Anda di halaman 1dari 9

Tugas : Keperawatan Medikal Bedah II

Dosen : Ns. Zakariyati, S.K.M., S.Kep., M.kep

STANDAR OPERATING PROSEDUR


PERAWATAN KOLOSTOMI ,

Disusun Oleh:
KELOMPOK III
1. Suriyanto (218082)
2. Yeyen Elsya Afridelinsari (218042)
3. Ayu Komalasari (218009)
4. Khairun Annisa (218057)
5. Fitriani (218012)
6. Moh. Rendi Siara (218103)
7. Sri Indarwati (218080)

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
TAHUN AJARAN
2020
STANDAR OPERITING PROSEDUR

PERAWATAN KOLOSTOMI

A. PENGERTIAN
Membersihkan stoma kolostomi , kulit sekitar stoma dan mengganti
kantong kolostomi secara berkala sesuai kebutuhan .
B. TUJUAN
1. Menjaga kebersihan pasien
2. Mencegah terjadinya infeksi
3. Mencegah iritasi kulit sekitar stoma
4. Mempertahankan kenyamanan pasien dan lingkungannya
C. PERSIAPAN ALAT
1. Colostomy bag atau cincin tumit
2. Kapas sublimate / kapas basah , NaCl
3. Kasa atau tissue
4. 1 pasang sarung tangan bersih
5. Kantong untuk balutan kotor
6. Baju ruangan / celemek
7. Zink salep
8. Perlak dan alasnya
9. Plester dan gunting
10. Bila perlu obat desinfektan
11. Bengkok/nirbekken
12. Set ganti balutan
D. FASE ORIENTASI
1. Memberikan penjelasan pada pasien tentang tujuan tindakan dll
2. Mengatur posisi tidur pasien ( supinasi )
3. Mengatur tempat tidur pasien dan lingkungan pasien ( menutup
gorden , jendela , pintu , memasang penyekat tempat tidur (k/p ) ,
mempersilahkan keluarga untuk menunggu diluar kecuali jika
diperlukan untuk belajar merawat kolostomi pasien.
E. FASE KERJA
1. Cuci tangan
2. Pasang celemek dan gunakan sarung tangan
3. Letakkan perlak dan alasnya dibagian kanan atau kiri pasien
sesuai dengan letak stoma
4. Meletakkan bengkok di atas perlak dan didekatkan ke tubuh pasien
5. Mengobservasi produksi stoma ( warna , konsistensi , dll )
6. Membuka kantong kolostomi secara hati-hati dengan
menggunakan pinset dan tangan kiri menekan kulit pasien
7. Meletakkan colosyomy bag kotor dlam bengkok
8. Melakukan observasi terhadap kulit stoma
9. Membersihkan colostomy dan kulit disekitar dengan kapas
sublimate / kapas hangat ( air hangat ) / NaCl
10. Mengeringkan kulit sekitar colostomy dengan sangat hati-hati
menggunakan kassa steril
11. Memberikan zink salep (tipis-tips) jika terdapat iritasi pada kulit
sekitar stoma
12. Menyesuaiakan lubang colostomy dengan stoma colostomy
13. Menempelkan kantong colostomy dengan posisi
vertical/horizontal /miring sesuai dengan kebutuhan pasien
14. Memasukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi
15. Merekatkan/memasang kolostomi bag dengan tepat tanpa udara
didalamnya
16. Merapikan klien dengan lingkungannya
17. Membereskan alat-alat dengan membuang kotoran
18. Melepas sarung tangan dan buka celemek .
F. FASE TERMINASI
19 . Mengevaluasi hasil tindakan
20 . Berpamitan dengan pasien
21 . Mencuci tangan
22 . Mendokumentasikan hasil tindakan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MANUAL FEKAL
1. TUJUAN :

a. Mengeluarkan feses secara manual sehingga klien akan terhindar


dari:

1. Konstipasi
2. Kanker kolon
2. RUANG LINGKUP :

Prosedur ini dilakukan pada klien yang mengalami gangguan sistem


pencernaan atau pada klien yang memiliki resiko mengalami gangguan
sistem pencernaan. Pengkajian keperawatan juga mencakup pada
analisa data dan rumusan masalah keperawatan klien.
3. ACUAN :

Muttaqin, Arif. 2011. Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan


Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
4. DEFINISI :

Mengeluarkan feses klien yang mengeras di bagian rectum atau


sigmoid bagian bawah dengan menggunakan jari tangan perawat
(perawat menggunakan sarung tangan yang diolesi jelly sebagai
pelican/pelumas). Keluhan yang sering dialami klien adalah konstipasi
dan nyeri pada dubur. Keluhan ini banyak terjadi pada klien dengan
gangguan neurologis atau psikosis.Untuk mengatasi komplikasi lebih
lanjut, feses perlu di keluarkan secara manual
5. PROSEDUR

a. Pelaksanaan
1) Pastikan kebutuhan manual fekal dengan mengkaji ulang klien
a) Persiapan Kllien :
(1) Sampaikan salam (sesuai SOP komunikasi terapeutik)
(2) Jelaskan kepada klien tentang tujuan & prosedur
tindakan yang akan diakukan
(3) Beri klien posisi sim (miring) di tempat tidur,
membelakangi perawat
b) Persiapan alat:
(1) Sarung tangan yang bersih
(2) Bengkok
(3) Kapas basah
(4) Kantong sampah non medis
(5) Minyak pelumas/ vaselin
(6) Tissue
(7) Waslap
(8) Sabun
(9) Air dalam waskom
(10) Handuk
(11) Pispot
(12) Perlak pengalas
c) Persiapan lingkungan
(1) Jaga privasi klien
(2) Dekatkan alat-alat
(3) Cuci tangan
(4) Pasang sarung tangan bersih
(5) Pasang perlak pengalas
(6) Letakkan bengkok di samping klien
(7) Lepaskan pakaian bagain bawah dan tutup dengan
handuk
(8) Atur posisi pasien : sim kiri atau kanan
(9) Basahi sarung tangan bagian telunjuk dengan minyak
pelumas / vaselin di atas bengkok
(10) Masukkan jari telunjuk perlahan-lahan ke dalam anus
dengan arah menuju umbicilius sampai terasa adanya
feses yang keras (sumbatan feses)
(11) Buat gerakan melingkar /sirkuler dengan jari telunjuk 2-5
kali untuk merangsang spingter anus, kemudian
keluarkan jari telunjuk dari anus
(12) Keluarkan feses dengan jari telunjuk ke dalam kantung
sampah non medis
(13) Lepaskan sarung tangan dan letakkan dalam bengkok
lalu ganti dengan sarung tangan yang baru
(14) Bersihkan anus dengan memakai waslap basah dan
sabun
(15) Keringkan bagian bokong dengan handuk atau tissue
(16) Rapihkan alat dan klien
(17) Lepaskan sarung tangan
(18) Cuci tangan
(19) Dokumentasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBERIAN OBAT (SUPOSITORIA)

A. Pengertian

Pemberian obat melalui anus/rectum (suppositoria) dilakukan dengan


cara memasukkan obat melalui anus/ rectum.
B. Tujuan
1. Memberikan efek local dan sistemik.
2. Menjadikan lunak feses
3. Merangsang BAB
C. Alat dan Bahan
1. Obat suppositoria dalam tempatnya.
2. Sarung tangan.
3. Kain kasa.
4. Vaselin/pelicin/pelumas.
5. Kertas tisu.
6. Bengkok
D. Prosedur Kerja
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang dilakukan.
3. Menawarkan pasien untuk buang air kecil/besar.
4. Bebaskan pakaian bagian bawah dan letakkan bengkok dibawah
anus.
5. Gunakan sarung tangan.
6. Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa.
7. Oleskan pelicin pada ujung obat suppositoria.
8. Regangkan glutea dengan tangan kiri, kemudian masukkan obat
sambil menyuruh pasien menarik nafas panjang. Selama 20 menit
pasien istirahat baring.
9. Setelah selesai tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal
dengan tisu,.
10. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam bengkok.
11. Merapikan pakaian pasien dan lingkungannya.
12. Membersihkan alat dan mengembalikan pada tempatnya.
13. Cuci tangan
14. .Catat obat, jumlah/dosis, dan cara pemberian

Disetujui Oleh Failisator

( )

Anda mungkin juga menyukai