SKRIPSI
Oleh :
NIM ST162035
SURAKARTA
2018
SURAT PERNYATAAN
NIM : ST162035
1) Karya tulis saya, proposal ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada
Surakarta maupun di perguruan tinggi lain.
2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim
Penguji.
3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam dafter pustaka.
4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.
NIM. ST162035
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
Maria Fulgensia Bengu Ndona
NIM ST162035
Ns. Wahyu Rima Agustin, M. Kep Christiani Bumi Pangesti, S.SiT., M. Kes
NIK. 201279102 NIK. 201489130
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Booklet Terhadap Motivasi Wus Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Di RW 012
tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan kerjasama yang baik dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati, ingin
yang telah memberikan motivasi dan semangat untuk menyusun proposal ini.
yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, tanggung jawab dan arahan
iv
5. Kedua Orangtua Bapak dan Ibu serta keluarga yang senantiasa memberikan
semangat dan doa sehingga proposal ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini tidak lepas dari kesalahan
dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
untuk penelitian.
v
DAFTAR ISI
COVER ....................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN........................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………….. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 8
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................... 8
1.4 Manfaat ........................................................................ 9
vi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
NomorTabel Judul Tabel
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ix
Nomor
Keterangan
Lampiran
1 Jadwal Penelitian
11 Kuisoner Motivasi
13 Lembar Konsultasi
x
BAB I
PENDAHULUAN
secara utuh, dalam semuahal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta
yang terjadi khususnya pada wanita, salah satunya adalah kanker serviks.Kanker
serviks adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada serviks atau mulut
rahim, khususnya berasal dari lapisan epitel atau lapisan terluar permukaan
serviks dan disebabkan oleh HPV atau Human Papiloma Virus. Virus kanker
serviks bersifat spesifik dan hanya tumbuh di dalam sel manusia, terutama pada
terbanyak kedua pada wanita di seluruh dunia. Setiap tahun lebih dari 270.000
wanita meninggal karena kanker serviks, dan lebih dari 85% terjadi di negara
adalah 1,4 per 1000 penduduk, dan kanker serviks merupakan kanker dengan
1
2
peringkat kedua setelah Jawa Timur, yaitu dengan 19.734 kasus. Berdasarkan data
dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta, jumlah penderita kanker serviks yang
tersebar pada 13 Rumah Sakit di Kota Surakarta pada tahun 2015 sebesar 2.772
orang, dan pada tahun 2016 sebesar 2.340 orang. Sedangkan dari 17 Puskesmas
yang ada di Kota Surakarta ditemukan 38 orang yang menderita kanker serviks
biasanya datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut dan terlambat
mengenai gejala kanker serviks dan terlambatnya deteksi dini kanker. Oleh
karena itu salah satu cara untuk mencegah terjadinya kanker serviks dapat
dilakukan dengan deteksi dini lesi prakanker. Deteksi dini lesi prakanker dapat
mencegah lesi prakanker tidak berlanjut menjadi kanker serviks jika segera
dalam 50 tahun terakhir insiden kanker serviks turun sekitar 70% yang
dimungkinkan karena adanya program deteksi dini dan tatalaksana yang baik. Hal
ini sejalan pula dengan penelitian Peirson (2013), yang menjalani systematic
review dari tahun 1995 sampai 2012. Hasil penelitian membuktikan bahwa
deteksi dini lesi prakanker dapat menurunkan insiden kanker serviks dan
atau kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan test,
pemeriksaan, atau prosedur tertentu yang dapat digunakan secara cepat untuk
tes pap smear. American College of Obstetrician and Gynecologist (ACS) dan
wanita seharusnya melakukan tes pap smear dalam upaya deteksi dini
kanker serviks sejak 3 tahun pertama dimulainya aktivitas seksual atau saat
Pap Test (Pap Smear) merupakan pemeriksaan sitologik epitel porsio dan
porsio atau servik uteri. Pap Test (Pap Smear) yaitu suatu pemeriksaan dengan
cara mengusap leher rahim (scrapping) untuk mendapatkan sel-sel leher rahim
tidak. Jika hasil pemeriksaan Pap Smear normal, pemeriksaan kembali hanya
perlu diulang paling cepat 1 tahun kemudian.Namun, pada wanita resiko tinggi
Namun, sampai saat ini deteksi dini untuk pencegahan kanker serviks masih
diantaranya adalah perilaku wanita usia subur yang enggan diperiksa karena
tidak pernah tahu mengenai pap smear, rasa malu dan rasa takut untuk
atau pelayanan kesehatan yang masih minim untuk melakukan pemeriksaan pap
Indonesia, angka kejadian kanker serviks menurun drastis. Namun, sampai saat ini
sehingga angka kejadian kanker serviks masih tetap tinggi (Candraningsih, 2011).
Terdapat pula metode deteksi dini kanker serviks yang juga sudah
diketahui oleh masyarakat yaitu metode IVA Test. Metode IVA Test merupakan
pemeriksaan dengan cara mengamati secara inspekulo serviks yang telah dipulas
dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%) selama 1 menit. Daerah yang tidak
normal akan berubah warna dengan batas tegas yang menjadi putih (acetowhite),
yang mengindikasikan bahwa serviks mungkin memiliki lesi pra kanker. Metode
ini sudah banyak digunakan di Puskesmas, BPS, ataupun di Rumah Sakit. Metode
inspeksi ini lebih mudah, lebih sederhana, sehingga skrining dapat dilakukan
dengan cakupan lebih luas dan diharapkan temuan kanker servik dini akan bisa
penyebabnya secara pasti, para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker dapat
dicegah dengan mengurangi faktor resiko terjadinya kanker tersebut. Untuk itu
mengenai deteksi dini kanker serviks, memahami dan sekaligus mengerti manfaat
Kabupaten Sragen.
kerja yang luas dengan lebih dari 7160 wanita usia subur yang sudah memiliki
pasangan dan beresiko tinggi mengalami kanker serviks. Peneliti telah melakukan
Koordinator dan beberapa warga di RW 012 yang merupakan salah satu wilayah
kerja Puskesmas Sibelayang memiliki jumlah wanita usia subur yang sudah
menemukan fenomena kurang aktifnya wanita usia subur dalam pemeriksaan iva
test dan pap smear. Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan koordinator
puskesmas ini sudah terdeteksi sejak tahun 2015 terdapat 9 orang dengan Iva
positif, tahun 2016 empat orang dan tahun 2017 masih 1 orang yang terdeteksi Iva
positif. Sedangkan pemeriksaan iva test yang sudah diakses oleh wus yang sudah
memiliki pasangan pada tahun 2016 hanya 72 orang dari 7160 wus, dan pada
Hal tersebut menunjukan bahwa kesadaran wanita usia subur yang sudah
memiliki pasangan untuk melakukan deteksi dini kanker serviks sudah mengalami
peningkatan dari tahun 2016 ke 2017 meskipun masih sangat rendah. Data yang
diambil dari Puskesmas Sibela menunjukan bahwa di RW 012 terdapat 307 wus
yang sudah memiliki pasangan dan beresiko tinggi terkena kanker serviks.Pada
tahun 2016 sudah ditemukan 1 orang yang terdeteksi Iva positif dari RW 012
tersebut. Ketika dilakukan wawancara pada 10 orang wanita usia subur yang
sudah memiliki pasangan di RW 012 diperoleh data, 5 orang wanita usia subur
belum pernah mendapatkan informasi mengenai kanker serviks dan 7 orang belum
terhadap kader-kader dari setiap wilayah kerja puskesmas tetapi belum bisa
karena keterbatasan tenaga kerja dan cakupan wilayah kerja puskesmas yang
sangat luas. Oleh sebab itu, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui
Booklet Terhadap Motivasi Wus Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Di RW 012
Puskesmas Sibela.
Sibela.
Puskesmas Sibela.
9
1.4 Manfaat
yang berbeda.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
atau perilaku).
secara sosial dan ekonomi, dan menurut WHO yang paling baru ini
maupun mental dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat
(Notoatmodjo, 2012).
10
11
menjadi perilaku sehat. Seperti kita ketahui bila perilaku tidak sesuai
oleh semua kader kesehatan di semua tingkat dan jajaran, sebab istilah
sehat, bukan sekedar apa yang terlihat oleh mata yakni orang yang
tampak dan sungguh sehat dengan orang yang tampak sehat tetapi
maupun negeri.
2) Wawancara (interview).
13
b. Metode Kelompok
1) Kelompok besar
a) Ceramah
b) Seminar
2) Kelompok kecil
a) Diskusi Kelompok
b) Curah Pendapat
c) Bola Salju
d) Kelompok-kelompok kecil
g) Metode Masa
faktor penentu dari perilaku preventif, yaitu model nilai kesehatan dan
kesehatan.
a. Media Cetak
membaca.
poster.
disesuaikan.
g) Awet
adalah :
cepat.
2) Leaflet
6) Poster
b. Media Elektronik
1) Televisi
2) Radio
17
4) Slide
1. Pengertian
itu dari internal maupun eksternal untuk mencapai suatu tujuan yang
diharapkan.
2. Jenis-Jenis Motivasi
a. Motivasi Intrinsik
pengaruh apa pun dari luar. Biasanya orang yang termotivasi secara
1) Kebutuhan
2) Harapan
3) Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada
b. Motivasi Ekstrinsik
1) Dorongan Keluarga
anggota keluarga.
2) Lingkungan
3) Imbalan
3. Tujuan Motivasi
tujuan yang diharapkan atau akan dicapai, maka semakin jelas pula
akan lebih dapat berhasil apabila tujuannya jelas dan didasari oleh yang
4. Fungsi Motivasi
proses penyeleksian.
Ada beberapa cara untuk memotivasi yaitu dengan tes proyektif, kuisioner
a. Tes proyektif
diberikan gambar dan klien diminta untuk membuat cerita dari gambar
b. Kuisioner
tersebut kita dapat melihat dari ke-15 jenis kebutuhan yang dalam tes
tersebut, kebutuhan mana yang paling dominan dari dalam diri kita,
c. Observasi perilaku
1. Pengertian
mengganggu organ lain. Kanker serviks adalah kanker yang berasal dan
tumbuh pada serviks, khususnya berasal dari epitel atau lapisan luar
(Samadi, 2011).
namun juga terjadi pada usia decade lima, enam, dan tujuh. Umumnya
pada wanita usia tua tidak dilakukan skrining untuk kanker serviks.
Akibatnya, insiden pada populasi ini lebih tinggi dari yang diperkirakan
(Rasjidi, 2009).
2. Penyebab
a. The Seed
dikenal dengan virus HPV.Virus kanker serviks bersifat spesifik dan hanya
mitra seks.Resiko meningkat lebih dari 10 x bila mitra seks enam orang
atau lebih. Partner dari pria dengan kanker penis atau partner dari pria
yaitu sel-sel yang sifatnya mengarah ke sel kanker serta karsinoma in situ,
yaitu telah terjadi kanker tetapi hanya terbatas pada lapisan epitel mulut
dysplasia berat terjadi dalam waktu median 26 bulan setelah infeksi HPV
berat dalam waktu dua tahun. Dan, sekitar sepertiga dysplasia berat akan
2009).
sangat sedikit dari wanita ini yang akan menderita kanker serviks. Dalam
masa 12 bulan setelah ditemukan infeksi, 70% wanita tidak terinfeksi lagi
2011).
b. The Soil
kubus dan epitel pipih.Di daerah ini, sel-sel endoserviks digantikan oleh
25
hubungan seksual pada usia muda atau kehamilan pada usia muda beresiko
terjadinya kanker serviks. Kanker sel kolumnar serviks lebih peka terhadap
sebelum usia 18 tahun akan beresiko terkena kanker serviks lima kali lipat.
Karena sebelum berusia 18 tahun epitel atau lapisan dinding vagina dan
serviks belum terbentuk sempurna. Hal ini bisa terjadi karena belum
c. The Nutrients
yang rendah karena berkaitan dengan asupan gizi serta status imunitas
a. Gejala Awal
iritasi atau mikro lesi atau luka-luka kecil di vagina saat bersenggama.
26
tersebut akan mudah berdarah pada saat aktivitas seksual sehingga terjadi
infeksi sekunder. Artinya cairan yang keluar dari lesi prakanker atau
tidak berbau, dan tidak gatal. Keputihan yang wajar yang biasa terjadi
oleh kuman/bakteri dan jamur. Keputihan jenis ini akan sembuh dengan
pengobatan dan akan kambuh kembali pada waktu yang lama. Keputihan
penyakit kelamin. Misalnya Gonorea dan Sifilis. Karena virus HPV bisa
tersebut. Oleh karena itu, jika terjadi keputihan yang memiliki ciri-ciri
27
b. Gejala Lanjut
Cairan keluar dari liang vagina berbau tidak sedap, nyeri (panggul,
rectum atau anus. Keluhan ini muncul karena pertumbuhan kanker tersebut
atau tumor atau benjolan yang masih terlokalisasi di serviks atau telah
dengan atau tanpa gambaran jaringan yang rapuh, disertai darah atau
hati, masa atau benjolan di perut, panggul, hidronefrosis, atau efusi pleura
a. Pencegahan Primer
b. Pencegahan Sekunder
c. Pencegahan Tersier
Komplikasi apa yang mungkin akan timbul dapat diantisipasi kalau kita
2013).
29
1. Pengertian
klinis belum jelas dengan tes, pemeriksaan atau prosedur tertentu yang
cepat untuk membedakan orang yang tampak dan sungguh sehat dengan
preventif sekunder, yaitu deteksi lesi prakanker melalui iva test dan pap
biopsi.
1) Pengertian
2) Indikasi
3) Kontra Indikasi
4) Prosedur IVA
dari serviks.
d) Oleskan larutan asam cuka atau logol, tunggu 1-2 menit untuk
e) Lihat dengan cermat dan yakinkan area ini dapat semua terlihat.
2009).
pasangan,
7) Keunggulan Iva
1) Pengertian
2) Tujuan
a) Mendiagnosa Peradangan
maupun kronis.
34
mikroskop.
35
sebagai berikut :
(1) Setiap 6-12 bulan untuk wanita yang berusia muda sudah
tinggi.
kutil kelamin.
(5) Setahun sekali untuk wanita yang berusia 40-60 tahun dan
(6) Sesudah dua kali tes (-) dengan interval 3 tahun dengan
leluasa terlihat.
keganasan.
(3) Grade III : Ada perubahan sitology yang jelas tetapi tidak
reproduktif, yaitu antara usia 15-49 tahun, dengan status belum menikah,
dengan pria. Adapun puncak kesuburan adalah usia 20-29 tahun yang
motivasi wanita usia subur yang positif mengenai deteksi dini kanker
kanker secara lebih baik dengan metode Iva test maupun pap smear.
38
a. Gejala awal
Penyebab : b. Gejala lanjut
c. Kanker telah
a. The Seed Kanker Serviks menyebar atau
b. The Soil
metastasis.
c. The Nutrients
d. Kambuh atau
residif.
Samadi 2011, Notoatmodjo 2012, Nursalam 2008, Setiati 2009, Desen 2008, Rasjidi 2009.
39
pembuktian dari hasil penelitian, maka hipotesis ini dapat benar atau salah,
serviks.
METODE PENELITIAN
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2015).
group pretest and post test desain. one group pretest and post test
Skema 3.1
Rancangan Penelitian
O1 X O2
Keterangan :
X : Intervensi
41
42
3.2.1 Populasi
(Sugiyono 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita usia
orang.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
b. Sudah menikah
dan elektronik.
43
2. Kriteria eksklusi
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
penelitian ini berjumlah 30 orang yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Untuk mencegah terjadinya drop out,
sampel penelitian ditambah 10% dari seluruh total sampel, sehingga total
3.4.1 Variabel
terdiri dari : usia, suku, agama, status pendidikan, jumlah anak, usia
2. Kuesioner motivasi
motivasi wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan iva test dan
usia subur dalam melakukan pemeriksaan iva test dan pap smear. Skor
47
adalah 0. Semakin tinggi skor hasil ukur instrumen maka semakin baik
motivasi wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan iva test dan
yaitu motivasi tinggi jika skor 14-20, motivasi sedang jika skor 7-13,
1. Data Primer
responden dan kuesioner motivasi deteksi dini pemeriksaan iva test dan
pap smear.
2. Data Sekunder
dalam penelitian ini diperoleh melalui literatur yang relevan dan dari
1. Uji validitas
nilai r hitung > rtabel dan bernilai positif.Uji validitas pertanyaan yang
valid merupakan pertanyaan yang memenuhi taraf signifikasi (sig < α).
𝑛 ∑ 𝑋𝑌−∑ 𝑋 ∑ 𝑌
rₓᵧ=
√{𝑛 ∑ 𝑋²−(∑ 𝑋)²}−{𝑛 ∑ 𝑌²−(∑ 𝑌)²}
Keterangan :
n = jumlah sampel
y = skor total
2. Uji Reliabilitas
berikut :
𝑘 ∑ 𝜎²๖
rᵢᵢ =[𝑘−1] [1 − ]
𝜎²𝑡
Keterangan :
0,799. Hal ini menunjukan bahwa nilai alpha cronbach > 0,60
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
peneliti.
penelitian.
sampel.
(Notoatmodjo, 2012).
pemeriksaan iva test dan pap smear, apabila ada data yang belum terisi
dahulu.
kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Misalnya jenis
tidak baik.
5. Tabulating
1. Analisa Univariat
nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya
2. Analisa Bivariat
54
yang dilakukan pada penelitian ini adalah skala data interval, maka uji
wanita usia subur dalam melakukan pemeriksaan iva test dan pap smear
serviks
pada subjek mulai dari resiko ringan sampai dengan berat.Manusia sebagai
yang didapat dari penelitian jauh melebihi efek samping yang ditimbulkan
(Dharma, 2011).
ada paksaan atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam
55
apakah akan ikut serta atau menolak sebagai subjek penelitian. Prinsip
penelitian.
confidentiality).
informasi tentang dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat
inclusiveness).
56
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Desen, Wan. (2008). Onkologi Klinis Edisi 2.Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Emilia O, dkk. (2010). Bebas Ancaman Kanker Serviks (Fakta, Pencegahan dan
Penanganan Dini Terhadap Serangan Kanker Serviks).Yogyakarta : Media
Pressindo
.(2009). Deteksi Dini dan Pencegahan Kanker Pada Wanita.Jakarta : Sagung Seto
Samadi, Heru Priyanto. (2011). Yes, I Know Everything About Kanker Serviks.
Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri