1. Fisiologi Tidur
Tidur terjadi dalam siklus yang diselingi periode terjaga. Siklus
tidur/terjaga umumnya mengikuti irama circadian atau 24 jam dalam siklus
siang/malam. Selain siklus tidur/terjaga, tidur terjadi dalam tahapan yang
berlangsung dalam suatu kondisi siklis. Ada lima tahapan tidur. Tahap 1
hingga tahap 4 mengacu pada tidur dengan gerakan mata tidak cepat
(NREM- Non Rapid Eye Movement) dan berkisar dari kedaan tidur sangat
ringan di tahap 1 hingga keadaan tidur nyenyak di tahap 3 dan 4. Selama
tidur NREM, seseorang biasanya mengalami penurunan suhu, denyut,
tekanan darah, pernapasan, dan ketegangan otot. Penurunan tuntutan fungsi
tubuh dianggap melakukan tindakan responsif, baik secara fisiologi maupun
psikologi. Tahap 5 disebut tidur dengan gerak mata cepat (REM- Rapid Eye
Movement). Tahap tidur REM dikarakterisasikan dengan meningkatnya level
aktivitas dibandingkan pada tahap NREM. Manfaat tidur REM berkaitan
dengan perbaikan dalam proses mental dan kesehatan emosi.
1) Tahap I
Merupakan tahap transisi dari keadaan sadar menjadi tidur.
Berlangsung beberapa menit saja, dan gelombang otak menjadi
lambat. Tahap I ini ditandai dengan :
a) Mata menjadi kabur dan rileks.
b) Seluruh otot menjadi lemas.
c) Kedua bola mata bergerak ke kiri dan ke kanan.
d) Tanda-tanda vital dan metabolisme menurun.
e) EEG: penurunan Voltasi gelombang-gelombang Alfa.
f) Dapat terbangun dengan mudah.
g) Bila terbangun terasa sedang bermimpi.
2) Tahap II
Merupakan tahap tidur ringan dan proses tubuh terus menurun.
Berlangsung 10-20 menit, semakin rileks, mudah terjaga, dan
gelombang otak menjadi lebih lambat. Tahap II ini ditandai dengan :
a) Kedua Bola mata berhenti bergerak.
b) Suhu tubuh menurun.
c) Tonus otot perlahan-lahan berkurang.
d) Tanda-tanda vital turun dengan jelas.
e) EEG: Timbul gelombang beta Frekuensi 15-18 siklus / detik
yang disebut gelombang tidur.
3) Tahap III
Merupakan awal tahap tidur nyenyak. Tahap ini berlangsung
15-30 menit. Tahap III ini ditandai dengan:
a) Relaksasi otot menyeluruh.
b) Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur.
c) EEG: perubahan gelombang Beta menjadi 1-2 siklus / detik.
d) Sulit dibangunkan dan digerakkan.
4) Tahap IV
Tahap Tidur Nyenyak, berlangsung sekitar 15-30 menit. Tahap
ini ditandai dengan :
a) Jarang bergerak dan sangat sulit dibangunkan.
b) Tanda-tanda vital secara signifikan lebih rendah dari pada jam
bangun pagi.
c) Tonus Otot menurun (relaksasi total).
d) Denyut jantung dan pernapasan menurun sekitar 20-30 %.
e) EEG: hanya terlihat gelombang delta yang lambat dengan
frekwensi 1-2 siklus/detik.
f) Gerak bola mata mulai meningkat.
g) Terjadi mimpi dan terkadang tidur sambil berjalan serta enuresis
(mengompol).
b. Rapid Eye Movement (REM)
Tahap tidur yang sangat nyenyak. Pada orang dewasa REM terjadi
20-25 % dari tidurnya.
Latihan
Obat & Lingkungan
Stress / kelelahan
Substansi Gaya hidup tidak nyaman
emosional
Mengubah Mengurangi
Rutinitas & Kecemasan
pola tidur kenyamanan Sulit tidur
bekerja
tidur
Nutrisi & kalori rotasi Tegang /
frustasi
Gangguan Kesulitan
pencernaan menyesuaikan Motivasi tidur
perubahan Sering
Tidak dapat
Butuh lebih Tidak dapat tidur Perbaikan pola
tidur dalam
banyak tidur dengan kualitas baik tidur
periode panjang
Kesiapan
Akibat factor Akibat factor Deprivasi
meningkatkan
eksternal internal tidur
tidur
Gangguan pola
Insomnia
tidur
D. Pemeriksaan Diagnostik
F. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian Umum
Mengkaji identitas pasien dan identitas penanggung jawab pasien
dengan format nama, umur, jenis kelamin, status, agama, pekerjaan, suku
bangsa, alamat, pendidikan, diagnose medis, sumber biaya, hubungan antara
pasien dengan penanggung jawab.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : Perawat memfokuskan pada hal-hal yang
menyebabkan klien meminta bantuan pelayanan seperti :
1) Apa yang dirasakan klien
2) Apakah masalah atau gejala yang dirasakan terjadi secara tiba-tiba
atau perlahan dan sejak kapan dirasakan
3) Bagaimana gejala itu mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari
4) Apakah ada perubahan fisik tertentu yang sangat mengganggu
klien.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Kaji kondisi yang pernah dialami oleh klien diluar gangguan yang
dirasakan sekarang khususnya gangguan yang mungkin sudah
berlangsung lama bila dihubungkan dengan usia dan kemungkinan
penyebabnya, namun karena tidak mengganggu aktivitas klien, kondisi
ini tidak dikeluhkan.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji kondisi kesehatan keluarga klien untuk menilai ada
tidaknya hubungan dengan penyakit yang sedang dialami oleh klien.
Meliputi pengkajian apakah pasien mengalami alergi atau penyakit
keturunan.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Meliputi pengkajian apakah gangguan yang dirasakan pertama kali
atau sudah sering mengalami gangguan pola tidur.
Tujuan &
No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi (NIC) Rasional
(NOC)
1 Insomnia Setelah dilakukan 1. Peningkatan 1. Mengurangi
asuhan Koping : tekanan pada diri
keperawatan Membantu pasien pasien.
selama... x 24 jam untuk beradaptasi 2. Kenyamanan
diharapkan pasien dengan persepsi, membuat pasien
tidak mengalami stressor, perubahan relaksasi dan
insomnia dengan atau ancaman yang membantu
kriteria hasil : mengganggu pasien santai.
1. Jumlah jam pemenuhan 3. Agar pasien
tidur tuntutan dan peran mampu
(sedikitnya 5 hidup. membangun
jam per 24 2. Manajemen pola tidur yang
jam untuk Lingkungan sesuai
orang Kenyamanan:
dewasa. Memanipulasi
2. Pola, kualitas lingkungan sekitar
dan rutinitas pasien untuk
tidur. meningkatkan
3. Perasaan kenyamanan yang
segar setelah optimal.
tidur. 3. Peningkatan Tidur :
4. Terbangun di Memfasilitasi siklus
waktu yang tidur-terjaga yang
sesuai. teratur.
2 Deprivasi Setelah 1. Manajemen Energi 1. Menghilangkan
Tidur dilakukan : Mengatur pencetus
asuhan penggunaan energi deprivasi tidur.
keperawatan untuk mengatasi 2. Mengurangi
selama ...X24 atau mencegah gangguan tidur.
jam keletihan dan 3. Membuat pasien
diharapkan mengoptimalkan lebih santai.
pasien tidak fungsi. 4. Agar pasien
mengalami 2. Manajemen mampu
deprivasi tidur Medikasi : membangun
dengan kriteria Memfasilitasi pola tidur yang
hasil : penggunaan obat sesuai
1. Menunjuk resep dan obat
kan Tidur, bebas yang aman
yang dan efektif.
dibuktikan 3. Manajemen Alam
oleh Perasaan:
indikator Menciptakan
berikut keamanan ,
(gangguan kestabilan,
ekstrem, pemulihan, dan
berat, pemeliharaan
sedang, pasien yang
ringan, mengalami
atau tidak disfungsi alam
mengalam perasaan baik
i depresi maupun
gangguan peningkatan alam
) perasaan.
- Perasa 4. Peningkatan Tidur :
an Memfasilitasi siklus
segar tidur-bangun yang
setelah teratur.
tidur
- Pola
dan
kualita
s tidur
- Rutinit
as
tidur
- Jumla
h
waktu
tidur
yang
terobs
ervasi
- Terjag
a pada
waktu
yang
tepat.
2. Melaporka
n
penurunan
gejala
Deprivasi
tidur
(misalnya,
konfusi,
ansietas,
mengantu
k pada
siang hari,
gangguan
perseptual
, dan
kelelahan)
.
3. Mengident
ifikasikan
dan
melakuka
n tindakan
yang
dapat
meningkat
kan tidur
atau
istirahat.
4. Mengident
ifikasikan
faktor
yang
dapat
menimbul
kan
Deprivasi
tidur
(misalnya,
nyeri,
ketidakade
kuatan
aktivitas
pada siang
hari)
3 Kesiapan Setelah dilakukan 1. Manajemen Energi 1. Membantu pola
Meningkat asuhan : Mengatur tidur yang
kan Tidur keperawatan penggunaan energy adekuat pada
selama...x 24 jam untuk mengatasi pasien.
diharapkan pasien atau mencegah 2. Kenyamanan
dapat keletihan dan membuat pasien
meningkatkan mengoptimalkan relaksasi dan
tidur dengan fungsi membantu
kriteria hasil 2. Manajemen pasien santai.
Pasien akan : Lingkungan 3. Agar pasien
1. Mengidentif Kenyamanan: mampu
ikasi Memanipulasi membangun
tindakan lingkungan sekitar pola tidur yang
yang akan pasien untuk sesuai
meningkatk meningkatkan
an istirahat kenyamanan
atau tidur optimal
2. Mendemons 3. Peningkatan Tidur :
trasikan Memfasilitasi siklus
kesejahteraa tidur-bangun yang
n fisik dan teratur
psikologis
3. Mencapai
tidur yang
adekuat
tanpa
menggunaka
n obat