Eka Prasetya
Firna Fidusia
Dwi Wahyu P
Hanif Fikri
Irma Lany
Pembuatan makalah tentang “Nutrisi Kehamilan” ini, dimaksudkan untuk membantu para
mahasiswa dalam mencapai tujuan mata ajar, sehingga memahami dan dapat meningkatkan
wawasan dan pengetahuan bagi para mahasiswa.
Penulisan makalah ini masuuh jauh dari kesempurnaan serta masih perlu dikembangkan lebih
lanjut lagli sebagaimana mestinya. Oleh karena itu saran dan kritik yang memmbangun sangat
diharapkan dari semua pihak, guna untuk perbaikan dan kesempurnaan isi dari makalah ini.
Semogoa makalah tentang Nutrisi kehamilan ini mampu memberikan konstribusi positif dan
bermakna dalam proses pembelajaran.
Akhir kata sebaagai penulis mengucapkan terimakasih bagi semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB II
TINJAUAN TEORI
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia. Pada
kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu harus
sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan berjalan
sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan selama hamil
mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin, asam folat dan
energi.
Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu,
janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi dan
pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam pengawasan
kesehatan pada masa hamil.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil,
karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan
ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyusun makalah ini diharapkan memahami mengenai konsep gizi dan dan
nutrisi pada ibu hamil.
b. Tujuan Khusus
Mampu mengetahui pengertiain nutrisi pada ibu hamil
Mampu mengetahui manfaat nutrisi bagi ibu hamil
Mampu mengetahui faktkor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil
Mampu mengetahui kebutuhan nutrisi bagi ibu hamil
Mampu mengetahui status gizi ibu hamil
Mampu mengetahui makanan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil
Mampu mengetahui tanda-tanda kecukupan gizi bagi ibu hamil
Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi bagi ibu hamil
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini penulis menggunakkan metode studi
literature, adapun teknik yang digunakan yaitu studi kepustakaan dengan mempelajari buku–
buku, browsing internet dan sumber buku lain untuk mendapatkan data dalam pembuatan
makalah ini
BAB II
TINJAUAN TEORI
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000).
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh, pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008).
Nutrisi pun harus di imbangi dengan gizi yang seimbang untuk kebutuhan ibu dan janin selama
masa kehamilannya demi mempertahankan kesehatan.
Nutrisi dengan gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang
diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya
yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Jadi Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuh memenuhi kebutuhan ibu
dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan pada ibu dan janin.
Dalam mengonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhatikan nutrisi serta kandungan gizi dari
makanan yang dikonsumsi,baik bagi dirinya maupun bagi janin yang ada di dalam
kandungannya. Karena kebutuhan gizi bagi ibu hamil akan terus meningkat, terutama setelah
memasuki trimester kedua. Sebab pada saat itu pertumbuhan janin berkembang sangat cepat dan
berat badan ibu pun turut naik sangat pesat, ini berbeda ketika kehamilan masih berada pada
trimester pertama. Pada saat ini pertumbuhan janin belum begitu pesat, sehingga kebutuhan
gizinya juga belum optimal. Pada dua bulan terakhir kehamilan, otak bayi berkembang sangat
pesat. Pada saat ini gizi diperlukan untuk perkembangan otak dan jaringan saraf sang bayi.
2.3 Faktor-faktoor yang Mempengaruhi Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam
mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang ada di dalamnya, diantaranya adalah :
1. Suhu Lingkungan
Pada dasarnya suhu tubuh dipertahankan pada suhu 36,5-37 derajat Celsius untuk
mempertahankan metabolisme yang optimum. Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan
lingkungan, maka mau tidak mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan
hidupnya yaitu tubuh harus melepaskan sebagian panasnya diganti dengan hasil metabolisme
tubuh, makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin besar
pula panas yang akan dilepaskan.
Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan
sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Maka lebih besar
perbedaan suhu berarti lebih besar masukan energi yang diperlukan.
2. Status Sosial Ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih
makanannya. Status ekonomi, terlebih jika yang bersangkutan hidup dibawah garis
kemiskinan ( keluarga prasejahtera ), berguna untuk pemastian ibu mampu membeli dan
memilih bahan makanan yang bernilai gizi tinggi.
3. Wanita Terhadap Makanan
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan. Wanita yang
sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih memperhatikan akan gizi dari anggota
keluarga yang lain. Padahal sebenarnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius
mengenai penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi
demi pertumbuhan dan perkembangan. (Kristiyanasari, 2010)
4. Usia
Usia diperlukan untuk menentukan besaran kalori serta zat gizi yang akan diberikan. Usia
akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang dimiliki orang tua dalam pemberian
nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu hamil, akan berpengaruh terhadap
kebutuhan gizi yang banyak karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang dikandungnya. Sedangkan untuk
umur yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup guna
mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
Lebih muda umur seorang wanita hamil, lebih banyak energi yang di butuhkan. Angka
kematian maternal yang berusia 10-14 tahun 5 kali lebih besar dari mereka yang berusia 20-
24 tahun. Remaja yang berumur 15-19 tahun menunjukkan angka kematian 2 kali lebih
besar. ( Soejoenoes,1992 ). Ini berhubungan dengan status gizi remaja yang perkembangan
fisik dan mentalnya masih membutuhkan energi lebih banyak. Masalah yang mempengaruhi
reproduksi yang mencakup gizi untuk menjamin pertumbuhan sempurna salah satunya ialah
umur saat hamil terlalu muda ( kurang 20 tahun ) atau umur terlalu tua ( diatas 35 tahun ).
5. Pendidikan
Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu
terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih
baik, dan lebih matang dari individu, kelompok atau masyarakat. Bagi masyarakat yang
berpendidikan tinggi dan cukup tentang nilai gizi lebih banyak menggunakan pertimbangan
rasional dan pengetahuan tentang nilai gizi makanan atau pertimbangan fisiologik lebih
menonjol dibandingkan dengan kebutuhan psikis.
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh ibu. Perubahan itu menyesuaikam
tubuuh ibu pada keadaan kehamilannya. Perubahan itu pun terjadi pada kebutuhan nutrisi yang
harus terpenuhi oleh ibu hamil, karena nutrisi tersebut tidak hanya dikonsumsi oleh sang ibu
tetapi juga dikonsumsi oleh janin. Jadi nutrisi yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan janin di dalam kandungan. Adapun kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi oleh
ibu dalam masa kehamilannya adalah sebagai berikut :
1. Kalori
Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan dari pembuluh darah
ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon yang
mengatur petumbuhan janin. Kalori ini diperlukan juga bagi tubuh si ibu itu sendiri untuk
dapat berfungsi secara baik.
Umumnya selama masa kehamilan 6 bulan pertama tidak terdapat peningkatan kebutuhan
yang bermakna dari kondisi pada saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200
Kalori perhari diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan.
2. Protein
Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-kacangan, tahu dan
tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin (sel darah, kulit, rambut, kuku, dan
jaringan otot). Protein buat sang Ibu juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun.
Kebutuhan selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi wanita
asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein sebanyak 50 Gram. Pembagian
lebih rinci 50 Gram tersebut menurut sumber proteinnya adalah 9 Gram protein ikan, 6 Gram
protein hewan dan antara 35-40 Gram dari sumber nabati/tumbuhan.
3. Vitamin
Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu
daintaranya : Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah tertentu
saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi kesehatan janin. Sangat dianjurkan
untuk menkonsumsi vitamin A yang bersumber dari sayur dan buah-buahn seperti mangga,
tomat, wortel dan aprikot. Vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh;
Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein; Vitamin C untuk membantu
penyerapan zat besi selama hamil atau mencegah anemia; Vitamin D pada susu dan
olahannya serta kacang-kacangan, menopang pembentukan tulang, gigi, serta persendian
janin dan Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi lemak dari
kerusakan.
4. Mineral, Asam Folat dan Seng
Mineral, Asam folat dan seng dalam sayuran dan buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli,
serta wortel untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan mineral
disini dangat penting berkaitan karena mineral juga membantu proses tumbuh kembang bayi.
Contoh penting yang perlu diingat adalah yang dimainkann oleh Asam Folat yang
dibutuhkan oleh ibu hamil sebanyak 400 µg perhari dengan tujuan mencegah terdapatnya
kerusakan. Pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama hamil juga dianjurkan makan
banyak serat dan minum air putih
Kebutuhan vitamin A dan vitamin C juga meningkat selama hamil. begitu juga kebutuhan
mineral, terutama magnesium dan zat besi. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung
pertumbuhan dari jaringan lunak. Sedangkan zat besi dibutuhkan untuk membentuk sel
darah merah dan sangat penting untuk pertumbuhan metabolisme energi,disamping untuk
meminimalkan peluang terjadinya anemia, kebutuhan zat besi juga dua kali lipat
dibandingkan saat hamil.
Menurut Nadesul, 2004 untuk melihat apakah seorang ibu hamil gizi nya tercukupi atau tidak
dapat dilihat beberapa tanda-tanda diantaranya :
Apabila gizi serta nutrisi tidak atau kurang terpenuhi selama masa kehamilan, maka akan
mengakibatkan beberapa dampak yang nantinya akan terjadi baik itu terhadap ibu itu sendiri atau
dampak terhadap janinnya.
1. Terhadap Ibu
a) Anemia Gizi Besi
Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil di anjurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makan yang mengandung zat besi seperti hati ayam
dan lain-lain.
Bila ibu hamil kurang gizi kenaikan berat badan hanya 7-8 kg yang bisa berakibat melahirkan
bayi BBLR. Tetapi, bedasarkan perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata
penambahan berat badan selama kehamilan tidak terlalu mempengaruhi berat badan janin,
karena ada kalanya ibu yang penambahan berat badannya cukup ternyata berat badan
janinnya masih berkurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya kurang selama
kehamilan tetapi janinnya sesuai.
2. Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap persalinan dapat mengakibatkan proses persalian sulit dan lama,
persalinan sebelum waktunya, perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi
cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi selama masa kehamilah dapat mempengaruhii proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, serta berat badan bayi lahir rendah.
2.8 Asuhan Keperawatan nutrisi pada ibu hamil
a.Pengkajian
1.Anamnesa
c. Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data, interpretasi pasien
terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi perawat.
d. Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan saat ini,
Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat
kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan persalinan.
TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB) -
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Vulva- vagina
TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
kebutuhan -Nafsu makan klien meningkat Ajari klien tentang diet yang benar sesuai
kebutuhan tubuh
-Klien tidak mual dan muntah
Monitor catatan makanan yang masuk atas kandungan
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elek gizi dan jumlah kalori
trolit) dalam batas normal
Timbang berat badan secara teratur
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu kejadian yang hampir selalu ditunggu-tunggu. Saat ini pun ibu
pada umumnya sudah mengerti bagaimana seharusnya ia lebih menjaga kondisi tubuh demi
untuk kelancaran kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan. Jika sebelumnya ia
makan hanya untuk dirinya sendiri, kini ia harus mencukupi kebutuhan gizinya untuk
janinnya pula. Normalnya, sang ibu mengalami peningkatan berat badan selama kehamilan
berlangsung. Kenaikan berat badan yang optimal akan berdampak baik pada kehamilan
maupun output persalinannya kelak.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan lemak sebagai
sumber zat tenaga, protein sebagai sumber zat pembangun, serta vitamin dan mineral sebagai
zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh
dari serealia, umbi-umbian. Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh
dari daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur, vitamin dan
mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayur-sayuran.
3.2 Saran