fungsi normal setiap organ dan jaringan tubuh (Rock CL, 2004)
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan, dalam bahasa
Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan makanan atau zat gizi atau
sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai
proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses
gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh
Gizi merupakah salah satu penentu kualitas SDM, kekurangan gizi akan
produktifitas kerja dan daya tahan tubuh, yang berakibat meningkatnya kesakitan dan
kematian. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak janin yang masih
didalam kandungan, bayi, anak-anak, remaja dewasa sampai usia lanjut. Ibu atau calon
ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup sehingga harus
dijaga status gizi dan kesehatannya, agar dapat melahirkan bayi yang sehat (Depkes,
2003).
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan
produktivitas kerja. Kekurangan gizi pada ibu melahirkan, bayi, dan balita menurunkan
daya kerja fisik serta terganggunya mental dan kecerdasan. (Fitriani 2005)
pada kesehatan ibu saja, tapi juga berpengaruh secara langsung terhadap derajat
kesehatan janin/bayi. Gizi merupakan hal yang essensial bagi ibu hamil, pertumbuhan
dan perkembangan janin tidak dapat optimal apabila asupan makanan dan zat gizi lainnya
secara adekuat pula. Untuk dapat berlangsungnya kehamilan yang optimal diperlukan
kondisi yang prima dan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan wanita yang tidak
hamil, karena dibutuhkan untuk menjaga kesehatan ibu, memenuhi kebutuhan gizi janin,
persiapan melahirkan serta prosuksi air susu ibu (ASI) setelah melahirkan.(Damiati,
2013) Penataan gizi pada ibu hamil dan menyusui adalah untuk menyiapkan :
1. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk
2. Makanan padat kalori dapat membentuklebih banyak jaringan tubuh bukan lemak,
3. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku selama hamil
C. Nutrisi Seimbang
Nutrisi atau Gizi Seimbang adalah makanan yang dikonsumsi oleh individu
sehari- hari yang beraneka ragam dan memenuhi 5 kelompok zat gizi dalam jumlah yang
cukup, tidak berlebihan dan tidak kekurangan (Dirjen BKM, 2002) Menu seimbang
adalah makanan yang beraneka ragam yang memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai dengan
Untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil dan menyusui salah satu cara yang
tepat adalah membuat menu. Menu dibuat bukan hanya mengeliminir kendala kebutuhan
gizi, tetapi juga kebiasaan pangan dan pendapatan. Menu ibu hamil yang dibuat dengan
memperhatikan tujuh zat gizi (energi, protein, vitamin A, vitamin B, besi, kalsium dan
fosfor) dan untuk meminimalkan biaya belum banyak diteliti, terutama pada ibu hamil
miskin karena menyusun menu tidak mudah, antara lain memerlukan model matematika
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram
protein sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
4. Aktivitas.
6. Pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka pengetahuan nya pun
1. Umur
Lebih muda umur ibu hamil, maka energi yangg dibutuhkan lebih
banyak.
2. Berat Badan
Berat badan lebih ataupun kurang dari berat badan rata-rata untuk umur tertentu,
merupakan faktor menentukan jumlah zat makanan yang harus dicukupi selama
hamil.
3. Suhu Lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37 derajat Celcius yang digunakan untuk
metabolisme optimum. Lebih besar perbedaan suhu tubuh dan lingkungan berarti
4. Aktivitas
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan maka semakin banyak energi yang
5. Status Kesehatan
Pada saat kondisi tidak sehat maka asupan energi tetap harus
diperhatikan.
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa mempunyai
Dengan demikian, tubuh ibu akan menjadi lebih efisien dalam menyerap zat gizi
Pada umumnya, kaum ibu atau wanita lebih memperhatikan keluarga daripada saat
ibu tersebut hamil. Ibu hamil sebaiknya memeriksakan kehamilannya, minimal empat
9. Status Ekonomi
makanan.
E. Penyelesaian Masalah
Status gizi penduduk biasanya digambarkan oleh masalah gizi yang dialami oleh
golongan penduduk yang rawan gizi. Saat ini di Indonesia masih terdapat empat masalah
gizi utama, yaitu kekurangan energi protein (KEP), kekurangan vitamin A (KVA),
gangguan akibat kekurangan Iodium (GAKI), dan anemi gizi besi (AGB) (Fitriani 2005)
Salah satu masalah yang belum nampak menunjukan titik terang keberhasilan
penanggulangannya adalah masalah kekurangan zat besi atau dikenal dengan anemia gizi
besi. Anemia gizi besi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang paling umum
dijumpai pada golongan rawan gizi yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, anak
sekolah, pekerja atau buruh yang berpenghasilan rendah (Wahyuni, 2004). Masalah gizi
pada ibu hamil yang paling umum yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Kurang Vitamin
A (KVA), dan anemia gizi. Di Indonesia tahun 2001 prevalensi anemia pada ibu hamil
yaitu 40% dan prevalensi Kurang Energi Kronik (KEK) yaitu 41% (Depkes, 2003).
Permasalahan gizi pada balita dan anak terutama pada anak pra sekolah di
Indonesia merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah gizi kurang dan
gizi lebih diantaranya adalah defisiensi zat gizi besi, kekurangan energi protein (KEP),
gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), kekurangan vitamin A (KVA) dan
Obesitas.