PENATALAKSANAAN KESEHATAN
ANAK DI NTB
menentukan
peluang Indonesia menjadi
NEGARA MAJU
Bonus Demografi
Berkah? ><Bencana?
20 tahun
kemudian
6
• Fokus pada
Kematian Neonatal
• Intervensi efektif pada kesehatan
Kematian neonatal (19/1.000 kh = 60% AKB) Kematian post-neonatal dan gizi bumil & remaja
7
• Peningkatan
pengetahuan
• Gizi bumil
/bayi
PERKEMBANGAN BALITA
8
Persentase Wanita Usia Subur Resiko Kurang Energi Kronis (2017)
30
25 24.3
20 19.1
17.1 16.4
16.1
14.2 15.1
15 13.6
12.2
9.6 9.4
10
0
Kota Lombok Lombok Lombok Lombok KSB Sumbawa Dompu Bima Kota NTB
Mataram Barat Utara Tengah Timur Bima
9
STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS TB/U (2018)
35
30.9 KOTA MATARAM
30 LOMBOK BARAT
LOMBOK UTARA
25
21.6 LOMBOK TENGAH
20.6
19.5 LOMBOK TIMUR
20 18 18.5
SUMBAWA BARAT
14.6
15 SUMBAWA
10.5 11.4
10.3 DOMPU
10
BIMA
5 KOTA BIMA
0.6 NTB
0
PERSENTASE SANGAT PENDEK + PENDEK ANAK SEKOLAH DAN REMAJA
UMUR 5 – 12 TAHUN BERDASARKAN INDEKS TB/U
MENURUT PROVINSI, 2017
SENSUS 2010
USIA 5 – 14 TAHUN
JUMLAH 45 JUTA
BAGAIMANA
KUALITAS
KOGNITIFNYA??
INVESTASI
ATAUKAH BEBAN
??
CALON IBU
YG AKAN MELAHIR
KAN BAYI
12
KEPEMILIKAN BUKU KIA
120 107.7
103.1 105.7 105.3 100.9 101.4 102.9
100
100 91
81.3
80 70.3
60
40
20
0
BALITA MEMILIKI KMS (2018)
100.5
100.1 100 100
100 99.9 99.9
99.7 99.7
99.4 99.5 99.4
99.5
99
98.5 98.3
98
97.5
97
Persentase Puskesmas (Ketersediaan Kegiatan Program Bayi dan Anak)
Jumlah Manajemen
No Kabupaten/Kota MTBS Kelas Ibu Balita SDIDTK
Puskesmas Asfiksia
1 Kota Mataram 11 80 97 11 11
2 Lombok Barat 17 81 98 17 17
3 Lombok Utara 8 64 98 8 8
4 Lombok Tengah 28 126 70 25 25
5 Lombok Timur 31 195 88 31 31
6 KSB 9 0 82 9 9
7 Sumbawa 25 130 95 25 25
8 Dompu 9 41 97 9 9
9 Bima 21 141 75 21 21
10 Kota Bima 6 43 72 6 6
15
PRIORITAS PEMBANGUNAN KESEHATAN
(RPJMN KESEHATAN 2015-2019)
a. Penurunan AKI & AKB (Kesehatan Ibu & Anak termasuk Imunisasi)
b. Perbaikan Gizi khususnya Stunting
c. Pengendalian Penyakit Menular : HIV/ AIDS, Tuberkulosis & Malaria
d. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas &
Kanker)
PENDEKATAN
KELUARGA GERMAS
16
PROGRAM KESEHATAN KELUARGA
DENGAN PENDEKATAN SIKLUS KEHIDUPAN
HULU → HILIR
• Penjaringan kes. Peserta didik •Penjaringan kes. peserta didik
• Kespro remaja •BIAS, UKS
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,NAPZA dll •PMT-AS
• Pemberian Tablet
tambah darah
Anak SD
PUS & WUS
Balita
• Konseling Kespro
• Pelayanan KB Anak SMP/A & remaja
• KIE Kespro Catin • Pemantauan
• PKRT pertumbuhan &
perkembangan
Lansia berkualitas • PMT
Bayi
• MTBS
UKM: 19
UKK (Usaha Kesehatan Kerja): Anak Usia SMP/A & remaja
Lansia
Deteksi dini penyakit dan norma
sehat dalam bekerja: wujud Germas • Kespro remaja UKM Anak Usia Sekolah
UKS
di tempat kerja
PUS & WUS
• Konseling: Gizi HIV/AIDS,
NAPZA dll
UKS/ M (Usaha Kesehatan
Sekolah/ Madrasah) →
LOGISTIK
• Suplementasi Fe dan Transformasi UKS/ M:
UKM: UKP: Folat merupakan wujud Germas di
• Konseling •
Posbindu Lansia: • Konseling dan Upaya Kes Sekolah institusi sekolah/madrasah/
penanggulangan • Pelayanan
pelayanan gizi Pesantren
KB
PTM, senam lansia
• PKRT
bersama, dll) • Lansia sehat, Anak Usia SD
• UKK
→ integrasi ke bugar,
Rumah Desa Sehat produktif CONTINUUM OF •Penjaringan
•Bulan Imunisasi Anak Sekolah
•
•
P4K
Buku KIA CARE •Upaya Kes Sekolah UKS
• ANC terpadu •PMT-AS
ANC Ibu Hamil
• Kelas Ibu Hamil
• ASI eksklusif
•Promosi MJAS di sekolah
• Suplementasi besi
LOGISTIK folat • Imunisasi dasar
lengkap Balita
UKM: UKP: • PMT ibu hamil KEK
• • Pemantauan
Kelas ibu • IMD Suplementasi
POSYAND
hamil, • Vit K 1 inj Kalsium pertumbuhan dan UKM: UKP:
Rumah • Imunisasi Hep B • Penanggulangan perkembangan Posyandu • Pemantauan
Tunggu • Kemitraan kecacingan • PMT/MP-ASI
• Zink untuk
(Penimbangan,
PMT, Imunisasi,
pertumbuhan &
perkembangan
U
Kelahiran Bidan Dukun • TT ibu hamil
PMT Bumil • KB pasca • Rumah tunggu manajemen diare
• Vit A
Pendidikan gizi, • PMT/MP-ASI PAUD
→ integrasi dll) PAUD • Fortifikasi besi dan
TAGB/MTB
persalinan kelahiran
• MTBS (Pendidikan Anak kegiatan suplementasi
ke Rumah • PONED-PONEK
Bayi
S
Desa Sehat • Promosi ASI Usia Dini) (Taburia)
Eksklusif → Integrasi ke • Vit A
• Konseling Rumah Desa
Sehat
• MTBS
• Pemberian obat cacing
LOGISTIK
Menyusui
• Zink untuk manajemen
Ibu Bersalin, 1000 HPK diare
• Imunisasi
Nifas dan Neonatal • PAUD
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
MENENTUKAN MASA DEPAN BANGSA
270 hari masa gestasi + 730 hari pasca anak dilahirkan
21
22
DAMPAK STUNTING BAGI KELUARGA DAN NEGARA
Penyebab Multi
DAMPAK BAGI Dimensi
KELUARGA
BALITA
1. GAGAL TUMBUH –
STUNTING (TB/U)
Pendek (TB/U), Kurus MENGHAMBAT
(BB/U) Pembangunan
2. GAGAL KEMBANG – dan Peluang
Gangguan Kognitif, Menjadi
lambat menyerap
pengetahuan, lemah di NEGARA
Riskesdas 2013 →
matematika; Stunting MAJU
(pendek dan deficit 37,2 (9 Juta)
kognitif) PSG 2016 → 27,5
3. GANGGUAN
Masalah Kesehatan
METABOLISME TUBUH – (di atas ambang
potensi untuk terkena batas 20%)
penyakti tidak menular
23
TREN ANGKA KEMATIAN NEONATORUM, BAYI DAN BALITA
INDONESIA, 1991 – 2017 (SDKI 2017)
24
Penyebab kematian neonatal, bayi dan balita
Penyebab utama kematian neonatal adalah:
i) Komplikasi prematuritas (45% kematian neonatus);
ii) Gangguan intrapartum (asphyxia, 21%);
iii) Kelainan kongenital (13%); dan
iv) Infeksi: sepsis, tetanus dan meningitis (11%).
Sumber: WHO/CHERG 2012. Countdown to 2015 report.
Infrastruktur
Energi
Unmet need Transport
Aborsi Keluarga Air bersih
Berencana BUDAYA
yang
tidak aman
Penyebab
tidak
Pertolongan langsung:
persalinan oleh anemia
tidak oleh penyakit,
petugas cacingan
kesehatan dan
terlatih kurang GIZI
PENCEGAHAN GIZI BURUK PADA BALITA
02
Penyakit dan kelainan bawaan
03
Pola asuh yang tidak menunjang proses tumbuh
kembang bayi dan gangguan kesehatan ibu setelah
04 melahirkan
Upaya pencegahan gizi buruk pada bayi usia < 6 bulan
DIBANDINGKAN
ASAL NAIK
34
2. Penyebab Hambatan Pertumbuhan (Growth Faltering)
3 Penyebab Utama
Faktor ekonomi
• Akses ke fasilitas kesehatan yang sulit
• Kesehatan lingkungan dan praktek kebersihan diri yang tidak optimal.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada
36
Balita
3. Pemantauan pertumbuhan dan penentuan status gizi dengan indeks
antropometri
Berat badan menurut panjang atau tinggi badan (BB/PB atau BB/TB)
Garis pertumbuhan balita yang keluar atau menyimpang dari jalurnya mengindikasikan
adanya risiko hambatan pertumbuhan.
Garis pertumbuhan seorang balita diharapkan berada tidak jauh dari jalur SD yang sama
sejak dari awal.
Bila arah jalur pertumbuhan mendekati garis median, bisa jadi perubahan ini baik, namun
jika menjauhi garis median, maka kemungkinan besar mengindikasikan adanya masalah
hambatan pertumbuhan atau risiko terjadi hambatan pertumbuhan.
• menunjukkan garis
pertumbuhan panjang
badan menurut umur
(PB/U) yang menyimpang/
keluar dari jalur
pertumbuhan dan
memotong standar deviasi
dibawahnya
•Pada balita dengan kenaikan berat badan yang tajam, perlu dilihat juga
tinggi badannya. Jika kenaikan hanya terjadi pada berat badan tanpa
disertai kenaikan tinggi badan, maka ini menjadi masalah pertumbuhan.
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada
45
Balita
Penurunan garis pertumbuhan berat badan yang tajam untuk balita
dengan status gizi baik atau kurang gizi harus segera diperiksa dan
ditangani. Bahkan pada balita gemuk, tidak seharusnya terjadi penurunan
berat badan yang tajam.
RUJUK ke
Layanan Kesehatan
55
Dacin
Timbangan
Beam Balance Digital
(elektronik)
JENIS
TIMBANGAN
Timbangan
Tared Scale
bayi (Baby
(Uniscale)
Scale)
❖ Menggunakan Timbangan Bayi (“Baby Scale”):
• Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
• Pastikan jarum timbangan menunjukkan angka nol
57
❖ Menggunakan Dacin (25 kg):
• Gantung dacin pada tempat yang kokoh seperti penyangga kaki tiga atau
pelana rumah atau kosen pintu atau dahan pohon yang kuat.
• Atur posisi batang dacin sejajar mata penimbang
• Pastikan bandul geser berada pada angka NOL dan posisi paku tegak lurus
• Pasang sarung timbang/celana timbang/kotak timbang yang kosong pada dacin
• Setimbangkan dacin dengan memberi kantung plastik berisikan pasir/batu
diujung batang dacin, sampai kedua paku tegak lurus. Gunakan tali pengaman
pada ujung skala tempat bandul geser berada.
• Masukkan balita kedalam sarung timbang dengan pakaian seminimal mungkin
dan geser bandul sampai paku tegak lurus
• Baca berat badan balita dengan melihat angka diujung bandul geser
• Catat hasil penimbangan dengan benar di kertas/buku bantu dalam kg dan ons
• Kembalikan bandul ke angka nol dan keluarkan balita dari sarung/celana/kotak
timbang
58
Batang dacin tidak
datar (seimbang)
Bandul penyeimbang
tidak dipasang
59
Sumber: Standar Pemantauan Pertumbuhan Balita, Depkes RI, 2006
• Bila tersedia dapat digunakan timbangan digital (elektronik) atau
Tared Scale (Uniscale). Bila tidak ada, dapat menggunakan
timbangan bayi (baby scale), dacin atau die-cast beam (spt detecto).
60
❖ Menggunakan die-cast beam (spt Detecto):
• Letakkan timbangan ditempat yang rata dan datar
• Pastikan posisi bandul pada angka NOL dan jarum dalam keadaan setimbang
• Posisikan anak pada timbangan
• Geser bandul sesuai berat balita sampai posisi jarum setimbang. Baca dan
catat berat badan anak.
• Jika anak bergerak-gerak terus di atas timbangan atau tidak bisa diam, maka
perlu ditimbang dengan ibunya. Berat badan anak didapat dengan
mengurangi hasil penimbangan ibu bersama anak dengan berat badan ibu
saja.
Cara Mengukur Panjang Badan/Tinggi Badan
Anak < 2 tahun
• Pengukuran dilakukan telentang
• Jika diukur tinnginya (berdiri) maka ditambahkan 0,7 cm untuk
mengkonversi menjadi panjang badan
Peralatan yang diperlukan untuk mengukur panjang badan adalah papan ukur
panjang badan (infantometer/stadiometer) dengan kriteria kuat/tahan lama,
presisi sampai 0,1 cm, sudah dikalibrasi dan memiliki Standar Nasional
Indonesia (SNI).
Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada
62
Balita
CARA MENGUKUR TINGGI/PANJANG BADAN
Posisi pengukur yang benar (mata tegak Posisi kaki yang benar, telapak kaki menempel tegak lurus
lurus ke jendela baca alat pengukur) pada papan penggeser
CARA MENGUKUR
TINGGI BADAN PADA ANAK
66
Cara Mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA)
68
LILA anak 6-59 bulan
69
LILA anak 6-59 bulan
• Luruskan lengan anak: tangan harus santai, sejajar dengan badan
• Lingkarkan pita LILA di titik tengah yang sudah ditandai. Pastikan
pita menempel rata di sekeliling kulit, tidak terlalu ketat [8] atau
terlalu longgar [9]
• Ukur hingga ke angka 0.1 cm terdekat [10]
70
Menentukan Status Gizi Menggunakan GPA dan Tabel Standar
Antropometri
❖ Grafik Pertumbuhan Anak (GPA)
• Dalam Buku KIA terdiri dari 8 macam grafik yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin
untuk anak umur 0-2 tahun dan umur 2-5 tahun.
• Untuk tiap kelompok umur terdiri dari 4 macam grafik yaitu BB/U, PB/U atau TB/U, BB/PB
atau BB/TB, dan IMT/U.
• Hasil pengukuran akan diplot pada garis grafik untuk setiap indikator pertumbuhan.
• Pada saat memplot di grafik, umur anak diplot pada bulan penuh.
• Angka panjang/tinggi badan dibulatkan menjadi angka tanpa desimal yang terdekat,
misalnya 0,1 s.d 0,4 dibulatkan ke bawah, sedangkan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.
• Tentukan status gizi berdasarkan tabel Indikator Pertumbuhan.
• Bila hasil ploting tepat pada garis Z-score, maka dianggap masuk pada kategori yang lebih
ringan. Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang dan
bukan berat badan sangat kurang.
❖Tabel Standar Antropometri
Penentuan status gizi dapat juga menggunakan tabel standar antropometri
yang dibedakan untuk anak laki-laki dan perempuan, antara lain menurut
BB/PB atau BB/TB berdasarkan standar WHO-2005.
Derajat Deskripsi
Ringan (+) Edema hanya dikedua punggung kaki
Sedang Edema dikedua punggung kaki dan
(++) tungkai bawah (dan/atau
tangan/lengan bawah)
Berat Edema meluas di seluruh bagian
(+++) tubuh (edema anasarka)
80
PELAKSANA
TIM DUKUNGAN GIZI (fungsional)
1. DOKTER
2. PERAWAT/BIDAN
3. NUTRISIONIS/DIETISIEN
4. LABORATORIUM/RADIOLOGI
5. FARMASI
6. Dan lain2 sesuai kasus
81
PERANAN TIM DUKUNGAN GIZI
mencegah
mengobati
Gizi buruk Gizi baik
Peranan Tim Dukungan Gizi:
• Dokter : menentukan diagnosis, melakukan
tindakan,pengobatan dan tindak lanjut
• Perawat/ bidan: asuhan keperawatan
• Nutrisionis: menyediakan makanan, melakukan
konseling gizi baik di rumah sakit
maupun di puskesmas 82
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KEGIATAN
TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
83
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Di SARANA PELAYANAN KESEHATAN
(Rumah Sakit/Puskesmas)
84
85
TERIMA KASIH