PENDAHULUAN
Tidur merupakan suatu proses otak yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
dapat berfungsi dengan baik. Masyarakat awam belum begitu mengenal gangguan
tidur sehingga jarang mencari pertolongan.
1.2 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya
salah satu dari ketiga masalah berikut; insomnia ; gerakan atau sensasi abnormal
dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam; atau rasa mengantuk yang
berlebihan di siang hari (Naylor dan Aldrich, 1994). Banyak orang dewasa di
amerika serikat memiliki hutang tidur yang sigifikan karena ketidak adequatan
dalam hal kuantitas maupun kualitas tidur malamnya dan mengalami
hipersomnolen disiang hari selama melaksanakan aktivitas sehari – hari (national
commission on sleep disorders research, 1993).
2
2. Kondisi psikologis yang dapat menyebabkan gangguan tidur:
c) Obat-obatan psikotropika
e) Tegang-cemas
1. Insomnia
2. Hipersomnia
3. Parasomnia
3
4. Enuresa
Merupakan buang air kecil yang tidak disengaja pada waktu tidur
atau biasa disebut dengan istilah mengompol. enuresa dibagi menjadi
dua jenis yaitu: enuresa nocturnal, merupakan mengompol diwaktu
tidur dan enuresa diurnal mengompol pada saat bangun tidur.
enuresanokturnal umumnya merupakan gangguan pada tidur nrem.
6. Narcolepsi
7. Mengigau
4
2.5. Tahapan Tidur
EEG, EMG, dan EOG dapat mengidentifikasi perbedaan sinyal pada level
otak, otot, dan aktivitas mata. Normalnya, tidur dibagi menjadi dua yaitu
nonrapid eye movement ( NREM ) dan Rapit eye movement ( REM ). Selama
masa NREM seseorang terbagi menjadi empet tahapan dan memerlukan kira-
kira 90 menit selema siklus tidur. Sedangkan tahapan REM adalah tahapan
terakhir kira-kira 90 menit sebelum tidur berakhir.
1. Tahapan tidur NREM
a. NREM tahap I
- Tingkat transisi.
- Merespons cahaya.
- Berlangsung beberapa menit.
- Mudah terbangun dengan rangsangan.
- Aktivitas fisik, tanda vital, dan metabolisme menurun.
- Bila terbangun terasa sedang bermimpi.
b. NREM tahap II
- Periode suara tidur.
- Mulai relaksasi otot.
- Berlangsung 10-20 menit.
- Fungsi tubuh berlangsung lambat.
- Dapat dibangunkan dengan mudah.
c. NREM tahap III
- Awal tahap dari keadaan tidur nyenyak.
- Sulit dibangunkan.
- Relaksasi otot menyeluruh.
- Tekanan darah menurun.
- Berlangsung 15-30 menit.
d. NREM tahap IV
- Tidur nyenyak.
- Sulit untuk dibangunkan, butuh stimulus intensif.
- Untuk restorasi dan istirahat, tonus otot menurun.
- Sekresi lambung menurun.
- Gerak bola mata cepet.
5
3. Karakteristik tidur REM
a. Mata : Cepat tertutup dan terbuka.
b. Otot-otot : Kejang otot kecil, otot besar imobilisasi.
c. Pernapasan : Tidur teratur, kadang dengan apnea.
d. Nadi : Cepat dan ireguler.
e. Tekanan darah : Meningkat atau fluktuasi.
f. Sekresi gaster : Meningkat.
g. Metabolisme : Meningkat, temperatur tubuh naik.
h. Gelombang otak : EEG aktif.
i. Siklus tidur : Sulit dibangunkan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Gangguan tidur merupakan suatu kondisi yang jika tidak diobati, secara
umum akan menyebabkan gangguan tidur malam yang mengakibatkan
munculnya masalah
2. Penyebab gangguan tidur dibagi menjadi 8 yaitu gangguan gangguan pada
jantung, stroke, hipotiroid, gangguan paru obsruktif, penyakit muntahan
cairan lambung, gangguan pada darah, penggunaan obat, demam dan
nyeri.
3. Macam-macam gangguan tidur terbagi menjadi 7 yaitu, insomnia
hypersomnia, parasomnia, enurasia, apnea tidur dan mendengkur,
narcolepsi dan mengigau.
4. Komplikasi gangguan tidur terbagi menjadi 3 yaitu, efek fisiologis, efek
psikologis, efek sosial.
5. Tahap-tahap tidur terbagi menjadi 3 yaitu, EEG, EMG, dan EOG dapat
mengidentifikasi perbedaan sinyal pada level otak, otot, dan aktivitas
mata.
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA