Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI PADA KEHAMILAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Fetomaternal

Dosen Pengampu : Erna Widyastuti, S.SiT, M. Kes

Disusun oleh :

KANTI ANDIYAH

SITI SAPUROH

SUMIYATI

UMI NELI INAYATI

KELAS IBI KABUPATEN TEGAL

PROGRAM PROFESI BIDAN POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, pujisyukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan kami nikmat

hidup sehat sehingga kita masih di beri kesempatan untuk bertemu dan di beri kesempatan untuk

menuntut ilmu di POLTEKES KEMENKES SEMARANG PROGRAM STUDI PROFESI

BIDAN . Dengan Ridho Alloh SWT juga kami bisa menyelesaikan tugas dalam pembuatan

makalah dengan judul “ Kebutuhan Nutrisi Pada Kehamilan”.

Laporan tugas ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas dari Materi Fetomaternal

dengan Dosen Pengampu ibu Erna Widyastuti, S.SiT, M.Kes

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Erna Widyastuti, S.SiT, M.Kes yang sudah

mengajarkan dan membimbing materi Fetomaternal dan semua rekan kelompok yang telah

membantu terselesaikannya laporan tugas ini.

Besar harapan kami, dengan pembuatan tugas Fetomaternal tentang kebutuhan Nutrisi

pada Kehamilan yang di ajarkan ke mahasiswa akan semakin mampu mengkaji permasalahan

yang ada dan bisa sedapat mungkin memecahkan masalah tersebut.

Kami menyadari dalam pembuatan laporan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan,

baik dari susunan kata maupun dalam hal penulisan, semua itu tidak lepas dari unsur ketidak

sengajaan dari kami, keterbatasan kemampuan, oleh karena itu kritik saran dan masukan dari ibu

Dosen sangat diharapkan guna perbaikan.

Penulis,

Kelompok XIV

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga

bahagia. Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana

para calon ibu harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil.

Agar kehamilan berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam

keadaan yang baik dan selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat

besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan energi.

Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang

baik bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian

terhadap gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal

penting dalam pengawasan kesehatan pada masa hamil.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita

yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang

dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan

ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

Demikian pula, bila makanan ibu kurang tumbuh kembang janin akan terganggu,

terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini

dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi baru lahir prematur atau bahkan bayi baru

lahir mati. Sebaliknya, jika makanan berlebih akan mengakibatkan kenaikan berat badan

yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklamasi.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah menyusun makalah ini diharapkan memahami mengenai konsep gizi dan

dan nutrisi pada ibu hamil

2. Tujuan Khusus

a. Mampu mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil

b. Mampu mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil

c. Mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil

b. Mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil

a. Mampu mengetahui status gizi ibu hamil

b. Mampu mengetahui makanan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil

c. Mampu mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi pada ibu hamil

d. Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil

C. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini penulis menggunakkan

metode studi literature, adapun teknik yang digunakan yaitu studi kepustakaan dengan

mempelajari buku–buku, browsing internet dan sumber buku lain untuk mendapatkan

data dalam pembuatan makalah ini.


D. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman pembaca akan makalah ilmiah ini, maka disusun

secara sistematis menjadi :

BAB I         : Pendahuluan

BAB II       : Pembahasan

BAB III     : Penutup

 
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan (Soenarjo, 2000).Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan
organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan
kesehatan (Wikipedia, 2008).

Nutrisi pun harus di seimbangi dengan gizi yang seimbang untuk kebutuhan ibu
dan janin elama masa kehamilannya demi mempertahankan kesehatan.

Nutrisi dengan gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara
zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam
makanan.

Jadi Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi
kebutuhan ibu dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan pada ibu
dan janin.

B. Manfaat Nutrisi Pada Ibu Hamil

Dalam mengonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhatikan nutrisi serta

kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi,baik bagi dirinya maupun bagi janin yang

ada di dlam kandungannya. Karena kebutuhan gizi bagi ibu hamil akan terus meningkat,

terutama setelah memasuki trimester kedua. Sebab pada saat itu pertumbuhan janin

berkembang sangat cepat dan berat badan ibu pun turut naik sangat pesat, ini berbeda

ketika kehamilan masih berada pada trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin

belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya juga belum optimal. Pada dua bulan
terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat pesat. Pada saat ini gizi diperlukan untuk

perkembangan otak dan jaringan saraf sang bayi.

Makanan yang dikonsumsi pun harus jelas kandungan nutrisi dan gizi nya, karena

nutrisi pada makanan sangat mempengaruhi kondisi ibu hamil. Adapun manfaat nutrisi

untuk ibu hamil adalah :

1. Sumber energi bagi ibu dan janin

2. Membantu pertumbuhan, perkembangan jaringan dan organ

3. Melindungi ibu terhadap infeksi dan penyakit

4. Membantu memfungsikan semua sistem secara memadai termasuk pada janin

5. Mempertahnkan kesehatan dan kekuatan badan badan ibu

6. Mempercepat kesembuhan luka-luka setelah persalinan

7. Sebagai cadangan masa laktasi

Adapun beberapa penjelasan mengenai nutri ibu hamil, sebagai berikut :

1. Nutrisi untuk pertumbuhan

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ tubuh

dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut terus

berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat

makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.
2. Makanan sebagai suku cadang

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ

tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut

terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat

makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu,

setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani

operasi atau yang baru melahirkan.

3. Makanan sebagai bensin bagi tubuh

Dengan makanan bergizi, tubuh manusia tumbuh dan dipelihara. Semua organ

tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bagian tubuh yang rusak diganti. Kulit dan rambut

terus berganti, sel – sel tubuh terus bertumbuh. Sel-sel tubuh memasak dan mengolah zat

makanan yang masak agar zat makanan dapat dipakai untuk pekerjaan tubuh.Untuk itu,

setelah sakit kita perlu banyak makan makanan bergizi. Begitu juga untuk yang menjalani

operasi atau yang baru melahirkan.


C.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil

Selama masa kehamilan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil

dalam mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang ada di dalamnya, diantaranya adalah :

1. Suhu Lingkungan

Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk

mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh

dengan lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi

kelangsungan hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan

hasil metabolisme tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka

akan semakin besar pula panas yang akan dilepaskan.

Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh

melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka

lebih besar perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan.

2. Status Sosial dan Ekonomi

Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam

memilih makanannya. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah

garis kemiskinan ( keluarga prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli

dan memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.


3. Wanita Terhadap Makanan

Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan.

Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi

dari anggota keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan

perhatian yang serius mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi

makanan yang bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)

4. Usia

Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan

diberikan. Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang

tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).

Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh

terhadap kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang

dikandungnya. Sedangkan untuk umur yang tua perlu energi yang besar juga karena

fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka

memerlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang

berlangsung.

Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan.

Angka kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang

berusia 20-24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2

kali lebi besar. ( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang
perkembangan fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak. Masalah

yang mempengaruhi reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan

sempurna salah satunya ialah umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20 tahn ) atau umur

terlalu tua ( diatas 35 tahun ).

5. Pendidikan

Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam

pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang

lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. Bagi

masyarakat yang berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak

menggunakan pertimbangan rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau

pertimbangan fisiologik lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.

6. Status Kesehatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Status ialah keadaan kedudukan seseorang.

Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap nafsu makannya.

Seorang ibu dalam keadaan sakit otomatis akan memiliki nafsu makan yang berbeda

dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu harus ingat, bahwa gizi yang dapat ia

dapat akan dipakai untuk dua kehidupan yaitu bayi dan untuk dirinya. Pada kondisi sakit

asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi tablet yang

mengandung zat besi atau makanan yang nebgandung zat besi seperti bayan, hati dan

sebagainya.

 
D. Kebutuhan Nutrisi Sesuai Trimester Kehamilan

1. Trimester kedua kehamilan

Trimester pertama kehamilan Trimester pertama kehamilan berlangsung dari


minggu pertama hingga minggu ke-13. Trimester ini merupakan periode antara masa
konsepsi ketika sel pertama janin terbentuk hingga akhir minggu ke-12, dan masa
pembentukan semua organ janin.

Karena trimester pertama kehamilan begitu penting, ibu hamil perlu mengonsumsi
makanan yang sehat dan mengandung zat-zat berikut ini:

a. Asam folat (vitamin B9)

Asam folat dibutuhkan dari awal trimester kehamilan karena berfungsi


mendukung perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi. Kekurangan
asam folat pada trimester pertama dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat lahir.

Sumber makanan yang mengandung asam folat, termasuk hati ayam, kacang koro,
asparagus, sayur bayam, kuning telur, kacang tanah, alpukat, jagung, dan brokoli.

b. Vitamin B6 

Vitamin B6 memiliki peran penting selama masa kehamilan, terutama pada ibu
yang mengalami mual. Hal ini karena vitamin B6 terbukti efektif untuk menekan rasa
mual selama kehamilan trimester pertama.

Sumber makanan yang mengandung vitamin B6, yaitu ikan salmon, pisang, dan roti
gandum.

c. Zat besi

Zat besi diperlukan ibu hamil selama trimester pertama untuk mencegah
terjadinya anemia selama kehamilan. Dengan mencegah terjadinya anemia, ibu hamil
turut menurunkan risiko terjadinya kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan
depresi setelah melahirkan.

Sumber makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging merah tanpa
lemak, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau seperti bayam dan brokoli.
2. Trimester kedua kehamilan
Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu ke-14 sampai minggu ke-27.
Pada trimester ini, zat gizi yang wajib didapatkan oleh ibu hamil adalah:
a. Kalsium dan vitamin D

Kalsium dibutuhkan di trimester kedua kehamilan untuk menunjang pertumbuhan


tulang dan gigi janin. Sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk membantu proses
penyerapan kalsium ke dalam tubuh, juga mencegah terjadinya infeksi serta kelahiran
prematur.

Ibu hamil membutuhkan 1.000 miligram kalsium dan 4.000 IU vitamin D per
hari. Sumber makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D adalah susu, keju,
yoghurt, telur, sayuran berdaun hijau, dan kentang.

b. Asam lemak omega-3

Asam lemak omega-3 dibutuhkan selama masa kehamilan untuk perkembangan


otak, sistem saraf, dan penglihatan janin. Asam lemak omega-3 dapat ditemukan pada
ikan salmon, ikan tuna, udang, kepiting, telur, minyak kanola, minyak walnut, dan
minyak kedelai.

3. Trimester ketiga kehamilan

Trimester ketiga kehamilan dimulai pada minggu ke-28 kehamilan sampai minggu
ke-41. Pada trimester ini makanan yang dikonsumsi ibu hamil ditujukan untuk
memberikan energi yang cukup untuk proses persalinan nanti.

Beberapa kebutuhan gizi yang wajib dipenuhi ibu hamil di trimester ketiga, antara
lain:

a. Karbohidrat

Pada trimester ketiga, kebutuhan karbohidrat ibu hamil adalah sebanyak 2.200
kalori. Karbohidrat bisa didapatkan dari nasi, kentang, roti gandum, dan oatmeal.
b. Protein

Selain menjadi sumber energi, protein juga berperan dalam pembentukan sistem
kekebalan tubuh ibu hamil dan janin. Protein bisa didapatkan dari daging merah,
daging ayam, telur, susu, tahu, dan tempe.

c. Vitamin K

Asupan vitamin K yang cukup akan membantu mempercepat proses pembekuan


darah setelah melahirkan. Makanan yang kaya akan vitamin K, di antaranya melon,
roti gandum, kacang hijau, dan pasta.

Selain memperhatikan dan memenuhi kecukupan gizi selama kehamilan, ibu


hamil juga wajib untuk menerapkan gaya hidup sehat. Caranya, lakukan olahraga yang
sesuai dengan kondisi kehamilan secara rutin dan teratur, jauhi rokok dan alkohol,
cukup istirahat, serta kelola stres dengan baik. Terakhir, jangan lupa untuk melakukan
pemeriksaan antenatal secara berkala agar kondisi kehamilan selalu terpantau dengan
baik.

E. Status Gizi Ibu Hamil

Menurut UU Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Kesehatan BAB V

Upaya Kesehatan Pasal 20 ayat 2 menyebutkan “ Status gizi ialah tingkat kecukupan gizi

seseorang yang sesuai dengan jenis kelamin dan umur. “

Menurut Huliana (2001), makanan yang dikonsumsi ibu hamil dipergunakan

untuk pertumbuhan dan perkembangan janin sebesar 40 persen sedangkan 60 persen untuk

memenuhi kebutuhan ibu. Apabila masukan gizi pada ibu hamil tidak sesuai kebutuhan

maka kemungkinan dapat terjadi gangguan dalam kehamilan, baik terhadap ibu

maupun janin yang dikandungnya.
Kecukupan gizi selama hamil dapat dipantau melalui parameter keadaan kesehatan

ibu dan berat lahir janin. Meskipun baku penilaian status gizi wanita yang tidak  hamil tidak

dapat diaplikasikan pada wanita hamil, perubahan fisiologi selama hamil dapat digunakan

sebagai petunjuk. Berat badan rendah sebelum konsepsi serta pertambahan berat yang tidak

adekuat merupakan penilaian langsung yang dapat digunakan untuk memperkirakan laju

pertumbuhan janin. Kecukupan gizi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan janinnya maupun aktifitas dari ibu. 

F. Makanan yang Harus diperhatikan oleh Ibu Hamil

Untuk menjaga keseimbangan gizi pada ibu hamil dalam mengatur asupan atau menu

makanan ada hal-hal yang perlu di perhatikan selama hamil misalnya :

1. Menghindari mengkonsumsi makanan kaleng, makanan manis yang berlebihan, serta

makanan yang sudah tidak segar.

2. Ibu hamil sebaiknya makan dengan teratur untuk menjaga tubuh agar janin yang ada

dalam  kandung bisa menyerap makanan dari ibunya dengan baik.

3. Hidangan yang tersusun dari bahan makanan bergizi.

4. Mengunakan anekaragam makanan yang mengandaug banyak nutrisi dengan   membeli

dan memilih makanan yang segar dan bergizi

5. Mengurangi bahan makanan yang banyak mengandung gas seperti sawi, kol, kubis dan

lain-lain.

6. Menghindari merokok dan minum-minuman keras seperti alkohol dan lain-lain.

 
G. Tanda-tanda Kecukupan Gizi Pada Ibu Hamil

Menurut Nadesul, 2004 untuk melihat apakah seorang ibu hamil gizi nya tercukupi

atau tidak dapat dilihat beberapa tanda-tanda diantaranya :

1. Berat badan normal sesuai tinggi dan bentuk tubuh.

2. Postur tegak, tungkai dan lengan lurus.

3. Pencernaan nafsu makan baik.

4. Jantung detak dan irama normal, tekanan darah normal sesuai dengan usia.

5. Otot kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit.

6. Syaraf perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal serta mental stabil.

7. Vitalitas umum, ketahanan baik, energik, cukup tidur dan penuh semangat.

8. Tungkai kaki  tidak bengkak, normal.

9. Keadaan umum Responsive dan gesit.

10. Rambut menkilat, kuat, tidak mudah rontook, kulit kepala normal.

11. Kulit licin, lembab dan segar.

12. Muka dan leher warna sama, licin, tampak sehat, segar.

13. Bibir licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak.

14. Mulut tidak ada luka, selaput merah.

15. Gusi merah normal, tidak ada pendarahan.

16. Lidah merah normal, licin tidak ada luka.

17. Gigi tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada pendarahan.

18. Mata bersinar, bersih, konjungttiva tidak pucat, tidak ada pendarahan.

19. Kelenjar tidak ada pendarahan dan pembesaran.

20. Kuku keras dan kemerahan.


 

H.  Dampak kekurangan gizi pada Ibu Hamil

Apabila gizi serta nutrisi tidak atau kurang terpenuhi selama masa kehamilan,

maka akan mengakibatkan beberapa dampak yang nantinya akan terjadi baik itu terhadap

ibu itu sendiri atau dampak terhadap janinnya.

1. Terhadap Ibu

a. Anemia gizi besi

Kekurangn zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan

agar mengkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti

hati ayam dan lain-lain.

b. Kenaikan berat badan yang rendah selama hamil

Di negara maju rata-rata kenaikan berat badan selama hamil 12-14 kg. Bila ibu

hamil kurang gizi kenaikan berat badan hanya 7-8 kg yang bisa berakibat melahirkan

bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa

ternyata penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat

badan janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan berat badannya cukup ternyata

berat badan janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat

badannya kurang selama kehamilan tetapi janinnya sesuai.

c. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hiperemisis garvidarum)

Hipermisis Garvidarum meruupakan komplikasi dari kehamilan yang

menyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga
menggangu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan kekurangan cairan, Ini juga bisa

menyebabkan ibu pingsan dan lemah sehingga memerlukan penangan yang khusus.

Namun, biasanya emisis hanya terjadi pada awal-awal kehamilan saat kebutuhan gizi

janin belum terlalau besar.

2. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap persalinan dapat mengakibatkan proses persalian

sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan serta

persalinan dengan operasi cenderung emningkat.

3. Terhadap Janin

Kekuurangan gizi selama masa kehamilah dapat mempengaruhii proses

pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian

neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, serta berat badan bayi lahir rendah.

  
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nutrisi merupakan substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi

normal dari sistem tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Pada Ibu hamil nutrisi

menjadi sangat penting, karena apa yang di konsumsi oleh ibu secara langsung juga

dikonsumsi oleh sang janin.

Betapa pentingnya fungsi gizi untuk ibu hamil dan janin. Jika janin yang

dikandung kurang mendapatkan gizi maka bayi yang akan dilahirkan pun kemungkinan

mengalami cacat. Maka dari itu untuk menghindari hal tersebut ibu hamil haruslah pandai

untuk memilih makanan yang banyak mengandung gizi yang baik bagi kesehatan ibu hamil

maupun janin. Semua dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai sumber tenaga,

protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur.

Dengan demikian ibu hamil dapat memahami pentingnya nutrisi dan pengelolaan menu

makanan sehat dan seimbang pada kehamilan.


Maka dari itu pemilihan makanan perlu diperhatikan oleh ibu, karena makanan

yang baik memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang baik yang berpengaruh untuk

perkembangan srta pertumbuhan janin selama masa kehamila

B.  Saran

1. Mahasiswa dapat lebih memahami mengenai nutrisi pada ibu hamil

2. Diharapkan bagi petugas kesehatan agar dapat memberikan pendidikan kesehatan berupa

penyuluhan bagi ibu hamil mengenai gizi seimbang pada masa kehamilan agar dapat

mengurangi kekurangan gizi pada ibu hamil.

3. Bagi ibu hamil agar rajin memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal 1 bulan

sekali) untuk menjaga agar kenaikan berat badan tetap terjaga dengan cara menimbang

berat badan.

Anda mungkin juga menyukai