Tabel 2.2 klasifikai Hipertensi Menurut The Joint National Commite (JNC)
VIII
Sistol Diastol
Kategori (mmHg) (mmHg)
5. Manifestasi Klinis
a. Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan
muntah akibat peningkatan tekanan darah interaknium.
b. Penglihatan kabur karena terjadi kerusakan pada retina
sebagai dampak dari hipertensi
c. Ayunan langkah yang tidak mantap karena terjadi
kerusakan susunan saraf pusat.
d. Nokturia (sering berkemih dimalam hari) karena adanya
peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glomerulus.
e. Edema dependen dan pembengkakan akibat
peningkatan tekanan kapiler. (Ardiansyah, 2012)
6. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Terapi obat pada penderita hipertensi di mulai dengan
salah satu obat berikut:
1) Hidroklorotiazid (HCT) 12,5 – 25 mg per hari dengan
dosis tunggal pada pagi hari
2) Reserpin 0,1 – 0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal
3) Propranolol mulai dari 10 mg dua kali sehari yang
dapat dinaikkan 20 mg dua kali sehari
4) Kaptopril 12,5 – 25 mg sebanyak dua sampai tiga
kali sehari (kontrak indikasi pada ibu hamil dan
penyakit asma)
5) Nifedipin mulai dari 5 mg dua kali sehari, bisa
dinaikan 10 mg dua kali sehari
b. Langka awal biasanya adalah dengan mengubah pola
hidup penderita, yakni dengan cara:
1) Menentukan berat badan sampai batas ideal
2) Mengubah pola makan pada penderita diabetes,
kegemukan, atau kadar kolesterol darah tinggi.
3) Mengurangi pemakain garam sampai kurang dari 2,3
gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap
harinya (disertai dengan asupan kalsium,
magnesium, dan kalium yang cukup)
4) Mengurangi konsumsi alkohol
5) Berhenti merokok
6) Olaraga aerobic yang tidak terlalu berat (penderita
hipertensi esensial tidak perluh membatasi
aktivitasnya selama tekanan daranya terkendali).
(Ardiansyah, 2012)
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Riwayat pemeriksaan fisik secara menyeluruh
b. Pemeriksaan retina
c. Pemeriksaan laboraterium untuk mengetahui kerusakan
organ seperti ginjal atau jantung
d. EKG untuk mengetahui hipertropi ventirikel kiri
e. Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah,
glukosa
f. Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena
arteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan
penentuan kadar urin
g. Foto dada dan CT scan. (Padila, 2013)
8. Penyimpangan KDM
retensin pembuluh
dara otak Resiko perfusi serebral tidak
efektif
nyeri kepala
Nyeri akut
C. Konsep keperawatan
1. Pengkajian
a. Data biografi : Nama, alamat, umur, tanggal MRS,
diagnose medis, penanggun jawab, catatan kedatangan
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama : Biasanya pasien datang ke RS
dengan keluhan kepela terasa pusing dan bagian
kuduk terasa berat, tidak bisa tidur.
2) Riwayat kesehatan sekarang: biasanya pada saat
dilakukan pengkajian pasien masih mengeluh kepala
terasa sakit dan berat, penglihatan berkunang-
kunang, tidak bisa tidur.
3) Riwayat kesehatan dahulu: biasanya penyakit
hipertensi ini adalah penyakit yang menahun yang
sudah lama di alami oleh pasien, dan biasanya
pasien mengkonsumsi obat rutin seperti captopril.
4) Riwayat kesehatan keluarga: biasanya penyakit
hipertensi ini adalah penyakit keturunan.
c. Data dasar pengkajian
1) Aktivitas / istirahat
Gejala: kelemahan, letih, napas pendek, gaya hidup
menoton
Tanda: frekuensi jantung, meningkat, perubahan
irama jantung, takipnea
2) Sirkulasi
Gejala: Riwayat hipertensi, aterosklerosis, penyakit
jantung kroner, penyakit sererovaskuler
Tanda : kenaikan TD, hipotensi postural, takhikardi,
perubahan warna kulit, suhu dingin
3) Integritas ego
Gejala: Riwayat perubahan kepribadian, ansietas,
depresi, euphoria, faktor stres multiple
Tanda: Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan
continue perhatian, tangisan yang meledak, otot
muka tegang, pernapasan manghela, peningkatan
pola bicara
4) Eliminasi
Gejala: gangguan ginjal saat ini atau yang lalu
5) Makan / cairan
Gejala: Makanan yang disukai yang dapat
mencankup makanan yang tinggi garam, lemak dan
kolestrol
Tanda: BB normal atau obisitas, adanya edema
6) Neurosensory
Gejala: Keluhan pusing / pening, sakit kepala,
berdenyut sakit kepala, berdenyut, gangguan
penglihatan, episode, epistaksis
Tanda: Perubahan orientasi, penurunan kekuatan
genggaman, perubahan retinal opic
7) Nyeri / ketidaknyamnan
Gejala: Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai,
sakit kepala oksipital berat,nyeri abdomen
8) Pernapasan
Gejala: dispnea yang berkaitan dengan aktivitas,
takipnea, ortopnea, dispneanocturnal proksimal,
batuk dengan atau tampa sputum, riwayat merokok
Tanda: distress respirasi / penggunaan otot
aksesoris pernapasan, bunyi napas tambahan,
sianosis
9) Keamanan
Gejala: Gangguan kordinasi, cara jalan
Tanda: episode parestesia unilateral, transien,
hipotensi postural
10) Pembelajaran / penyuluhan
Gejala: faktor resiko keluarga; hipertensi,
aterosklerosis, penyakit jantung, DM, penyakit ginjal,
faktor resik etrik, penggunaan pil KB atau hormone.
(Wijaya & putri, 2013)
2. Diagnosa keperawatan (PPNI, 2016)
a. Nyeri akut
1) Definisi
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan
dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional,
dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan..
2) Penyebab
a) Agen pencedera fisiologis
b) Agen pencedera kimiawi
c) Agen pencedera fisik
3) Gejala dan tanda mayor
Subjektif
a) Mengeluh nyeri
Objektif
a) Tampak meringis
b) Bersikap protektif
c) Gelisah
d) Frekuensi nadi meningkat
e) Sulit tidur
4) Gejala dan tanda minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
a) Tekanan darah meningkat
b) Pola napas berubah
c) Nafsu makan berubah
d) Proses berfikir terganggu
e) Menarik diri
f) Berfokus pada diri sendiri
b. Koping tidak efektif
1) Definisi
Ketidak mampuan menilai dan merespons stressor
dan / atau ketidak mampuan menggunakan sumber-
sumber yang ada untuk mengatasi masalah.
2) Penyebab
a) Ketidak percayaan terhadap kemampuan diri
mengatasi masalah
b) Ketidak adekuatan system pendukung
c) Ketidak adekuatan strategi koping
d) Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
e) Ketidak cukupan persiapan untuk menghadapi
stressor
f) Disfungsi system keluarga
g) Krisis situasional
h) Krisis maturasional
i) Keretanan personalitas
j) Ketidak pastian
3) Gejala dan tanda mayor
Subjektif
a) Mengunkapkan tidak mampu mengatasi masalah
Objektif
a) Tidak mampu memenuhi peran yang diharapkan
(sesuai usia)
b) Menggunakan mekanisme koping yang tidak sesuai
4) Gejala dan tanda minor
Subjektif
1. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar
2. Kekhawatiran kronis
Objektif
1. Penyalaggunaan zat
2. Memanipulasi orang lain untuk memenuhi
keinginannya sendiri
3. Perilaku tidak asertif
4. Partisipasi social kurang
c. Defisit pengetahuan
1) Definisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi konitif yang
berkaitan dengan topik tertentu
2) Penyebab
a) Keteratasan kognitif
b) Gangguan fungsi kognitif
c) Kekeliruan mengikuti anjuran
d) Kurang terpapar informasi
e) Kurang minat dalam belajar
f) Kurang mampu mengingat
g) Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
3) Gejala dan tanda mayor
Subjektif
a) Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
a) Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
b) Menunjukkan presepsi yang keliru terhadap
masalah
4) Gejala dan tanda minor
Subjektif
b) Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
c) Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran
d) Menunjukkan presepsi yang keliru terhadap
masalah
d. Hipervolemia
1) Definisi
Peningkatan volume cairan intravaskuler, interstisiel,
dan/atau intraseluler.
2) Penyebab
a) Gangguan mekanisme regulasi
b) Kelebihan asupan cairan
c) Kelebihan asupan natrium
d) Gangguan aliran balik vena
e) Efek agen farmakologis
3) Gejala Tanda Mayor dan Minor
Subjektif
a) Ortepnea
b) Dyspnea
c) Paroxysmal nocturnal disypnea (PND)
Objektif
a) Edema anaska dan/atau edema perifer
b) Berat badan meningkat dalam waktu singkat
c) Jugular venous pressure (JVP)
d) Reflex hepatojugular positif
4) Gejala dan tanda minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
a) Distensi vena jugularis
b) Terdengar suara napas tambahan
c) Hepatomegali
d) Kadar Hb/ Ht turun
e) Oliguria
f) Intake lebih banyat dari output (balans cairan
positif)
g) Kongesti paru
e. Resiko serebral tidak efektif
1) Definisi
Berisiko mengalami penurunan sirkulasi penurunan
darah
2) Faktor resiko
a) Keabnormalan masa protrobin dan atau/atau masa
tromboplastin parsial
b) Penurunan kinerja ventrikel kiri
c) Aterosklerosis aorta
d) Diseksi arteri
e) Fiblirasi atrium
f) Stenosis karotis
g) Aneurisma serebri
h) Koagulupati
i) Dilatasi kardiomiopati
j) Koagulasi intravaskuler diseminata
k) Embolisme
l) Cedera kepala
m) Hipertensi
n) Endocarditis
o) Neoplasma otak
p) Infark miokard akut
q) Penyalahgunaan zat
r) Terapi tembolitik
s) Efek samping tindakan
3. Rencana keperawatan
a. Nyeri akut
1) Tujuan
a) Keluhan nyeri menurun
b) Meringis menurun
c) Sikap protektif menurun
d) Kesulitan tidur menuru
e) Berfokus pada diri sendiri menurun
f) Diaphoresis menurun
g) Perasaan depresi menurun (tertekan) menurun
h) Anoreksia menurun ketegangan otot menuru
i) Frekuensi nadi membaik
j) Pola napas membaik
k) Tekanan darah membaik
l) Pola tidur membaik
2) Intervensi
a) Identifikasi, lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, dan intensitas nyeri
b) Identifikasi skala nyeri
c) Identifikasi respon nyeri non verbal
d) Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
f) Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
g) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
h) Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah di berikan
i) Monitor efek samping penggunaan analgetik
j) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
k) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
l) Fasilitasi istirahat tidur
m) Jelaskan strategi meredahkan nyeri
n) Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
o) Anjurkan menggunakkan analgetik secara tepat
p) ajarkan tehnik nofarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
q) Kolaborasi pemberian analgetik
b. Kopinng tidak efekti
1) Tujuan
a) Kemampuan memenuhi peran sesuai usia
meningkat
b) Pririlaku koping adaftif meningkat
c) Verbalisasi kemampuan mengatasi masalah
meningkat
d) Verbalisasi kelemahan diri perilaku asertif
meningkat
e) Verbalisasi menyalahkan orang lain menurun
f) Verbalisasi rasionalisasi kegagalan menurun
g) Hipersensitif terhadap kritik menurun
2) Intervensi
a) Identifikasi presepsi mengalami masalah dan
informasi yang memicu konflik
b) Fasilitasi mengklasifikasi nilai dan harapan yang
membantu membuat pilihan
c) Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari setiap
solusi
d) Fasilitasi melihat situasi secara realistic
e) Motivasi mengunkapkan tujuan perawatan yang
diharapkan
f) Fasilitasi pengambilan keputusan secara kaloboratif
g) Informasikan alternatif solusi secara jelas
h) Berikan informasi yang diminta pasien
i) Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam
memfasilitasi pengambilan keputusan
c. Deficit pengetahuan
1) Tujuan
a) Perilaku sesuai anjuran meningkat
b) Verbalisasi minat dalam belajar meningkat
c) Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang
suatu topik meningkat
d) Kemampuan menggambarkan pengalaman
sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat
e) Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat
f) Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi
menurun
g) Presepsi yang keliru terhadap masalah menuru
2) Intervensi
a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan
dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersi dan
sehat
c) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
d) Berikan kesempatan untuk bertanya
e) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
f) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
g) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
d. Hipovelemia
1) Tujuan
a) Asupan cairan meningkat
b) Haluaran urin meningkat
c) Kelembaban membrane mukosa meninkat
d) Edema menurun
e) Tekanan darah membaik
f) Denyut nadi radial membaik
g) Tekanan arteri rata-rata membaik
h) Membran mukosa membaik
i) Berat badan membaik
2) Intervensi
a) Periksa tanda dan gejalah hypervolemia
b) Identifikasi penyebab hipervolemia
c) Monitor status hemodinamik
d) Monitor intake dan output cairan
e) Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma
f) Monitor kecepatan infus secara ketak
g) Monitor efek samping diuretic
h) Timbang berat badan setiap hari pada waktu yang
sama
i) Batasi asupan cairan dan garam
j) Tinggikan kepala tempat tidur 30-40°
k) Ajarkan melaporkan jika haluaran urin <0,5
ml/kg/jam dalam 6 jam
l) Anjurkan melaporkan jika BB bertambah >1kg
dalam sehari
m) Ajarkan cara membatasi cairan
n) Kolaborasi pemberian diuretic
o) Kolaborasi kehilangan kalium akibat diuretic
e. Resiko infeksi
1) Tujuan
a) Tingkat kesadaran meningkat
b) Tekanan intra kranial menurun
c) Sakit kepala menurun
d) Gelisah menurun
e) Kecemasan menuru
f) Nilai rata-rata tekanan darah membaik
g) Kesadaran membaik
2) Intervensi
a) Identifikasi penyebab peningkatan TIK
b) Monitor tanda/gejala peningkatan TIK
c) Monitor MAP (mean arteria pressure)
d) Monitor CVP (central venous pressure)
e) Monitor PAWP
f) Monitor PAP
g) Monitor ICP
h) Monitor CPP
i) Monitor intake dan output cairan
j) Monitor cairan serebro-spinalis
k) Minimalkan stimulus dengan menyediakan
lingkungan tenang
l) Berikan posisi semi fowler
m) Hindari maneuver valsava
n) Hindari penggunaan PEEP
o) Hindari penberian cairan IV hipotonik
p) Atur ventilator agar PaCO2 optimal
q) Pertahankan suhu tubuh
r) Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan
s) Kolaborasi pemberian diuretic osmosis
4. Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sudah
direncanakan perawa. Tindakan keperawatan mencankup
tindakan mandiri (independen) dan tindakan kolaborasi.
(Tarwoto & Wartonah, 2015)
Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan
keperawatan oleh perawat dan klien. Hal yang harus
diperhatiakan ketika melakukan implementasi keperawatan
adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan falidasi, penguasan, keteranfilan, intelektual dan
tehnik (Bararah & Jauhar, 2013)
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang
merupakan perbandingan yang sistematik dan rencana antara
hasil yang termasuk atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perkembangan (Asmadi, 2012)
Hanum, P., & dkk. (2018). Hubungan Krakteristik dan Dukungan Keluarga
Lansia dengan Kejadian Stroke pada Lansia Hipertensi di Rumah
Sakit Umun Haji Adam Malik Medan. Jumatik, Vol. 3, No. 1, Hal 77.
: kementriankesehatan RI.
Nasrullah, D., & Ismail, T. (2016). buku ajaran keperawatan gerontik jilik
dengan pendekatan asuhan keperawatan NANDA, NIC, dan NOC.
jakarta: CV. Trans Info Media.
LANJUTAN
Analisis
Status
Penampilan Riwayat Masalah
No Nama Kesehatan
Umum Penyakit/Alergi Kesehatan
Saat Ini
Individu
1. Tn ‘ S’ Baik Baik Kedelai -
Klien
mengatakan
tegang pada
daerah
tengkuk dan
sering merasa
pusing
2. Ny ‘R’ Kurang
Baik Tidak ada sehingga
Baik
merasa tidak
nyaman dan
mudah lelah,
yang
menyevavkan
klien jatuh
tiba-tiba
Ny ‘S’ -
Baik Baik Daging merah
3.
4. An ‘R’ Baik Baik Tidak ada -
5. An ‘F’ Baik Baik Tidak ada -
4. : Dapur
LAMPIRAN
2. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT
Nama individu yang sakit : Diagnosa Medik :
Sumber dana kesehatan : Rujukan Dokter / Rumah Sakit :
Keadaan Sirkulasi / Cairan Perkemihan Pernafasan
Umum Edema Pola BAK Sianosis
Kesadaran : Bunyi Jantung…. 3x/hr, Vol 1500 Sekret / Slym
komposmentis Asites Akral ml/hr Irama Reguler
GCS : E4V5M6 dingin Hematuria Wheezing
TD : 140/80 Tanda Poliuria Ronki………
MMhg Perdarahan: Oliguria ………….
P : 20X/m Purpura/ Disuria Otot bantu
S : 370c Hematoma/Pet Inkontinensia nafas……….
N : 80X/m ekie/Melena Retensi Alat bantu
Takikardia Hematemesis/E Nyeri saat BAK nafas……….
Bradikardia pistaksis Kemampuan Dispnea
Tubuh Tanda Anemia: BAK: Mandiri/ Sesak
teraba hangat Pucat/ Bantu Stridor
Menggigil Kongjungtiva sebagian/Tergant Krepirasi
Pucat/Lidah ung Nyeri dada
Pucat/Akral Pucat Alat Bantu: saat batuk
Tanda Tidak/Ya P:
Dehidrasi: Mata Gunakan Obat: Q :
Cekung/Turgo Tidak/Ya R:
r kulit Kemampuan S :
Berkurang/Bib BAB: Mandiri/ T:
ir Kering Bantu
Pusing sebagian/Tergant
Kesemutan ung
Berkeringat Alat Batu:
Rasa Haus Tidak/Ya
Pengisian
Kapiler >3 detik
Percernaan Muskuloskletal Neurosensori Kulit
Mual Tonus otot Fungsi Jaringan parut
Muntah Kontraktur Penglihatan: Memar
Kembung Fraktur Buram Laserasi
Nafsu makan: Nyeri otot/tulang Tak bias Ulserasi
Berkurang/Ti Drop foot, melihat Pus……………
dak lokasi………… Alat .
Sulit menelan Tremor, bantu………… Bulae/lepuh
Disphagia jenis………… ….. Perdarahan
Bau nafas Malaise/fatique Visus………… bawa
Kerusakan Atropi ……….. Krustae
gigi/gusi/lidah Kekuatan otot Luka bakar
/ 5 5 Fungsi kulit……
Geraham/rah Pendengaran Derajat………
ang/palatum 5 5 Kurang jelas ……..
Distensi Tuli Perubahan
abdomen Postur tidak Alat bantu warna….
Bising normal……… Tinnitus Decubitus:Gra
usus…… RPS Atas: de……
Konstipasi bebas/terbatas/ Fungsi Perasa Lokasi…………
Diare……x/hr Kelemahan/kelu Mampu ……
Hemoroid, mpuhan(Ka/Ki) Terganggu
grade…… RPS Bawah: Tidur dan
Teraba masa bebas/terbatas/ Fungsi Perabaan Istirahat
abdomen Kelemahan/kelu Kesemutan Susah tidur jika
Stomatitis mpuhan(Ka/Ki) pada………… batuk
Warna Berdiri: Kebas Waktu
Riwayat obat Mandiri/Bantu pada………… tidur…………
pencahar Sebagian/Terga …….. …
Maag ntung Disorientasi Bantuan obat
Konsistensi… Berjalan: Parese tidak ada
… Mandiri/Bantu Halusinasi
Diet khusus : Sebagian/Terga Disartria
Ya/Tidak ntung Amnesia
Kebiasaan Alat bantu: Paralisis
makan- Tidak/Ya Reflex
minum: Nyeri: Tidak/Ya patologis
Mandiri/Bantu Kejang:
sebagian/ sifat………
Tergantung lama……..
Alergi Frekwensi……
makanan/min ………………..
uman:
Tidak/Ya Fungsi
Alat bantu: Penciuman
Ya/Tidak Mampu
terganggu
Mental Komunikasi dan Kebersihan Diri Perawatan Diri
Cemas budaya Gigi-mulut Sehari-hari
Denial Interaksi kotor Mandi:
Marah dengan Mata kotor Mandiri/Bantu
Takut keluarga: Kulit kotor Sebagian/Terg
Putus Asa Baik/terhambat Perineal/genital antung
Depresi : baik kotor Berpakaian:
Rendah diri Berkomunikasi: Hidung kotor Mandiri /
Menarik diri Lancar/Terham Kuku kotor Bantu/Sebagia
Agresif bat Telinga kotor n/Tergantung
Perilaku Kegiatan social Rambut kepala Menyisir
kekerasan sehari-hari: kotor rambut:
Respon Mandiri /
pasca Bantu/Sebagia
trauma……… n/Tergantung
Tidak mau
melihat
bagian tubuh
yang rusak
Keterangan Tambahan Terkait Individu
Klien mengatakan bingung dan tidak mengetahui cara menangani
penyakitnya. Keluarga klien Ny” S” mengatakan ingin meningkatkan pola
hidup sehat , keluarga klien Ny” S” mengatakan ingin meningkatkan
kesehatannya.
DENAH RUMAH
GENOGRAM
5
3
2 26 37 35 30
2 33 2 2
8
4 8 5
39
34
8 4
Ket :
: Meninggal : Sakit
G1 : Orang tua pasien sudah meninggal karena faktor usia. Ibu istri
klien masih hidup dan ayah dari istri klien sudah meninggal
karena faktor usia.
Ds : Manajemen
1. Keluarga klien mengatakan tidak kesehatan keluarga
mengetahui masalah kesehatan tidak efektif
yang dialaminya
2. Keluarga klien mengatakan tida
mengetahui upaya yang dapat
meningkatkan kesehatan
Do :
1. Keluarga klien tampak tidak
mengetahui cara mengetahui
masalahnya
Ds : Ansietas
1. Klien mengatakan bingung dan
tidak mengetahui cara mengatasi
penyakitnya
2. Klien mengatakan khawatir dan
takut dengan penyakit yang
dialaminya
Do :
1. Klien tampa gelisah
Ds : Kesiapan
1. Keluarga klien mengatakan ingin peningkatan koping
meningkatkan pola hidup sehat keluarga
2. Keluarga klien mengatkan ingin
meningkatkan kesehatannya
Do :
1. Keluarga tampak ingin
meningkatkan kesehatannya
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah 1 : Gangguan Rasa Nyaman
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 3 x 1 Masalah besifat aktual
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 1 karena sudah terjadi dan
b. Resiko (2) = 1 klien mengatakan
c. Potensial merasa tidak nyaman
(1)
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 2 x 2 Kemungkinan masalah
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 dapat diubah dengan
diubah mudah dengan
a. Mudah (2) =2 menurunkan tekanan
b. Sebagian darah
(1)
c. Tidak dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Potensi masalah untuk
Masalah untuk Nilai Tertinggi 2 dicegah sedang karena
Dicegah sudah terjadi pada klien
a. Tinggi (3) = 2/3
b. Sedang (2)
c. Rendah (1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah harus segera
masalah Nilai Tertinggi 2 ditangani karena klien
a. Masalah merasa tidak nyaman
Berat harus =1 dengan gejala
segera penyakitnya
ditangani
(2)
b. Ada
masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani
(1)
c. Masalah
Tidak
dirasakan
(0)
4 2/3
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah II : Manjemen Kesehatan Tidak Efektif
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 3 x 1 Masalah besifat aktual
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 3 karena klien sudah
b. Resiko (2) = 1 mengalami masalah
c. Potensial yang dialami anggota
(1) keluarganya
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 1 x 2 Masalah hanya dapat
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 sebaian diubah karna
diubah sudah tejadi
a. Mudah (2) =1
b. Sebagian
(1)
c. Tidak
dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Potensi masalah untuk
Masalah untuk Nilai Tertinggi 3 dicegah sedang karena
Dicegah manajemen keluarganya
a. Tinggi (3) = 2/3 kurang baik
b. Sedang (2)
c. Rendah (1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah harus segera
masalah Nilai Tertinggi 2 ditangani karena
a. Masalah keluarga tidak
Berat harus =1 mengetahui cara
segera menangani
ditangani (2) kesehatannya.
b. Ada masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani (1)
c. Masalah
Tidak
dirasakan (0)
3 2/3
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah III : Ansietas
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 3 x 1 Masalah bersifat akurat
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 1 karena klien mengatakan
b. Resiko (2) = 1 khawatir dan takut
c. Potensial dengan penyakit yang
(1) dialaminya
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 1 x 2 Kemungkinan masalah
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 diubah sebagian karena
diubah klien tidak mampu
a. Mudah (2) =1 mengontrol stres yang
b. Sebagian dialami
(1)
c. Tidak
dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Potensi masalah untuk
Masalah untuk Nilai Tertinggi 3 dicegaj sedang karena
Dicegah sudah tejadi
a. Tinggi (3) = 2/3
b. Sedang (2)
c. Rendah (1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah berat harus
masalah Nilai Tertinggi 2 ditangani karena sudah
a. Masalah tejadi pada klien
Berat harus =1
segera
ditangani
(2)
b. Ada
masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani
(1)
c. Masalah
Tidak
dirasakan
(0)
Jumlah 3 2/3
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah IV : Resiko Jatuh
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Sifat masalah bersifat
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 3 resiko karena masalah
b. Resiko (2) = 2/3 belum terjadi
c. Potensial
(1)
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 1 x 2 Masalah dapat diubah
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 sebagian karena klien
diubah mengalami gangguan
a. Mudah (2) =1 keseimbangan saat
b. Sebagian penyakitnya muncul
(1)
c. Tidak
dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah dapat dicegah
Masalah untuk Nilai Tertinggi 3 sedand karna klien ingin
Dicegah meningkatkan
a. Tinggi (3) = 2/3 kesehatannya
b. Sedang
(2)
c. Rendah
(1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah tidak dirasakan
masalah Nilai Tertinggi 2 karena belum terjadi
a. Masalah
Berat =1
harus
segera
ditangani
(2)
b. Ada
masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani
(1)
c. Masalah
Tidak
dirasakan
(0)
2 4/3
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah V : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 2 x 1 Masalah besifat resiko
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 1 karena belum tejadi pada
b. Resiko (2) = 1 klien
c. Potensial
(1)
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 1 x 2 Masalah dapat diubah
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 sebaian karena klien
diubah kadang mengalami
d. Mudah (2) =2 meningkatan tekanan
e. Sebagian darah
(1)
f. Tidak dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 3 x 1 Masalah dapat dicegah
Masalah untuk Nilai Tertinggi 3 karena menerapkan
Dicegah penanganan untuk
d. Tinggi (3) = 1 menangani penyakitnya
e. Sedang (2)
f. Rendah (1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 0 x 1 Masalah harus segera
masalah Nilai Tertinggi 2 ditangani agar tidak
d. Masalah mengalami penurunan
Berat harus =0 sirkulais darah keotak
segera
ditangani (2)
e. Ada
masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani (1)
f. Masalah
Tidak
dirasakan
(0)
2 2/3
PRIORITAS MASALAH
Penapisan masalah
Masalah VI : kesiapan peningkatan koping keluarga
Kriteria Bobot Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah 1 Nilai x Bobot 1 x 1 Masalah besifat potensial
a. Aktual (3) Nilai Tertinggi 3 karena klien dan
1
b. Resiko (2) = /3 keluarganya ining
c. Potensial meningkatkan koping
(1) keluarga
Kemungkinan 2 Nilai x Bobot 0 x 2 Masalah bersifat tidak
masalah dapat Nilai Tertinggi 2 dapat diubah karena
diubah klien ingin menunjukkan
g. Mudah (2) =2 kemapuan meningkatkan
h. Sebagian koping keluarga
(1)
i. Tidak dapat
diubah (0)
Potensi 1 Nilai x Bobot 1 x 3 Masalah bersifat dapat
Masalah untuk Nilai Tertinggi 3 dicegah karena kkoping
Dicegah keluarga membaik
g. Tinggi (3) = 1/3
h. Sedang (2)
i. Rendah (1)
Menonjolnya 1 Nilai x Bobot 0 x 1 Masalah keluarga tidak di
masalah Nilai Tertinggi 2 rasakan koping keluarga
g. Masalah ingin ditngkatkan
Berat harus =0
segera
ditangani (2)
h. Ada
masalah
tetapi tidak
perlu
ditangani (1)
i. Masalah
Tidak
dirasakan
(0)
2
/3
RENCANA KEPERAWATAN
NO DATA DIAGNISOSI TUJUA TUJUAN INTEVENSI
KEPERAWATAN N (SLKI)
(KELUA
RGA)
1. DS: Gangguan Rasa Setelah 1. Identifikasi kesiapan dan
1. Klien mengatakan Nyaman dilakukan kemampuan menerima
merasa tidak nyaman berhubungan tindakan informasi
dengan gejala penyakit dengan gejala keperawatan 3 2. Sediakan materi dan media
yang dialaminya. penyakit x 24 ja pendidikan kesehatan
2. Klien mengatakan masalah 3. Berikan kesempatan untuk
tegang pada lehernya teratadi bertanyak
3. Klien mengatakan dengan kriteria 4. Periksa ketegangan otot,
sering merasa pusing hasil: frekuensi nadi, tekanan
4. Klien mengtakan mudah 1. Keluhan darah dan suh sebelum dan
lelah tidak sesudah latihan
Do : nyaman 5. Anjurkan mengambil posisi
1. Klien tampak Gelisah menurun (5) nyaman
2. Gelisah 6. Anjurkan rileks dan
menurun (5) merasakan sensasi
relaksasi
7. Demonstrasikan dan latih
tehnik relaksasi nafas dalam
2. Ds : Manajemen Setelah 1. Identifikais kesiapan dan
1. Keluarga klien kesehatan dilakukan kemapuan menerima
mengatakan tidak keluarga tidak tinakan informasi
mengetahui masalah efektif keperawatan 3 2. Identifikasi faktor-faktor
kesehatan yang berhubungan x 24 jam yang dapat meningkatkan
dialaminya dengan masalah dan menurunkan motivasi
2. Keluarga klien kmpleksitas teratasi perilaku hidup bersih dan
mengatakan tida program dengan kriteria sehat
mengetahui upaya yang perawatan/ hasil : 3. Sediakan materi dan media
dapat meningkatkan pengobatan 1. Aktivitas pendidikan kesehatan
kesehatan keluarga 4. Jadwalkan pendidikan
Do : magatasi kesehatan sesua
1. Keluarga klien tampak masalah kesepakatan
tidak mengetahui cara kesehatan 5. Jelaskan faktor resiko yang
mengetahui tepat dapat mempebgaruhi
masalahnya meningkat kesehatan
2. Tindakan 6. Ajarkan perilaku hidup
untuk bersih dan sehat
mengurang 7. Ajarkan strategi yang dapat
ngi faktor digunakan untuk
resiko meningkatkan perilaku
meningkat hidup bersih dan sehat
3. Ds : Ansietas Setelah 1. Identifikasi saat tingkat
1. Klien mengatakan berhubungan dilaukan ansietas
bingung dan tidak dengan kurang tindakan 2. Monitor tanda-tanda
mengetahui cara tepapar informasi keperawatan 3 ansietas
mengatasi penyakitnya x 24 jam 3. Ciptakan susasana
2. Klien mengatakan masalah terapiutuk untuk
khawatir dan takut teratasi menumbuhkan
dengan penyakit yang dengan kriteria kepercayaan
dialaminya hasil : 4. Pahami situasi yang
Do : 1. Verbilisasi membuat ansietas
1. Klien tampa gelisah kebingunan 5. Dengan dengan penuh
menurun perhatian
2. Verbalisasi 6. Motivasi mengidentifikasi
khawatir situasi yang memicu cemas
akibat 7. Latihtehnik relaksasi
kondisi
yang
dihadapi
menurun
3. Perilau
gelisah
menurun
4. Faktor resiko Resiko jatuh di Setelah 1. Identifikasi faktor resiko
1. Klien mengatakan tandai dengan dilauka jatuh
menatakan sering merasa gangguan tindakan 2. Orientasikan ruangan pada
psuing keseimbangan keperawatan 3 klien dan keluarga
2. Klien mengtakan sering riwayat jatuh x 24 ja 3. Anjurkan menggunakan
jatuh tiba-tiba masalah alas kaki yang tidak licin
teratasi 4. Anjurkan berkonsentrasi
dnegan kriteria untuk menjaga
hasil : keseimbangan tubuh
1. Pusing 5. Anjurkan melebarkan kedua
menerun kaki untuk meningkatkan
2. Jatuh tiba- keseimbangan tubuh
tiba
menerun
5. Faktor resiko Resiko perfusi Setelah 1. Monitor tanda/gejala
1. Klien mengatakan tegang selebral tidak dilakukan peningkatan TIK (tekanan
pada daerah leher efektif, di tanda tindakan darah)
2. TTV : dengan hipertensi keperawatan 3 2. Monitor peningkatan
TD : I40/80 MMhg x 24 jam tekanan darah
N : 80x/m masalah 3. Monitor tekanan perfusi
P : 20x/m teratasi selebral
S : 370c dengan kriteria 4. Pertahankan posisi kepala
hasil : dan leher netral
1. Nilai rata- 5. Jelaskan tujuan dan
rata prosedur pemantauan
tekanan 6. Informasikan hasil
darah pemantauan
membaik
6. Ds : Kesiapan setelah 1. Identifikasi pemahaman
1. Keluarga klien peningkapan dilakukan proses penyakit
mengatakan ingin koping keluarga tindakan 2. Anjurkan keluarga terlibat
meningkatkan pola keperawatan 3 3. Ajarkan cara memecahkan
hidup sehat x 24 jam masalah secara kontruksi
2. Keluarga klien keluarga 4. Latih penggunaan tehnil
mengatkan ingin mampu relaksasi
meningkatkan memodifikasi
kesehatannya lingkungan
Do : yang dapat
1. Keluarga tampak ingin membantu
meningkatkan meningkatkan
kesehatannya koping
keluarga
CATATAN PERKEMBANGAN I
NDX HARI /TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
JAM
1. Selasa, 28 1. Mengidentifikasi kesiapan dan S :
Septemeber 2020 kemampuan menerima informasi 1. klien mengatakan merasa
15 : 01 Hasil : maish tidak nyaman setelah
Klien mengatakan bersedia relaksasi
menerima informasi 2. klien mengatakan otot leher
masih tegang
15 : 02 2. Menyediakan materi dan media
pendidikan kesehatan O:
Hasil : 1. klien tampak gelisah
Perawat menyediakan materi
sebelum melakukan pendidikan A : masalah belum teratasi
kesehatan tentang hipertensi
P : Lanjutkan intervensi
15 : 03 3. Memberikan kesempatan untuk 2. Sediakan materi dan media
bertanyak pendidikan kesehatan
Hasil : 3. Berikan kesempatan untuk
Perawat memberikan kesempatan bertanya
kepada klien untuk bertanya tentang 4. Periksa ketegangan otot,
pendidikan kesehatan yang akan frekuensi nadi, tekanan darah
dilaukan sebelum dan sesudah latihan
7. Demonstrasikan dan latih
15 : 04 4. Memeriksa ketegangan otot, tehnik relaksasi
frekuensi nadi, tekanan darah dan
suh sebelum dan sesudah latihan
Hasil :
Klien mengatakan otot leher tegang,
Ttd : 140/80 mmhg, N : 80 x/m, S :
370c
P : Lanjutkan Intevensi
7. Melatih tehnik relaksasi
4. 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh S:
Hasil : 1. Klien mengatakan sudah
Klien mengatakan sudah tidak merasa bingung lagi
tidak merasa bingung 2. Klien mengatakan sudah
Klien mengatakan sudah tidak tidak jatuh lagi
tidak jatuh O:
1. Klien tampak sudah mempu
4. Menganjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan
menjaga keseimbangan tubuh A : Masalah Tidak Terjadi
Hasil : P : pertahakan intevensi
Klien mengatakan akan menjaga
keseimbangan
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intevensi
5. 2. Memonitor peningkatan tekanan S:
darah 1. Klien mengatakan lehernya
Hasil : sudah tidak tegang
TD : 120/90 mmhg O:
2. Tekanan darah menurun TD :
3. Memonitor tekanan perfusi selebral 120/90 mmhg
Hasil : A : masalah teratasi
Tidak terjadi tekanan perfusi serebral
P : Petahankan intervensi
Dokumentasi
SURAT PERNYATAAN KELUARGA BINAAN
Menyatakan bahwa :
Saya setuju menjadi keluarga binaan dan perawat yang
menjadi perawat saya akan memberikan perawatan selama
3 hari dengan 1-2 kali kunjungan tiap harinya dan saya
bersedia diberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
kondisi masalah kesehatan yang saya alami
Jeneponto, 2020
Keluarga Binaan
( )