Kota Magelang pada tahun 2019.Data yang
dapat dicatat meliputi nomer rekam medis,nomer catatan operasi,tanggal
operasi,usia pasien,jenis kelamin,jenis antibiotik yang digunakan,dosis
antibiotic,dan waktu pemberian antibiotic.Pelaksanaan dimulai dari tanggal
1 Februari 2020 sampai selesai.Data yang didapat kemudian diolah dan
diteliti.
15
2. Deskriptif
Deskriptif adalah menggambarkan suatu keadaan berdasarkan kondisi dan
data yanf diperoleh.
16
DAFTAR PUSTAKA
17