Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum begitu mengenal gangguan
tidur sehingga jarang mencari pertolongan.

Ganguan tidur merupakan salah satu keluhan yang paling sering


ditemukan pada penderita yang berkunjung ke praktek. Gangguan tidur dapat
dialami oleh semua lapisan masyarakat baik kaya, miskin, berpendidikan tinggi
dan rendah maupun orang muda, serta yang paling sering ditemukan pada usia
lanjut.

Pada orang normal, gangguan tidur yang berkepanjangan akan


mengakibatkan perubahan-perubahan pada siklus tidur biologiknya, menurun
daya tahan tubuh serta menurunkan prestasi kerja, mudah tersinggung, depresi,
kurang konsentrasi, kelelahan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
keselamatan diri sendiri atau orang lain.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan gangguan tidur?


2. Apa saja penyebab gangguan tidur?
3. Apa saja macam-macam gangguan tidur?
4. Bagaimana komplikasi gangguan tidur?
5. Bagaimana tahap-tahap tidur?

1.2 Tujuan

1. Mengetahui definisi gangguan tidur


2. Mengtahui penyebab gangguan tidur
3. Mengetahui macam-macam gangguan tidur
4. Mengetahui komplikasi gangguan tidur
5. Mengetahui tahap-tahap tidur

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya
salah satu dari ketiga masalah berikut; insomnia ; gerakan atau sensasi abnormal
dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam; atau rasa mengantuk yang
berlebihan di siang hari (Naylor dan Aldrich, 1994). Banyak orang dewasa di
amerika serikat memiliki hutang tidur yang sigifikan karena ketidak adequatan
dalam hal kuantitas maupun kualitas tidur malamnya dan mengalami
hipersomnolen disiang hari selama melaksanakan aktivitas sehari – hari (national
commission on sleep disorders research, 1993).

2.2 Penyebab Gangguan Tidur

1. Kondisi medis yang dapat menyebabkan gangguan tidur:

a) Gangguan pada jantung seperti gagal jantung dan iskemia pada


pembuluh koroner

b) Stroke, kondisi degenerative, demensia, gangguan tidur karena


gangguan CNS

c) Hipotiroid, menopause, siklus menstruasi, kehamilan, dan


hipogonadism

d) Gangguan paru obstruktif, asma, Pickwikian sindrom (Obstructive


sleep apnea syndrome).

e) Penyakit muntahan cairan lambung

f) Gangguan pada darah

g) Penggunaan obat seperti dekongestan, koritokosteroid, dan


bronkodilator

h) Kondisi lainnya seperti Demam, nyeri dan infeksi

2
2. Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan gangguan tidur:

a) Depresi dapat menyebabkan gangguan dalam REM (rapid eye


movement)

b) Sindrom Post Trauma

c) Obat-obatan psikotropika

d) Pikiran yang membebani atau stress

e) Tegang-cemas

2.3 Macam-macam gangguan tidur

1. Insomnia

Merupakan suatu keadaan ktidakmampuan mendapatkan tidur yang


adekuat, baik kualitas maupun kuantitas,dengan keadaan tidur hanya
sebentar atau susah tisur. insomnia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
initial insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk jatuh tidur atau
mengawali tidur; intermiten insomnia, merupakan ketidakmampuan
tetap tidur karena selalu terbangun pada malam hari; dan terminal
insomnia, merupakan ketidakmampuan untuk tidur kembali setelah
bangun tidur pada malam hari. proses gangguan tidur ini kemungkinan
besar disebabkan oleh adanya rasa khawatir, karena tekakan jiwa,
ataupun stress.

2. Hipersomnia

Merupakan gangguan tidur dengan criteria tidur berlebihan, pada


umumnya lebih dari sembilan jam pada malam hari, disebabkan oleh
kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemasan,
gangguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan ,metabolisme.

3. Parasomnia

Merupakan kumpulan beberapa penyakit yang dapat menggangu


pola tidur, seperti somnabolisme (berjalan-jalan dalam tidur) yang
banyak terjadi pada anak-anak, yaitu pada tahap iii dan tahap iv dari
tidur nrem. somnabolisme ini dapat menyebabkan cidera.

3
4. Enuresa

Merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur
atau biasa disebut dengan istilah mengompol. enuresa dibagi menjadi
dua jenis yaitu: enuresa nocturnal, merupakan mengompol diwaktu
tidur dan enuresa diurnal mengompol pada saat bangun tidur.
enuresanokturnal umumnya merupakan gangguan pada tidur nrem.

5. Apnea tidur dan mendengkur

Mendengkur pada umumnya tidak termasuk gangguan tidur, tetapi


mendengkur yang disertai dengan keadaan apnea dapat menjadi
masalah. mendengkur sendiri disebabkan oleh adanya rintangan dalam
pengaliran udara dihidung dan mulut pada waktu tidur, biasanya
disebabkan adenoid amndel, atau mengendurnya otot dibelakang mulut.
terjadinya apnea dapat mengacaukan jalannya pernafasan sehingga
dapat mengakibatkan henti nafas. bila kondisi ini berlangsung lama,
maka dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun dan
denyut nadi jadi tidak teratur.

6. Narcolepsi

Merupakan keadaan tidak dapat mengendalikan diri untuk tidur,


misalnya tertidur dalam keadaan berdiri, mengemudikan kendaraan,
atau disaat sedang membicarakan sesuatu. hal ini merupakan gangguan
neurologist.

7. Mengigau

Mengigau dikategorikan dalam gangguan tidur bila terlalu sering


dan diluar kebiasaan. dari hasil pengamatan, ditemukan bahwa hampir
semua orang pernah mengigau dan terjadi sebelum tidur rem.

2.4. Komplikasi Gangguan Tidur


a. Efek fisiologis, karena kebanyakan diakibatkan oleh stres, terdapat
peningkatan noradrenalin serum, peningkatan ACTH dan kortisol,
juga penurunan produksi melatolin.
b. Efek psikologis dapat berupa gangguan memori, gangguan
berkonsentrasi, iritabel, kehilangan motivasi ,depresi, dan
sebagainnya.
c. Efek sosial dapat berupa kualitas hidup yang terganggu seperti
susah mendapat promosi pada lingkungan kerjanya, kurang bisa
menikmati hubungan sosial dan keluarga

4
2.5. Tahapan Tidur
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan sinyal pada level
otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya, tidur dibagi menjadi dua yaitu
nonrapid eye movement ( NREM ) dan Rapit eye movement ( REM ). Selama
masa NREM seseorang terbagi menjadi empet tahapan dan memerlukan kira-
kira 90 menit selema siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
1. Tahapan tidur NREM
a. NREM tahap I
- Tingkat transisi.
- Merespons cahaya.
- Berlangsung beberapa menit.
- Mudah terbangun dengan rangsangan.
- Aktivitas fisik, tanda vital, dan metabolisme menurun.
- Bila terbangun terasa sedang bermimpi.
b. NREM tahap II
- Periode suara tidur.
- Mulai relaksasi otot.
- Berlangsung 10-20 menit.
- Fungsi tubuh berlangsung lambat.
- Dapat dibangunkan dengan mudah.
c. NREM tahap III
- Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak.
- Sulit dibangunkan.
- Relaksasi otot menyeluruh.
- Tekanan darah menurun.
- Berlangsung 15-30 menit.
d. NREM tahap IV
- Tidur nyenyak.
- Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif.
- Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun.
- Sekresi lambung menurun.
- Gerak bola mata cepet.

2. Tahapan tidur NREM


a. Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM.
b. Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur malamnya.
c. Jika individu terbangun pada tidur REM, maka biasanya terjadi mimpi.
d. Tidur REM penting untuk keseimbangan mental, emosi juga berperan
dalam belajar, memori, dan adaptasi

5
3. Karakteristik tidur REM
a. Mata : Cepat tertutup dan terbuka.
b. Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar imobilisasi.
c. Pernapasan : Tidur teratur, kadang dengan apnea.
d. Nadi : Cepat dan ireguler.
e. Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi.
f. Sekresi gaster : Meningkat.
g. Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naik.
h. Gelombang otak : EEG aktif.
i. Siklus tidur : Sulit dibangunkan.

6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan
munculnya masalah
2. Penyebab gangguan tidur dibagi menjadi 8 yaitu gangguan gangguan pada
jantung, stroke, hipotiroid, gangguan paru obsruktif, penyakit muntahan
cairan lambung, gangguan pada darah, penggunaan obat, demam dan
nyeri.
3. Macam-macam gangguan tidur terbagi menjadi 7 yaitu, insomnia
hypersomnia, parasomnia, enurasia, apnea tidur dan mendengkur,
narcolepsi dan mengigau.
4. Komplikasi gangguan tidur terbagi menjadi 3 yaitu, efek fisiologis, efek
psikologis, efek sosial.
5. Tahap-tahap tidur terbagi menjadi 3 yaitu, EEG, EMG, dan EOG dapat
mengidentifikasi perbedaan sinyal pada level otak, otot, dan aktivitas
mata.

3.2 Saran

Setelah mempelajari penyebab gangguan tidur, diharapkan dapat


mengambil manfaat untuk mengatasi kesulitan tidur dan menggunakan
pengetahuan tersebut sebagai pendukung dalam memberikan asuhan
keperawatan.

7
DAFTAR PUSTAKA

A. Aziz Alimul Hidayat Musrifatul Uliyah. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar


Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Tarwoto, Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan


Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai