Anda di halaman 1dari 6

NAMA : MARISA NUR MELIANI

NIM : 191FK01071
KELAS : 1C D3 KEPERAWATAN
TUGAS : RESUME ISTIRAHAT TIDUR

ISTIRAHAT TIDUR

KONSEP DASAR ISTIRAHAT


1. Pengertian Istirahat
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus
dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru
dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna
yang berbeda pada setiap individu (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM &
Ns. Nurul Chayatin. S.Kep, 2007).

2. Karakteristik Istirahat
a) Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
b) Merasa diterima.
c) Mengetahui apa yang sedang terjadi.
d) Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
e) Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
f) Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.

KONSEP DASAR TIDUR


1. Pengertian tidur
Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat
dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai. Dengan perkataan lain
tidur merupakan suati keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya
keadaan penuh dengan ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih kepada suatu
urutan siklus yang berulang. Tidur memiliki ciri, yaitu adanya aktivitas yang
minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapatnya perubahan proses
fisiologis, terjadinya penurunan respons terhadap rangsangan dari luar.
(Hidayat, 2008)

2. Jenis-jenis Tidur
Berdasarkan prosesnya, terdapat dua jenis tidur. Pertama, jenis tidur
yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan di dalam sistem pengaktivkan
retikularis. Jenis tidur tersebut disebut dengan tir gelombang lambat karena
gelombang otaknya sangat lambat, atau disebut tidur nonrapid eye
movement (NREM). Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran
isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak, meskipun kegiatan otak mungkin
tidak tertrkan secara berarti. Jenis tidur yang kedua disebut dengan jenis tidur
paradoks atau tidur rapid eye movement (REM).
a. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/nonrapid eye
movement (NREM).    
Tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, dengan
gelombang otak yang lebih lambat, atau juga dikenal dengan tidur
nyenyak. Ciri-ciri tidur nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi,
atau tidur dengan gelombang delta. Ciri lainnya adalah individu berada
dalam keadaan istirahat penuh, tekanan dara menurun, frekuensi napas
menurun, pergerakan bola mata melambat,mimpi berkurang, dan
metabolisme menurun.
Perubahan selama proses NREM tampak melalui
elektronsefalograi dengan memperlihatkan gelombang otak berada
pada setiap tahap tidur NREM. Tahap tersebut, yaitu: kewaspadaan
penuh dengan gelombang beta yang berrekuensi tinggi dan bervoltase
rendah; istirahat tentang yang dapat diperlihatkan pada gelombang
alfa; tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis
beta atau delta yang yang bervoltase rendah; dan tidur nyenyak
gelombang lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dan
berkecepatan 1-2 per detik.
Tahapan tidur jenis NREM (Widianti, 2011)
1) Tahap I
Tahapan ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan
ciri sebagai berikut: rileks, maih sadar dengan lingkungan, merasa
mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke sampng, frekuensi
nadi dan nafas sedikit menurun, serta dapat bangun segera selama
tahap ini berlagsung sekitar 5 menit.
2) Tahap II
Tahapan II merupakan tahap tidur ringan da n proses tubuh terus
menurun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap,
denyut jantung dan frekuensi napas menurun, temperatur tubuh
menurun, metabolisme menurun, serta berlangsung pendek dan
berakhir 10-15 menit.
3) Tahap III
Tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi,
frekuensi napas, dan proses tubuh lainnya lambat. Hal ini disebabkan
oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sehingga sulit untuk
bangun.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan
jantung dan pernapasan turun, jarang bergerak, sulit dibangunkan,
gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, dan tonus otot
menurun.
b. Tidur paradoks/ tidur rapid eye movement (REM)
Tidur jenis ini berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama
5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Priode pertama terjadi selama
800-100 menit. Namun apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal
tidur sangat cepat bahkan jenis tdur ini tidak ada. Ciri tidur REM
adalah sebagai berikut:
1) Biasanya disetai dengan mimpi aktif
2) Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak NREM
3) Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi
kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
4) Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
5) Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
6) Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan
darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan
metabolisme meningkat.
7) Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tidur


a. Penyakit
b. Latihan dan kelelahan
c. Stres psikologis/Emosional
d. Gaya hidup (alcohol,diet,merokok)
e. Stimulan
f. Lingkungan
g. Motivasi

4. Gangguan/Masalah Kebutuhan Tidur (Widianti, 2011)


a. Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan yang menyebabkan individu
tidak mampu mendapatkan tidur yang adekuat, baik secara kualitas
maupun kuantitas, sehimgga individu tersebut hanya tidur sebentar atau
sudah tidur. Insomnia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu inisial insomnia,
intermite insomnia, dan terminal insomnia. Inisial insmnia merupakan
ketidak mampuan individu untuk jatuh tidur atau mengawwali tidur.
Intermiten insomnia merupakan ketidak mampuan tetap tidur karena selalu
terbangun pada malam hari. Sedangkan terminal insomnia merupakan
ketidak mampuan untuk tidur kembali setelah bangun tidur pada malam
hari. Proses gangguan tidur ini kemungkinan besar disebabkan adanya rasa
khawatir dan tekanan jiwa.
b. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur
berlebihan. Pada umumnya, lebih dari sembilan jam pada malam hari,yang
disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi,
kecemasan, gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan
metabolisme.
c. Parasomnia
Parasomnia merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat
mengganggu pola tidur. Misalnya, somnambulisme (berjalan-jalan dalam
tidur,Mengigau,Mimpi buruk) yang dapat terjadi pada anak-anak, yaitu
pada tahap III dan IV dari tidur NREM. Somnambulisme ini dapat
menyebabkan cedera.
d. Enuresis
Enuresis merupakan buang air bersih yang tidak disengaja pada
waktu tidur atau disebut juga dengan istilah mengompol. Enuresis ada dua
macam, yaitu enuresis noktural dan enuresis dinural. Enuresis nokturnal
merupakan mengompol pada waktu tidur. Umumnya, enuresis nokturnal
terjadi sebagai gangguan tidur NREM. Sedangkan, enuresis diurnal
merupakan mengompol pada saat bangun tidur.
e. Apnea tidur dan mendengkur
Pada umumnya, mendengkur tidak termasuk pada gangguan tidur,
tetapi mendengkur yang disetai dengan keadaan apnea dapat mendapat
masalah. Mendengkur disebabkan oleh adanya rintanga dalam pengaliran
idara di hidung dan mulut pada waktu tidur. Rintangan tersebut seperti
adanya adenoid, amandel, atau mendengkurnya otot di belakang mulut.
Terjadinya apnea dapat mengacaukan saat bernapas dan bahkan bisa
menyebabkan berhenti napas. Apabila kondisi ini berlangsung lama, maka
dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah dapat menurun dan denyut
nadi menjadi tidak teratur.
f. Narkolepsi
Narkolepsi merupakan keadaan tidur yang tidak dapat
dikendalikan, seperti saat seseorang tidur dalam keadaan berdiri,
mengemudikan kendaraan, atau ditengah suatu pembicaraan. Hal ini
merupakan suatu gangguan neurologis.

Anda mungkin juga menyukai