Anda di halaman 1dari 58

KEBUTUHAN

ISTIRAHAT dan TIDUR


Istirahat Adalah

Keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan


emosional, bebas dari kegelisahan (ansietas)
Bebas dari gangguan dan ketidaknyamanan
Istirahat tidak hanya mercakup tidur, tetapi juga
bersantai, perubahan dalam aktifitas, menghilangkan
segala tekanan-tekanan kerja atau maasalah-
masalah lainnya.
Berjalan di udara segar, bermain tenis, menjernihkan
pikiran, semuanya dapat menenangkan otot-otot.
Dan disebut sbg istirahat
Menurut NARROW orang dapat
beristirahat bila:

Merasa segala sesuatu dibawah kesadaran


Menerima keadaan
Mengerti apa yang terjadi
Bebas dari hal-hal yang tidak menyenangkan
Puas dengan aktivitas yang dilakukannya
Mengetahui akan mendapat pertolongan bila
dibutuhkan
TIDUR adalah

suatu keadaan di bawah sadar dimana seseorang itu


masih dapat untuk dibangunkan dengan pemberian
rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
(Guyton & Hall, 1997).
status perubahan kesadaran ketika persepsi dan
reaksi individu terhadap lingkungan menurun.
Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang
minimal,tingkat kesadaran yang
bervariasi,perubahan proses fsiologis tubuh,dan
penurunan respons terhadap stimulus eksternal
Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan
untuk tidur.
Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa
tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan
fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi
stress dan kecemasan,serta dapat
meningkatkan kemampuan dan konsenterasi
saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.
Tanda-tanda tidur

Aktivitas fisik yang minimal


Tingkat kesadaran yang bervariasi
Perubahan-perubahan fisiologis tubuh
Penurunan respon terhadap rangsangan dari luar
TANDA TIDUR
Aktivitas fisik yang minimal
Tingkatan ketidaksadaran (Masing-
masing orang berbeda )
Menurunnya tanggapan terhadap
rangsangan dari luar (Hayter, 1980 )
Perubahan Fisilogis

Penurunan tekanan darah


Penurunan denyut nadi
Dilatasi pembuluh darah perifer
Kadang terjadi peningkatan aktivitas gastrointestinal
Relaksasi otot rangka
Penurunan BMR 10 – 30 %
Fungsi tidur

Menjaga keseimbangan (homeostasis) mental, emosional


dan kesehatan
melindungi tubuh
konservasi energi
restorasi otak
meningkatkan fungsi immunitas
regulasi suhu tubuh
restorasi badan dan otak (growth hormone).
(Lumbantobing, 2004).
FISIOLOGIS TIDUR
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua sistem yang berada
dibatang otak yaitu RAS (Reticular Activating System) dan BSR (Bulbar
Synchronazing Region)
RAS melepaskan Katekolamin saat sadar
BSR melepaskan serum serotonin saat tertidur
RAS terdapat dibagian atas batang otak dengan sel-sel khusus yang
dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, proses pikir,
emosi, memberi stimulus visual, pendengaran, dan sesori raba.
Fisiologi tidur

Diduga penyebab tidur adalah proses


penghambatan aktif. Ada teori lama yang
menyatakan bahwa area eksitatori pada batang otak
bagian atas, yang disebut “sistem aktivasi retikular”,
mengalami kelelahan setelah seharian terjaga dan
karena itu, menjadi inaktif. Keadaan ini disebut teori
pasif dari tidur.
studi yang dilakukan pada orang-orang
yang kehilangan tidur mengakibatkan
orang tersebut menjadi kurang dapat
berintegrasi dengan baik dan kurang
efekfif. Mereka menunjukkan tanda-
tanda kebingungan, curiga dan
gampang menyerah. Mereka terlihat
khawatir, tak merasa aman dan lekas
marah, dan mereka memiliki geiala-
gejala peningkatan selera makan dan
peningkatan berat badan secara pasti.
Kekurangan tidur pada tahap ke IV, juga
menyebabkan orang mengalami banyak kerugian.
Secara fisik mereka merasa tidak nyaman, cenderung
menarik diri dari lingkungan sosial dan teman-
temannya, tidak agresif dan tidak ramah, dan
menunjukkan adanya keluhan-keluhan fisik dan
perasaan.
Penelitian menunjukkan bahwa tidur nyenyak lebih
penting dari (tidur) bermimpi. Dengan kata lain,
kebutuhan tidur nyenyak dpenuhi terlebih dahulu,
setelah kebutuhan mimpi dipenuhi. Tubuh mencoba
membangun kembali keseimbangan normalnya
diantara tahap-tahap tidur tersebut.
Tidur pada siang hari tidak memiliki ritme/irama yang
sama dengan tidur di malam hari. REM lebih menonjol
selama tidur pagi dan tidur tahap IV lebih menonjol di
malam hari.
TAHAP TIDUR

 Menurut Alimul (2006) tahap tidur terdiri dari:

1. Tahap tidur jenis gelombang lambat atau NREM (Non


Rapid Eye Movement)

2. Tahap tidur Paradoks atau REM (Rapid Eye Movement)


1. NREM

Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur


Disebut juga gelombang pendek
Terjadi penurunan fungsi fisiologis tubuh: penurunan
tanda-tanda vital, metabolisme dan kerja otot.
NREM mempunyai 4 tahap
TAHAP 1
 Disebut juga light sleep (tidur ringan)
 Tahap transisi
 Berlangsung selama 5 menit
 masih sadar dengan lingkungan
 Peralihan dari sadar menjadi tidur
 Mata bergerak kekanan dan kiri
 Rileks
 merasa ngantuk
 frekuensi nadi dan nafas menurun
 dapat bangun segera.
Tahap 2

Merupakan tahap tidur ringan


proses tubuh terus menurun
mata pada umumnya menetap
denyut jantung dan frekuensi nafas menurun
temperatur tubuh menurun
metabolisme menurun
berlangsung pendek dan berakhir 10-15 menit.
Tahap 3

Merupakan tahap tidur


Disebut sebagai tidur dalam (deep sleep)
denyut nadi dan frekuensi nafas serta proses tubuh
lainnya lambat,
sulit untuk bangun, berlangsung 15-30 menit
Tahap 4

Disebut jugaTahap tidur dalam


kecepatan jantung dan pernafasan menurun
jarang bergerak dan sulit dibangunkan
rileks
sekresi lambung menurun dan tonus otot juga
menurun serta gerak bola mata cepat.
sangat sulit dibangunkan
2. REM
Tahap tidur paradoks
Tidur tahap REM tidak senyenyak Tahap NREM
terjadi selama 5-30 menit, rata-rata muncul 90 menit.
Periode pertama terjadi selama 30-100 menit
Ciri tidur paradoks adalah disertai mimpi aktif, sangat sulit
dibangunkan, tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan,
frekuensi jantung dan pernafasan menjadi tidak teratur, pada otot
perifer terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur, mata cepat
tertutup dan terbuka, nadi cepat dan ireguler tekanan darah
mengalami fluktuasi, sekresi gaster meningkat dan metabolisme juga
meningkat.
Tidur paradoks atau REM penting untuk
keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam
belajar, memori dan adaptasi
apabila kondisi orang sangat lelah maka awal tidur
sangat cepat dan tidur tahap ini tidak ada.
TIDUR REM

Ciri-ciri dari REM termasuk


 sentakan otot, penenangan, tekanan
darah dan tidak teraturnya urat nadi.
 Seluruh siklus ini berulang 4 sampai 6 kali
dalam satu malam.
 Setiap orang bermimpi pada keadaan
tidur REM,.
 Sama seperti pada tahap IV dimana
tidur dapat menenangkan anda secara
fisik,
.
maka tidur REM menenangkan anda secara mental
dan sangat penting untuk belajar dan menghapal.

Jadi, tidur yang cukup pada saat pengambilan


keputusan atau masalah penting bisa menjadi suatu
hal yang sangat baik
Siklus tidur

 Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan


REM.
 Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung
selama 1,5 jam, dan setiap orang biasanya melalui
empat hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur.
 Siklus tersebut dimulai dari tahapNREM yang berlanjut
ke tahap REM.
 Tahap NREM I-III berlangsung selama 30 menit,
kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II
selama 20 menit. Tahap I REM muncul sesudahnya
danberlangsung selama 10 menit
KEHILANGAN TIDUR NREM

PENYEBAB :
Diazepam, Hipotiroid, Depresi, sukar
bernafas, berhenti nafas saat tidur
TANDA :
Menarik diri, apatis, respon menurun, merasa
tidak enak badan, kemunduran dalam bicara,
ekspresi wajah kurang, ngantuk berlebihan
KEHILANGAN TIDUR REM &NREM
PENYEBAB :
Gabungan dari penyebab REM dan NREM
TANDA :
Kurang perhatian, keletihan yang nyata, penglihatan
kabur, mata gatal, mual dan pusing, kesulitan
melakukan aktivitas sehari-hari, sulit mengingat,
kekacauan mental, halusinasi dan ilusi penglihatan
dan pendengaran
Gangguan tidur

Gangguan tidur adalah kumpulan gejala yang


ditandai oleh gangguan dalam jumlah, kualitas dan
waktu tidur pada seseorang. (Hobson, 2010)
Gangguan tidur yang umum
terjadi
1. Imsonia
2. Parasomnia
3. Hipersomnia
4. Narkolepsi
5. Apnu
1. Insomnia

Adalah ketidak mampuan untuk memenuhi


kebutuhan tidur, baik kuantitas maupun kualitas tidur.
Biasanya terjadi pada orang dewasa
pada anak sekolah ditemukan sekitar 46% dengan
tipe gangguan yang paling sering adalah gangguan
memulai dan mempertahankan tidur
Disebabkan karena adanya gangguan fisik atau
faktor mental.
Ada 3 jenis insomnia:
Insomnia inisial
Insomnia intermiten
Insomnia terminal
cont

Insomnia inisial
Adalah kesulitan untuk memulai tidur
Insomnia intermiten
Kesulitan untuk tetap tertidur, karena sering terjaga
Insomnia terminal
adalah bangun terlalu dini dan sulit untuk tidur kembali
Beberapa Tindakan untuk
mengatasi insomnia
mengembangkan pola tidur-istirahat yang efektif melalui:
olahraga rutin
menghindari ransangan tidur di sore hari
melakukan relaksasi sebelum tidur
(mis; membaca, mendengarkan music)
tidur jika benar-benar mengantuk.
2. Parasomnia

adalah perilaku yang dapat mengganggu tidur atau


muncul saat seseorang tidur.
Gangguan ini umum terjadi pada anak-anak.
mis; tidur berjalan, night terror, mengigau, mimpi
buruk, bruksisme (mengadu gigi)
3. Hipersomnia

kebalikan dari insomnia


yaitu tidur yang berkelebihan terutama pada siang
hari.
Gangguan ini dapat disebabkan oleh kondisi tertentu,
seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati
atau ginjal, atau karena gangguan metabolisme (mis;
hipertiroidisme).
Pada kondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan
sebagai mekanisme koping untuk menghindari
tanggung jawab pada siang hari
4. Narkolepsi

adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan


yang muncul secara tiba-tiba pada siang hari.
Gangguan ini disebut juga sebagai “serangan tidur”
atau sleep attack
Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karena
kerusakan genetik system saraf pusat yang
menyebabkan tidak terkendali periode tidur REM.
Alternatife pencegahannya adalah dengan obat-
obatan, seperti; amfetamin atau metilpenidase,
hidroklorida, atau dengan antidepresan seperti
imipraminhidroklorida
5. Apnea

Apnea saat tidur atau sleep apnea adalah kondisi


terhentinya nafas secara periodic pada saat tidur.
Kondisi ini diduga terjadi pada orang yang mengorok
dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia,
mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala
disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan
psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUNTITAS dan KUALITAS TIDUR
Penyakit
Lingkungan
Kelelahan
Gaya hidup
Stres emosi
Stimulan dan alkohol
Diet
Merokok
Medikasi
motivasi
USIA
Bayi >>> tidur
Todler 10-12 jam, mulai bermain
Pra sekolah 11 jam, mulai eksploitasi
lingkungan, takut, mimpi
Usia Sekolah 10 jam perhari, tidur tidak
nyenyak, sering mimpi
USIA

Remaja 8,5 jam


Dewasa muda 8-10 jam /hari
Dewasa Tua 7 jam/hari, tidur lebih nyenyak dibanding
usia dewasa muda
Usia Tua > 60 tahun, 6 jam/hari, cenderung tidur
tengah malam dan bangun pagi-pagi, sering
mengalami insomnia.
PENYAKIT
Kerusakan gaster atau duodenum
Nasal kongesti
Gangguan endokrin
Artritis, asma, migrain
Suhu tubuh
Enuresis
STRES PSIKOLOGIK

CEMAS
DEPRESI
OBAT-OBATAN
Terutama Hipnotik dan obat penenang,
menurunkan tidur REM
Amfetamin dan anti depresi
menyebabkan lebih banyak tidur REM
dan sering mimpi buruk
GAYA HIDUP
Sering minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan tidur
REM terpecah belah
Cafein merangsang SSP sehingga sulit tidur
Susu membantu tidur mengandung asam amino L-triptofan
merangsang saraf parasimpatis
Motivasi

Motivasi dapat mempengaruhi dan dapat menimbulkan


keinginan utk tetap bangun dan menahan tetap bangun
sehingga menimbulkan gangguan proses tidur
Lingkungan

Lingkungan dapat menghambat atau meningkatkan


keinginan tidur. Pada lingkungan yang tenang dapat
membuat seseorang nyenyak tidur dan sebaliknya.
Cara terbaik untuk meningkatkan tidur yang baik
adalah dengan melakukan olah raga secara teratur.
Para atlit dapat tidur lebih nyenyak dibandingkan
dengan orang lain
Memiliki waktu yang tetap untuk tidur dan bangun di
pagi hari, bahkan di akhir pekan dan waktu libur.
Kitalah yang menciptakan /membuat kebiasaan
Aturlah kegiatan-kegiatan/aktivitas sehari-hari secara
rutin, termasuk kebiasaan makan.
Hindari makan terlalu malam. Sistim pencernaan yang
terlalu berat dapat mencegah tidur yang tenang.
Biarkan makan terakhir anda lebih ringan dan
dilakukan 3-4 jam sebelum anda beristirahat
Hindari alkohol, kopi, teh dan obat-obat lain. Ini dapat
menurunkan tingkat REM
Akhiri hari anda dengan damai-hindari program-
program TV yang menegangkan, bacaan dan
argumen-argumen.
Lakukan jalan-jalan di waktu senggang,
ambil nafas panjang di udara jernih.
Lakukan mandi air hangat, bukan air
panas.
Ruangan tidur haruslah sejuk, penuh
dengan udara segar, sehening mungkin.
Jika ribut/kegaduhan adalah
masalahnya, penyumbat telinga dapat
bermanfaat. Penutup mata bisa
digunakan untuk menghindari cahaya
yang tidak diinginkan.
Lakukan latihan-latihan penenangan. Pikiran yang
kacau dan juga kecemasan-kecemasan sepanjang
hari sangat sering membuat orang tidak bisa tidur.
Sangat baik bila memusatkan pikiran pada satu hal
tertentu. Doa dan medtasi pada ayat Kitob Suci
dapat memberi anda pikiran yang damai dan juga
tidur yang indah
Diagnosa keperawatan

Gangguan Pola Tidur (D.0055)


Kesiapan Peningkatan Tidur (D.0058)

Anda mungkin juga menyukai