Anda di halaman 1dari 14

Prinsip dan Konsep

Istirahat dan Tidur


Konsep Istirahat

Definisi
Keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional dan bebas dari
perasaan gelisah. Istirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama
sekali, tapi juga kondisi yang membtuhkan ketenangan. Terkadang,
jalan-jalan di taman, nonton tv, dan sebagainya juga dapat dikatakan
sebagai bentuk istirahat. Keadaan istirahat berarti berhenti sebentar
untuk melepaskan lelah, bersantai untuk menyegarkan diri, atau suatu
keadaan untuk melepaskan diri dari segala hal yang membosankan,
menyullitkan bahkan menjengkelkanKarakteristik yang berhubungan
dengan istirahat
Karakteristik istirahat

▪ Merasakan bahwa segala sesuatunya dapat diatasi;


▪ Merasa diterima;
▪ Mengetahui apa yang sedang terjadi;
▪ Bebas dari gangguan ketidaknyamanan;
▪ Mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai
tujuan;
▪ Mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan.
Konsep tidur

Definisi
Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar dimana persepsi dan reaksi
individu terhadap lingkungan menurun atau hilang, dan dapat dibangunkan
kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup dengan urutan siklus yang
berulang-ulang.
Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat tanda-tanda
sebagai berikut :
▪Aktifitas fisik minimal
▪ Tingkat kesadaran yang bervariasi
▪ Terjadi perubahan- perubahan proses fisiologis tubuh
▪ Penurunan respons terhadap rangsangan dari luar
Con’t

Selama tidur dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis,


perubahan tersebut antara lain:
a.Penurunan tekanan darah, denyut nadi
b.Dilatasi pembuluh darah perifer
c.Kadang-kadang terjadi peningkatan aktivitas traktus gastroinstestinal
d.Relaksasi otot-otot rangka
e.Basal metabolisme rate (BMR) menurun 10-30%
Fisiologi tidur

• Fisiologi tidur merupakan pengaturan kegiatan tidur oleh adanya hubungan


mekanisme serebral yang secara bergantian untuk mengaktifkan dan menekan
pusat otak agar dapat tidur dan bangun.
• Salah satu aktivitas tidur ini diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang
merupakan sistem yang mengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat
termasuk pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan kewaspadaan dan
tidur terletak dalam mesensefalon dan bagian atas pons
Tahapan tidur

1. Tidur NREM
Tidur NREM disebut juga sebagai tidur gelombang-pendek karena
gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek
daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan orang yang sadar. Pada
tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi tubuh. Di samping
itu, semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolism, dan
kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap (I-IV). Tahap
I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai
tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).
Con’t
2. Tidur REM
Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30
menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian besar mimpi
terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan
metabolismenya meningkat hingga 20%. Pada tahap individu menjadi sulit
untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot
terdepresi, sekresi lambung meningkat, dan frekuensi jantung dan
pernapasan sering kali tidak teratur.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUANTITAS DAN KUALITAS TIDUR
1. Penyakit
2. Lingkungan
3. Latihan dan kelelahan
4. Gaya hidup
5. Stress emosional
6. Stimulan dan alcohol
7. Diet
8. Merokok
9. Medikasi
10. Motivasi
Gangguan tidur yang umum terjadi
1. Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara
kualitas maupun kuantitas. Ada tiga jenis insomnia:
a. Insomnia inisial: Kesulitan untuk memulai tidur.
b. Insomnia intermiten: Kesulitan untuk tetap tertidur karena seringnya
terjaga.
c. Insomnia terminal: Bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali.
2. Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau muncul saat
seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak. Beberapa
turunan parasomnia antara lain sering terjaga (misalnya: tidur berjalan,
night terror), gangguan transisi bangun-tidur
Con’t
3. Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yang berkelebihan
terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi
tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atau ginjal,
atau karena gangguan metabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Pada
kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping
untuk menghindari tanggung jawab pada siang hari
4. Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang muncul
secara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai
“serangan tidur” atau sleep attack..
Con’t
3. Enuresa
Enuresa merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur,
atau biasa disebut isilah mengompol. Enuresa dibagi menjadi dua jenis:
enuresa noktural: merupakan mengompol di waktu tidur, dan enuresa
diurnal, mengompol saat bangun tidur. Enuresa noktural umumnya
merupakan gangguan pada tidur NREM.
KASUS
Ny. K warga kelurahan Kebonsari datang ke puskesmas untuk kontrol
diabetes mellitus yang didertitanya sejak 1 tahun terakhir. Didapattkan
pemeriksaan fisik TD: 140/80 mmHg, RR: 20x/mnt, nadi: 86x/mnt, GDS
(gula darah sewaktu) 160 mg/dL. Klien mengatakan tidak bisa tidur
dikarenakan tetangga rumah membunyikan sound system dengan keras saat
ia akan tidur, klien sering terbangun karena sering kencing. Buatlah asuhan
keperawatan sesuai dengan kondisi klien saat ini.

Anda mungkin juga menyukai