Anda di halaman 1dari 22

Nama Dosen : Ns. Masniati Arafah, S.Kep.,M.

Kep
Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) HALUSINASI DAN HDR


TINDAKAN KEPERAWATAN

Di Susun Oleh:
Masnawiyah
218063
Akper 2B

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
KESDAM XIV/HASANUDDIN
MAKASSAR
STRATEGI PELAKSANAAN (SP1) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI PENGLIHATAN)

Pertemuan : 1 (satu)
Hari/Tanggal : 14 Juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Y”
Ruangan : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien mengatakan saat sendiri klien melihat
bayangan-bayangan lelaki raksasa dan itu membuat klien merasa
takut, klien selalu sendiri. klien juga sering berteriak.
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi Pengelihatan)
3. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi jenis halusinasi pasien
b. Mengidentifikasi isi halusinasi pasien
c. Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien
d. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien
e. Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi pasien
f. Mengajarkan pasien menghardik halusinasi
g. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik
halusinasi dalam kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik :
“Selamat pagi, ibu. Perkenalkan nama saya Masnawiyah
mahasiswa akper pelamonia biasa di panggil Masna. Hari ini
saya dinas dari pukul 07.00 sampai 14.00 Wita.”
“Nama ibu siapa?”
“Senang dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/validasi :
“Apa yang ibu rasakan?”
“ohh.. ibu merasa takut? Apa yang menyebabkan ibu merasa
takut?”
“ohh… jadi ibu merasa takut karena ibu sering melihat
bayangan-bayangan aneh itu”.
“sudah berapa lama ibu melihat yang seperti itu?”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat) :
“Ibu, saya bertugas disini untuk merawat ibu dari hari senin
sampai jumat mulai dari jam 07.00 sampai dengan 14.00
apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 wita apabila
dinas sore, saya harap selama saya merawat ibu, saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik.”
Topik : “Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan takut yang ibu rasakan pada saat melihat bayangan-
bayangan lelaki raksasa dan belajar untuk mengatasinya?”
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaimana
kalau 30 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan takut yang ibu
dialami”
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Apakah ibu melihat bayangan tanpa ada wujudnya? Apa yang
dikatakan bayangan itu?”
“Apakah terus-menerus terlihat atau sewaktu-waktu? Kapan yang
paling sering ibu lihat bayangan itu?”
“Berapa kali sehari ibu alami? Pada keadaan apa bayangan itu
terdengar?”
“Apakah pada waktu sendiri, ibu bisa melihat lelaki raksasa itu?”
“Apa yang ibu rasakan pada saat melihat bayangan itu?”
“Bagaimana hasilnya dari cara yang ibu lakukan?”
“Apa yang ibu lakukan saat melihat bayangan itu? Apakah dengan
cara itu bayangan-bayangan itu hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu
muncul?”
“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik”
“Caranya sebagai berikut: saat bayangan-bayangan itu muncul,
langsung ibu tutup mata dan katakan dalam hati, pergi saya tidak
mau lihat kamu, kamu tidak nyata. Kamu hanya bayangan. Begitu
diulang-ulang sampai banyangan itu tak terlihat lagi. Coba ibu
peragakan!”
“Nah bagus sekali….coba lagi! ya bagus, ibu sudah bisa
memperagakannya dengan baik”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) :
“Bagaimana perasaan ibu setelah peragaan latihan tadi?”
(Objektif) :
“Coba ibu ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?”
“yahh… bagus sekali ibu”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“Kalau bayangan-bayangan itu muncul lagi, silahkan coba
cara tersebut! Terus berlatih yah ibu walaupun saya sedang
tidak ada”
“Sekarang ibu bisa beristirahat Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan, ibu bisa sampikan saat bertemu
lagi dengan saya. kegiatan selanjutnya yaitu mengotrol
halusinasi dengan bercakap-cakap.”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
membicarakan kegiatan mana yang ibu lakukan dan jadwal
kegiatan harian yang akan ibu lakukan yaitu mengotrol
halusinasi dengan bercakap-cakap?”
Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 09.00
pagi? ibu mau berbicara berapa lama? bagaimana jika 30
menit?”
Tempat : “ibu mau berbicara dimana? Bagaimana jika di sini
lagi?”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP2) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI PENGLIHATAN)

Pertemuan : 2 (Dua)
Hari/Tanggal : 15 Juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Y”
Ruangan : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien mengatakan masih melihat bayangan-
bayangan lelaki raksasa. Klien tampak lebih tenang dari kemarin
tapi klien masih merasa takut.
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi pengelihatan)
3. Tujuan Khusus :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian
C. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik :
“Selamat pagi, ibu. Apa kabar hari ini?”
“Ibu masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar
ibu. Ingatan ibu luar bisa.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana ibu masih ingat apa yang kita pelajari kemarin?”
“Apakah bayangan-bayangannya masih muncul?”
“Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih?”
“yah bagus!”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat) :
Topik : “Kemarin kita berjanji pukul 09.00 pagi akan
membicarakan tentang cara mengotrol halusinasi dengan
bercakap-cakap. Apakah ibu bersedia?
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaimana
kalau 30 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan takut yang ibu
dialami”
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Cara kedua untuk mengontrol halusinasi yang lain adalah
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau ibu mulai melihat
bayangan-bayangan langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol atau ibu langsung pergi ke nurse station dan katakana
pada perawat bahwa ibu melihat bayangan-bayangan itu lagi,
maka perawat akan mengajak ibu mengbrol sehingga bayangan
itu hilang dengan sendirinya”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) : “Tidak terasa kita sudah bercakap-cakap
lama, saya senang sekali ibu mau bercakap-cakap dengan
saya.” “Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini?”
(Objektif) : “Coba ibu ulangi lagi apa yang sudah kita
bicarakan dan lakukan tadi?”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“Bagaimana kalau kita masukan dalam jadwal kegiatan harian
ibu”
“Kalau bayangan-bayangan itu muncul lagi, silahkan coba
cara tersebut! Terus berlatih yah ibu walaupun saya sedang
tidak ada”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
a. Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
membicarakan kegiatan mana yang ibu lakukan dan jadwal
kegiatan harian yang ingin ibu lakukan dengan cara mlakukan
kegiatan yang biasa ibu lakukan dilakukan di rumah.”
Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00
pagi? ibu mau berbicara berapa lama? bagaimana jika 30
menit?”
Tempat : “ibu mau berbicara dimana? Bagaimana jika di sini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP3) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI PENGLIHATAN)

Pertemuan : 3 (Tiga)
Hari/Tanggal : 16 Juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Y”
Ruangan : Melati

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien mengatakan bayangan tersebut sudah mulai
berkurang. klien tampak tenang
2. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi pengelihatan)
3. Tujuan Khusus :
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
c. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara
mlakukan kegiatan (kegiatan yang biasa dilakukan di rumah)
d. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatan
harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik :
“Selamat pagi, ibu. Apa kabar hari ini?”
“Ibu masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar
ibu. Ingatan ibu luar bisa.”
b. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana ibu masih ingat apa yang kita pelajari kemarin?”
“Apakah bayangan-bayangannya masih muncul?”
“Apakah sudah dicoba cara yang telah kita latih?”
“yah bagus!”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat) :
Topik : “Kemarin kita berjanji pukul 10.00 pagi akan
membicarakan jadwal kegiatan harian yang ingin ibu cara
mlakukan kegiatan yang biasa ibu lakukan dilakukan di
rumah?”Apakah ibu bersedia?
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaimana
kalau 30 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan takut yang ibu
dialami”
4. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi adalah dengan
melakukan kegiatan-kegiatan seperti yang ibu lakukan pada saat
dirumah misalkan membersihkan tempat tidur, membaca buku,
olahraga, nonton TV, dll”
“Baiklah sekarang mari kita jadwal kegiatan harian dari pagi
sesudah bangun tidur sampai malam hari sebelum tidur. Hal ini
tujuannya untuk meminimalkan ibu melihat bayangan-bayangan
aneh itu lagi”
“Bagus, sekarang ibu sudah memiliki jadwal kegiatan harian untuk
hari ini, yang untuk besok dan hari sebelumnya nanti kita buat
bersama-sama lagi ya ibu?”
5. Terminasi
d. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) :
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita buat jadwal kegiatan
tadi ibu ini?”
(Objektif) :
“Cara ketiga untuk mengendalikan halusinasi yaitu apa saja
ibu?”
“Bagus ibu bisa menyebutkannya, dengan melakukan
kegiatan yang sesuai dengan jadwal kegiatan harian yang
telah kita buat tadi, berarti tidak ada waktu untuk melamun/
merenung sendiri.”
e. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“ibu mau kan melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah kita buat tadi?”
“Jangan lupa di buat juga jadwal kegiatan hariannya untuk hari
besok dan seterusnya. Nanti saya akan membantu ibu.”
f. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
Topik : “Bagaimaan ibu kalau kita berbincang-bincang lagi
tentang cara mengotrol halusinasi dengan cara yang keempat
yaitu penggunaan obat secara teratur”
Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00
pagi? ibu mau berbicara berapa lama? bagaimana jika 30
menit?”
Tempat : “ibu mau berbicara dimana? Bagaimana jika di sini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP4) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI
(HALUSINASI PENGLIHATAN)

Pertemuan : 4 (Empat)
Hari/Tanggal : 17 Juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Y”
Ruangan : Melati

C. Proses Keperawatan
4. Kondisi Klien : Klien mengatakan bayangan tersebut sudah mulai
berkurang. klien tampak tenang
5. Diagnosa Keperawatan :
Gangguan Persepsi Sensori (Halusinasi pengelihatan)
6. Tujuan Khusus :
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat
secara teratur
c. Menganjurkan pasien memasukkan ke dalam jadwal kegiatab
harian.
D. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik :
“Selamat pagi, ibu. Apa kabar hari ini?”
“Ibu masih ingat dengan saya? Ayo siapa nama saya? Benar
ibu. Ingatan ibu luar bisa.”
b. Evaluasi/validasi :
“Ibu tampak lebih segar hari ini”
“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Sudah siap kita ngobrol?”
“Masih ingat janji kita kemarin, apa coba?”
“Apakah ibu masih melihat lelaki hal aneh itu yang kita
bicarakan kemarin?”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat) :
d. Topik : “Kemarin kita berjanji pukul 10.00 pagi akan
membicarakan jadwal kegiatan yang akan kita lakukan hari ini
tentang penggunaan obat secara teratur?”Apakah ibu
bersedia?
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaimana
kalau 30 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara?”
d. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan takut yang ibu
dialami”
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“jadi kita akan mulai saja, ini obat yang harus diminum oleh ibu
setiap hari. Obat yang warnanya…ini namanya…dosisnya…mg
dan yang warna…dosisnnya…mg. Kedua obat ini diminum… kali
sehari. Obat yang warnanya…berfungsi untuk mengendalikan
suara yang sering ibu dengar sedangkan yang warnanya putih
agar ibu tidak merasa gelisah. Kedua obat ini mempunyai efek
sammping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk. Sudah
jelaskan ibu?” tolong nanti ibu sampaikan ke dokter apa yang ibu
rasakan setelah minum obat ini. obat ini harus diminum terus,
kemudian ibu jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan
dokter, gejala seperti yang ibu alami sekarang akan muncul lagi.
Jadi ada enam hal yang harus diperhatikan oleh ibu pada saat
minum obat yaitu benar obat, benar rute, benar waktu, benar
frekuensi, benar cara, benar dosis. Ingat ya ibu”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) :
“Tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya
senang sekali ibu mau berbincang-bincang dengan saya.”
“Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang”
(Objektif) :
“Coba mas jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi?
Kemudian berapa dosisnya?”
“Bagus ibu bisa menyebutkannya dengan benar”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“Karena ibu sudah paham tentang obat yang di minum, ibu
dapat langsung meminum obat”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
“terimakasih sudah berbincang-bincang dengan saya selama
beberapa hari ini. sampai ketemu besok pagi”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Pertemuan : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : 14 juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Z”
Ruangan : Asoka

D. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien mengatakan tidak mudah bergaul, sering
menyendiri dan perasaan tidak di hargai
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (harga diri
rendah)
3. Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
pasien
b. Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih
dapat digunakan
c. Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan kemampuan pasien
d. Melatih pasien sesuai kemampuan yang dipilih
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
E. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
e. Salam Teraupetik :
“Selamat pagi, ibu. Perkenalkan nama saya Masnawiyah
mahasiswa akper pelamonia biasa di panggil Masna. Hari ini
saya dinas dari pukul 07.00 sampai 14.00 Wita.
“Nama ibu siapa?”
“Senang dipanggil siapa?”
f. Evaluasi/validasi :
“Bagaimana perasaan ibu sekarang?”
“Apa semalam ibu tidur dengan nyenyak?”
“Apa yang telah ibu lakukan untuk mengatasi perasaan tidak
di hargai?”
“Bagaimana hasilnya?”
g. Kontrak (topik, waktu, dan tempat) :
“Ibu, saya bertugas disini untuk merawat ibu dari hari senin
sampai jumat mulai dari jam 07.00 sampai dengan 14.00
apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 wita apabila
dinas soe, says harap selama saya merawat ibu, saya dapat
memberikan pelayanan yang terbaik.”
Topik : “Bagaimana jika sekarang kita berbicara tentang
perasaan tidak berharga yang ibu rasakan dan belajar untuk
mengatasinya?”
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaiman
kalau 20 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara?”
h. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan tidak berharga
yang dialami”
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Ibu, tadi sudah menyebutkan nama, lalu berapa umur ibu
sekarang?”
“Ibu sudah berapa lama dirawat disini?”
“ohh…jadi ibu merasa kemampuan melakukan kegiatan saat ini
menurun dibanding sebelumnya, dan juga ada perasaan minder,
tidak berharga dan merasa ingin menyendiri terus.”
“Coba ibu sebutkan kemampuan apa saja yang bisa dikerjakan
selama ini”
“Apa lagi? coba ibu ingat-ingat!”
“wah, sangat bagus! Ternyata ibu punya banyak kemampuan”
“Dari daftar ini….kegiatan apa yang dilakukan saat ini?”
“Sangat bagus! Apa alasan ibu memilih kegiatan ini?”
“Baik, sesuai dengan pilihan ibu, sekarang kita akan latihan
merapikan kamar tidur dengan cara merapikan tempat tidur dan
menyapu”
“kita mulai dengan merapikan tempat tidur, tujuannya agar ibu
dapat meningkatkan kemampuan merapikan tempat tidur dan
merasakan manfaatnya”
“Menurut ibu bagaimana cara merapikan tempat tidur?”
“nah pertama-tama bantal dan selimutnya dipindahkan terlebih
dahulu”
“lalu kita angkat spreinya, dan kasurnya dibalik. sekarang kita
pasang lagi spreinya kita mulai dari atas”
“Sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir
dimasukkan. sekarang ambil bantal dan rapikan, letakkan dibagian
atas/kepala. Mari kita lipat selimut. letakkan dibagian bawah/kaki”
“Wah bagus sekali ibu bisa merapikan tempat tidur, ibu harus rutin
melakukan ini semua ya. pagi setelah bangun tidur harus
merapikan tempat tidur.”
“Selain itu apakah ibu suka mengobrol dengan teman atau
perawat disini?”
“”Ibu tidak usah malu dan malas berbicara, kalau ibu suka
mengobrol nanti ibu pasti punya banyak teman”
“Apakah ibu senang bila mempunyai teman?”
“Bagus kalau begitu ibu mau mencoba, nanti saya kenalkan
dengan teman saya. Apakah ibu bersedia?”
“baiklah ibu”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) :
“Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan satu kegiatan
tadi?”
(Objektif) :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih
bersama tadi?”
“Coba sebutkan kembali cara merapikan tempat tidur?”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“Ibu mau berapa kali merapikan tempat tidur?”
“sekarang ibu bisa beristirahat Kalau nanti ada yang mau
diceritakan atau ditanyakan, ibu bisa sampikan saat bertemu
lagi dengan saya. kegiatan selanjutnya yaitu menyapu lantai.”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
membicarakan kegiatan mana yang ibu lakukan dan jadwal
kegiatan harian yang ingin ibu lakukan sesuai kemampuan
yang ibu miliki?”
Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 09.00
pagi? ibu mau berbicara berapa lama? bagaimana jika 20
menit?”
Tempat : “ibu mau berbicara dimana? Bagaimana jika di sini
lagi?”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI
(HARGA DIRI RENDAH)

Pertemuan : 2 (Dua)
Hari/Tanggal : 15 Juni 2020
Nama Klien (Insial) : Ny “Z”
Ruangan : Asoka

F. Proses Keperawatan
6. Kondisi Klien : Klien tampak duduk sendiri di taman, klien sedang
menunduk.
7. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri
Rendah)
8. Tujuan Khusus :
g. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
h. Melatih kemampuan kedua
i. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
G. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam Teraupetik : “Selamat pagi ibu, masih ingat dengan
saya?”
b. Evaluasi/validasi : “Bagaimana perasaan ibu saat ini?”
c. Kontrak (topic, waktu, dan tempat) :
Topik : “Kemarin kita berjanji pukul 09.00 pagi akan
membicarakan kegiatan yang ke 2 masih bisa ibu lakukan di
rumah sakit. apakah ibu bersedia?”
Waktu : “ibu mau ngobrol-ngobrol berapa lama ? Bagaiman
kalau 20 menit dari sekarang?”
Tempat : “Dimana baiknya kita berbicara? Bagaimana jika
disini saja?
d. Tujuan :
“Tujuannya agar ibu dapat mengatasi perasaan tidak berharga
yang dialami”
2. Kerja (menjabarkan langkah-langkah tindakan keperawatan
secara operasional)
“Pada pertemuan sebelumnya, kita telah membahas tentang
kemampuan dan kegiatan yang ibu kerjakan. ibu bisa merapikan
tempat tidur, namun terkadang ibu tidak mau merapikannya,
namun harus terus berlatih agar rutin merapikan tempat tidur.”
“Nah, selain merapikan tempat tidur apakah ibu ada
kegiatan/kemampuan lain yang masih dapat dikerjakan di rumah
sakit?”
“Sangat bagus ibu, apakah setiap pagi ibu menyapu?”
“Nah sebaiknya kita mulai saja cara menyapu lantai itu seperti
apa.”
“pertama-tama, singkirkan benda-benda yang ada diatas lantai
seperti karpet. Tujuannya agar seluruh permukaan lantai tidak ada
yang luput untuk disapu”
“Mulai dari ujung terjauh kemudian sapu kotoran ke arahmu
menggunakan sapu lantai”
“Kemudian putar balik tanpa mengangkat skopdust mop, lanutkan
proses menyapu hingga mencakup seluruh area tersebuut.”
“Setelah selesai menyapu seluruh bagian lantai, kumpulkan dan
buang kotoran serta debu ke tempat sampah. Mudahkan ibu”
“Coba ibu praktikkan tahap pertahap”
“Wah bagus sekali ibu bisa menyapu lantai dengan bersih, ibu
harus rutin melakukan ini semua ya. pagi setelah bangun tidur
harus merapikan tempat tidur.dan menyapu.”
“Selain itu apakah ibu suka mengobrol dengan teman atau
perawat disini?”
“”Ibu tidak usah malu dan malas berbicara, kalau ibu suka
mengobrol nanti ibu pasti punya banyak teman”
“Apakah ibu senang bila mempunyai teman?”
“Bagus kalau begitu ibu mau mencoba, nanti saya kenalkan
dengan teman saya. Apakah ibu bersedia?”
“baiklah ibu”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
(Subjektif) :
“Bagaimana perasaan ibu setelah melakukan kegiatan tadi?”
(Objektif) :
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih
bersama tadi?”
b. Rencana tindak lanjut (yang perlu dilatih klien sesuai hasil
tindakan yang dilakukan)
“Bagaimana dengan kegiatan tadi. Apakah ibu masih
mengingat cara menyapu lantai?”
c. Kontrak yang akan datang (topic, waktu dan tempat)
“Nah ibu, sudah 20 menit kita berbicara. Sekarang sudah
pukul 09.20, jadi kita sudah cukup sampai disini dulu. Tadi ibu
mau bercerita tentang kemampuan yang masih dapat
dilakukan saat ini. Serta kegiatan harian yaitu merapikan
tempat tidur, meyapu ya”.
Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
membicarakan kegiatan mana yang ibu lakukan dan jadwal
kegiatan harian yang ingin ibu lakukan sesuai kemampuan
yang ibu miliki?”
Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00
pagi? ibu mau berbicara berapa lama? bagaimana jika 20
menit?”
Tempat : “ibu mau berbicara dimana? Bagaimana jika di sini
lagi?”

Anda mungkin juga menyukai