a. Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan
oleh stimulus atau sensori yang sesuai.
Beberapa ahli tidur yakin bahwa perasaan tenaga yang pulih ini menunjukkan
bahwa tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyambuhan sistem tubuh
untuk periode keterjagaan yang berikutnya.
b. Fisiologi tidur
Fisiologis tidur merupakan pengaturan tidur yang melibatkan hubungan
mekanisme serebral secara bergantian agar mengaktifkan dan menekan pusat
otak agar dapat tidur dan bangun. Sistem pengaktivasi retikularis (Reticularis
activating System) merupakan salah satu pengatur aktivitas tidur dengan
mengatur mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat, Pada
kondisi sadar sistem ini mengeluarkan katekolamin dan RAS memberikan
rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan perabaan , emosi dan proses berfikir.
sedangkan pada saat tidur mengeluarkan Serotonin dari sel khusus yang berada
di spon dan batang otak tengah yaitu bulbar synchronizing regional (BSR). Pada
saat bangun tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima di pusat otak
dan sistem limbik. Jadi sistem pada batang otak yang mengatur siklus atau
perubahan dalam tidur adalah RAS dan BSR.
c. Jenis-jenis tidur
Ada 2 jenis tidur berdasarkan prosesnya yaitu:
1) Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/ Non Rapid Eye Movement
(NREM) Jenis tidur ini dikenal dengan tidur dalam, istirahat penuh gelombang
otak lebih lambat atau dikenaltidur nyenyak. Ciri-ciri dari tidur ini adalah
menyegarkan, tanpa mimpi, keadaan istirahat penuh, tekanan darah
menurun, pernafasan menurun, metabolism menurun.
Tahap tidur NREM ada 4 tahap , tahap 1-2 tahap tidur ringan dan tahap 3-4
tahap tidur dalam.
2) Tidur Paradoks/tidur Rapid Eye Movement (REM)
Tidur jenis ini berlangsung pada tidur malam yang terjadi se lama 5- 20
menit., rata-rata timbul 90 menit Periode pertama terjadi selama 80-100
menit. Namun apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur sangat
cepat bahkan jenis tidur ini tidak ada.
Ciri-ciri tidur REM adalah sebagai berikut:
o Biasanya disertai dengan mimpi aktif
o Lebih sulit dibangunkan dari pada tidur nyenyak NREM
o Tonus otot sangat tertekan, menunjukkan inhibisi kuat proyeksi spinal atas
(RAS).
o Frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur
o Pada otot perifer terjadi pergerakan tidak teratur
o Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi tidak teratur, tekanan darah dan
metabolisme meningkat.
o Tidur ini penting untuk keseimbangan mental emosi, memori, proses
berfikir dan adaptasi.
d. Fungsi dan tujuan tidur
Fungsi dan tujuan tidur untuk mejaga keseimbangan mental, emosional dan
kesehatan. Secara umum terdapat 2 efek fisiologis tidur
1) Efek pada sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan
normal dan keseimbangan diantara susunan saraf.
2) Efek pada struktur tubuh yang dapat memulihkan kesegaran dan fungsi organ
dalam tubuhdan, karena selama tidur telah terjadi penurunan aktivitas
organorgan tersebut.
e. Kebutuhan tidur pada manusia
Kebutuhan tidur berdasarkan tingkat perkembangan berbeda dari masing-masing
individu yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Kebutuhan Tidur Berdasarkan Usia
b. Posisi fowler
Posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi/
dinaikkan.
Tujuan :
Mempertahankan kenyamanan dan menfasilitasi fungsi pernafasan pasien
Melaksanakan aktifitas makan, membaca dan lain-lain.
Posisi dimana klien berbaring pada posisi pertengahan antara posisi lateral dan
posisi pronasi. Posisi ini lengan bawah ada di belakang tubuh klien, sementara
lengan didepan tubuh klien.