Disusun Oleh :
Rahmawatus S
0810720053
Puji syukur bagi Allah SWT atas petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan pada lansia binaan yaitu Ny. T dengan
hipertensi di Dsn. Sumber Sekar.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
tugas dalam departemen gerontik, sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan pada waktunya. Dan tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ny. T sebagai lansia binaan yang telah bersedia dilakukan home visit
dua kali dalam seminggu.
2. Ns. Kumboyono, M.Kep., Sp. Kom; Ns. Niko Dima, S. Kep selaku preseptor
akademik
3. Ns. Dyah Nurkhodimah, S.Kep selaku preseptor klinik
4. Seluruh keluarga besar Puskesmas Wisata Dau
5. Seluruh kolega dalam tim gerontik yang selalu memberi dukungan
Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga
m a k a l a h i n i dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Tekanan darah klien dalam batas normal
2. Klien dan keluarga memahami pentingnya pengontrolan tekanan darah
3. Klien dapat menunjukkan pengontrolan tekanan darah secara mandiri
1.3 Manfaat
Untuk klien:
1. Memahami pentingnya pengontrolan tekanan darah
2. Mengetahui dan dapat menerapkan cara-cara pengontrolan darah untuk
meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian lansia
Untuk Perawat:
1. Mengetahui beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada lansia
dengan hipertensi
2. Sebagai masukkan intervensi dalam mengelola lansia dengan hipertensi secara
holistik
BAB II
TINJAUAN TEORI
I. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90
mmHg. Pada populasi lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan
sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg. (Smeltzer,2001)
II. KLASIFIKASI
Klasifikasi Menurut JNC VIII
III. ETIOLOGI
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah
terjadinya perubahan – perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun
1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung
memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan
volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah
Hal ini terjadi karenakurangnya efektifitas pembuluh darah perifer
untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi
b. Ciri perseorangan
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi
adalah:
Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
c. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi
adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
Kegemukan atau makan berlebihan
Stress
Merokok
Minum alkohol
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Ginjal
Glomerulonefritis
Pielonefritis
Nekrosis tubular akut
Tumor
b. Vascular
Aterosklerosis
Hiperplasia
Trombosis
Aneurisma
Emboli kolestrol
Vaskulitis
c. Kelainan endokrin
DM
Hipertiroidisme
Hipotiroidisme
d. Saraf
Stroke
Ensepalitis
SGB
e. Obat – obatan
Kontrasepsi oral
Kortikosteroid
V. TANDA DANGEJALA
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak
akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi
meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang
mencari pertolongan medis.
VII. PENATALAKSANAAN
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan
mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan
pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
PENGKAJIAN PSIKOGERONTIK
Nama : Ny. T
Jenis kelamin : (1) laki-laki (2) perempuan
Umur : (1) elderly (60-74) (2) old (75-90) (3) very old (>90)
Alamat : Dsn Sumber Sekar
Statua menikah : (1) menikah (2) tidak menikah (3) janda (4) duda
Agama : (1) Islam (2) Protestan (3) Hindu (4) Katolik
(5) Budha
Suku : (1) Jawa (2) Madura (3) lain-lain, sebutkan
Tingkat pendidikan : (1) tidak tamat (2) tamat SD (3) SMP (4) SMU
(5) PT (6) tidak sekolah
Riwayat pekerjaan : Pedagang, saat ini tidak bekerja
1. Masalah emosional
2. Tingkat kerusakan intelektual
3. Identifikasi aspek kognitif
1. Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
a. Apakah klien mengalami susah tidur? iya
b. Apakah klien merasa gelisah? tidak
c. Apakah klien murung atau menangis sendiri? tidak
d. Apakah klien sering was-was atau kuatir? tidak
Pertanyaan tahap 2
a. Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan, terjadi 1 kali dalam 1
bulan? Sudah lama
b. Ada masalah atau banyak pikiran? Tidak ada masalah
c. Ada gangguan atau masalah dengan orang lain? tidak
d. Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter? tidak
e. Cenderung mengurung diri? tidak
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka masalah
emosional ada atau ada gangguan emosional
Jumlah 4 4
Interpretasi:
Salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4-5 : fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6-8 : fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9-10 : fungsi intelektual kerusakan berat
Pemeriksaan Fisik
Kepala:
Warna : beruban
Kebersihan : bersih
Distribusi : Sedang
Kerontokan : Ya
Keluhan : Ya
Klien mengeluh pusing dengan skala nyerinya 5 dari 1-10. Klien
mengatakan tidak bisa tidur saat malam hari
Mata:
Bentuk : Simetris
Konjungtiva : Tidak
Sclera : Tidak
Strabismus : Tidak
Penglihatan : Kabur
Peradangan : Tidak
Riwayat katarak : Tidak
Keluhan : Tidak
Hidung:
Bentuk : Simetris
Peradangan : Tidak
Penciuman : Tidak
Keluhan lain : Tidak
Telinga:
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Sedang
Peradangan : Tidak
Pendengaran : Tidak
Keluhan lain : tidak
Leher:
Posisi Trakea : Simetris
Pembesaran kel.tiroid : Tidak
JVD : Tidak
Kaku kuduk : Tidak;
Dada:
Bentuk dada : Normal chest
Retraksi : Tidak
Wheezing : Tidak
Ronchi : Tidak
Suara jantung tambahan : Tidak
Ictus cordis : ICS 5 MCL
Abdomen:
Bentuk : simetris
Nyeri tekan : tidak
Kembung : tidak
Supel : Ya
Bising usus : ada, frekuensi: 10 x/mnt
Massa : Tidak
Genitalia/anus:
Kebersihan : baik/cukup/sedang
Hemoroid : tidak
Hernia : tidak
Ekstremitas:
Massa/tonus otot :5
Tonus/Kekuatan otot
(0) lumpuh
(1) ada kontraksi otot
(2) melawan gravitasi dengan sokongan
(3) melawan gravitasi dengan tapi tidak ada tahanan
(4) melawan gravitasi dengan tahanan
Integumen:
Kebersihan : baik
Warna : coklat terang
Kelembaban : lembab
Gangguan pada kulit : gatal didaerah bawah mata
PENGKAJIAN ADL
1. Makan 10
0= tidak mampu
5= dengan bantuan
10= mandiri
2. Mandi 5
0= dengan bantuan
5= madiri
3. Kebersihan diri 5
0= dengan bantuan
5= madiri
4. Berpakaian 10
0= dengan bantuan
5= butuh bantuan pada setengah aktivitas
10= mandiri
5. Mengontrol defekasi 10
0= inkontinen (termauk pemberian enema)
5= occasional
10= kontinen
6. Mengontrol kemih 10
0= inkontinen (termasuk kateter)
5= occasional
10= kontinen
7. Penggunaan toilet 10
0= dengan bantuan
5= butuh bantuan pada beberapa aktivitas
10= mandiri
9. Mobilitas 15
0= tidak mampu. <50m
5= ketergantungan kursi roda, termasuk pegangan. >50m
10= berjalan dengan bantuan 1 orang (verbal/fisik). >50m
15= mandiri (bisa dengan bantuan, misal tongkat). >50m
Interpretasi
0-20 : ketergantungan penuh
21-61 : ketergantungan berat/sangat tergantung
62-90 : ketergantungan moderat
91-99 : ketergantungan ringan
100 : mandiri
PENGKAJIAN POSISI DAN KESEIMBANGAN (SULLIVAN)
7. Berjalan, tempatkan tumit salah satu kaki di depan jari Klien tidak 3
kaki yang lain mampu
melakukanya
dengan seimbang
penuh
JUMLAH 50
Keterangan:
4= mampu melakukan aktivitas dengan lengkap
3= mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1= tidak mampu melakukan aktivitas
Nilai:
42-54 = mampu melakukan aktivitas
28-41 = mampu melakukan aktivitas dengan sedikit bantuan
14-27 = mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
14 = tidak mampu melakukan aktivitas
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK II
1. No. Responden :
2. Umur : 76 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : tidak bekerja
5. Pendidikan Terakhir : tidak sekolah
I. Petunjuk Pengisian
Berilah tanda “ ” pada kotak sesuai dengan jawaban anda
Jawaban “ya” jika anda benar-benar setuju dengan apa yang dikatakan
dalam pertanyaan
Jawaban “Tidak” jika anda benar-benar tidak setuju atau kurang setuju
Jawaban
No. Pertanyaan Skor
Ya Tidak
1. Apakah anda merasa puas dengan kehidupan yang
dijalani sekarang?
2. Pernahkah anda mengalami penurunan dalam aktifitas
anda?
7. Apakah anda merasa senang dalam hari-hari anda ?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya(sering lemas,
capek)?
9. Apakah anda lebih suka tinggal di rumah, daripada
3.2 Hambatan
Hambatan yang terjadi selama binaan pada klien tidak terlalu berarti antara lain:
1. Klien tidak mau berobat ke tenaga kesehatan
dan tidak mau meminum obat secara teratur. Sehingga tidak mudah dalam
melakukan pengontrolan tekanan darah.
2. Terkadang klien tidak merasa pusing saat TD
naik. Hal tersebut mengakibatkan susahnya mengenali tanda-tanda terjadinya
hipertensi mayor.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hipertensi merupakan masalah mayoritas pada lansia. Penanganan hipertensi
yang serius dapat meningkatkan keberhasilan pengontrolan darah. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk pengontrolan tekanan darah analah terapi farmakologis obat anti
hipertensi oral. Selain itu terapi non farmakologis juga memegang peranan penting antara
lain dapat dilakukan dengan diet hipertensi, olah raga seperti jalan kaki. Selain itu terapi
relaksasi juga terbukti dapat mengontrol hipertensi. Penggunaan bahan alami seperti teh
rosella, cincau hijau, mahkota dewa dan seledri juga dapat meningkatkan keberhasilan
penurunan dan pengontrolan tekanan darah.
5.2 Saran
1. Penyadaran pada klien dan keluarga tentang pentingnya pengontrolan tekanan
darah pada hipertensi sangat diperlukan untuk keberhasilan terapi hipertensi
2. Penggunaan terapi non farmakologis seperti terapi relaksasi, diet hipertensi dan
penggunaan bahan alami dapat digunakan untuk mendukung terapi farmakologis
sehingga didapatkan hasil yang lebih optimal
DAFTAR RUJUKAN