Anda di halaman 1dari 36

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN
HALUSINASI
Pertemuan :1
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien suka bicara, ketawa dan senyum sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu mengenal jenis halusinasi
b. Pasien mampu mengenal isi halusinasi
c. Pasien mampu mengetahui waktu halusinasi
d. Pasien mampu mengetahui frekuensi halusinasi
e. Pasien mampu mengenal situasi halusinasi
f. Pasien mampu menyebutkan respon halusinasi
g. Pasien menyebutkan cara mengontrol halusinasi
h. Pasien mempraktekkan cara menghardik halusinasi
i. Pasien memasukkan kegiatan menghardik kedalam kegiatan
harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu. Perkenalkan saya
mahasiswi Akper Pelamonia yang akan merawat ibu. Nama
saya Ekklesia Syaelda Mairuhu, senang dipanggil Cece.
Nama ibu siapa ? senangnya dipanggil apa ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini?”
“Kalau boleh tau kenapa ibu bisa di rawat disini?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang
selama ini ibu dengar dan cara mengontrol atau
mengendalikan suara itu ?
“Berapa lama kita bisa berbincang – bincang ?”
“Bagaimana kalau 30 menit ?”
“Enaknya ngobrol dimana ini ?”
“Bagaimana kalau kita ngobrol di taman ?””
2. Kerja
“Apakah ibu mendengar suara tanpa wujud ?”
“Apa yang dikatakan suara tersebut ?”
“Saya percaya ibu mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri
tidak mendegar suara tersebut”
“Kapan biasanya ibu mendegar suara tersebut ?”
“Berapa kali dalam sehari ibu mendengarnya ?”
“Pada situasi atau keadaan bagaimana suara suara tersebut
muncul ?”
“Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara tersebut ? Apa
dengan cara itu suara suara tersebut hilang ?”
“Bagaimana kalau kita belajar cara-cara mencegah suara – suara
itu muncul ?”
“Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan
yang sudah terjadwal, dan yang ke empat minum obat dengan
teratur.”
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik”.
”Caranya yaitu : saat suara-suara itu muncul, langsung ibu  bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu (sambil menutup telinga). Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba sekarang ibu ulangi seperti yang
saya lakukan tadi !”

“Bagus sekali, coba sekali lagi bu!, wah bagus sekali bu”

“Ibu lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu
selama 3 kali sehari yaitu jam 09:00, 14:00 dan jam 20:00 cara
mengisi buku kegiatan harian adalah sesuai dengan jadwal
kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya Bu!. Jika ibu
melakukanya secara mandiri maka ibu menuliskan M, jika ibu
melakukannya dibantu atau diingatkan oleh keluarga atau teman
maka ibu menuliskan W, Jika ibu tidak melakukanya maka ibu tulis
T. Apakah ibu mengerti ? Coba ibu ulangi ? Naah bagus bu”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah menceritakan apa
yang ibu alami ?”
2) Evaluasi Objektif
“Tadi saya sudah membahas tentang mengenal
halusinasi dan cara mencegah suara suara itu muncul,
apakah ibu masih ingat apa yang kita bicarakan tadi ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika ibu mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
“Baiklah bu, bagaimana kalau besok kita berbincang bincang
tentang cara yang kedua untuk mencegah suara – suara
tersebut muncul ?”
“Besok kita ketemu lagi ? Ibu maunya jam berapa ?”
“Bagaimana kalau tempat nya disini saja bu ?”
“Baik bu, kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum
Pertemuan :2
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien suka bicara, ketawa dan senyum sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Evaluasi jadwal kegiatan pasien
b. Pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap -
cakap dengan orang lain
c. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu”
“Masih ingat dengan saya bu ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini ?”
“Apakah suara – suara tersebut masih muncul ?”
“Apakah ibu sudah pakai cara yang kita pelajari kemarin ?”
“Bagus, coba sekarang ibu praktikkan bagaimana cara ibu
melakukannya ? ”
“Coba lihat jadwal kegiatan hariannya bu, waah bagus sekali”
c. Kontrak
“Baiklah bu, sesuai janji kita kemarin, kita akan latihan cara
yang kedua untuk mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain ?
“Berapa lama kita bisa berbincang – bincang ?”
“Bagaimana kalau 20 menit ?”
“Mau dimana ? disini saja ?”
2. Kerja
“Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain
adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau ibu
mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk
diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan ibu. Contohnya
begini : “tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol
dengan saya!” Atau kalau ada orang dirumah misalnya suami,anak
ibu katakan “pak, ayo ngobrol dengan ibu, ibu sedang dengar
suara-suara”. Begitu bu, coba ibu lakukan seperti saya tadi
lakukan. Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi! Bagus! Nah, latih
terus ya bu!”
“Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian
ibu. Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara
itu muncul!”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini ?”
2) Evaluasi Objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang ibu pelajari untuk
mencegah suara-suara itu ? ”
“Bagus, cobalah kedua cara ini kalau mengalami
halusinasi lagi”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika ibu mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah bu, besok pagi saya akan kesini lagi, kita akan
latihan cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal”
“Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00 ?”
“Mau di mana ?”
“Baik bu, kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum”
Pertemuan :3
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien suka bicara, ketawa dan senyum sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Evaluasi jadwal kegiatan pasien
b. Pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan sehari hari yang dilakukan di rumah)
c. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini ?”
“Apakah suara – suara tersebut masih muncul ?”
“Apakah ibu sudah pakai dua cara yang telah kita latih ?”
“Bagus, coba sekarang ibu praktikkan bagaimana cara ibu
melakukannya ? ”
“Coba lihat jadwal kegiatan hariannya bu, waah bagus sekali”
c. Kontrak
“Baiklah bu, sesuai janji kita kemarin, kita akan latihan cara
yang ketiga untuk mengontrol halusinasi dengan melakukan
kegiatan ?
“Berapa lama kita bisa berbincang – bincang ?”
“Bagaimana kalau 30 menit ?”
“Mau dimana ? disini saja ?”
2. Kerja
“Apa saja yang biasa ibu lakukan ? Pagi-pagi apa kegiatannya,
terus jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya
sampai malam).”
”Wah banyak sekali kegiatannya”
”Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus
sekali ibu bisa lakukan. Kegiatan ini dapat ibu lakukan untuk
mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita
latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.”
“Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ibu . Nah nanti
lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul!”
3. Terminasi
a. Evaluasi (respon klien terhadap tindakan keperawatan)
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini ?”
2) Evaluasi Objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang ibu pelajari untuk
mencegah suara-suara itu ? ”
“Bagus, cobalah ketiga cara ini apabila ibu mengalami
halusinasi lagi”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika ibu mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah bu, besok pagi saya akan kesini lagi, kita akan
latihan cara yang ketiga yaitu melakukan aktivitas terjadwal”
“Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita
membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat”
“Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 ?”
“Di ruang makan ya!”
“Baik bu, kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum”
Pertemuan :4
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Ny. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien : Klien suka bicara, ketawa dan senyum sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Evaluasi jadwal kegiatan pasien
b. Pasien minum obat secara teratur
c. Memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan ibu hari ini ?”
“Apakah suara – suara tersebut masih muncul ?”
“Apakah ibu sudah menggunakan tiga cara yang telah kita
latih ?”
“Bagus, coba sekarang ibu praktikkan bagaimana cara ibu
melakukannya ? ”
“Coba lihat jadwal kegiatan hariannya bu, waah bagus sekali”
c. Kontrak
“Apakah ibu sudah minum obat hari ini?”
“Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan
yang ibu minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil
menunggu makan siang. Di sini saja ya bu?”
2. Kerja
“Ibu, adakah bedanya setelah minum obat secara teratur”
“Apakah suara-suara berkurang/hilang ?”
“Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu dengar
dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi dan tidurnya
nyenyak”
“Obatnya ada tiga macam, yang warnanya orange namanya CPZ
minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa
marah dan mondar mandirnya, yang warnanya putih namanya
THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang
warnanya merah jambu ini namanya HLP gunannya untuk
menghilangkan suara-suara yang ibu dengar. Semuanya ini harus
ibu minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya
istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah
menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter
ya bu”

“Sebelum ibu meminum obat lihat dulu label yang menempel di


bungkus obat, apakah benar nama ibu yang tertulis disitu. Selain
itu ibu perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau
dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus
diminum, dan cara meminum obanya. Ibu harus meminum obat
secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi
dengan dokter”

“Sekarang kita memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal


ya bu. Cara mengisi jadwalnya adalah jika ibu minum obatnya
sendiri tanpa diingatkan oleh perawat atau teman maka di isi
dengan M atinya mandiri, jika ibu meminum obatnya diingatkan
oleh perawat atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika ibu
tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak melakukannya.
Mengerti bu? coba ibu ulangi kembali cara mengisi jadwal
kegiatan? Nah bagus, ibu sudah mengerti”

3. Terminasi
a. Evaluasi
3) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah latihan ini ?”
4) Evaluasi Objektif
“Jadi sudah ada berapa cara yang ibu pelajari untuk
mencegah suara-suara itu ? ”
“Bagus, cobalah keempat cara ini apabila ibu
mengalami halusinasi lagi”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika ibu mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang
“Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi untuk
melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita
bicarakan”
“Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00. sampai
jumpa.”
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
SP1 Keluarga
A. Tujuan
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Pendidikan kesehatan tentang pengertian halusinasi, tanda dan
gejala halusinasi, jenis halusinasi serta proses terjadinya
halusinasi
3. Keluarga mengetahui cara merawat pasien halusinasi
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak. Perkenalkan saya
mahasiswa Akper Pelamonia. Nama saya Ekklesia Syaelda
Mairuhu, saya yang akan merawat Ibu “Ny. A”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
“Apa pendapat Bapak tentang Ibu?”
c. Kontrak
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang Ibu
alami dan bantuan apa yang Bapak bisa berikan”
“Berapa lama kita bisa berbincang – bincang ?”
“Bagaimana kalau 30 menit ?”
“Kita diskusi diman ?”
“Bagaimana kalau di ruang tamu ?””
2. Kerja
“Apa yang Bapak rasakan menjadi masalah dalam merawat Ibu ?
Apa yang Bapak lakukan ?”
“Ya, gejala yang dialami oleh Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu
mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.

”Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri,atau  marah-marah


tanpa sebab”

“Jadi kalau Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya


suara itu tidak ada.”

”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa


cara. Ada beberapa cara untuk membantu Bapak agar bisa
mengendalikan halusinasi Ibu. Cara-cara tersebut antara lain:
Pertama, dihadapan Ibu, jangan membantah halusinasi atau
menyokongnya. Katakan saja Bapak percaya bahwa Ibu memang
mendengar suara, tetapi Bapak sendiri tidak mendengarnya”. 

”Kedua, jangan biarkan Ibu melamun dan sendiri, karena kalau


melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau
bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan
bersama, sholat bersama-sama. Tentang kegiatan, saya telah
melatih Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari. Tolong
Bapak pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia
lakukan!”

”Ketiga, bantu Ibu minum obat secara teratur. Jangan


menghentikan obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya
juga sudah melatih Ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi
Bapak dapat mengingatkan kembali. Obatnya ada 3 macam, ini
yang orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-
suara atau bayangan. Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1
siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya
membuat rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru
namanya HP gunanya menenangkan cara berpikir, jam minumnya
sama dengan CPZ. Obat perlu selalu diminum untuk mencegah
kekambuhan”

”Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus


halusinasi Ibu dengan cara menepuk punggung Ibu. Kemudian
suruhlah Ibu menghardik suara tersebut. Ibu sudah saya ajarkan
cara menghardik halusinasi”.

”Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi Ibu. Sambil


menepuk punggung Ibu, katakan: ibu, sedang apa kamu?Kamu
ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu
datang?  Ya..Usir suara itu, ibu Tutup telinga kamu dan katakan
pada suara itu ”saya tidak mau dengar”. Ucapkan berulang-ulang,
pak”

”Sekarang coba Bapak praktekkan cara yang barusan saya


ajarkan”

”Bagus Pak”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah berdiskusi dan
latihan memutuskan halusinasi Ibu?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba Bapak sebutkan kembali tiga cara merawat Ibu?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika Bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktikkan cara memutus halusinasi di hadapan ibu?”
“Jam berapa kita ketemu ?”

“Bagaimana kalau tempat nya disini saja Bapak ?”


“Baik Bapak, kalau begitu sampai jumpa”
SP2 Keluarga
A. Tujuan
1. Keluarga mempraktikkan cara merawat pasien halusinasi
2. Keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien
halusinasi
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
“Apakah Bapak masih ingat cara memutus halusinasi Ibu?
Bagus”
c. Kontrak
“Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
mempraktekkan cara memutus halusinasi langsung
dihadapan Ibu”
“Mari kita datangi Ibu”
2. Kerja
”Selamat pagi bu”
”Bu, suami Ibu sangat ingin membantu ibu mengendalikan suara-
suara yang sering ibu dengar. Untuk itu  pagi  ini suami ibu  datang
untuk mempraktekkan cara memutus suara-suara yang ibu
dengar. Bu nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau
tersenyum-senyum sendiri, maka Bapak akan mengingatkan
seperti ini”
”Sekarang, coba bapak peragakan cara memutus halusinasi yang
sedang ibu alami seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya.
Tepuk punggung ibu lalu suruh ibu mengusir suara dengan
menutup telinga dan menghardik suara tersebut” (saudara
mengobservasi apa yang dilakukan keluarga terhadap pasien)
”Bagus sekali!Bagaimana bu? Senang dibantu Bapak?”
”Nah Bapak ingin melihat jadwal harian ibu ? (Pasien
memperlihatkan dan dorong suami/keluarga memberikan pujian)
Baiklah,  sekarang saya dan suami ibu ke ruang perawat dulu”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan Bapak setelah memutus
halusinasi langsung dihadapan Ibu?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba Bapak sebutkan kembali tiga cara merawat Ibu?”
”Dingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Pak. Bapak dapat
melakukan cara itu bila Ibu mengalami halusinasi”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika Bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk membuat
jadwal aktivitas Ibu saat dirumah ?”
“Jam berapa Bapak bisa datang ?”
“Tempatnya disini yah Pak!”
“Baik Bapak, kalau begitu saya sampai jumpa”
SP3 Keluarga
A. Tujuan
1. Keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Keluarga mengetahui follow up pasien setelah pulang
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Bapak.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
“Apakah Bapak masih ingat cara memutus halusinasi Ibu?
Bagus”
c. Kontrak
“Sesuai dengan perjanjian kita, sekarang kita akan
membicarakan jadwal ibu selama dirumah”
”Mari kita duduk diruang tamu”
”Berapa lama Bapak ada waktu ? Bagaimana kalau 30 menit”
2. Kerja
“Ini jadwal kegiatan ibu yang telah disusun. Jadwal ini dapat
dilanjutkan. Coba bapak lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan?”Pak jadwal yang
telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya”

“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang


ditampilkan oleh ibu selama di rumah.Misalnya kalau ibu terus
menerus mendengar suara-suara yang mengganggu dan tidak
memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika  hal ini
terjadi segera bawa kerumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
ulang dan di berikan tindakan”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana Bapak, ada yang ingin ditanyakan?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba Bapak sebutkan cara cara merawat Ibu? Bagus”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika Bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Baik Bapak, kalau begitu saya sampai jumpa”
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI RENDAH
Pertemuan :1
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Tn. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penolakan terhadap kemampuan diri
e. Tidak berani menatap lawan bicara
f. Lebih banyak menunduk.
g. Suka melamun
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
a. Dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki pasien
b. Pasien dapat menggunakan kemampuannya yang masih
dapat digunakan
c. Pasien memilih kegiatan yang akan dilakukan sesuai dengan
kemampuannya
d. Melatih pasien sesuai dengan kemampuan yang dipilih
pasien
e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi Pak. Perkenalkan saya
mahasiswi Akper Pelamonia yang akan merawat Bapak.
nama saya Ekklesia Syaelda Mairuhu, senang dipanggil
Cece. Nama Bapak siapa ? senangnya dipanggil apa ?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
“Saya lihat dari tadi Bapak melamun, apa ada yang sedang
dipikirkan ?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita ngobrol ngobrol dulu ?
“Berapa lama kita bisa ngobrol ?”
“Bagaimana kalau 30 menit ?”
“Enaknya ngobrol dimana ini ?”
“Bagaimana kalau kita ngobrol di taman ?””
2. Kerja
“Bapak, apa saja kemampuan yang Bapak miliki ? Bagus”

”Apa lagi? Saya buat daftarnya ya!”

”Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa  Bapak lakukan?”


”Bagaimana dengan mencuci piring? menyapu ? mencuci
pakaian..............dst.”

 “Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan


yang   Bapak miliki “.

”Bapak dari lima kegiatan/kemampuan ini, yang mana yang masih


dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat, yang pertama
bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih
bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini”

”Sekarang, coba  bapak pilih satu kegiatan  yang masih bisa


dikerjakan di rumah sakit ini”

”Oh yang nomor satu, mencuci piring ?Kalau begitu, bagaimana


kalau sekarang kita latihan mencuci piring”

”Bapak sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu


perlengkapannya, yaitu spon untuk membersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring, dan air untuk membilas. Bapak bisa
menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh ya jangan lupa
sediakan tempat sampah untuk membuang sisa-makanan”

“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”

“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, Bapak ambil satu


piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran yang ada di piring
tersebut ke tempat sampah. Kemudian Bapak bersihkan piring
tersebut dengan menggunakan spon yang sudah diberikan sabun
pencuci piring.  Setelah selesai disabuni, bilas dengan air bersih
sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring tersebut. Setelah
itu  Bapak bisa mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak
yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai…

“Sekarang coba Bapak yang melakukan…”

“Bagus sekali, Bapak dapat mempraktekkan cuci piring dengan


baik. Sekarang dilap tangannya”
”Bapak sudah bisa mencuci piring dan merapikan rak piring
dengan baik sekali. Coba perhatikan bedakah dengan sebelum
dirapikan? Bagus ”

“Coba bapak lakukan dan masukkan kedalam jadwal kegiatan


harian, bapak mau berapa kali mencuci piring ? baik, jadi bapak
akan mencuci piring setelah makan yah”

”Jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak lakukan


tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan tanda T jika bapak (tidak) melakukan”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah ngobrol dan
latihan cuci piring dan merapikan rak piring?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba sebutkan kegiatan apa saja yang telah kita latih
bersama tadi ?”
“Coba sebutkan kembali cara mencuci piring?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
“Baiklah pak, bagaimana kalau besok kita latihan
kemampuan yang kedua ?”
“Besok kita ketemu lagi ? bapak maunya jam berapa ?”
“Bagaimana kalau tempat nya disini saja pak ?”
“Baik, kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum
Pertemuan :2
Hari/ Tanggal : Juni 2020
Nama Klien (Inisial) : Tn. A
Ruangan : Mawar

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Mengkritik diri sendiri
b. Perasaan tidak mampu
c. Pandangan hidup yang pesimis
d. Penolakan terhadap kemampuan diri
e. Tidak berani menatap lawan bicara
f. Lebih banyak menunduk.
g. Suka melamun
2. Diagnosa Keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Tujuan Khusus :
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian
b. Melatih kemampuan kedua
c. Memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi pak”
“Masih ingat dengan saya ?”
b. Evaluasi/validasi
“Wah bapak nampak segar hari ini ?”
“Bisa saya lihat jadwal kegiatan hariannya pak? wah bagus
sekali, bapak mencuci piring setelah makan”
c. Kontrak
“Sekarang kita akan melatih kemampuan kedua, apa bapak
masih ingat kegiatan apa itu ?”
“Yah, kita akan menyapu dikamar bapak?”
“Waktunya sekita 15 menit ?”
“Mari kita ke kamar bapak”
2. Kerja
“Baik bapak, sebelumnya kita siapkan dulu sapu, skop sampah
dan tempat sampahnya”

“Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”

“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, kita mulai menyapu


dari dalam, sapu semua sudut ruangan sampai bersih, nah
sampahnya ini kita naikkan ke skop sampah, kemudian buang
pada tempat sampah. Nah selesai”

“Sekarang coba bapak yang melakukan…”

“Bagus sekali, bapak dapat mempraktekkan menyapu dengan


baik. Sekarang cuci tangannya pak”

”Bapak sudah bisa menyapu dengan baik sekali. Coba perhatikan


bedakah dengan sebelum disapu? Bagus ”

“Coba bapak lakukan dan masukkan kedalam jadwal kegiatan


harian, bapak mau berapa kali menyapu ? baik, jadi bapak akan
menyapu pagi dan sore yah”

”Jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau bapak lakukan


tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika diingatkan bisa melakukan,
dan tanda T jika bapak (tidak) melakukan”
3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah menyapu ?”
2) Evaluasi Objektif
“Ternyata bapak banyak memiliki kemampuan yang
dapat dilakukan dirumah sakit ini. Bapak bisa mencuci
piring dan menyapu yang sudah bapak praktikkan
dengan baik sekali ?”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan panggil saya”
c. Kontrak yang akan datang ((topik, waktu dan tempat)
“Baiklah pak, bagaimana kalau besok kita latihan
kemampuan yang ketiga ?”
“Masih ingatkan dengan kemampuan ketiganya ? Yah bagus
sekali. Besok kita akan latihan mencuci pakaian”
“Besok kita ketemu lagi ? Bagaimana kalau jam 8.30 ?”
“Bagaimana kalau tempat nya disini saja pak ?”
“Baik pak, kalau begitu saya permisi, sampai jumpa besok,
Assalamualaikum
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga
SP1 Keluarga
A. Tujuan
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
2. Pendidikan kesehatan tentang pengertian harga diri rendah, tanda
dan gejala harga diri rendah yang dialami oleh pasien
3. Keluarga mengetahui cara merawat pasien harga diri rendah
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi kak. Perkenalkan saya
mahasiswi Akper Pelamonia. Nama saya Ekklesia Syaelda
Mairuhu, saya yang akan merawat bapak “Tn. A”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan kaka hari ini?”
“Apa pendapat kakak tentang Bapak?”
c. Kontrak
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang
Bapak alami dan bantuan apa yang Bapak bisa berikan”
“Berapa lama kita bisa berbincang – bincang ?”
“Bagaimana kalau 30 menit ?”
“Kita diskusi diman ?”
“Bagaimana kalau di ruang tamu ?””
2. Kerja
“Apa yang kaka ketahui tentang masalah Bapak?”

“Ya memang benar sekali kak, Bapak itu memang  terlihat tidak


percaya diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya
pada Bapak, sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya
adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, Bapak
kakak memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan
munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri.
Bila keadaan Bapak ini terus menerus seperti itu, Bapak bisa
mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya bapak jadi
malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung diri”

“Sampai disini, kaka mengerti apa yang dimaksud harga diri


rendah?”

“Bagus sekali kaka sudah mengerti”

“Setelah kita mengerti bahwa masalah tersebut dapat menjadi


masalah serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik
untuk Bapak”

”Kak, apa saja kemampuan yang dimiliki Bapak? Ya benar, dia


juga mengatakan hal yang sama ”

”Bapak itu telah berlatih dua kegiatan yaitu mencuci piring dan
menyapu. Serta telah dibuat jadwal untuk melakukannya. Untuk
itu, kaka dapat mengingatkan Bapak untuk melakukan kegiatan
tersebut sesuai jadwal. tolong bantu menyiapkan alat-alatnya, ya
kak. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadwal yang
kegiatannya”.

”Selain itu, bila Bapak sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit,
kaka tetap  perlu memantau perkembangan Bapak. Jika masalah
harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, kaka dapat
membawa Bapak ke rumah sakit”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan
pujian kepada Bapak”

”Temui Bapak dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu
berikan pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali Bapak, Bapak
sudah semakin terampil mencuci piring”

”Coba kaka praktekkan sekarang. Bagus”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan kaka setelah percapakan kita
hari ini?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba kaka jelaskan kembali masalah yang dihadapi
bapak dan bagaimana cara merawatnya?”
“Bagus sekali kaka dapat menjelaskan dengan
baik. Nah setiap kali kaka kemari lakukan seperti itu.
Nanti di rumah juga demikian.”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika bapak mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
mempraktikkan memberi pujian langsung di hadapan bapak?”
“Jam berapa kita ketemu ?”
“Bagaimana kalau tempat nya disini saja kak ?”
“Baik kak, kalau begitu sampai jumpa”
SP2 Keluarga
A. Tujuan
1. Keluarga mempraktikkan cara merawat pasien harga diri rendah
2. Keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga
diri rendah
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi kak.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan kaka hari ini?”
“Apakah kaka masih ingat cara merawat Bapak? Bagus”
c. Kontrak
“Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan
mempraktekkan cara merawat langsung dengan memberikan
pujian dihadapan Bapak ”
“Mari kita datangi Bapak”
2. Kerja
”Selamat pagi Pak”
”Hari ini saya datang bersama anak Bapak. Seperti yang sudah
saya katakan sebelumnya, keluarga Bapak juga ingin merawat
Bapak agar Bapak cepat pulih.”

(kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut)

”Nah kak, sekarang kaka bisa mempraktekkan apa yang sudah


kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap
perkembangan Bapaknya kaka”
(Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya).

”Bagaimana  perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan


keluarga?”

”Baiklah,  sekarang saya dan anak Bapak ke ruang perawat dulu”

 (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan


terminasi dengan keluarga)

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan kaka setelah kita latihan
langsung di hadapan Bapak?”
2) Evaluasi Objektif
”Masih ingatkan caranya ?”
”Dingat-ingat pelajaran kita hari ini ya kak. kaka dapat
melakukan cara itu untuk merawat Bapak”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika kaka mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk membuat
jadwal kegiatan Bapak saat dirumah ?”
“Jam berapa kaka bisa datang ?”
“Tempatnya disini yah Kak!”
“Baik Kaka, kalau begitu saya sampai jumpa”
SP3 Keluarga
A. Tujuan
1. Keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Keluarga mengetahui follow up pasien setelah pulang
B. Strategi Komunikasi
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi kak.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana keadaan kaka hari ini?”
“Apakah kaka masih ingat cara merawat bapak ?”
c. Kontrak
“Sesuai dengan perjanjian kita, sekarang kita akan
membicarakan jadwal bapak selama dirumah”
”Mari kita duduk diruang tamu”
”Berapa lama kaka ada waktu ? Bagaimana kalau 30 menit”
2. Kerja
“Ini jadwal kegiatan bapak yang telah disusun. Jadwal ini dapat
dilanjutkan. Coba kaka lihat mungkinkah dilakukan. Siapa yang
kira-kira akan memotivasi dan mengingatkan?” Kak jadwal yang
telah dibuat tolong dilanjutkan, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya”

”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang


ditampilkan oleh Bapak selama di rumah. Misalnya
kalau Bapak terus menerus menyalahkan diri sendiri dan
berpikiran negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini
terjadi segera hubungi rumah sakit atau bawa Bapak langsung
kerumah sakit”

3. Terminasi
a. Evaluasi
1) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana Kaka, ada yang ingin ditanyakan?”
2) Evaluasi Objektif
“Coba Kaka sebutkan cara cara merawat Bapak?
Bagus”
b. Rencana tindak lanjut
“Jika Kaka mengalami kesulitan atau ada yang ingin
ditanyakan, silahkan hubungi perawat”
c. Kontrak yang akan datang
“Baik Kaka, kalau begitu saya sampai jumpa”

Anda mungkin juga menyukai