A. Tinjauan Medis
1. Pengertian
a. Istirahat merupakan keadaan rileks tanpa adanya tekanan
emosional bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas tetapi
juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Kata istirahat
berarti berhenti sebentar untuk melepaskan lelah bersantai
untuk menyegarkan diri atau suatu keadaan melepaskan diri
dari segala hal yang membosankan, menyulitkan bahkan
menjengkelkan.[ CITATION AAz15 \l 1033 ]
b. Istirahat adalah suatu kegiatan dimana kegiatan jasmani
menurun yang berakibat badan menjadi lebih segar. [ CITATION
Tar151 \l 1033 ]
c. Tidur merupakan kondisi tidak sadar yakni individu dapat
dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai (Guyton.
186), atau juga dapat diciptakan sebagai keadaan tidak
sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh
ketenangan tanpa kegiatan tetapi lebih merupakan suatu urutan
siklus yang berulang, dengan ciri adanya aktifitas yang umum,
memiliki kesadaran yang bervariasi yang minim terhadap
perubahan proses fisiologis dan terjadi penurunan respon
terhadap rangsangan dari luar.[ CITATION AAz15 \l 1033 ]
d. Tidur adalah suatu keadaan relative tanpa sadar yang penuh
ketenangan tanpa kegiatan yang merupakan urutan siklus yang
berulang-ulang dan masing-masing menyatakan fase kegiatan
otak dan badaniah yang berbeda. [ CITATION Tar151 \l 1033 ]
e. Istirahat dan tidur merupakan kesempatan untuk istirahat dan
tidur sama pentingnya dengan kebutuhan makan, aktivitas
maupun kebutuhan dasar lainnya. Setiap individu membutuhkan
istirahat dan tidur untuk memulihkan kembali kesehatannya.
[ CITATION Tar151 \l 1033 ]
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian[ CITATION Tar151 \l 1033 ]
a. Riwayat Keperawatan
1) Kebiasaan pola tidur bangun, apakah ada perubahan pada:
waktu tidur,, jumlah jam tidur, kualitas tidur, apakah
mengalami kesulitan tidur sering bangun pada saat tidur,
apakah mengalami mimpi yang mengancam.
2) Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari-hari: apakah
merasa segar saat bangun, apa yang terjadi jika kurang
tidur.
3) Adakah alat bantu tidur: apa yang anda lakukan sebelum
tidur, apakah menggunakan obat-obatan untuk membantu
tidur.
4) Gangguan tidur atau faktor-faktor kontribusi: jenis
ganggguan tidur, kapan masalah itu tterjadi.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Observasi penampilan wajah, perilaku, dan tingkat energy
pasien.
2) Adanya lingkaran hitam di sekitar mata, mata sayup, dan
konjungtiva merah.
3) Perilaku: iritabel, kurang perhatian, pergerakan lambat,
bicara lambat, postur tubuh tidak stabil, tangan tremor,
sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri,
bingung, dan kurang koordinasi.
d. Pemeriksaan Diagnostik
1) Elektroensefalogram (EEG)
2) Elektromiogram (EMG)
3) Elektrookulogram (EOG)
2) Penyebab
a) Hambatan lingkungan (mis. Kelembapan lingkungan
sekitar, suhu lingkungan, pencahayaan, kebisingan, bau
tidak sedap, jadwal pemantauan/pemeriksaan/tindakan)
b) Kuranngnya control tidur
c) Kurangnya privacy
d) Restraint fisik
e) Ketiadaan teman tidur
f) Tidak familiar dengan peralatan tidur
Subjektif Objektif
a) Mengeluh sulit tidur (tidak tersedia)
b) Mengeluh sering terjaga
c) Mengeluh tidak puas tidur
d) Mengeluh pola tidur
berubah
e) Mengeluh istirahat tidak
cukup
4) Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Objektif
a) Mengeluh kemampuan (tidak tersedia)
beraktifitas menurun
b. Intoleransi Aktivitas
1) Defenisi
Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktivitas sehari-
hari.
2) Penyebab
a) Ketidakmampuan antara suplai dan kebutuhan oksigen
b) Tirah baring
c) Kelemahan
d) Imobilitas
e) Gaya hidup monoton
Subjektif Objektif
a) Mengeluh lelah a) Frekuensi jantung
meningkat >20% dari
kondisi istirahat
4) Gejala dan Tanda Minor
Subjektif Objektif
a) Dyspnea saat/setelah a) Tekanan darah berubah
aktivitas >20% dari kondisi
b) Merasa tidak nyaman istirahat
setelah beraktivitas b) Gambaran EKG
c) Merasa lemah menunjukkan aritmia
saat/setelah aktivitas
c) Gambaran EKG
menunjukkan iskemia
d) Sianosis
c. Keletihan
1) Definisi
Penurunan kapasitas kerja fisik dan mental yang tidak pulih
dengan istirahat.
2) Penyebab
a) Gangguan tidur
b) Gaya hidup monoton
c) Kondisi fisiologis (mis. Penyakit kronis, penyakit terminal,
anemia, malnutrisi, kehamilan)
d) Program perawat/pengobatan jangka panjang
e) Peristiwa hidup negative
f) Stres berlebihan
g) Depresi
Subjektif Objektif
a) Merasa energy tidak a) Tidak mampu memper-
pulih walaupun telah tahankan aktivitas rutin
tidur b) Tampak lesu
b) Merasa kurang tenaga
c) Mengeluh lelah
Subjektif Objektif
a) Merasa bersalah akibat a) Kebutuhan istirahat me-
tidak mampu menjalan- ningkat
kan tanggung jawab
b) Libido menurun
Subjektif Objektif
a) Mengekspresikan ke-
a) Jumlah waktu tidur
inginan untuk meningkat-
sesuai dengan per-
kan tidur
tumbuhan perkembang-
b) Mengekspresikan
an
perasaan cukup istirahat
setelah tidur
Subjektif Objektif
a) Tidak menggunakan obat a) Menerapkan rutinitas
tidur tidur yang meningkatkan
kebiasaan tidur
2) Faktor Resiko
a) Gangguan sirkulasi
b) Ketidakbugaran status fisik
c) Riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya
d) Tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
e) Gangguan pernapasan
c. Keletihan
1) Manajemen Energi
a) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
b) Monitor kelelahan fisik dan emosional
c) Monitor pola dan jam tidur
d) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
e) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus(mis.
Cahaya, suara, kunjungan)
f) Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
g) Anjurkan tirah baring
h) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
i) Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Implementasi
Implementasi keperawatan merupakan serangkaian kegiatan
yang dilakaukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yan dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik
menggambarkan kiteria hasil yang diharapkan. (Perry Peter, 2006)
Menurut (Effendi, 2013) implamentasi adalah pengolahan daan
perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada
tahap perkembangan dan tahap perencanaan (intervensi) jenis
tindakan pada implementasi ini tediri dari tindakan mandiri, saling
ketergantungan oleh kolaborasi atau tindakan rujakan atau
ketergantungan.
5. Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan yang membandingkan antara hasil
implementasi kriteria dan hasil yang diterapkan untuk dilihat kabar
hailnya, bila hasil evaluasi tidak berhasil, perlu disusun rencana
keperawatan yang baru, perlu diperhatikan juga bahwa evaluasi
perlu dilakukan beberapa kali dengan melibatkan keluarga
sehingga perlu pula peerencanaan waktu yang sesuai dengan
kesediaan keluarga. (Supijinto, 2004)
Tahap evaluasi mnentukan kemajuan pasien yang untuk
pencapaian hasil diinginkan dan respon pasien terhadap keaktifan
intervensi keperawatan kemudian mengganti rencana keperawatan
jika diperlukan. (Nugroho Taufan, 2011)
Tahap akhir dari proses keperawatan mengevaluasi
kemampuan pasien kearah pencapaian hasil dimana dalam
evaluasi menggunakan istilah SOAP. (Nugroho Taufan, 2011)
S (Subjektif) : data subjektif berisi dari pasien melalui
anamnesis (wawancara) yang merupakan
ungkapan langsung.
O (Objektif) : data objektif, data dari observasi melalui
pmriksaan fisik
A (Assesment) : analisa dan interpretasi berdasarkan data yang
terkumpul kemudian dibuat kesimpulannya yang
meliputi diagnose antisipasi diagnose atau
masalah potensial serta perlu tidaknya digunakan
dilakukan tindakan segera.
P (Planning) : perencanaan merupakan tindakan yang akan
diberikan termasuk asuhan mandiri, kolaborasi
diagnosis atau laboratorium serta konseling untuk
tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA