Anda di halaman 1dari 39

KUMPULAN LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA


DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

Disusun oleh :
FACHRIZA LUQMAN RASYID
NIM : P1337420620083

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN NERS


JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2023
STRATEGI PELAKSANAAN HALUSINASI
STRATEGI PELAKSANAAN I

Tujuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya, dengan kriteria sebagai berikut.

1) Ekspresi wajah bersahabat

2) Menunjukkkan rasa senang

3) Klien bersedia diajak berjabat tangan

4) Klien bersedia menyebutkan nama

5) Ada kontak mata

6) Klien bersedia duduk berdampingan dengan perawat

7) Klien bersedia mengutarakan masalah yang dihadapinya.

b. Membantu klien mengenal halusinasinya

c. Mengajarkan klien mengontrol halusinasinya dengan menghardik halusinasi

Intervensi Keperawatan

a. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik

1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun nonverbal

2) Perkenalkan diri dengan sopan

3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

4) Jelaskan tujuan pertemuan


5) Jujur dan menepati janji

6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya

7) Beri perhatian kepada klien dan memperhatikan kebutuhan dasar klien.

b. Bantu klien mengenal halusinasinya yang meliputi isi, waktu terjadi halusinasi,

frekuensi, situasi pencetus, dan perasaan saat terjadi halusinasi

c. Latih klien untuk mengontrol halusinasi dengan cara menghardik. Tahapan

tindakan yang dapat dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Jelaskan cara menghardik halusinasi

2) Peragakan cara menghardik halusinasi

3) Minta klien memperagakan ulang

4) Pantau penerapan cara ini dan beri penguatan pada perilaku klien yang sesuai

5) Masukkan dalam jadwal kegiatan klien


Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a. Salam Terapeutik

“Selamat pagi, ibu. Boleh Saya kenalan dengan Ibu? Nama Saya Gita Putri Fatimah boleh panggil Saya
Gita. Saya Mahasiswa Poltekkes Semarang. Saya sedang praktik di sini dari pukul 07.00 WIB sampai
dengan pukul 14.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil dengan
sebutan apa?”
b. Evaluasi/validasi

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak?”
c. Kontrak
1) Topik

“Apakah Ibu tidak keberatan untuk ngobrol dengan saya? Menurut ibu sebaiknya kita ngobrol apa ya?
Bagaimana kalau kita ngobrol tentang bayangan-bayangan yang ibu lihat tetapi tidak tampak wujudnya?”
2) Waktu

“Berapa lama kira-kira kita bisa ngobrol? Ibu maunya berapa menit? Bagaimana kalau 10 menit? Bisa?”
3) Tempat

“Di mana kita akan bincang-bincang ???

Bagaimana kalau di ruang tamu saya ???

2. Kerja

“Apakah Ibu melihat sesuatu atau orang atau bayangan atau mahluk?”“Seperti apa yang kelihatan?”
“Apakah terus-menerus terlihat dan terdengar, atau hanya sewaktu-waktu saja?” “Kapan paling sering Ibu
melihat sesuatu atau mendengar suara tersebut?”“Berapa kali sehari Ibu mengalaminya?”
“Pada keadaan apa, apakah pada waktu sendiri?”

“Apa yang Ibu rasakan pada saat melihat sesuatu?”

“Apa yang Ibu lakukan saat melihat sesuatu?”

“Apa yang Ibu lakukan saat melihat bayangan tersebut?”

“Apakah dengan cara itu bayangan tersebut hilang?”

“Bagaimana kalau kita belajar cara untuk mencegah bayangan agar tidakmuncul?” “Ibu ada empat cara
untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul.” “Pertama, dengan menghardik bayangan tersebut.”
“Kedua, dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.”

“Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”

“Keempat, minum obat dengan teratur.”

“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.” “Caranya seperti ini:
Saat melihat bayangan itu muncul, langsung Ibu bilang, pergi Saya tidak mau lihat………………. Saya
tidak mau lihat. Kamu palsu. Begitu diulang-ulangsampai bayangan itu tak terlihat lagi. Coba Ibu
peragakan! Nah begitu……….. bagus! Coba lagi! Ya bagus Ibu sudah bisa.”
3. Terminasi

a. Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Ibu dengan obrolan kita tadi? Ibu merasa senang tidak dengan latihan tadi?”
b. Evaluasi objektif

“Setelah kita ngobrol tadi, panjang lebar, sekarang coba Ibu simpulkan pembicaraan kita tadi.”
“Coba sebutkan cara untuk mencegah bayangan itu agar tidak muncul lagi.” c. Rencana tindak lanjut
“Kalau bayangan dan suara-suara itu muncul lagi, silakan Ibu coba cara tersebut! Bagaimana kalau kita
buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?” (Masukkan kegiatan latihan menghardik
halusinasi dalam jadwal kegiatanharian klien, Jika ibu melakukanya secara mandiri maka ibu menuliskan
M, jika ibu melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman makaibu tulis
B, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis T. apakah ibu mengerti?). d. Kontrak yang akan datang
1) Topik

“Ibu, bagaimana kalau besok kita ngobrol lagi tentang caranya berbicara dengan orang lain saat bayangan
dan suara-suara itu muncul?”
2) Waktu

“Kira-kira waktunya kapan ya? Bagaimana kalau besok jam 09.30 WIB, bisa?”
3) Tempat

“Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok di mana ya? Sampai jumpa besok.
Wassalamualaikum,……………

STRATEGI PELAKSANAAN II

Tujuan

Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

Intervensi Keperawatan

Diskusikan dengan klien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain.
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Fase Orientasi :

Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Ibu? Bagaimana kabarnya hari ini? Ibu masih ingat dong dengan
saya? Ibu sudah mandi belum? Apakah massudah makan? Evaluasi validasi : ”bagaimana perasaan Ibu
hari ini? Kemarin kita sudah berdiskusi tentang halusinasi, apakah Ibu bisa menjelaskan kepada saya
tentang isi bayangan dan suara-suara yang Ibu dengar dan apakah Ibu bisa mempraktekkan cara
mengontrol halusinasi yang pertama yaitu dengan menghardik?”

Kontrak :

Topik : ”sesuai dengan kontrak kita kemarin, kita akan berbincang-bincang di ruang tamu mengenai cara-
cara mengontrol bayangan yang sering Ibu lihat agar itu tidak muncul lagi dengan cara yang kedua yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain.

Waktu : Berapa lama kita akan bincang-bincang, bagaimana kalau 10 menit saja, bagaimana Ibu
setuju?”
Tempat : ”dimana tempat yang menurut Ibu cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di
ruang tamu? Ibu setuju?
b. Fase kerja

”kalau Ibu melihat bayangan yang kata Ibu kemarin mengganggu dan membuat Ibu jengkel. Apa yang
Ibu lakukan pada saat itu? Apa yang telah saya ajarkan kemarin apakah sudah dilakukan?”
”cara yang kedua adalah Ibu langsung pergi ke perawat. Katakan pada perawat bahwa Ibu melihat
bayang-bayang itu. Nanti perawat akan mengajak Ibu mengobrol sehingga bayangan itu hilang dengan
sendirinya.
4. Fase terminasi

Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama. Saya senang sekali Ibu mau
berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”jadi seperti yang Ibu katakan tadi, cara yang Ibu pilih untuk mengontrol
halusinasinya adalah menghardik.
Tindak lanjut : ”nanti kalau bayangan itu terlihat lagi, Ibu terus praktekkan cara yang telah saya ajarkan
agar bayangan tersebut tidak menguasai pikiran Ibu.”
5. Kontrak yang akan datang :
Topik :

”bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara
yang ketiga yaitu menyibukkan diri dengan kegiatan yang bermanfaat.”
waktu :
”jam berapa Ibu bisa? Bagaimana kalau besok jam ? Ibu setuju?”

tempat :

”besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih Ibu sudah berbincang-bincang
dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”

STRATEGI PELAKSANAAN III


Tujuan

Agar klien dapat memahami tentang cara mengontrol halusinasi dengan melakukan aktifitas / kegiatan
harian.
Intervensi Keperawatan

Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktifitas harian klien.

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi :

Salam terapeutik : ” Selamat pagi, bu? Masih ingat saya ?

Evaluasi validasi : ”ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita
berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah mas masih melihat
bayang-bayang yang kita bicarakan kemarin.

KontrakTopik :
”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang bayangan yang sering ibu
lihat agar bisa dikendalikan dengan cara melakukan aktifitas / kegiatan harian.”
Tempat :

”dimana tempat yang menurut Ibu cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang
tamu? Ibu setuju?”
Waktu :

”kita nanti akan berbincang kurang lebih 10 menit, bagaimana Ibu setuju?”

b. Fase Kerja
”cara mengontrol halusinasi ada beberapa cara, kita sudah berdiskusi tentang cara pertama dan kedua,
cara lain dalam mengontrol halusinasi yaitu caraketiga adalah Ibu menyibukkan diri dengan berbagi
kegiatan yang bermanfaat. Jangan biarkan waktu luang untuk melamun saja.”
”jika Ibu mulai melihat bayang-bayang itu, segera menyibukkan diri dengan kegiatan seperti menyapa,
mengepel, atau menyibukkan dengan kegiatan lain.”
c. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senang sekali Ibu mau
berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”coba Ibu jelaskan lagi cara mengontrol halusinasi yang ketiga?

Tindak lanjut : ”tolong nanti Ibu praktekkan cara mengontrol halusinasi seperti yang sudah diajarkan
tadi?
d. Kontrak yang akan datang

Topik:

”bagaimana Ibu kalau kita berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan cara yang
keempat yaitu dengan patuh obat.”
Waktu :

”jam berapa Ibu bisa? Bagaimana kalau jam 08.00? ibu setuju?”

Tempat :

”Besok kita berbincang-bincang di sini atau tempat lain? Terimakasih Ibusudah mau berbincang-bincang
dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
STRATEGI PELAKSANAAN IV

Tujuan
Agar klien dapat mengontrol halusinasi dengan patuh obat.
Intervensi Keperawatan
Ajarkan klien mengontrol halusinasi dengan cara patuh obat yaitu penggunaan obat secara teratur (jenis,
dosis, waktu, manfaat, dan efek samping)
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

a. Fase Orientasi :

Salam terapeutik : ” Selamat pagi, Ibu? Masih ingat saya ???

Evaluasi validasi : ” Ibu tampak segar hari ini. Bagaimana perasaannya hari ini ? sudah siap kita
berbincang bincang ? masih ingat dengan kesepakatan kita tadi, apa itu ? apakah Ibu masih melihat
bayang-bayang yang kita bicarakan kemarin.
KontrakTopik :

”Seperti janji kita, bagaimana kalau kita sekarang berbincang- bincang tentang obat-obat yang Ibu
minum.”
Tempat :

”dimana tempat yang menurut Ibu cocok untuk kita berbincang-bincang? Bagaimana kalu di ruang tamu?
Ibu setuju?”
Waktu :

”kita nanti akan berbincang kurang lebih15 menit, bagaimana Ibu setuju?” b. Fase Kerja
”ini obat yang harus diminum oleh Ibu setiap hari. Obat yang warnanya ini namanya....dosisnya.....mg dan
yang warna.....dosisnya.....mg. kedua obat ini diminum....sehari siang dan malam, kalau yang
warna...minumnya kali sehari. Obat yang warnanya....ini berfungsi untuk mengendalikan bayangan
bayangan yang sering Ibu lihat sedangkan yang warnanya putih agar Ibu tidak merasa gelisah. Kedua
obat ini mempunyai efek samping diantaranya mulut kering, mual, mengantuk, ingin meludah terus,
kencing tidak lancar. Sudah jelas Ibu? Tolong nanati Ibu sampaikan ke dokter apa yang Ibu rasakan
setelah minum obat ini. Obat ini harus diminum terus, mungkin berbulan- bulan bahkan bertahun-tahun.
Kemudian Ibu jangan berhenti minum obat tanpa sepengetahuan dokter, gejala seperti yang Ibu alami
sekarang akan muncul lagi,
jadi ada lima hal yang harus diperhatikan oleh Ibu pada saat

mionum obat yaitu benar obat, benar dosis, benar cara, benar waktu dan benar frekuensi. Ingat ya Ibu..?!!”
c. Fase Terminasi
Evaluasi subyektif : ”tidak terasa kita sudah berbincang-bincang lama, saya senag sekali Ibu mau
berbincang-bincang dengan saya. Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang?”
Evaluasi obyektif : ”coba Ibu jelaskan lagi obat apa yang diminum tadi? Kemudian berapa dosisnya?
Tindak lanjut : ”tolong nanti Ibu minta obat ke perawat kalau saatnyaminum obat.”
e. Kontrak yang akan datang

Topik:

”bagaimana Ibu kalau kita akan mengikuti kegiatan TAK (Terapi Aktifitas Kelompok) yaitu menggambar
sambil mendengarkan musik.”
Waktu :

”jam berapa Ibu bisa? Bagaimana kalau jam..... ? Ibu setuju?”

Tempat :

”Besok kita akan melakukan kegiatan di ruang makan. Terimakasih Ibu sudah mau berbincang-bincang
dengan saya. Sampai ketemu besok pagi.”
SP HARGA DIRI RENDAH

SP I

Tujuan :

1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2. Pasien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan

3. Pasien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan yang

dimiliki

4. Pasien dapat melakukan kegiatan yang dipilih sesuai dengan kemampuan

1. Orientasi :

a. Salam Terapeutik

"Selamat pagi, assalamualaikum........ boleh Saya kenalan dengan ibu? Nama Saya ……. boleh panggil
Saya …… Saya Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Semarang, Saya sedang praktik di sini dari pukul 07.00
WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB siang. Kalau boleh Saya tahu nama Ibu siapa dan senang dipanggil
dengan sebutan apa, Bu? Tujuan saya kesini untuk mengobrol dengan Ibu, boleh?"
b. Validasi

“Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Bagaimana tidurnya tadi malam? Ada keluhan tidak? Ibu biasanya
kalau dirumah ngapain aja? apakah Ibu ada kegiatan dirumah yang ingin dilatih disini?”
c. Kontrak

1) Topik

“Bagaimana, kalau kita mengobrol tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah Ibu lakukan? Setelah
itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih dapat Ibu lakukan di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita
akan pilih satu kegiatan untuk kita latih."
2) Waktu

“Bagaimana apakah Ibu bersedia? Waktunya mau 10 atau 15 menit?


3) Tempat

“Karena Ibu bersedia, dimana kita duduk untuk bincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
2. Kerja

“Ibu ada yang mau diceritakan kalau dirumah Ibu melakukan apa saja? "Bu, apa saja kemampuan yang
Ibu miliki? Bagus, apa lagi? Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Ibu
lakukan ? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu? Mencuci piring? Mencuci pakaian?dst..".
"Wah,bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang Ibu miliki".
"Bu dari lima kegiatan kemampuan ini yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit. Coba kita
lihat,yang pertama bisakah yang kedua.........sampai 3 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus
sekali ada 4 kegiatan yang masih bisa kerjakan di rumah sakit ini”.
”Sekarang, coba Ibu pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit ini”. Untuk yang
nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapihkan
tempat tidur ya Bu”. Mari kita lihat tempat tidur Ibu. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus !
Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita
mulai dari arah atas, ya bagus! Sekarang sebelah kaki, tarik dan masukkan, lalu sebelah pinggir
masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut,
nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus!”
”Ibu sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum
dirapikan?”
“ Coba Ibu lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Ibu lakukan tanpa disuruh, tulis B
(bantuan) jika diingatkan bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan.” 3. Terminasi
a. Evaluasi

1) Evaluasi Subjektif
"Bagaimana perasaan Ibu setelah kita mengobrol dan latihan merapikan tempat tidur?
2) Evaluasi Objektif

“Ibu ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini, salah satunya
merapihkan tempat tidur yang sudah Ibu praktekkan dengan baik sekali.
b. Rencana Tindak Lanjut
“Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di rumah setelah pulang. Sekarang, mari kita masukkan pada
jadwal harian. Ibu mau berapa kali sehari merapihkan tempat tidur? Bagus, 2x yaitu pagi, pagi jam
berapa? Lalu sehabis istirahat, jam 16.00 ya Bu.” c. Kontrak yang Akan Datang
1) Topik

“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Ibu masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu
dilakukan di rumah sakit selain merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring. Ibu bersedia?
2) Waktu

“Jam berapa kita akan latihan mencuci piring besok? Bagaimana kalau jam 10 pagi?
3) Tempat

“Dimana kita akan latihan cuci piring? Bagaimana kalau di dapur ruangan ini, kalau begitu saya pamit
dulu sampai bertemu besok.”

SP II

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

b. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuannya, yaitu cuci piring c. Membimbing pasien
memasukkan ke dalam jadwal harian
B. Startegi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam teraupetik

"Assalammua'laikum, bu... masih ingat saya? Hebat. Ibu masih bisa mengingat nama saya” Sesuai janji
kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan Ibu mencuci piring.”
b. Evaluasi Validasi

“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? bagaimana dengan perasaan negatif yang Ibu rasakan? Bagus sekali
Bu. Berarti perasaan tidak berguna yang Ibu rasakan sudah berkurang.”
“Bagaimana Ibu, sudah dicoba merapikan tempat tidur sore kemarin/tadi pagi? Boleh saya lihat kamar
tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Hebat Bu.”(kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi).
“Sekarang mari kita lihat jadwalnya, wah ternyata Ibu telah melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
sesuai jadwal, lalu apa manfaat yang Ibu rasakan dengan melakukan kegiatan merapikan tempat tidur
secara terjadwal?”
c. Kontrak

1) Waktu

“Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu Bu?” “Ya benar, kita akan
latihan mencuci piring di dapur ruangan ini”
2) Waktu

”Waktunya sekitar 15-30 menit.”

3) Tempat

“Tempatnya dimana Bu? Ya benar, di dapur, Sebelum kita latihan Ibu ingin ke kamar mandi dulu? Kalau
begitu mari kita ke dapur!”
2. Kerja

“Baik, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya. Menurut Ibu alat apa saja
yang perlu kita siapkan untuk mencuci piring?”
“Ya bagus, jadi sebelum mencuci piring kita perlu meniapkan alat yaitu spoons untuk membersihkan
piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan air untuk membilas.” “Nah sekarang bagaimana langkah-
langkah atau cara mencuci piring yang biasa Ibu lakukan?”
“Benar sekali, tapi sebaiknya sebelum kita mencuci piring pertama kita bersihkan piring dari sisa-sisa
makanan dan kita kumpulkan di satu tempat atau tempat sampah.” “Sekarang saya perlihatkan dulu ya
caranya”
“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, Ibu ambil satu piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran yang
ada di piring tersebut ke tempat sampah. Kemudian Ibu bersihkan piring tersebut dengan menggunakan
spoons yang sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih
sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring tersebut. Setelah itu Ibu bisa mengeringkan piring yang
sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai…”
“Sekarang coba Ibu yang melakukan…”
“Bagus sekali, Ibu dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik. Nanti Ibu bisa lakukan di rumah juga
ya.”
“Menurut Ibu bagaimana perbedaan setelah piring dicuci dibandingkan tadi sebelum piring belum
dicuci?”
3. Terminasi :

a. Evaluasi

1) Evaluasi Subyektif

“Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan cuci piring?”

2) Evaluasi Obyektif
“Nah coba Ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci piring yang baik?“ b. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari Ibu. Mau berapa kali
Ibu mencuci piring? Bagus sekali Ibu mencuci piring tiga kali setelah makan. Jika Ibu melakukannya
tanpa diingatkan perawat beri tanda M, tapi kalau Ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat Ibu
beri tanda B, lalu kalau Ibu tidak melakukannya Ibu beri tanda T.”
c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat tidur dan cuci piring.
Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan menyapu.”
2) Waktu

“Ibu mau jam berapa? Sama dengan sekarang? Baik jam 10 pagi ya, Bu.” 3) Tempat
“Tempatnya dimana, Bu?”

“Bagaimana kalau di sini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya Bu. Sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum”
1. Kondisi Klien

a. Data subjektif

Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan lingkungannya

b. Data obyektif
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

3. Tujuan :
Klien dapat melakukan kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuannya, yaitu menyapu.
4. Tindakan Keperawatan :

SP III

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

b. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuannya, yaitu menyapu. c. Membimbing pasien
memasukkan ke dalam jadwal harian
B. Startegi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam teraupetik

"Assalammua'laikum, bu... masih ingat saya? Hebat. Ibu masih bisa mengingat nama saya. Sesuai janji
kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan Ibu yaitu menyapu.”
b. Evaluasi Validasi

“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? bagaimana dengan perasaan negatif yang Ibu rasakan? Bagus sekali
Bu. Berarti perasaan tidak berguna yang Ibu rasakan sudah berkurang.”
“Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan.
Bagus sekali, boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Hebat Bu.”
“Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringya? Bersih sekali
tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring. Wah Ibu luar biasa, semua kegiatan
dikerjakan sesuai jadwal. Lalu apa manfaat yang Ibu rasakan dengan melakukan kegiatan secara
terjadwal?”
“Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? Bersih
sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring.wah ibu luar biasa smua
kegiatan dikerjakan sesuai jadwal lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan secara
terjadwal?
c. Kontrak

1) Topik
“Sekarang kita akan akan lanjutkan latihan kegiatan yang ketiga. Masih ingat apa kegiatan itu Bu?”
“Ya benar, kita akan menyapu agar ibu dapat menyapu dengan baik dan merasakan manfaat dari kegiatan
menyapu.”
2) Waktu

”Waktunya sekitar 30 menit ya Bu.”

3) Tempat

“Ibu mau menyapu dimana? Bagaimana kalau dikamar Ibu?”

2. Kerja

“Baik, sebelum kita menyapu kita perlu siapkan dulu perlengkapannya. Menurut Ibu alat apa saja yang
perlu kita siapkan untuk menyapu?”
“Ya bagus, jadi sebelum menyapu kita perlu meniapkan alat yaitu sapu dan pengki.” “Nah sekarang
bagaimana langkah-langkah atau cara menyapu yang biasa Ibu lakukan?” “Benar sekali, kita mulai
menyapu dari sudut ruangan. Menyapu juga dilakukan dibawah meja dan kursi, bila perlu meja dan
kursinya digeser, agar dapat menyapu pada bagian lain agar laintainya lebih bersih. Begitu juga untuk
dibawah kolong tempat tidur perlu disapu. Mari kita mulai berlatih bu?”Sekarang saya perlihatkan dulu
ya caranya” “Nah selesai…”
“Sekarang coba Ibu yang melakukan…”

“Bagus sekali, Ibu dapat mempraktekkan menyapu dengan baik. Nanti Ibu bisa lakukan dirumah juga
ya.”
“Menurut Ibu bagaimana perbedaan setelah ruangan ini disapu dibandingkan tadi sebelum disapu?”
3. Terminasi :

a. Evaluasi

1) Evaluasi Subyektif
”Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan menyapu?”

2) Evaluasi Obyektif

“Nah coba Ibu sebutkan lagi langkah-langkah menyapu yang baik ? Bagus Bu.“ b. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana jika kegiatan menyapu ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari Ibu. Mau berapa kali
Ibu melakukannya? Bagus sekali Ibu menyapu 2x sehari. Jam berapa ibu mau melakukannya, jadi Ibu
mau melakukannya jam 8 pagi dan jam 5 sore. Jika Ibu melakukannya tanpa diingatkan perawat beri
tanda M, tapi kalau Ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat Ibu beri tanda B, lalu kalau Ibu
tidak melakukannya Ibu beri tanda T.”
c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Besok kita akan latihan untuk kemampuan keempat, setelah merapihkan tempat tidur, cuci piring, dan
menyapu . Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan mencuci pakaian.”
2) Waktu

“Ibu mau jam berapa? Sama dengan sekarang? Baik jam 10 pagi ya, Bu.” 3) Tempat
“Tempatnya dimana, Bu?”

“Bagaimana kalau di sini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya Bu. Sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum”

SP IV

a. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

b
. Melatih kegiatan kedua yang dipilih sesuai kemampuannya, yaitu mencuci pakaian.
c. Membimbing pasien memasukkan ke dalam jadwal harian

B. Startegi Komunikasi

1. Orientasi

a. Salam teraupetik

"Assalammua'laikum, bu... masih ingat saya? Hebat. Ibu masih bisa mengingat nama saya.” Sesuai janji
kemarin, saya datang lagi untuk melatih kemampuan Ibu yaitu mencuci pakaian.”
b. Evaluasi Validasi

“Bagaimana perasaan Ibu pagi ini ? bagaimana dengan perasaan negatif yang Ibu rasakan? Bagus sekali
Bu. Berarti perasaan tidak berguna yang Ibu rasakan sudah berkurang.”
“Bagaimana dengan jadwalnya? Boleh saya lihat bu? Yang merapikan tempat tidur sudah dikerjakan.
Bagus sekali, boleh saya lihat kamar tidurnya? Tempat tidurnya rapi sekali. Hebat Bu.”
“Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? Bersih
sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring.
“Bagaimana dengan menyapu? Bagus lantai kamar ibu juga sudah bersih. Wah Ibu luar biasa, semua
kegiatan dikerjakan sesuai jadwal. Lalu apa manfaat yang Ibu rasakan dengan melakukan kegiatan secara
terjadwal?”
“Untuk cuci piringnya sudah dikerjakan sesuai jadwal, coba kita lihat tempat cuci piringnya? Bersih
sekali tidak ada piring dan gelas yang kotor, semua sudah rapi di rak piring.wah ibu luar biasa smua
kegiatan dikerjakan sesuai jadwal lalu apa manfaat yang ibu rasakan dengan melaukan kegiatan
secara terjadwal?”
c. Kontrak
1) Topik

“Sekarang kita akan akan lanjutkan latihan kegiatan yang keempat. Masih ingat apa kegiatan itu Bu?”
“Ya benar, kita akan mencuci pakaian agar ibu dapat mencuci pakaian dengan baik dan merasakan
manfaat dari kegiatan mencuci pakaian.”
4) Waktu

”Waktunya sekitar 30 menit ya Bu.”

5) Tempat

“Mari Bu kita ke kamar mandi”

2. Kerja

“Baik, sebelum kita mencuci pakaian kita perlu siapkan dulu perlengkapannya. Menurut Ibu alat apa saja
yang perlu kita siapkan untuk mencuci pakaian?”
“Ya bagus, jadi sebelum mencuci pakaian kita perlu menyiapkan ember, deterjen, dan gundar kain”
“Nah sekarang bagaimana langkah-langkah atau cara mencuci yang biasa Ibu lakukan?” “Benar sekali,
jadi sebelum kita mencuci pakaian kita pisahkan yang bewarna dengan pakaian putih, kemudian masukan
deterjen secukupnya disesuaikan dengan jumlah baju dan tambahkan air sampai adanya busa, masukkan
pakaian yang kotor tadi rendam 10-15 menit. Setelah 10-15 menit kucek pakaian sampai bersih, apabila
ada noda yang tidak mau dikucek maka ibu bisa menggunakan gundar. Kemudian bilas pakaian sampai
busanya hilang kemudian jemur pakaian.”
“Sekarang coba Ibu yang melakukan…”

“Bagus sekali, Ibu dapat mempraktekkan mencuci pakaian dengan baik. Nanti Ibu bisa lakukan dirumah
juga ya.”
“Menurut Ibu bagaimana perbedaan pakaian setelah dicuci dibandingkan tadi sebelum dicuci?”
3. Terminasi :

a. Evaluasi

1) Evaluasi Subyektif

”Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan mencuci pakaian?”

2) Evaluasi Obyektif
“Nah coba Ibu sebutkan lagi langkah-langkah mencuci pakaian yang baik ? Bagus Bu.“ b. Rencana
tindak lanjut
“Bagaimana jika kegiatan mencuci pakaian ini dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari Ibu. Mau berapa
kali Ibu melakukannya? Bagus sekali Ibu menyapu 2x seminggu. Hari apa aja ibu mau melakukannya?
Jadi ibu mau melakukannya hari rabu dan minggu. Jika Ibu melakukannya tanpa diingatkan perawat beri
tanda M, tapi kalau Ibu mencuci piring dibantu atau diingatkan perawat Ibu beri tanda B, lalu kalau Ibu
tidak melakukannya Ibu beri tanda T.”
c. Kontrak yang akan datang

1) Topik

“Baik, besok saya akan kembali lagi untuk berbicara tentang kebersihan diri Ibu ya.” 2) Waktu
“Ibu mau jam berapa? Sama dengan sekarang? Baik jam 10 pagi ya, Bu.” 3) Tempat
“Tempatnya dimana, Bu?”
“Bagaimana kalau disini saja, jadi besok kita ketemu lagi disini jam 10 ya Bu Sampai jumpa.
Wassalamu’alaikum”
SP ISOLASI SOSIAL

STRATEGI PELAKSANAAN 1 (SP 1) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan.
Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial.
c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain.
d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap.
e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial.
g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.
Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien.
c. Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain.
d. Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
e. Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
f. Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain
dalam kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
“Assalamualaikum..!!! selamat pagi bu…… perkenalkan nama saya Khairil Anwar, biasa
dipanggil Anwar. Saya mahasiswa Akper Muhammadiyah Kendal yang akan dinas di ruangan
Dewa Ruci ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi dari jam 07:00 sampai jam 14:00
siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu siapa? Senangnya ibu di
panggil apa?”
b. Evaluasi / Validasi.
“Bagaimana perasaan Ibu…… hari ini? O.. jadi Ibu merasa bosan dan tidak berguna”. “Apakah
Ibu masih suka menyendiri??”

c. Kontrak.
1) Topik : “Baiklah Bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan Ibu dan
kemampuan yang Ibu miliki? Apakah bersedia? Tujuananya Agar Ibu dengan saya dapat saling
mengenal sekaligus Ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan
kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
2) Waktu : “Berapa lama Ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit saja ya?”
3) Tempat : “Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”

2. Fase kerja.
- “Dengan siapa Ibu tinggal serumah?”
- “Siapa yang paling dekat dengan Ibu?”
- “Apa yang menyebabkan Ibu dekat dengan orang tersebut?”
- “Siapa anggota keluarga dan teman Ibu yang tidak dekat dengan Ibu?”
- “Apa yang membuat Ibu tidak dekat dengan orang lain?”
- “Apa saja kegiatan yang biasa Ibu lakukan saat bersama keluarga?”
- “Bagaimana dengan teman-teman yang lain?”
- “Apakah ada pengalaman yang tidak menyenangkan ketika bergaul dengan orang lain? Apa
yang menghambat Ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
- “Menurut Ibu apa keuntungan kita kalau mempunyai teman?”
- “Wah benar, kita mempunyai teman untuk bercakap-bercakap”.
- “Apa lagi Ibu?” (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa)
- “Nah kalau kerugian kita tidak mempunyai teman apa Bu? ya apa lagi?”
(sampai menyebutkan beberapa) “Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya”.
- “Kalau begitu ingin Ibu belajar berteman dengan orang lain?”
- “Nah untuk memulainya sekrang Ibu latihan berkenalan dengan saya terlebih dahulu. Begini
Ibu, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu nama kita dan nama panggilan
yang kita sukai. Contohnya: nama saya Khairil Anwar, senang sipanggil Anwar. Selanjutnya
Ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya nama Bapak siapa ?
senangnya dipanggil apa?”
- Ayo Bu coba dipraktekkan! Misalnya saya belum kenal dengan Ibu. Coba Ibu berkenalan
dengan saya”.
- “Ya bagus sekali Ibu!! coba sekali lagi Ibu..!!! bagus sekali Ibu!!”
- “Setelah berkenalan dengan Ibu, orang tersebut diajak ngobrol tentang hal-hal yang
menyenangkan. Misalnya tentang keluarga, tentang hobi, pekerjaan dan sebagainya”.
- “Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman Ibu”. (dampingi
pasien bercakap-cakap).

3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita latihan berkenalan? Nah sekarang coba ulangi dan
peragakan kembali cara berkenalan dengan orang lain!”
b. RTL
“Baiklah Ibu, dalam satu hari mau berapa kali Ibu latihan bercakap-cakap dengan teman? Dua
kali ya Bu? baiklah jam berapa Ibu akan latihan? Ini ada jadwal kegiatan, kita isi pasa jam
11:00 dan 15:00. Kegiatan Ibu adalah bercakap-cakap dengan teman sekamar. Jika Ibu
melakukanya secara mandiri maka Ibu menuliskan M, jika Ibu melakukannya dibantu atau
diingatkan oleh keluarga atau teman maka Ibu buat Ibu, Jika Ibu tidak melakukanya maka Ibu
tulis T. apakah Ibu mengerti? Coba Ibu ulangi? Naah bagus Ibu”.
c. Kontrak yang akan datang :
1) Topik : “Baik lah Ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang pengalaman
Ibu bercakap-cakap dengan teman-teman baru dan latihan bercakap cakap dengan topik tertentu.
Apakah Ibu bersedia?
2) Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00?”
3) Tempat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu??
Baiklah Bu besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok Ibu. Saya permisi
Assalamualaikum Wr,Wb”.
STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
A. Proses Keperawatan
Tujuan
a. Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain.
b. Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain.
Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang.
c. Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian.
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik.
“Assalamualaikum, Selamat pagi Ibu. Masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/ Validasi :
“Bagaimana dengan perasaan Ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian, bagaimana
semangatnya untuk bercakap-cakap dengan teman? Apakah Ibu sudah mulai berkenalan dengan orang
lain? Bagai mana perasaan Ibu setelah mulai berkenalan?”
c. Kontrak :
1) Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan latihan bagaimana berkenalan dan
bercakap-cakap dengan 2 orang lain agar Ibu semakin banyak teman. Apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu : “Berapa lama Ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”
3) Tempat : “Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”

2. Fase Kerja.
- “Baiklah hari ini saya datang bersama dua orang Ibu perawat yang juga dinas di ruangan Dewa Ruci,
Ibu bisa memulai berkenalan”.
- “Apakah Ibu masih ingat bagaimana cara berkenalan?” (beri pujian jika pasien masih ingat, jika pasien
lupa, bantu pasien mengingat kembali cara berkenalan) - “Nah silahkan Ibu mulai” (fasilitasi perkenalan
antara pasien dengan perawat lain) - “Wah bagus sekali Ibu, selain nama, alamat, hobi apakah ada yang
ingin Ibu
ketahui tetang perawat C dan D?” (bantu pasien mengembangkkan topik pembicaraan)
- “Wah bagus sekali, nah Ibu apa kegiatan yang biasa Ibu lakukan pada jam ini?” - “Bagaimana kalau kita
menemani teman Ibu yang sedang menyiapkan makan siang di ruang makan sambil menolong teman Ibu
bisa bercakap-cakap dengan teman yang lain”.
- “Mari Bu…” (dampingi pasien ke ruang makan)
- “Apa yang ingin Ibu bincangkan dengan teman Ibu. Ooh tentang cara menyusun piring diatas meja
silahkan Ibu” ( jika pasien diam dapat dibantu oleh perawat) - “Coba Ibu tanyakan bagaimana cara
menyusun piring di atas meja kepada teman
Ibu? Apakah harus rapi atau tidak? Silahkan Bu, apalagi yang ingin Ibu bincangkan?”
- “Oke sekarang piringnya sudah rapi, bagai mana kalau Ibu dengan teman Ibu melakukan menyusun
gelas diatas meja bersama? Silahkan bercakap-cakap Bu”.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berkenalan dengan perawat B dan C dan bercakap-cakap dengan
teman Ibu saat menyiapkan makan siang di ruang makan? Coba Ibu sebutkan kembali bagaimana caranya
berkenalan?”
b. RTL
“Bagaimana kalau ditambah lagi jadwal kegiatan Ibu yaitu jadwal kegiatan bercakap-cakap ketika
membantu teman sedang menyiapkan makan siang. Mau jam berapa Ibu latihan? Oo ketika makan pagi
dan makan siang”.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik : “Baik lah Ibu bagaimana kalau besok saya akan mendampingi Ibu berkenalan dengan 4 orang
lain dan latihan bercakap-cakap saat melakukan
kegiatan harian lain, apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00? Baiklah Ibu besok saya akan kesini jam
10:00 sampai jumpa besok Bu. Saya permisi
Assalamualaikum”
3) Tempat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?”

STRATEGI PELAKSANAAN 3 (SP 3) ISOLASI SOSIAL


A. Proses Keperawatan
Tujuan
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi
a. Salam Terapeutik.
“Assalamualaikum Ibu, Selamat pagi Bu, masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana dengan perasaan Ibu hari ini? Apakah masih ada perasaan kesepian? Apakah Ibu sudah
bersemangat bercakap-cakap dengan orang lain? Apa kegiatan yang dilakukan sambil bercakap-cakap?
Bagaimana dengan jadwal berkenalan dan bercakap-cakap, apakah sudah dilakukan? Bagus Ibu”.
c. Kontrak
1) Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi Ibu berkenalan atau
bercakap-cakap dengan tukang masak, serta bercakap-cakap dengan teman sekamar saat melakukan
kegiatan harian. Apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu : “Berapa lama Ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 10 menit?”
3) Tempat : “Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”
2. Fase Kerja
- “Baiklah Ibu, bagaimana jika kita menuju ruang dapur, disana para juru masak sedang memasak dan
juru masak disana berjumlah lima orang”.
- “Bagaimana jika kita berangkat sekarang? Apakah Ibu sudah siap bergabung dengan banyak orang?”
- “Nah Ibu sesampainya disana Ibu langsung bersalaman dan memperkenalakan diri seperti yang sudah
kita pelajari, Ibu bersikap biasa saja dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan kedatangan Ibu.
Baik lah Bu kita berangkat
sekarang ya Bu”. (selanjutnya perawat mendampingi pasien di kegiatan kelompok, sampai dengan
kembali keruma).
- “Nah Bu, sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat melakukan kegiatan harian, kegiatan
apa yang ingin Ibu lakukan? Ooh merapikan kamar baiklah dengan siapa Ibu ingin didampingi? Dengan
Nn. E? baiklah Bu kegiatannya merapikan tempat tidur dan menyapu kamar tidur ya Bu
(perawat mengajak pasien E untuk menemani pasien merapikan tempat tidur dan menyapu kamar,
kemudian memotivasi pasien dan teman sekamar bercakap-cakap).

3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berkenalan dengan juru masak di dapur? kalau setelah merapikan
kamar bagaimana Ibu? apa pengalaman Ibu yang menyenangkan berada dalam kelompok? Adakah
manfaatnya kita bergabung dengan orang banyak?”

b. RTL
“Baiklah Bu, selanjutnya Ibu bisa menambah orang yang Ibu kenal. Atau Ibu bisa ikut kegiatan
menolong membawakan nasi untuk dimakan oleh teman-teman Ibu. Jadwal bercakap-cakap setiap pagi
saat merapikan tempat tidur kita cantumkan dalam jadwal ya Ibu. Setiap jam berapa Ibu akan berlatih?
Baiklah pada pagi jam 08:00 dan sore jam 16:00”.

c. Kontrak
1) Topik : “Baik lah Ibu bagaimana kalau besok saya akan mendampingi Ibu dalam melakukan
berbincang-bincang saat menjemput pakaian ke laundry. Apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00”
3) Tempat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok Bu. Saya permisi Assalamualaikum”.

STRATEGI PELAKSANAAN 4 (SP 4) ISOLASI SOSIAL


Tujuan
a. Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih.
b. Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
Tindakan Keperawatan.
a. Mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien.
b. Memberikan kesempatan pada klien berkenalan.
c. Menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Proses Pelaksanaan
1. Fase Orentasi.
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum Ibu, Selamat pagi Bu. Apakah Ibu masih kenal dengan saya?”

b. Evaluasi/ Validasi
“Bagaimana dengan perasaan Ibu hari ini? masih ada perasaan kesepian, rasa enggan berbicara dengan
orang lain? Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan? dilakukan sambil bercakap-cakap
kan Ibu? sudah berapa orang baru yang Ibu kenal? Dengan teman kamar yang lain bagaimana? Apakah
sudah bercakap-cakap juga? Bagaiman perasaan Ibu setelah melakukan semua kegiatan? Waah Ibu
memang luar biasa”.
c. Kontrak
1) Topik : “Baiklah sesuai dengan janji kita kemarin hari ini saya akan mendampingi Ibu dalam
menjemput pakaian ke laundry atau latihan berbicara saat melakukan kegiatan sosial. Apakah Ibu
bersedia?”
2) Waktu : “Berapa lama Ibu mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
3) Tempat : “Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?”

2. Fase Kerja
- “Baiklah, apakah Ibu sudah mempunyai daftar baju yang akan di ambil?” (sebaiknya sudah disipakan
oleh perawat)
- “Baiklah Ibu mari kita berangkat ke ruangan laundry”. (komunikasi saat di ruangan laundry).
- “Nah Ibu caranya yang pertama adalah Ibu ucapkan salam untuk Ibu Siti, setelah itu Ibu bertanya
kepada Ibu Siti apakah pakaian untuk ruangan melati sudah ada? Jika ada pertanyaan dari Ibu Siti Ibu
jawab ya. Setelah selesai, minta Ibu Siti menghitung total pakaian dan kemudian Ibu ucapkan terimakasih
pada Ibu Siti.
Nah sekarang coba Ibu mulai” ( perawat mendampingi pasien)

3. Terminasi
a. Subjektif dan objektif : “Bagaimana perasaan Ibu setelah bercakap-cakap saat menjemput pakaian ke
ruangan laundry? Apakah pengalaman yang menyenangkan Bu?”

b. RTL : “Baiklah Bu, selanjutnya Ibu bisa terus menambah orang yang Ibu kenal dan melakukan
kegiatan menjemput pakaian ke ruangan laundry”.

c. Kontrak
1) Topik : “Baiklah Bu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang kebersihan diri.
Apakah Ibu bersedia?”
2) Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00”
3) Tempat : “Ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu? Baiklah Bu
besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok Bu. Saya permisi Assalamualaikum”
SP DEFISIT PERAWATAN DIRI
Strategi Pelaksanaan 1 : Kebersihan Diri

Tujuan

Tujuan Umum:

∙ Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
∙ Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri.

∙ Klien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik.

∙ Klien mampu melakukan makan dengan baik.

∙ Klien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri.

Tujuan Khusus:

∙ Klien dapat menjelaskan pentingnya kebersihan diri.

∙ Klien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan diri.

∙ Klien dapat melaksanakan perawatan diri dengan bantuan perawat.

∙ Klien dapat melaksanakan perawatan diri secara mandiri.

Tindakan Keperawatan

∙ Bina hubungan saling percaya.

∙ Jelaskan pentingnya perawatan diri yang baik.

∙ Ajarkan klien mempraktekan cara perawatan diri: mandi, gosok gigi dan cuci rambut.
∙ Bantu klien mempraktekan cara perawatan diri.

∙ Anjurkan klien memasukan kegiatan perawatan diri secara mandiri di dalam jadwal kegiatan harian.

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik

“Assalamualaikum! Selamat Pagi Bu, Perkenalkan nama saya Bekti. Saya Mahasiswa Praktik dari
Poltekkes Semarang. Saya akan dinas di ruangan ini selama 3 minggu. Hari ini saya dinas pagi, dari jam
07 pagi sampai jam 2 siang. Saya akan merawat ibu selama di RS ini, nama ibu siapa? Senang nya
dipanggil apa?”
b. Evaluasi atau Validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah mandi dan gosok gigi? ” c. Kontrak
- Topik: “Baiklah bu. Bagaimana kalau kita diskusi tentang kebersihan diri?” - Waktu: “Berapa lama ibu
mau mengobrolnya? Bagaimana kalau 15 menit?” - Tempat: “Ibu maunya kita ngobrol dimana?
Bagaimana kalau di ruang tamu?”
2. Fase Kerja

“Berapa kali ibu mandi dalam sehari? Menurut ibu, apa sih kegunaan mandi? Apa alasan ibu sehingga
tidak mau mandi? Menurut ibu, apa manfaatnya kalau menjaga kebersihan diri? Kira-kira tanda-tanda
orang yang merawat diri dengan baik, seperti apa ya? Kalau tidak teratur menjaga kebersihan diri,
masalah apa menurut ibu yang biasa timbul? Sekarang coba ibu sebutkan alat apa saja yang digunakan
untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci rambut, gosok gigi? Apa saja yang
disiapkan? Benar sekali!! Ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun, sikat gigi, sampo dan odol
serta sisir. Wahhh Bagus sekali!! Ibu bisa menyebutkan dengan benar”.
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif

“Bagaimana perasaan ibu setelah, kita membicarakan tentang cara merawat kebersihan diri? Baguss
sekali Bu! Nah, sekarang, coba ibu sebutkan, cara perawatan diri yang telah kita pelajari dan latih tadi?
Bagus sekali!”
b. Rencana Tindak Lanjut

“Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita menjaga kebersihan diri, dan kita
juga sudah melakukan latihan, cara merawat diri, masukan kedalam jadwal yaa! Selanjutnya jangan lupa
untuk melakukan sesuai
jadwal ya bu! mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari juga, keramas 2 kali seminggu. Bagaimana bu?
Bisa dilakukan? Baguss sekali, ibu mau mencoba melakukannya!”
c. Kontrak yang Akan Datang

- Topik: “Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan membicarakan tentang
kebutuhan dan latihan cara makan dan minum yang baik dan benar, apakah ibu bersedia?”
- Waktu: “Ibu mau jam berapa dan berapa lama? bagaimana kalau jam 11? Baik bu kita akan berbincang
selama 15 menit.”
- Tempat: “Ibu maunya kita berbincang dimana? bagaimana kalau di ruang makan? baiklah bu, besok
saya akan kesini jam 11 ya! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi. Assalamualaikum.Wr. Wb.”

Strategi Pelaksanaan 2: Makan dan Minum

Pengkajian dan melatih cara makan dan minum

⮚ Proses Keperawatan

Tujuan
Tujuan Umum:
∙ Klien mampu mengetahui peralatan yang digunakan untuk makan.
∙ Klien mampu mengetahui cara-cara makan dan minum yang baik dan benar.
∙ Klien mampu melaksanakan makan dan minum yang baik dan benar dengan bantuan perawat.
∙ Klien mampu melaksanakan cara makan dan minum yang baik secara mandiri.
Tujuan Khusus:
∙ Klien dapat membina hubungan saling percaya.
∙ Klien dapat menjelaskan, pentingnya manfaat makan dan minum.
∙ Klien dapat menjelaskan cara makan dan minum yang baik.
∙ Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum dengan bantuan perawat.

Tindakan Keperawatan
∙ Evaluasi jadwal kegiatan harian klien.

∙ Evaluasi pengetahuan klien tentang manfaat makan dan minum.

∙ Bantu klien mempraktekkan cara makan dan minum yang baik.

∙ Anjurkan klien memasukkan kegiatan makan dan minum secara mandiri di dalam jadwal kegiatan
harian.
⮚ Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik
“Assalamualaikum! Selamat Pagi Bu, apa kabar pagi ini?”

b. Evaluasi atau Validasi

“ Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaimana perasaan ibu setelah mandi dan gosok
gigi?”
c. Kontrak

- Topik: “Baiklah bu.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita berjumpa lagi dan akan
membicarakan tentang manfaat dan tata cara makan dan minum yang baik.”
- Waktu: “Sesuai janji kita kemarin, kita akan mengobrol selama 15 menit ya bu, bagaimana ibu setuju?”
- Tempat: “Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja.”
2. Fase Kerja
"Berapa kali ibu makan sehari? Iya baguss!! Ibu makan 3 X Sehari! Kalau minum, sehari berapa gelas
bu?? Betul, Minum 10 Gelas sehari? Apa saja yang disiapkan untuk makan? Dimana ibu makan?
Bagaimana cara makan yanag baik menurut ibu? Apa yang dilakukan sebelum makan? Apa pula yang
dilakukan setelah makan?"
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif

"Bagaimana perasaan ibu setelah, kita membicarakan tentang cara Makan dan minum yang baik? Baik
sekali bu, ibu sudah bisa menyebutkan manfaat makan dan minum dengan baik.”
b. Rencana Tindak Lanjut

"Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita menjaga kebersihan diri, dan kita
juga sudah melakukan latihan, Selanjutnya jangan lupa untuk melakukan sesuai jadwal ya bu..! makan 3
X sehari, dan minum 8 - 10 gelas sehari.”
c. Kontrak yang Akan Datang

- Topik: "Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan membicarakan tentang
kebutuhan dan latihan cara Toileting yang baik dan benar (BAB dan BAK) besok."
- Waktu: “Ibu mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 11?"
- Tempat: "Ibu maunya kita berbincang dimana? bagaimana kalau di ruang makan? baiklah bu, besok
saya akan kesini jam 11 ya! Sampai Jumpa besok ya bu.. Saya permisi. Assalamualaikum. Wr. Wb."
Strategi Pelaksanaan 3: Toileting

Pengkajian dan melatih cara BAK dan BAB

⮚ Proses Keperawatan

Tujuan

Tujuan Umum:

∙ Menjaga klien dari defisit kebersihan diri.

∙ Mampu memenehui kebutuhan dasar eliminasi secara mandiri.

∙ Mampu melakukan manipulasi pakaian sehabis bab/bak.

∙ Mampu membersihkan diri dengan benar.

∙ Mampu membersihkan tempat bab/bak dengan benar.

Tujuan Khusus:

∙ Klien dapat membina hubungan saling percaya.

∙ Klien dapat menjelaskan cara BAK dan BAB dengan benar.


∙ Klien dapar melakukan pemenuhan kebutuhan BAK dan BAB dengan benar tanpa bantuan perawat.
∙ Klien dapat melakukan pemenuhan makan dan minum secara mandiri. ∙ Klien dapat memasukkan
kegiatan BAK dan BAB dengan benar ke dalam jadwal harian.
Tindakan Keperawatan

∙ Bina hubungan saling percaya.

∙ Jelaskan cara BAK dan BAB yang benar.

∙ Bantu klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan BAK dan BAB dengan benar.
∙ Anjurkan klien melakukan pemenuhan makan dan minum secara mandiri. ∙ Anjurkan klien untuk
memasukkan kegiatan BAK dan BAB dengan benar ke dalam jadwal harian.
⮚ Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik
"Assalamualaikum..!! Selamat Pagi Bu, apa kabar pagi ini?”

b. Evaluasi atau Validasi

"Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman perasaan ibu setelah mandi dan menggosok
gigi? Sudah makan pagi ini?”
c. Kontrak

- Topik: "Baiklah bu.. sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita berjumpa lagi dan akan
membicarakan tentang tata cara BAK dan BAB yang baik." - Waktu: "Sesuai janji kita kemarin, kita akan
mengobsrol selama 15 menit ya bu, bagaimana ibu setuju?"
- Tempat: "Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?”
2. Fase Kerja
"Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali sehari? Kalau ibu BAB dan BAK di mana
biasanya? Setelah BAK dan BAB biasanya apa yang ibu lakukan? Menurut ibu apa manfaatnya jika
menjaga kebersihan setelah BAB dan BAK?"
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif

"Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang cara BAB dan BAK yang baik? Bagaimana
perasaan ibu setelah membersihkan diri setelah BAB dan BAK? BAgus sekali bu, ibu sudah bisa
menyebutkan dengan baik cara BAK dan BAB yang benar!"
b. Rencana Tindak Lanjut

“Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi kita jika kita menjaga kebersihan diri setelah
BAB dan BAK. Sekarang, coba ibu masukan kedalam Jadwal Kegiatan Harian ibu, sesuai ceklis, BAB
1x di toilet, BAK 1x di toilet/dikamar?”
c. Kontrak yang Akan Datang

- Topik: "Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan membicarakan tentang
kebutuhan dan latihan cara berhias diri (berpakaian dan berdandan)!"
- Waktu: "Ibu mau jam berapa? bagaimana kalau jam 11?"

- Tempat: "Ibu maunya kita berbincang dimana? Bagaimana kalau di ruang makan? Baiklah bu, besok
saya akan kesini jam 11 ya! Sampai Jumpa besok ya bu. Saya permisi. Assalamualaikum Wr. Wb."
Strategi Pelaksanaan 4: Berhias (Berpakaian dan Berdandan)

Pengkajian dan melatih cara Berhias (Berpakaian dan Berdandan) ⮚ Proses Keperawatan

Tujuan

Tujuan Umum:

∙ Klien mampu melakukan berhias/berdandan dengan baik.


Tujuan Khusus:

∙ Klien dapat menjelaskan cara berhias dengan benar.

∙ Klien dapat melakukan pemenuhan kebutuhan berhias dengan benar dengan bantuan perawat.
∙ Klien dapat melakukan pemenuhan berhias secara mandiri.

∙ Klien dapat memasukan kegiatan berhias dengan benar ke dalam jadwal harian.

Tindakan Keperawatan
∙ Bina hubungan saling percaya.

∙ Jelaskan cara berhias (berpakaian dan berdandan) dengan benar.

∙ Bantu klien dalam melakukan pemenuhan kebutuhan berdandan dengan benar. ∙ Anjurkan klien
melakukan pemenuhan berdandan secara mandiri.
∙ Anjurkan klien untuk memasukan kegiatan berdandan dengan benar ke dalam jadwal harian.
⮚ Strategi Komunikasi

1. Fase Orientasi

a. Salam Teurapeutik

"Assalamualaikum! Selamat Pagi Bu, apa kabar pagi ini?”

b. Evaluasi atau Validasi

"Apakah ibu sudah mandi & gosok gigi sendiri? Bagaiman perasaan ibu setelah mandi dan menggosok
gigi? Sudah makan pagi ini? sudah BAB/ BAK pagi ini? Dimana ibu BAB dan BAK pagi ini? Apa yang
ibu lakukan setelah BAB/BAK?"
c. Konrak
- Topik: "Baiklah bu sesuai janji kita kemarin, hari ini jam 11 kita berjumpa lagi dan akan membicarakan
tentang berhias (berpakaian dan berdandan)?” - Waktu: "Sesuai janji kita kemarin, kita akan berbincang
bincang selama 15 menit ya bu, bagaimana ibu setuju?”
- Tempat: "Bagaimana kalau kita berbincang di ruang makan ini saja?" 2. Fase Kerja
"Menurut ibu apa itu berhias? Apa manfaat berpakaian dan berdandan untuk ibu? Bagus sekali ibu bisa
menyebutkan manfaat berhias dan berpakaian! Sekarang coba ibu tunjukan cara berpakaian dan
berdandan yang baik? Bagus sekali ibu sudah dapat
menunjukan cara berhias dan berpakaian yang baik! Mulai besok coba ibu masukan Berhias dan
Berpakaian kedalam kegiatan harian!"
3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif dan Objektif

"Bagaimana perasaan ibu setelah kita membicarakan tentang manfaat dan tata cara berhias dan
berpakaian yang baik? Bagus sekali bu, ibu sudah bisa menyebutkan dengan baik tentang manfaat dan
cara berhias dan berpakaian yang baik"
b. Rencana Tindak Lanjut

“Baiklah bu, tadi ibu sudah menyebutkan manfaat bagi ibu tentang cara berhias dan berpakaian yang baik
dan benar, mulai besok coba ibu masukan ke jadwal kegiatan harian ibu”
c. Kontrak yang Akan Datang

- Topik: "Baiklah ibu, cukup untuk hari ini, besok kita akan bertemu lagi, dan mengevaluasi tentang
kebutuhan dan latihan cara berhias diri (berpakaian dan berdandan)!"
- Waktu: "Ibu mau jam berapa..? bagaimana kalau jam 11?"

- Tempat: "Ibu maunya kita berbincang dimana? Bagaimana kalau di ruang makan? Baiklah bu, besok
saya akan kesini jam 11 ya! Sampai Jumpa besok ya bu. Saya permisi. Assalamualaikum..Wr. Wb."

Anda mungkin juga menyukai