Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN."K" DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari/Tanggal : Kamis, 14 November 2019

Jam : 10:00 (wita)

Pertemuan ke : I (Sp 1) Mengenal dan mengontrol halusinasi

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subyektif :

Klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan putih yang tidak

jelas objeknya pada malam hari terutama setelah sholat.

b. Data Obyektif : Klien tampak gelisah

2. Diagnosa Keperawatan

Ganggua persepsi sensori: halusinasi penglihatan.

3. Tujuan

Klien mampu :

a. Membina hubungan saling percaya

b. Mengenal dan mengontrol halusinasi dengan menghardik

c. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

d. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas sehari-hari

e. Mengontrol halusinasi dengan minum obat

4. Tindakan Keperawatan

a. Membina hubungan saling percaya


b. Membantu klien mengenal halusinasinya

c. Melatih klien cara mengontrol halusinasinya

B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Nurasiah Jamil senang

dipanggil Nur, saya dari Mengkuru Lombok Timur. Saya Mahasiswa

AKPER PEMPROV NTB, disini saya akan merawat bapak selama 1

minggu.

“kalau boleh tau nama bapak siapa ?”

“senang di panggil apa?”

“bapak dari mana ?”

“apa hobi bapak ?”

b. Evaluasi / validasi data

“Bagaimana keadaan bapak hari ini ? apa keluhan bapak sekarang?”

c. Kontak

1.) Topik

“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang bayangan-

bayangan yang mengganggu bapak dan cara mengontrol bayangan-

byangan tersebut?, apakah bapak bersedia?

2.) Tempat

“Bapak mau berbincang-bincang dimana?,

bagaimana kalau di ruang makan?”


3.) Waktu

“Bapak mau bercakap-cakap berapa lama? Bagaimana kalau 15

menit ?”

2. Fase kerja

“Apakah bapak melihat bayangan tanpa ada suaranya?, saya percaya bapak

melihat bayangan-bayanagan tersebut, tetapi saya sendiri tidak melihat

bayangan itu. Apakah bapak melihat terus-menerus atau sewaktu-waktu?,

berapakali dalam sehari bapak melihatnya?, pada keadaan apa bayangan itu

terlihat apakah pada waktu sendiri?, bagaimana perasaan bapak ketika

melihat bayangan tersebut?, apa yang bapak lakukan ketika melihat

bayangan-bayangan tersebut?, apakah dengan cara tersebut bayangan-

bayangan itu hilang?, apa yang bapak alami itu namanya halusinasi. Ada

empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, bercakap-cakap,

melakukan aktifitas dan minum obat.

Bagaimana kalau sekarang kita latih cara yang pertama yaitu dengan cara

menghardik, apakah bapak bersedia?, bagaimana kalau kita mulai

ya….baiklah saya akan mempraktikkan dulu baru bapak yang

mempraktikkan kembali apa yang saya lakukan. Begini bapak , jika

bayangan itu muncul katakana dengan keras “pergi… pergi… saya tidak

mau melihat, kamu bayangan palsu sambil menutup kedua telinga bapak”.

Coba sekarang bapak ulanngi lagi seperti yang saya lakukan tadi. Bagus

sekali bapak, coba sekali lagi, wah bagus sekali bapak.


3. Terminasi

a. Evaluasi subyektif dan obyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?, jadi jika

bayangan-bayangan itu muncul lagi bapak hanya perlu melakukan

seperti yang kita pelajari tadi yaitu katakana dengan keras “pergi…

pergi… saya tidak mau melihat, kamu bayangan palsu sambil menutup

kedua telinga bapak”.

b. Rencana Tindak lanjut

Selanjutnya bapak bisa mengulang kegiatan yang kita lakukan tadi dan

bapak bisa melakukannya ketika sedang sendiri, bapak mau

mempraktikkan berapa kali?, mau jam berapa mencoba?.

c. Kontrak yang akan datang

1) Topik :

Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang

kedua yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain untuk

mencegah bayangan-bayangan itu muncul, apakah bapak bersedia?

2) Tempat :

“Bapak mau bicara dimana?” bagaimana kalau di ruang makan?”

3) Waktu :

“Bapak mau bertemu jam berapa ?

bagaimana kalau jam 10.00 (wita)?”


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN.”K” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari / Tanggal : Jum'at, 15 November 2019

Jam : 10:00 (wita)

Pertemuan ke : II (Sp 2) Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap.


`

A. Preoses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subyektif :

 Klien mengatakan masih melihat bayangan-bayangan yang tidak

jelas objeknya yang membuat klien kesal..

b. Obyektif:

 Klien masih terlihat gelisah

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

3. Tujuan :

Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan

orang lain.

4. Tindakan keperawatan

1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2) Melatih klien mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain


3) Menganjurkan pada klien agar memasukkan dalam jadwal kegiatan

harian klien.

B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan

1. Fase orientasi

a. Salam therapeutik

“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?

b. Evaluasi / validasi data

“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?”, apakah halusinasinya bapak

masih ada?, apakah bapak sudah melakukan apa yang kita pelajari

kemarin? Apakah dengan menghardik bayangan-bayangan yang bapak

lihat berkurang?, bagus sekali pak, coba sekarang praktikkan pada saya

bagaimana bapak melakukannya?, bagus sekali pak,,

c. Kontrak

1) Topik

“Baiklah bapak, seperti janji kita kemarin hari ini kita akan latihan

cara yang kedua dari empat cara mengontrol bayangan-bayangan

yang muncul yaitu dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain,

apakah bapak bersedia?”

2) Tempat

“Bapak mau bicara dimana ?”, bagaimana kalau di ruang makan?”

3) Waktu

Bapak mau bercakap-cakap berapa lama ?, bagaimana kalau 15

menit saja ?”
2. Fase kerja

Caranya adalah jika bapak mulai melihat bayangan-bayangan, langsung

cari teman untuk di ajak bicara. Minta teman bapak untuk berbicara

dengan bapak. Contohnya begini : tolong bicara dengan saya, saya mulai

melihat bayangan-bayanagn. Ayo ngobrol dengan saya, atau bapak minta

pada perawat untuk berbicara dengan bapak, seperti : pak ayo berbicara

dengan saya karena saya mulai melihat bayangan-bayangan. Coba bapak

praktikkan apa yang saya ajarkan tadi. Bagus sekali bapak…

3. Terminasi

a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tentang cara

menghardik bayangan-bayangan yang muncul dengan cara bercakap-

cakap. Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk menghardik

bayangan-bayangan yang muncul?, coba sebutkan, bagus sekali bapak ,

mari kita masukkan kedalam jadwal harian ya pak.

b. Rencana Tindak lanjut

Berapa kali bapak akan bercakap-cakap?, jam berapa saja?, baiklah

bapak, jangan lupa ya pak lakukan cara yang kedua agar bayangan-

bayangan yang bapak lihat tidak mengganggu bapak lagi.

c. Kontrak akan datang

1) Topik :

Baiklah bapak, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk

berbincang-bincang tentang manfaat bercakap-cakap dengan orang

lain dan berlatih cara yang ketiga untuk mengontrol bayangan-


bayangan yaitu dengan cara melakukan aktifitas fisik, apakah bapak

bersedia?`

2) Tempat :

“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?, bagaimana kalau di

ruang makan?.

3) Waktu :

“Bapak mau kita berbincang-bincang jam berapa ? bagaimana kalau

jam 10:00 (wita)?, baiklah bapak besok saya kesini jam 10:00 (wita),

sampai jumpa besok ya pak, saya permisi dulu, assalamu’alaikum.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN.”K” DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari / Tanggal : Sabtu, 16 November 2019

Jam : 10.00 (wita)

Pertemuan ke : III (Sp 3) Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan


aktifitas sehari-hari.

A. Preoses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Data subyektif :

Subyektif : Klien mengatakan melihat bayangan-bayangan yang

mengganggu, berupa bayangan-bayangan putih yang membuat ia kesal.

b. Obyektif :

Klien masih terlihat gelisah

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

3. Tujuan

Klien mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas fisik.

4. Tindakan keperawatan

1) Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

2) Melatih klien mengontrol halusinasinya dengan melakukan kegiatan-

kegiatan yang biasa dilakukan pasien

3) Menganjurkan pasien memasukka dalam jadwal harian.


B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan

1. Fase orientasi

a. Salam Therapeutik

“Selamat pagi pak, masih ingat dengan saya?”

b. Evaluasi / validasi data

“Bagaimana perasaan bapak hari ini ?, apakah halusinasi bapak masih

ada?, apakah bapak sudah melakukan dua cara yang telah kita pelajari

untuk menghilangkan bayangan-bayangan yang mengganggu?, coba

saya lihat jadwal kegiatan harian bapak, bagus sekali,,

Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi

bayangan-bayangan yang bapak lihat berkurang?, coba sekarang

praktikkan dua cara menghardik bayangan-bayangan yang telah kita

pelajari dan dengan siapa bapak melatih bercakap-cakap?, bagus sekali

bapak sudah bisa mempraktikkannya.

c. Kontrak

1) Topik

Baiklah bapak, seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan

cara yang yang ketiga dari empat cara mengontrol bayangan-

bayangan yang muncul yaitu dengan cara melakukan aktifitas fisik

seperti membersihkan kamar, tujuannya kalau bapak sibuk maka

kesempatan muncul bayangan-bayangan akan berkurang, apakah

bapak bersedia?
2) Tempat

“Bapak mau berbincang-bincang dimana ?, bagaimana kalau di

ruang makan?.

3) Waktu

Bapak mau bercakap-cakap berapa lama ? bagaimana kalau 15 menit

saja ?”

2. Fase kerja

Baiklah bapak mari kita merapikan tempat tidur, tujuannya agar bapak

dapat mengalihkan bayangan-bayangan yang bapak lihat. Dimana kamar

tidur bapak?, nah kalau kita mau merapikan tempat tidur, kita pindahkan

dulu bantal, guling dan selimutnya, bagus sekali sekarang kita pasang

seprainya lagi, kita mulai dari arah atas, ya sekarang bagian kaki, tarik dan

masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan

letakkan diatas kepala, selanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan

letakkan dibawah kaki. Bagus sekali bapak dapat melakukannya dengan

baik dan rapi.

3. Terminasi

a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita membereskan tempat tidur?,

apakah selama kegiatan berlangsung bayangan-bayangan itu masih

terlihat?, ooo,,bagus sekali, jadi selama latihan bayangan-bayangan itu

tidak ada ya,,jadi bapak dapat melakukan kegiatan untuk

menghilangkan bayangan-bayangan, nah sekarang coba ulangi langkah-

langkah yang telah kita lakukan.


b. Rencana Tindak lanjut

Jam berapa bapak akan melakukan kegiatan ini?, baiklah bapak jam

06:00 dan jam 15:00 setelah bangun tidur ya pak..

c. Kontrak akan datang

1) Topik :

Baiklah bapak, bagaimana kalau besok hari senin kita bertemu lagi

untuk berbincang-bincang tentang cara yang keempat yaitu minum

obat untuk mencegah bayangan-bayangan yang muncul, soalnya

besok hari minggu libur, apakah bapak bersedia?.

2) Tempat :

“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?, bagaimana kalau di

ruang makan?”.

3) Waktu :

“Bapak mau kita bertemu jam berapa?, bagaimana kalau jam 10:00

(wita)?, baiklah bapak besok saya kesini jam 10:00 (wita), sampai

jumpa besok ya pak, saya permisi dulu assalamu’alaikum.


STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN TN."K" DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENGLIHATAN

Hari / tanggal : Senin, 18 November 2019

Jam : 10:00 (wita)

Pertemuan ke : IV (Sp 4) Mengontrol halusinasi dengan cara minum obat

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

a. Subyektif :

Klien mengatakan masih melihat bayangan-bayangan yang membuat ia

kesal.

b. Obyektif:

Klien masih tampak gelisah.

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan persepsi sensori : halusinasi penglihatan

3. Tujuan :

Klien mampu Mengontrol halusinasi dengan minum obat

4. Tindakan keperawatan

a. Evaluasi jadwal harian klien

b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada klien

c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program

d. Jelaskan akibat bila putus obat

e. Jelaskan cara mendapatkan obat


f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat,

benar psien, benar waktu, benar dosis, dan kontinuitas)`

B. Strategi komunikasi tindakan keperawatan

1. Fase orientasi

a. Salam terapeutik

“Selamat pagi bapak, masih ingat dengan saya?.

b. Evaluasi / validasi data

“Bagaimana perasaan bapak hari ini?, apakah halusinasi bapak masih

ada?, apakah bapak sudah melakukan tiga cara yang sudah kita pelajari

untuk menghilangkan bayangan-bayangan yang mengganggu bapak?

Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan tiga cara tadi

bayangan-bayangan yang bapak lihat berkurang? Coba sekarang

praktikkan cara menghardik bayangan-bayangan yang sudah kita

pelajari, Bagus sekali bapak sudah bisa mempraktikkannya.

c. Kontrak

1) Topik

“Baiklah bapak seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan latihan

cara yang keempat yaitu dengan cara minum obat yang benar,

apakah bapak bersedia?”.

2) Tempat

“Bapak mau bicara dimana ?”, bagaimana kalau di ruang makan?”

3) Waktu

“Bapak mau kita bercakap-cakap berapa lama?, bagaimana kalau 15

menit ?”
2. Fase kerja

Apakah bapak sudah mendapat obat dari perawat?, bapak perlu minum

obat ini secara teratur agar pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi

nyenyak. Bapak harus minum obat secara teratur dan tidak boleh

menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita

masukkan waktu minum obat ke jadwal harian bapak ya…apakah bapak

mengerti dengan penjelasan yang saya jelaskan tadi?, nah bagus sekali

kalau bapak sudah mengerti.

3. Terminasi

a. Evaluasi Subyektif dan Obyektif

Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang tentang

obat?, sudah berapa yang kita latih untuk mengontrol bayangan-

bayangan ?, coba bapak sebutkan.

b. Rencana Tindak lanjut

Jadwal minum obat sudah kita buat, nah sekarang kita masukkan

jadwal minum obat ke jadwal harian bapak, jangan lupa minum obat

dengan teratur ya pak..

c. Kontrak yang akan dating

1. Topik :

Baiklah pak, bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk

melihat manfaat minum obat dan bercakap-cakap tentang

kebersihan diri? Apakah bapak bersedia?


2. Tempat

Bapak mau kita berbincang-bincang dimana?, bagaimana kalau di

ruang makan?

3. Waktu

Bapak mau kita bertemu jam berapa?,

bagaimana kalau jam 10:00 (wita)?”, baiklah bapak besok saya

kesini jam 10:00 (wita), sampai jumpa besok ya pak, saya permisi

dulu assalamu’alaikum.

Anda mungkin juga menyukai