NIM : 191FK01071
KELAS : 1C D3 KEPERAWATAN
TUGAS : RESUME ISTIRAHAT TIDUR
ISTIRAHAT TIDUR
2. Karakteristik Istirahat
a) Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi.
b) Merasa diterima.
c) Mengetahui apa yang sedang terjadi.
d) Bebas dari gangguan ketidaknyamanan.
e) Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan.
f) Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
2. Jenis-jenis Tidur
Berdasarkan prosesnya, terdapat dua jenis tidur. Pertama, jenis tidur
yang disebabkan oleh menurunnya kegiatan di dalam sistem pengaktivkan
retikularis. Jenis tidur tersebut disebut dengan tir gelombang lambat karena
gelombang otaknya sangat lambat, atau disebut tidur nonrapid eye
movement (NREM). Kedua, jenis tidur yang disebabkan oleh penyaluran
isyarat-isyarat abnormal dari dalam otak, meskipun kegiatan otak mungkin
tidak tertrkan secara berarti. Jenis tidur yang kedua disebut dengan jenis tidur
paradoks atau tidur rapid eye movement (REM).
a. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep)/nonrapid eye
movement (NREM).
Tidur ini dikenal dengan tidur yang dalam, istirahat penuh, dengan
gelombang otak yang lebih lambat, atau juga dikenal dengan tidur
nyenyak. Ciri-ciri tidur nyenyak adalah menyegarkan, tanpa mimpi,
atau tidur dengan gelombang delta. Ciri lainnya adalah individu berada
dalam keadaan istirahat penuh, tekanan dara menurun, frekuensi napas
menurun, pergerakan bola mata melambat,mimpi berkurang, dan
metabolisme menurun.
Perubahan selama proses NREM tampak melalui
elektronsefalograi dengan memperlihatkan gelombang otak berada
pada setiap tahap tidur NREM. Tahap tersebut, yaitu: kewaspadaan
penuh dengan gelombang beta yang berrekuensi tinggi dan bervoltase
rendah; istirahat tentang yang dapat diperlihatkan pada gelombang
alfa; tidur ringan karena terjadi perlambatan gelombang alfa ke jenis
beta atau delta yang yang bervoltase rendah; dan tidur nyenyak
gelombang lambat dengan gelombang delta bervoltase tinggi dan
berkecepatan 1-2 per detik.
Tahapan tidur jenis NREM (Widianti, 2011)
1) Tahap I
Tahapan ini adalah tahap transisi antara bangun dan tidur dengan
ciri sebagai berikut: rileks, maih sadar dengan lingkungan, merasa
mengantuk, bola mata bergerak dari samping ke sampng, frekuensi
nadi dan nafas sedikit menurun, serta dapat bangun segera selama
tahap ini berlagsung sekitar 5 menit.
2) Tahap II
Tahapan II merupakan tahap tidur ringan da n proses tubuh terus
menurun dengan ciri sebagai berikut: mata pada umumnya menetap,
denyut jantung dan frekuensi napas menurun, temperatur tubuh
menurun, metabolisme menurun, serta berlangsung pendek dan
berakhir 10-15 menit.
3) Tahap III
Tahap ini merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi,
frekuensi napas, dan proses tubuh lainnya lambat. Hal ini disebabkan
oleh adanya dominasi sistem saraf parasimpatis sehingga sulit untuk
bangun.
4) Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam dengan ciri kecepatan
jantung dan pernapasan turun, jarang bergerak, sulit dibangunkan,
gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, dan tonus otot
menurun.
b. Tidur paradoks/ tidur rapid eye movement (REM)
Tidur jenis ini berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama
5-20 menit, rata-rata timbul 90 menit. Priode pertama terjadi selama
800-100 menit. Namun apabila kondisi orang sangat lelah, maka awal
tidur sangat cepat bahkan jenis tdur ini tidak ada. Ciri tidur REM
adalah sebagai berikut:
1) Biasanya disetai dengan mimpi aktif
2) Lebih sulit dibangunkan dari pada selama tidur nyenyak NREM
3) Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukan inhibisi
kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis.
4) Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
5) Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur.
6) Mata cepat tertutup dan terbuka, nadi cepat dan irregular, tekanan
darah meningkat atau berfluktuasi, sekresi gaster meningkat, dan
metabolisme meningkat.
7) Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi.