NIM : E1914401053
Matkul : KDM
Kelas : TKIA
Istirahat adalah keadaan rileks tanpa adanya tekanan emosional, bukan hanya dalam keadaan tidak
beraktivitas, tetapi juga kondisi yang membutuhkan ketenangan (Alimul Hidayat 2006, Pengantar
Kebutuhan Dasar Manusia, Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan).
b) Tidur
Tidur merupakan aktivitas yang melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin
kardiovaskuler, respirasi dan muskulosketal (Robinson 1993, dalam Potter). Tiap kejadian tersebut dapat
diidentifikasi atau direkam dengan electroenchephalogram (EEG) untuk aktivitas listrik otak, pengukuran
tonus otot dengan menggunakan electromigram (EMG) dan electrooculogram (EOG) untuk mengukur
pergerakan mata (Tarwoto 2006, dalam Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan).
fisiologi tidur merupakan usaha pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan mekanisme
serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan pusat otak agar dapat tidur dan bangun.
Rectangular Activating System (RAS) dibagian batang otak atas diyakini mempunyai sel-sel khusus dalam
mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, RAS memberikan stimulus visual, audiotori, nyeri dan
juga sensori raba. Dan juga menerima stimulus dari korteks serebri (emosi, proses pikir).
Dalam keadaan sadar, neuron dalam RAS akan melepaskan katekolamin seperti norepineprin.
Demikian juga pada saat tidur, kemungkinan adisebabkan adanya pelepasan serum serotonin dari sel
khusus yang berada di pons dan batang otak tengah, yaitu Bulbar Synchronizing Regional (BSR),
sedangkan bangun, tergantung dari keseimbangan impuls yang diterima pusat otak dan system limbic.
Dengan demikian, system pada batang itak yang mengatur siklus dalam tidur adalah RAS dan BSR.
d) Siklus Tidur
Tidur dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu dengan gerakan mata bola cepat atau disebut dengan
Rapid Eye Movement (REM) dan tidur dengan gerakan mata bola lambat Non Rapid Eye Movement
(NREM). Selama masa NREM, seorang terbagi menjadi empat tahapan dan memerlukan kira-kira 90
menit selama siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan kira-kira 90 menit sebelum tidur
berakhir (Tarwoto 2006, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan).
1) Tidur NREM
Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada tidur NREM, gelombang
otak lebih lambat daripada orang yang sadar atau tidak tidur. Berikut adalah tanda-tanda tidur
NREM:
a. Mimpi berkurang
b. Keadaan istirahat
c. Tekanan darah turun
d. Kecepatan pernafasan turun
e. Metabolisme turun
f. Gerakan bola mata lambat
Tidur NREM memiliki empat tahap yang masing-masing ditandai dengan pola perubahan
gelombang otak. Berikut adalah keempat tahap tersebut, menurut Asmadi dalam Teknik
Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien:
I. Tahap I
Merupakan tahap transisi dimana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Pada
tahap I ini ditandai dengan seseorang merasa kabur dan rileks, seluruh otot menjadi
lemas, kelopak mata menutup mata, kedua bola mata bergerak kekiri dan ke kanan,
kecepatan jantung dan pernafasan menurun secara jelas. Seseorang yang tidur pada tahap
I ini dapat dibangunkan dengan mudah.
II. Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun. Tahap II ini ditandai
dengan kedua bola mata berhenti bergerak, suhu tubuh menurun, tonus otot perlahan-
lahan berkurang, serta kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas. Tahap II ini
berlangsung sekitar 10-15 menit.
III. Tahap III
Pada tahap ini, keadaan fisik lemah lunglai karena tonus otot lenyap secara
menyeluruh. Kecepatan jantung, pernapasan dan proses tubuh berlanjut mengalami
penurunan akibat dominasi system saraf parasimpatis. Seseorang yang tidur di tahap III
ini sulit dibangunkan.
IV. Tahap IV
Merupakan tahap tidur dimana seseorang berada dalan keadaan rileks, jarang
bergerak karena keadaan fisik yang sudah lemas lunglai dan sulit dibangunkan. Pada
tahap ini terjadi mimpi dan tahao ini juga membantu memulihkan keadaan tubuh.
V. Tahap V
Tahap inimerupakan tidur REM, dimana hal tersebut ditandai dengan kembali
bergeraknya kedua bola mata yang berkecepatan lebih tinggi dari tahap-tahap
sebelumnya. Tahap ini terjadi kira-kira 10 menit, dapat pula terjadi mimpi.
2) Tidur REM
Tidur REM Merupakan tidur dalam kondisi aktif atau tidur paradoksial. Hal tersebut
berarti tidur REM ini merupaka tidur yang nyenyak sekali, namun gerakan bola mata
bersifat sangat aktif. Tidur REM ditandai dengan mimpi, otot-otot kendor, tekanan darah
bertambah, gerakan mata cepat, sekresi lambung meningkat, ereksi penis pada laki-laki,
gerakan otot tidak teratur, kecepatan jantung, pernafasan tidak teratur lebih cepat, dan juga
ditandai suhu tubuh dan metabolisme yang meningkat.
3) Pola Tidur
Pola tidur setiap manusia pada umumnya mengikuti ritme sirkadian, yang merupakan
bioritme atau siklus jam biologis setiap 24 jam yang diatur oleh tubuh dalam proses
fisiologisnya. Berikut adalah gambaran table pola jumlah kebutuhan tidur untuk manusia
berdasarkan usianya:
Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh beberapa factor. Kualitas tersebut dapat
menunjukkan adanya kemampuan individu untuk tidur dan memperoleh jumlah istirahat sesuai
kebutuhannya. Beberapa factor tersebut adalah:
1. Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit mememrlukan waktu tidur yang lebih banyak dari
normal. Namun demikian, keadaan sakit menjadikan pasien kurang tidur atau tidak dapat
tidur, misalnya pada pasien degan gangguan pernafasan seperti asma,bronkitis,penyakit
kardiovaskuler dan lain-lain.
2. Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi pola tidur seseorang, kelelahan tingkat menenngah orang
dapat tidur dengan nyeyak, sedanng pada kelelahan yang berlebihan akan menyebabkan
priode tidur REM lebih pendek.
3. Stres Psikologis
Cema dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekuensi tidur. Hal ini di sebabkan
karena pada kondisi cemas akan meningkatkan norepirefin darah melalui sisitem saraf
simpatis.zat ini akan mengurangi tahap IV REM dan NREM.
4. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang dapat menimbulkan gangguan tidur yaitu :
a) Diuretik : menyebabkan imsomnia
b) Anti depresan : Suprnsi REM
c) Kafein : Meningkatkan saraf simpatis yang menyebabkan kesulitan tidur.
d) Bbeta Bloker : Menimbulkan Insomnia.
e) Narkotika :Mensupresi REM sehingga mudah mengantuk.
f) Amfetamin : Menurunkan tidur REM
5. Nutrisi.
Makanan yang banyak maengandung L-Triptofan yang merupakan asam amino dari protein
yang di cerna seperti keju,susu,daging dan ikan tuna dapat mamperceapat terjadinya ptoses
tidur.
6. Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseaoranng untuk tidur . Pada
lingkungan yang tenang memungkinkan seseoranng dapat seseorang dapat tidur dengan
nyeyak dan sebaliknya.
7.Motivasi
Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan
menahan tidak tidur sehingga dapat meanimbulkan gangguan proses tidur.
8.Alkohol
Alkohol Menekan REM secara normal, seseorangkarang yang tahan minum alkohol dapat
menyebabkan insomnia dan lekas marah.
1. Riwayat tidur
kuantitas (lama tidur) dan kualitas watu tidur di siang dan malam hari
Aktivitas dan rekreasi yang di lakukan sebelumnya
Kebiasaan/pun saat tidur
Lingkungan tidur
e)Dengan siapa paien tidur
Obat yang di konsumsi sebelum tidur
Asupan dan stimulan
Perasaan pasien mengenai tidurnya
i)Apakah ada kesulitan tidur
Apakah ada perubahan tidur
2. Gejala Klinis
Perasaan Lelah
Gelisah
Emosi
Apetis
Adanya kehitaman di daerah sekitar mata bengkak
konjungtin merah dan mata perih
Perhatian tidak fokus
Sakit kepala
3. Penyimpangn Tidur
Insomnia
Pengertian insomnia mencakup banyak hal. Insomnia dapat berupa kesulitan
untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tidur, bahkan seseoranng yang terbangun dari
tidur tapi merasa belum cukup tidur dapat di sebut mengalami insomnia (japardi
2002). Jadi insomnia merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur
baik secara kualitas maupun kuantitas. Insomnia bukan berarti seseorang tidak dapat
tidur/kurang tidur karena orang yang menderita insomnia sering dapat tidur lebih
lama dari yang mereka pikirkan, tetapi kualitasnya berkurang.
Jenis insomnia yaitu :
1. insomnia insial adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat memulai
tidur.
2. insomnia intermiten adalah ketidakmampuan seseorang untuk dapat
mempertahankan tidur atau keadaan sering terjaga dari tidur.
3. insomnia terminal adalah bangun secara dini dan tidak dapat tidur lagi.
Beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengalami insomnia yaitu
rasa nyeri, kecemasan, ketakutan, tekanan jiwa kondisi, dan kondisi yang tidak
menunjang untuk tidur.
Somnambulisme
Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya
otomatis dan semipurposeful aksi motorik, seperti membuka pintu, duduk di tempat
tidur, menabrak kursi,berjalan kaki dan berbicara. Termasuk tingkah laku berjalan
dalam beberapa menit dan kembali tidur (Japardi 2002). Lebih banyak terjadi pada
anak-anak, penderita mempunyai resiko terjadinya cidera.
Enuresis
Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada
anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki, penyebab secara pasti belum
jelas, namun ada bebrapa faktor yang menyebabkan Enuresis seperti gangguan pada
bladder, stres, dan toilet training yang kaku.
Narkolepsi
Merupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali
untuk tidur, dapat di katakan pula bahwa Narkolepsi serangan mengantuk yang
mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat di mana serangn mengantuk
tersebut datang.
Penyebabnya secara pasti belum jelas, tetapi di duga terjadi akibat kerusakan
genetikasistem saraf pusat di mana periode REM tidak dapat di kendalikan. Serangan
narkolepsi dapat menimbulkan bahaya bila terjadi pada waktu mengendarai
kendaraan, pekerja yanng bekerja pada alat-alat yang berputar-putar atau berada di
tepi jurang.
Night Terrors
Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih,
setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan
ketakutan.
Mendengkur
Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan
mulut. Amandel yang membengkak dan Adenoid dapat menjadi faktor yang turut
menyebabkan mendengkur. Pangkal lidah yang menyumbat saluran nafas pada
lansia. Otot-otot dibagian belakang mulut mengendur lalu bergetar bila di lewati
udara pernafasan.
b) Diagnosis Kperawatan
c) Perencanaan Keperawatan
Tujuan :
Pereencanan keperawatan berhubungan dengan cara untuk mempertahan kan kebutuhan
istirahat dan tidur dalam batas normal.
Rencana Tindakan :
a) Lakukan identifikasi fsktor yang mempengaruhi masalah tidur.
b) Lakukan pengurangan distraksi lingkungan dan hal yang dapat mengganggu tidur.
c) Tingkatkan aktivitas pada siang hari
d) Coba untuk memicu tidur
e) kurangi potensial cedera selama tidur
f) Berikan pendidikan kesehatan dan lakukan rujukan jika di perlukan.
d) Pelaksanaan keperawatan.
e) Evaluasi Keperawatan.
1) Klien menggunakan terapi relaksasi setiap makan malam sebelum pergi tidur dengan
meminta klien melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
2) Klien melaporkan perasaan nyaman setelah terbangun di pagi hari dengan meminta klien
melaporkan keberhasilan tidur dan tetap tidur.
3) Klien melaporkan dapat menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan dalam 4 minggu
dengan mengobservasi ekspresi dan prilaku nonverbal pada saat klien terjaga.
4) Pola tidur normal untuk masa anak adalah 11-12 jam /hari terpenuhi, masa sekolah 10
jam/hari terpenuhi, masa remaja 7-8 jam/hari terpenuhi.