A. KONSEP KELUARGA
1. Definisi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang
diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota
keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain (Mubarak, 2011).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012).
Sedangkan menurut Friedman keluarga adalah unit dari masyarakat dan
merupakan lembaga yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam
masyarakat, hubungan yang erat antara anggotanya dengan keluarga sangat
menonjol sehingga keluarga sebagai lembaga atau unit layanan perlu di
perhitungkan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga yaitu
sebuah ikatan (perkawinan atau kesepakatan), hubungan (darah ataupun
adopsi), tinggal dalam satu atap yang selalu berinteraksi serta saling
ketergantungan.
2. Fungsi Keluarga
Keluarga mempunyai 5 fungsi yaitu :
a. Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga
yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi afektif tampak
pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga.
Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga dalam melaksanakan
fungsi afektif adalah (Friedman, M.M et al., 2010) :
1) Saling mengasuh yaitu memberikan cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota keluarga.
2) Saling menghargai, bila anggota keluarga saling menghargai dan
mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim positif maka fungsi afektif akan tercapai.
3) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga di mulai sejak pasangan
sepakat memulai hidup baru.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi di mulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan
tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru
lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya.
Dalam hal ini keluarga dapat Membina hubungan sosial pada anak,
Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan Menaruh nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi Reproduksi
Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,
selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk
membentuk keluarga adalah meneruskan keturunan.
d. Fungsi Ekonomi
Merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan makan, pakaian, dan
tempat tinggal.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
Keluarga juga berperan untuk melaksanakan praktik asuhan
keperawatan, yaitu untuk mencegah gangguan kesehatan atau merawat
anggota keluarga yang sakit. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.
3. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga
Berdasarkan konsep Duvall dan Miller, tahapan perkembangan keluarga
dibagi menjadi 8 :
a. Keluarga Baru (Berganning Family)
Pasangan baru nikah yang belum mempunyai anak. Tugas
perkembangan keluarga dalam tahap ini antara lain yaitu membina
hubungan intim yang memuaskan, menetapkan tujuan bersama,
membina hubungan dengan keluarga lain, mendiskusikan rencana
memiliki anak atau KB, persiapan menjadi orangtua dan memahami
prenatal care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi orangtua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30bln (child bearing)
Masa ini merupakan transisi menjadi orangtua yang akan
menimbulkan krisis keluarga. Tugas perkembangan keluarga pada tahap
ini antara lain yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan,
membagi peran dan tanggung jawab, bimbingan orangtua tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta konseling KB post partum 6
minggu.
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan dalam tahap ini adalah menyesuaikan
kebutuhan pada anak pra sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang,
proses belajar dan kontak sosial) dan merencanakan kelahiran
berikutnya.
d. Keluarga dengan anak sekolah (6-13 tahun)
Keluarga dengan anak sekolah mempunyai tugas perkembangan
keluarga seperti membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar
rumah, mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya
intelektual, dan menyediakan aktifitas anak.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah
pengembangan terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka,
mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
f. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup
mandiri dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan
sumber yang ada dalam keluarganya.
g. Keluarga usia pertengahan (middle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini yaitu mempunyai
lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan
waktu santai, memulihkan hubungan antara generasi muda-tua, serta
persiapan masa tua.
h. Keluarga lanjut usia
Dalam perkembangan ini keluarga memiliki tugas seperti
penyesuaian tahap masa pensiun dengan cara merubah cara hidup,
menerima kematian pasangan, dan mempersiapkan kematian, serta
melakukan life review masa lalu.
4. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan
c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang
sakit
d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan
kesehatan
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.
B. KASUS SESUAI KOMPETENSI (MASALAH UTAMA)
1. Definisi Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu
keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal yang ditunjukkan oleh angka sistolik dan angka diastolic pada
pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik
berupa cuff air raksa (sphygmomanometer) atau alat digital lainnya
(Wirawan, 2013).
Pada hipertensi yang dinyataka normal jika tekanan sistolik 120
mmHg dan diastolic 80 mmHg, sedangkan jika tekanan darah pada sistolik
melebihi 140 mmHg dan diastolic melebihi 90 mmHg maka dinyatakan
sebagai hipertensi. Batasan nilai tersebut diperuntukkan bagi individu
dewasa di atas 18 Tahun (Wirawan, 2013).
2. Etiologi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dibedakan menjadi 3
yaitu, Wirawan (2013) :
5. Komplikasi
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit
jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit
ginjal. Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya
komplikasi tersebut. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua
sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun.
Mortalitas pada pasien hipertensi lebih cepat apabila penyakitnya tidak
terkontrol dan telah menimbulkan komplikasi ke beberapa organ vital. Sebab
kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung dengan atau tanpa disertai
stroke dan gagal ginjal (Nuraini, 2015).
1. Otak
Kerusakan yang lebih parah pada mata terjadi pada kondisi hipertensi
maligna, di mana tekanan darah meningkat secara tiba-tiba. Manifestasi klinis
akibat hipertensi maligna juga terjadi secara mendadak, antara lain nyeri kepala,
double vision, dim vision, dan sudden vision loss.
7. Penatalaksanaan
Pengobatan Hipertensi bisa dengan dua cara yaitu dengan pengobatan
farmakologis dan pengobatan Non farmakologis (Wirawan, 2013) :
1. Pengobatan Farmakologis
cenderungan keluarga yg mengarah ke perilaku yang buruk TD meningkat >130/80 mmHg, sakit kepala, pusing, rasa berat ditengkuk, lemah & lelah
Gangguan individual
Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Melakukan rutinitas tanpa mempedulikan kebutuhan klien (interaksi/sosialisasi)
1. Pengkajian
a. Identitas Kepala Keluarga : Nama Kepala Keluarga (KK)
b. Komposisi Keluarga
1) Jenis Kelamin
Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi dari pada wanita, tetapi usia 65
tahun keatas insiden wanita lebih tinggi. Pada umumnya wanita akan
mempunyai risiko tinggi terhadap hipertensi apabila telah memasuki masa
menopouse (Benson, 2012).
2) Umur
Laki-laki berusia 35 sampai 50 tahun dan wanita pasca menopouse beresiko
tinggi untuk mengalami hipertensi (Ardiansyah, 2012)
3) Pekerjaan
Orang yang bekerja cenderung memiliki sedikit waktu untuk mengunjungi
fasilitas kesehatan sehingga akan semakin sedikit pula ketersediaan waktu dan
kesempatan untuk melakukan pengobatan (Notoatmodjo, 2007).
4) Status sosial ekonomi keluarga
Memperngaruhi asupan nutrisi (garam dapur) tergantung pendapatan dalam
suatu rumah tangga.
5) Jumlah anggota keluarga
Semakin sedikit keluarga yang terdapat disuatu rumah tangga maka sering
muncul masalah yang mengarah lima tugas keluarga karena minimnya
komunikasi dalam pengambilan keputusan (Anggara, 2012).
6) Pendidikan
Pendidikan seseorang semakin tinggi maka semakin rendah angka
ketidakpatuhan dan ketidaktauan seseorang itu mengenai sesuatu dikarenakan
ilmu yang didapatkan dijadikan acuan (Anggara, 2012).
c. Genogram
Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan)
mempertinggi resiko terkena hipertensi. Jika kedua orang tua kita mempunyai
hipertensi, kemungkinan kita mendapatkan penyakit hipertensi sebanyak 60%
(Mannan, 2012).
d. Type keluarga
Terdapat 2 type keluarga, dimana type keluarga yang pertama adalah
type keluarga tradisional yang terdiri dari 11 jenis type keluarga dan yang kedua
type non-tradisional atau type modern yang terdiri dari 8 type keluarga. Setiap
type keluarga dalam rumah tangga berbeda dengan satu sama lain. Pada
umumya keluarga mengalami kesulitan berkomunikasi dalam sehari-hari,
sehingga untuk memutuskan dan atau mencari solusi dari masalah itu sulit.
e. Agama
Mengidentifikasi agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang
didapat mempengaruhi kesehatan. Seseorang tidak patuh terhadap terapi diet ini
dikarenakan mengkonsumsi olahan yang diberikan pada saat menghadiri
selamatan, karena tidak sesuai dengan takaran garam (natrium) yang seharusnya
sudah ditentukan dietnya.
f. Suku Bangsa
Penyakit hipertensi ternyata banyak diderita orang Madura. Hal ini
dikarenakan kadar garam yang cukup tinggi dalam sebagian besar makanan
yang di konsumsi masyarakat Madura(Putra, 2012).
g. Aktivitas rekreasi
Menjelaskan kemampuan dan kegiatan keluarga untuk melakukan
rekreasi secara bersama baik di luar dan dalam rumah, juga tentang kuantitas
yang dilakukan. Jika aktivitas rekreasi ini tidak dilakukan oleh suatu rumah
tangga maka yang terjadi stress, dimana stress tersebut dapat memicu terjadinya
hipertensi (Prasetyorini, 2012).
h. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Karakteristik Rumah
1) Struktur peran
m. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
Menjelaskan tentang bagaimana keluarga mengekspresikan perasaan kasih
sayang, perasaan saling memiliki, dan dukungan terhadap anggota keluarga.
2) Fungsi sosialisasi
Menjelaskan tentang bagaimana cara memperkenalkan anggota keluarga
dengan dunia luar, berinteraksi dan berhubungan dalam keluarga.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
4) Fungsi ekonomi
Menjelaskan sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.
5) Fungsi reproduksi
Menjelaskan tentang bagaimana keluarga memiliki dan upaya pengendalian
jumlah anggota keluarga.
h) Ekstremitas atas dan bawah : pada pasien dengan hipertensi tidak terjadi
kelainan tonus otot, terkecuali jika sudah terjadi komplikasi dari
hipertensi itu sendiri seperti stroke, maka akan terjadi penurunan
tonus otot atau hemi parase.
2. Diagnosa Keperawatan
L.12107 Keluarga mampu merawat anggota L.12472 Keluarga mampu merawat anggota keluarga:
keluarga :
a. Anjurkan makan sayur dan buah setiap hari
a. kemampuan peningkatan kesehatan
meningkat
L.12107 Keluarga mampu memodifikasi L.12472 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan :
lingkungan :
a. Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
a. penerimaan terhadap perubahan status
kesehatab meningkat
L.12107 Keluarga mampu memanfaatkan L.12472 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan :
fasilitas kesehatan :
b. Orientasi pelayan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
-
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. M Bahasa sehari-hari Bahasa jawa
Alamat Rumah & Telp Dsn. Sumber Soko Ds. Yankes terdekat, Jarak Pkm. Cukir, 5 km
Bandung
Pekerjaan Pedagang Alat transportasi Sepeda motor
Agama & Suku Islam & Jawa Status KelasSosial
DATA ANGGOTA KELUARGA
No Nam Hub Umu J Suku Pendidi Pekerja Status Gizi TTV Status
a dgn KK r K kan an Saat (TB,BB,BMI) (TD,N,S,RR) Imunisasai
Terakhi Ini Dasar
r
1. Tn. Kepala 60 L Jawa SMP Pedagan TB: 162 cm TD: Lengkap
M keluarg thn g BB: 70 kg 130/80mmHg
a BMI: 24,2 N: 74 x/menit
(Normal) S: 35 ˚C
RR:
20x/menit
2. Ny. Istrik 55 P Jawa SMP Pedagan TB: 157 cm TD: Lengkap
K thn g BB: 65 kg 160/80mmHg
BMI: 18,3 N: 64 x/menit
(kurus) S: 36,0 ˚C
RR: 20
x/menit
LANJUTAN
No Nama Alat Bantu/Protesa Status Kesehatan Saat Ini Riwaat Penyakit Alergi
1. Tn.M - Kolesterol, Asam Urat Tidak ada
2. Ny.K - Hipertensi Tidak ada
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
: Laki-Laki Meninggal
: Dalam satu rumah
D. FUNGSI KELUARGA
√
Fungsi Afektif : Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : √ Berfungsi Tdk Berfungsi
√
Fungs Ekonomi : Baik Kurang Baik
E. POLA KOPING KELUARGA
Mekanisme Koping : √ Efektif Tidak Efektif
Stressor yg dihadapi keluarga :
Lantai : tanah/plester/keramik,lainnya…. Jika ada bayi, Memberi ASI ekslusif : Ya/ Tidak*
Kepemilikan rumah : sendiri / sewa* jika ada balita, Menimbang balita tiap bln :
Ventilasi : Baik, jendela dibuka setiap hari. Ya/ Tidak* karena agar mengetahui status gizi balita
dan berat badan balita setiap bulan.
Baik (10-15% dari luas lantai): ya/tidak* Menggunakan air bersih untuk makan & minum:
Jendela setiap hari dibuka: ya/tidak* Ya/ Tidak*
Jendela dibuka setiap hari, agar cahaya dan udara masuk. Keluarga biasa merebus air untuk minum keluarga
juga membersihkan buah dan sayur menggunakan air
kran.
Saluran Buang Limbah : Mencuci tangan dengan air bersih & sabun :
Tertutup/terbuka* Ya/ Tidak*
Limbah dibuang di selokan belakang rumah. Keluarga mencuci tangan sebelum makan dan setelah
keluar rumah dengan menggunakan sabun dan air
mengalir.
Kualitas air : air bersih dan jernih. Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
(observasi dan validasi)
Keluarga membersihkan rumah (menyapu,dll) dan
Jamban Memenuhi Syarat : rumah terlihat bersih, nyaman dan rapi.
Kepemilikan jamban : ya/tidak*
Jenis jamban : leher angsa/cemplung* Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Jarak septic tank dengan sumber air : jarak septic tank dengan Ya/ Tidak*
sumber air berjarak >150 M.
Keluarga biasa mengkonsumsi saur seperti kangkung,
bayam dan ikan.
Kategori :
Kemandirian II Kemandirian IV √
PENGKAJIAN FISIK INDIVIDU SEBAGAI BERIKUT
Anggota Keluarga 1 2
Nyeri spesifik : Tidak Tidak
Gangg.Keseimb Tidak Tidak
Lokasi Tidak Tidak
Sistem pencernaan: 1 2
Tipe Tidak Tidak Intake cairan kurang Tidak Tidak
Durasi Tidak Tidak
Mual/muntah Tidak Tidak
Intensitas Tidak Tidak Nyeri perut Tidak Tidak
Status mental: 1 2
Muntah darah Tidak Tidak
Bingung Tidak Tidak
Flatus Tidak Tidak
Cemas Tidak Tidak
Distensi abdomen Tidak Tidak
Disorientasi Tidak Tidak
Colostomy Tidak Tidak
Depresi Tidak Tidak
Diare Tidak Tidak
Menarik diri Tidak Tidak
Konstipasi Tidak Tidak
Sistem integumen: 1 2
Bising usus 10x/me nit 10x/m enit
Cianosis Tidak Tidak
Akral Dingin Tidak Tidak Terpasang Sonde Tidak Tidak
ANALISA DATA
N Data Problem Etiologi
o
1. Ds : Manajemen kesehatan Ketidakmampuan keluarga
- Keluarga Tn.M mengatakan tidak efektif merawat anggota
kesulitan dalam menjalankan
program perawatan pasien keluarga dengan
hipertensi
hipertensi
- Keluarga Tn. M mengatakan
kalau Ny. K masak masih asin
- Ny. K mengatakan kaki terasa
pegal dan linu-linu
- Ny. K mengatakan terkadang
pusing di bagian tekuk kepala
Do :
- Makanan Ny. K belum dipisahkan
menunya
- Ny. K tetap melakukan kegiatan
sehari-hari seperti menyapu,
mengepel, dan berdagang di pasar
- TTV :
TD: 160/80mmHg
N: 64 x/menit
S: 36,0 ˚C
RR: 20x/menit
2. DS : Defisit pengetahuan Kurangnya pengetahuan
- Ny. K masih mengkonsumsi diet tentang hipertensi
makanan yang asin-asin
- Ny. K masih mengkonsumsi
kerupuk
DO :
- TTV :
TD: 160/80mmHg
N: 64 x/menit
S: 36,0 ˚C
RR: 20x/menit
SKORING
MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA :
Manajemen kesehatan tidak efektif b.d Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
hipertensi
D.0116 Manajemen L.12104 Keluarga mampu mengenal masalah : I.1238 Keluarga mampu mengenal masalah :
kesehatan tidak - Melakukan tindakan untuk mengurangi 3 - identifikasi faktor-faktr yang dapat meningkatkan dan
faktor resiko meningkat menurunkan motifasi perilaku hidup bersih dan sehat
efektif b/d
ketidakmampuan L.12104 Keluarga mampu mengambil keputusan I.1238 Keluarga mampu mengambil keputusan :
: 3 - berikan kesempatan untuk bertanya
keluarga merawat - menerapkan program keperawatan
anggota keluarga L.12104 Keluarga mampu merawat anggota I.1238 Keluarga mampu merawat anggota keluarga:
dengan hipertensi keluarga: 3 - jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi
- verbalisasi kesulitan dalam kesehatan
menjalankan program
perawatan/pengbatan menurun
L.12104 Keluarga mampu memodifikasi I.1238 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan :
lingkungan : 3 - ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
- aktivitas hidup sehari – hari efektif meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
memenuhi tujuan kesehatan - ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
L.12111 Keluarga mampu merawat anggota keluarga: I.12383 Keluarga mampu merawat anggota keluarga:
Keluhan tidak bisa mematuhi diit menurun - Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat
L..12111 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan : I.12383 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
Keluhan istirahat tidak cukup menurun - Modifikasi lingkungan
L. 12111 Keluarga mampu memanfaatkan I.12383 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan:
fasilitas kesehatan: - Anjurkan menghindari makanan/minuman yang dapat menaikan
Kemampuan beraktivitas meningkat tekanan darah
IMPLEMENTASI / TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL EVALUASI/
NO Dx.KEP IMPLEMENTASI TT
/ RESPON D
JA KLIEN
M
1. Manajemen 21 1. Mengidentifikasi S : Keluarga Tn.M
kesehatan Februari faktor- faktor yang mengerti tentang faktor
tidak efektif 2021 dapat yang dapat
b.d meningkatkan dan meningkatkan dan
ketidakmamp menurunkan menurunkan perilaku
ua n keluarga motifasi perilaku hidup sehat
merawat hidup bersih dan O:
anggota sehat : memberikan - Keluarga Tn. M
keluarga edukasi tentang tampak senang
dengan cara cuci tangan - TTV :
hipertensi yang benar dan TD : 150/80
mengkonsumsi mmHg S : 35˚C
makanan yang N : 74x/menit
sehat RR :
2. Menjelaskan faktor 20x/menit
resiko yang dapat
mempengaruhi A : Manajemen
kesehatan : kesehatan tidak efektif
memberikan belum teratasi
edukasi tentang P : lanjutkan intervensi
hipertensi No 3 dan 4
3. Mengajarkan
strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat :
memberikan
edukasi tentang
cara cuci tangan,
dan memberikan
edukasi tentang
covid 19
4. Melakukan
periksaan TTV
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Mubarak, Wahid Iqbal. (2009). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.