Anda di halaman 1dari 17

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

243
MODULVI (C 2)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN LANSIA DENGAN DEMENSIA


Masalah demensia sering terjadi pada pasien lansia yang berumur di atas 60 tahun
dan sampai saat ini diperkirakan kurang lebih 500.000 penduduk lanjut usia di Indonesia
mengalami demensia dengan berbagai penyebab.
Pada modul ini akan dibahas tentang asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia.
A. Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu:
1. Melakukan pengkajian keperawatan pasien lansia dengan demensia
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien lansia dengan demensia
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien lansia untuk mangatasi masalah
demensia
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga untuk mengatasi masalah
demensia pada lansia
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat pasien
lansia dengan demensia.
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia.
B. Mengkaji Pasien Lansia Dengan Demensia
Demensia

adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penurunan

kemampuan daya ingat dan daya pikir

tanpa adanya penurunan fungsi kesadaran.

Demensia atau kepikunan seringkali dianggap wajar terjadi pada lanjut usia karena
merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Faktor ketidaktahuan, baik dari
pihak keluarga, masyarakat maupun pihak tenaga kesehatan mengenai tanda dan gejala
demensia, dapat menyebabkan demensia sering tidak terdeteksi dan lambat ditangani.
Seiring dengan meningkatnya jumlah usia lanjut di Indonesia, masalah demensia ini
semakin sering dijumpai. Pemahaman yang benar tentang penyakit ini penting dimiliki
agar penyakit demensia dapat dideteksi dan ditangani sedini mungkin.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

244

Dimensia ditandai dengan:


1. Sukar melaksanakan kegiatan sehari-hari
2. Pelupa
3. Sering mengulang kata-kata
4. Tidak mengenal waktu, ruang dan tempat, misalnya tidur di ruang makan
5. Cepat marah dan sulit di atur.
6. Daya ingat hilang
7. Sulit belajar dan mengingat informasi baru
8. Kurang konsentrasi
9. Kurang kebersihan diri
10. Risiko kecelakaan: jatuh
11. Tremor
12. Kurang koordinasi gerakan.
1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia
Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan demensia, pertama-tama saudara
harus membina hubungan saling percaya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Selalu mengucapkan salam kepada pasien seperti: Asaalamualaikum
b. Perkenalkan nama saudara dan nama panggilan termasuk menyampaikan bahwa
saudara adalah perawat yang akan merawat pasien.
c. Tanyakan pula nama pasien dan nama panggilan kesukaannya.
d. Jelaskan tujuan saudara merawat pasien dan aktivitas yang akan dilakukan.
e. Jelaskan pula kapan aktivitas akan dilaksanakan dan berapa lama aktivitas tersebut.
f. Bersikap empati
g. Gunakan kalimat yang singkat, jelas, sederhana dan mudah dimengerti (hindari
istilah yang tidak umum)
h. Bicara lambat , ucapkan kata atau kalimat dengan jelas dan jika memberikan
pertanyaan beri waktu kepada pasien untuk memikirkan jawabannya
i. Tanya satu pertanyaan setiap kali bertanya dan ulang pertanyaan dengan kata-kata
yang sama.
j. Volume suara ditingkatkan dengan nada rendah jika ada gangguan pendengaran.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

245

k. Komunikasi verbal disertai dengan non verbal yang baik


l. Sikap berkomunikasi harus berhadapan, pertahankan kontak mata, relaks dan
terbuka
m. Ciptakan lingkungan yang terapeutik pada saat berkomunikasi dengan pasien:

Tidak berisik atau ribut

Ruangan nyaman, cahaya dan ventilasi cukup

Jarak disesuaikan, untuk meminimalkan gangguan.

Latihan 1. Membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia demensia.


Assalamualaikum pak, bu!
Saya pak, saya senang dipanggil pak.., saya perawat dari puskesmas
yang datang untuk merawat bapak/ibu
Nama bapak/ibu siapa?
Senang diapanggil siapa?
Bagaimana perasaan bapak/ibu hari ini?
Saya mendapat tugas untuk merawat bapak/ibu.
2. Mengkaji pasien lansia dengan demensia
Untuk mengkaji pasien lansia dengan demensia, saudara dapat menggunakan tehnik
mengobservasi perilaku pasien dan wawancara langsung dengan pasien dan keluarganya.
Observasi yang saudara lakukan terutama untuk mengkaji data objektif demensia:
a. Kurang konsentrasi
b. Kurang kebersihan diri
c. Rentan terhadap kecelakaan: jatuh
d. Tidak mengenal waktu, tempat dan orang
e. Tremor
f. Kurang kordinasi gerak
g. Aktifitas terbatas
h. Sering mengulang kata-kata.
Aspek psikososial yang perlu dikaji adalah: apakah lansia mengalami kebingungan,
kecemasan, menunjukkan afek yang labil/ datar/ tidak sesuai.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

246

Data subjektif didapatkan melalui wawancara dengan menggunakan Mini Mental State
Examination (MMSE). Untuk pemeriksaan fungsi kognitif:
MMSE dilakukan untuk mengkaji fungsi kognitif yang mencakup: orientasi, registrasi,
atensi dan kalkulasi serta mengingat dan bahasa.
Mini Mental State Examination
Nama pasien : .................
Nama pewawancara
Usia pasien :....................
Tanggal wawancara
Pendidikan :.....................
Waktu wawancara

:...................
:...................
:....................

Skor Skor Pasien


Pertanyaan
max
5
Sekarang (hari), (tgl), (bulan), (tahun) siang/malam?
5
Sekarang kita berada dimana? (lorong), (dusun),
(kelurahan), (kabupaten), (propinsi)
3
Pewawancara menyebutkan nama 3 buah benda; almari,
sepatu, buku, satu detik untuk setiap benda.
Lansia mengulang ke 3 nama benda tsb. Berikan nilai 1
untuk setiap jawaban yang benar
5
Hitunglah mundur dari 10.000 kebawah dengan
pengurangan Rp. 1000 dari Rp. 10.000 ke bawah (Nilai 1
untuk jawaban yang benar), berhenti setelah lima
hitungan ( 9.000, 8.000, 7.000, 6.000, 5.000).
3
Tanyakan kembali nama 3 benda yang telah disebutkan
di atas. Berilah nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar.
9
Apakah nama benda inin?. Perlihatkan pensil dan
jam tangan (Nilai 2) Jika jawaban benar
Ulangilah kalimat berikut:saya ingin sehat (nilai 1)
Laksanakan 3 buah perintah ini: Peganglah
selembar kertas dengan tangan kanan, lipatlah
kertas itu pada pertengahan dan letakkanlah di
lantai!: (nilai 3)
Bacalah dan laksanakan perintah berikut:
pejamkan mata anda! (nilai 1)
Tulislah sebuah kalimat:Allahu Akbar dalam
bahasa Arab (nilai 1)
Tirulah gambar ini: pohon (nilai 1).
HASIL: Nilai 21-30 : Demensia Ringan
Nilai 11-20 : Demensia Sedang
Nilai <10
: Demensia Berat (Stadium Lanjut)

Ket
Orientasi
Orientasi
Registrasi

Atensi dan
Kalkuklasi
Mengingat
Bahasa

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

247

Latihan 2. Percakapan cara mengkaji fungsi kognitif pasien lansia


Orientasi:
Assalamualaikum pak, nama saya ....... paggilannya .............., Nama bapak siapa?, suka
dipanggil apa? Saya perawat puskesmas yang akan merawat bapak, saya akan datang
secara berkala setiap tiga hari. Bagaimana perasaan Bapak pagi ini?, Bagaimana
kalau kita bercakap-cakap tentang kemampuan bapak, selama 15 menit?
Kerja:
Coba bapak sebutkan hari, tanggal,bulan dan tahun berapa sekarang serta apakah
sekarang siang atau malam?
Dimana bapak sekarang berada?lorong, dusun, kampung, kabupaten, propinsi.
Bapak, saya akan menyebutkan tiga nama benda, nanti bapak coba sebutkan lagi.
Buku, sepatu, bis! ( Disebutkan satu detik untuk setiap benda) , sekarang bapak ulangi
Coba bapak hitung mundur dari 10.000 kebawah dengan pengurangan 1000, seperti ini
pak.... 9000, 8000, sekarang coba bapak lanjutkan. (hentikan setelah lima hitungan)
Coba bapak sebutkan kembali tiga benda yang tadi suster sebutkan. (buku, sepatu, bis)
Pak, ini benda apa ( perlihatkan arloji) Kalau ini benda apa? (perlihatkan pensil),
Pak, suster akan menyebutkan satu kalimat, nanti bapak ulangi yah! saya ingin sehat
Pak, ini kertas, sekarang coba bapak lipat menjadi segitiga, kemudian lipat dua, setelah
itu lipat tiga membentuk segi empat
Coba bapak baca tulisan ini, (contoh tulisan : PEJAMKAN MATA) , lalu laksanakan
sesuai contoh tulisan
Sekarang coba bapak tuliskan sebuah kalimat pada kertas ini. ( perawat tidak boleh
mendikte)
Pak, saya akan menggambar segilima yang berpotongan nanti bapak tiru gambar ini
yah.
Terminasi :
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan suster?
Tampaknya Bapak semangat menjawab pertanyaan suster!
Nanti coba bapak ingat ingat apa yang sudah bapak kerjakan dari pagi sampai
menjelang makan siang, saya akan menanyakan kembali hal tersebut pada kunjungan saya
tiga hari lagi. Assalamualaikum

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

248

Berikut adalah contoh pendokumentasian hasil pengkajian :


Data :
Pasien sering mengulang pembicaraan, kadang terhenti sejenak, tampak bingung, tidak
mengenal waktu, orang dan tempat, tidak dapat mengingat kejadian masa lalu dan saat
ini, kurang konsentrasi dalam pembicaraan, tidak dapat berhitung, tidak mampu
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, rentas terhadap kecelakaan dan kurang
koordinasi gerak.
Contoh format panduan pengkajian lengkap pasien lansia dengan demensia (ada pada
bagian F modul ini).
C. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan tanda dan gejala yang ditemukan pada saat pengkajian, maka ditetapkan
diagnosa keperawatan:
1. Gangguan Proses Pikir; pikun
2. Risiko Cedera: jatuh

D. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Keperawatan pasien Lansia demensia dengan gangguan proses
pikir; pikun
a. Tindakan keperawatan untuk pasien:
1) Tujuan :
)a Pasien mengenal waktu, orang dan tempat
)b Pasien dapat melakukan aktiftas sehari-hari secara optimal.
2) Tindakan :
)a Beri kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya
misalnya tempat tidur, lemari, pakaian dll.
)b Beri kesempatan kepada pasien untuk mengenal waktu dengan
menggunakan jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari
dengan tulisan besar.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

249

)c Beri kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota


keluarga terdekat
)d Beri kesempatan kepada pasien untuk mengenal dimana dia berada.
)e Berikan pujian jika pasien dapat menjawab dengan benar.
)f Observasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari
)g Beri kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang dapat
dilakukannya.
)h Bantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilihnya
)i Beri pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya.
)j Tanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya.
)k Bersama pasien membuat jadwal kegiatan sehari-hari.
Latihan 4. : Percakapan dengan pasien lansia yang mengalami gangguan proses
pikir
Orientasi:
Assalamualaikum pak....., nama saya........, saya perawat yang kemarin datang kesini.
Bagaimana keadaan bapak hari ini? Sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, sekarang
kita akan mendiskusikan tentang kegiatan yang bapak biasa lakukan, bagaimana kalau
15 menit?, tempatnya disini saja yah Pak!
Kerja :
Apa yang sudah bapak lakukan dari bangun tidur sampai sekarang
Apa yang telah bapak lakukan pada jam 10.00 tadi?
Dimana bapak melakukannya?
Dengan siapa bapak melakukannya?
Saat bapak melakukan aktifitas, alat apa yang bapak gunakan?
Dimana biasanya bapak menyimpan alat-alat itu?
Bagus sekali bapak sudah mampu menjelaskan dengan benar kegiatan bapak
Selain kegiatan tadi, apalagi kegiatan yang bapak lakukan setiap hari
Bagaimana kalau kita bersama-sama membuat jadwal kegiatan yang bapak bisa
lakukan

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

250

Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi?, Coba bapak sebutkan lagi kegiatan
yang bisa bapak lakukan. Bagus sekali, bapak sudah bisa mengulanginya. Mulai
sekarang bapak sebaiknya melaksanakan kegiatan sesuai jadual. Besok suster kesini lagi
untuk diskusi tentang cara-cara menghindari cedera atau jatuh. Assalamualaikum.
b. Tindakan keperawatan untuk keluarga
1) Tujuan :
)a Keluarga dapat mengorientasikan pasien terhadap waktu, orang dan tempat
)b Keluarga menyediakan sarana yang dibutuhkan pasien untuk melakukan orientasi
realitas
)c Keluarga membantu pasien dalam melakukan aktiftas sehari-hari.
2) Tindakan :
a) Diskusikan dengan keluarga cara-cara mengorientasikan waktu, orang dan
tempat pada pasien
b) Anjurkan keluarga untuk menyediakan jam besar, kalender dengan tulisan
besar
c) Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien
d) Bantu keluarga memilih kemampuan yang bisa dilakukan pasien saat ini.
e) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian terhadap kemampuan yang
masih dimiliki oleh pasien
f) Anjurkan keluarga untuk membantu lansia melakukan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
g) Anjurkan keluarga untuk memantau kegiatan sehari-hari pasien sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat.
h) Anjurkan keluarga untuk membantu pasien melakukan kegiatan sesuai
kemampuan yang dimiliki
i) Anjurkan keluarga memberikan pujian jika pasien melakukan kegiatan sesuai
dengan jadwal kegiatan yang sudah dibuat.
j) Apabila pasien mendapat obat-obatan, jelaskan pada keluarga tentang obatobatan tersebut mencakup:

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

251

(1) Prinsip lima benar minum obat (benar obat, pasien, cara, dosis, waktu)
(2) Pentingnya penggunaan obat pada lansia dengan demensia
(3) Akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
(4) Efek samping obat dan hal-hal untuk menghindari efek samping obat
(5) Cara mendapatkan obat atau berobat
Latihan 5. Percakapan kepada keluarga dengan lansia ganguan proses pikir
Orientasi:
Assalamualaikum, ibu/bapak, Bagaimana keadaan orang tua ibu saat ini?, Hari ini
kita akan mendiskusikan bagaimana cara mengatasi masalah pikun pada orangtua
Ibu/Bapak, selama 30 menit. Di sini saja yah Bu/Pak!
Kerja :
Apakah keluarga ibu/bapak mengalami kesulitan merawat Bp...? Apakah Ia sering lupa
tentang nama, waktu dan tempat?
Apa yang bapak/ibu sudah lakukan untuk mengatasinya?
Apakah bapak/ibu sudah menyediakan kalender dengan lembar harian, jam berukuran
besar untuk memudahkannya mengenal waktu?
Apakah kemampuan-kemampuan yang dimiliki sebelumnya?
Menurut bapak/ibu dari kemampuan-kemampuan itu mana yang masih dapat
dilaksanakan olehnya?
Saat ini, Bp... sudah membuat jadual kegiatan harian, Ibu/Bpk bisa membantu
mengingatkannya untuk melaksanakan kegiatan, dan Ibu/Bpk dapat melatih dan
menjadualkan kegiatan lain
Sebaiknya bapak/ibu selalu memberikan pujian setiap lansia mampu melaksanakan
kegiatannya
Terminasi:
Bagaimana perasaan Ibu/Bapak setelah kita diskusi tentang cara mengatasi pikun pada
lansia?. Bisa Ibu /Bapak ulangi kembali cara-cara tersebut? Sebaiknya ibu/bapak mulai
menerapkan cara-cara tersebut. Besok saya akan datang lagi untuk menjelaskan tentang
obat-obatan yang harus diminum oleh lansia
Assalamualaikum.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

252

2. Tindakan keperawatan pasien Lansia demensia dengan risiko cedera


a.Tindakan keperawatan pada pasien.
1)Tujuan :
a) Pasien terhindar dari cedera
b) Pasien mampu mengontrol aktifitas yang dapat mencegah cedera.
2) Tindakan :
a) Jelaskan faktor-faktor risiko yang dapat menimbulkan cedera dengan bahasa
yang sederhana
b) Ajarkan cara-cara untuk mencegah cedera: bila jatuh jangan panik tetapi
berteriak minta tolong, bila akan ke kamar mandi jangan terburu-buru
c) Berikan pujian terhadap kemampuan pasien menyebutkan cara-cara mencegah
cedera.
Latihan 6. Percakapan pada pasien lansia dengan resiko cedera
Orientasi:
Assalamualaikum pak.....,nama saya suster.......yang kemarin datang
kesini.Bagaimana keadaan bapak hari ini?, apakah bapak sudah melaksanakan
kegiatan sesuai jadual? Sesuai janji kita 2 hari yang lalu, hari ini, selama 15 menit kita
akan diskusi tentang cara-cara menghindari cedera atau jatuh pada bapak.
Kerja:
Apakah bapak mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas ke kamar mandi?
Apakah bapak mengalami kesulitan mencari tempat tidur bapak setelah kembali dari
kamar mandi?
Apakah bapak pernah jatuh?, jika pasien menjawab iya, jelaskan:
Pak setiap bapak kekamar mandi, bapak minta ditemani anggota keluarga yang ada
dirumah. Sewaktu masuk kamar mandi bapak harus pegangan di dinding.
Mari kita coba jalan ke kamar mandi (ajak keluarga)Jika bapak jatuh, bapak jangan
panik, tetap ditempat dan teriak minta tolong pada anggota keluarga yang ada di
rumah.

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

253

Terminasi :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi?, Coba bapak ulangi apa yang harus
bapak lakukan untuk menghindari jatuh?, Bagus sekali bapak bisa menyebutkannya.
Sebaiknya mulai hari ini bapak melaksanakan hal-hal yang sudah kita diskusikan. Dua
hari lagi suster akan datang lagi untuk melatih kegiatan lain yang dapat bapak lakukan
selain yang sudah ada dijadual. Assalamualaikum.
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
1) Tujuan:
a) Keluarga mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan
cedera pada pasien
b) Keluarga menyediakan lingkungan yang aman untuk mencegah cedera
2) Tindakan :
a) Diskusikan dengan keluarga faktor-faktor yang dapat menyebabkan cedera
pada pasien
b) Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman seperti: lantai
rumah tidak licin, jauhkan benda-benda tajam dari jangkauan pasien,
berikan penerangan yang cukup, lampu tetap menyala di siang hari, beri
alat pegangan dan awasi jika pasien merokok, tutup steker dan alat listrik
lainnya dengan plester, hindarkan alat-alat listrik lainnya dari jangkauan
pasien, sediakan tempat tidur yang lebih rendah, untuk memudahkan
lansia berbaring
c) Anjurkan keluarga agar selalu menemani pasien di rumah serta memantau
aktivitas harian yang dilakukan.
Latihan 7. Percakapan dengan keluarga pada lansia dengan risiko cedera.
Orientasi :
Assalamualaikum pak/bu, saya.............bagaimana perasaan /bapak ibu hari ini?
Hari ini kita akan melanjutkan percakapan kita tentang cara merawat lansia di rumah
khususnya mencegah cedera/jatuh, waktunya sekitar 60 menit. Dan tempatnya disini
saja yah pak!

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

254

Kerja
:Menurut bapak, apakah lingkungan di rumah cukup aman untuk lansia yang
mengalami pikun?
Bagaimana dengan penataan alat-alat rumah tangga, kondisi lantai, penerangan dan
pengamanan alat-alat listrik yang ada di rumah
Baiklah saya akan menjelaskan beberapa contoh bagaimana membuat lingkungan
yang aman buat lansia. Pertama lantai jangan licin, kedua tutup steker listrik dengan
plester jika tidak digunakan, ketiga hindarkan alat-alat listrik yang terpakai dari
jangkauan lansia kemudian ke empat biarkan lampu menyala di siang hari agar
memudahkan lansia melihat lingkungan rumah
Selain itu bapak/ibu harus memastikan bahwa lansia selalu ada yang menemani di
rumah
Terminasi:
Bagaimana perasaan bapak setelah kita diskusi?, bisa bapak sebutkan kembali
bagaiman lingkungan rumah yang aman bagi orang tua ibu? Sebaiknya bapak mulai
menata rumah sesuai dengan yang kita dikusikan. Dua hari lagi, saya akan datang lagi
untuk melihat dan membantu bapak mengatur lingkungan agar aman bagi lansia.
Assalamualaikum.

E. Evaluasi
Untuk mengukur keberhasilan asuhan keperawatan yang saudara lakukan, dapat
dilakukan dengan menilai kemampuan pasien dan keluarga:
1. Gangguan proses pikir: pikun
a. Kemampuan pasien:
1) Mampu menyebutkan hari, tanggal dan tahun sekarang dengan benar
2) Mampu menyebutkan nama orang yang dikenal
3) Mampu menyebutkan tempat dimana pasien berada saat ini
4) Mampu melakukan kegiatan harian sesuai jadual
5) Mampu mengungkapkan perasaannya setelah melakukan kegiatan

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

255

b. Kemampuan keluarga
1) Mampu membantu pasien mengenal waktu tempat dan orang
2) Menyediakan kalender yang mempunyai lembaran perhari dengan tulisan besar
dan jam besar
3) Membantu pasien melaksanakan kegiatan harian sesuai jadual yang telah
dibuat
4) Memberikan pujian setiap kali pasien mampu melaksanakan kegiatan harian
2. Risiko cedera
a.Kemampuan pasien:
1) Menyebutkan dengan bahasa sederhana faktor-faktor yang menimbulkan cedera
2) Menggunakan cara yang tepat untuk mencegah cedera
3) Mengontrol aktivitas sesuai kemampuan
b. Kemampuan keluarga:
1) Keluarga dapat menyebutkan hal-hal yang menimbulkan cedera pada pasien
2) Menyediakan pengaman di dalam rumah, mis. Pegangan di kamar mandi
3) Menjauhkan alat-alat listrik dari jangkauan pasien
4) Selalu menemani pasien di rumah
5) Memantau kegiatan harian yang dilakukan pasien

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

256

F. Dokumentasi asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia


1. Panduan pengkajian asuhan keperawatan pasien lansia dengan demensia di
puskesmas :
Pengkajian:
1. Proses pikir
( ) Sirkumstansia

( ) Tangensial

( ) Kehilangan Asosiasi

( ) Flight of ideas

( ) Blocking

( ) Pengulangan pembicaraan.

Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan ___________________________________
2. Tingkat kesadaran
( ) Bingung

( ) Sedasi

( ) Stupor

Disorientasi
( ) Waktu

( ) Tempat

( ) Orang

Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan ___________________________________
3. Memori
( ) gangguan daya ingat jangka panjang

( ) gangguan daya ingat jangka pendek

( ) gangguan daya ingat saat ini

( ) konfabulasi

Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan ___________________________________
4. Tingkat konsentrasi dan berhitung
( ) mudah beralih ( ) tidak mampu berkonsentrasi ( )Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : ______________________________________
Masalah keperawatan ___________________________________

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

257

2. Catatan keperawatan pasien lansia dengan demensia


Catatan keperawatan di komunitas (CMHN)
Nama pasien

: Tn. Imam

Usia

: 65 tahun

Nama Puskesmas

: Kuta Baru Aceh Jaya

No.RM.
Tanggal

: 2 Agustus 2005

Data :
-

Pasien sering mengulang pembicaraan

Kadang-kadang blocking atau pembicaraan terhenti tiba-tiba

Tampak bingung

Tidak mengenal waktu, orang dan tempat

Tidak dapat mengingat kejadian masa lalu dan saat ini

Kurang konsentrasi dalam berkomunikasi

Kebersihan diri kurang

Tidak mampu melakukan aktifitas sehari-hari

Diagnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir : pikun


Tindakan keperawatan :
.1 Memberi kesempatan bagi pasien untuk mengenal barang milik pribadinya
misalnya : tempat tidur, lemari, pakaian dll.
.2 Memberi kesempatan pada pasien untuk mengenal waktu dengan menggunakan
jam besar, kalender yang mempunyai lembar perhari dengan tulisan besar
.3 Memberi kesempatan kepada pasien untuk menyebutkan namanya dan anggota
keluarga terdekat
.4 Memberi kesempatan kepada pasien untuk mengenal dimana dia berada
.5 Memberi pujian jika pasien dapat menjawab dengan benar
.6 Mengobservasi kemampuan pasien untuk melakukan aktifitas sehari-hari
.7 Memberi kesempatan kepada pasien untuk memilih aktifitas yang dapat
dilakukannya

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

258

.8 Membantu pasien untuk melakukan kegiatan yang telah dipilih


.9 Memberi pujian jika pasien dapat melakukan kegiatannya
.10 Menanyakan perasaan pasien jika mampu melakukan kegiatannya
.11 Bersama pasien membuat jadwal kegiatan sehari-hari
Evaluasi :
Subjektif : pasien mengatakan :
-

Nama orang tuanya adalah Amir

Saat ini berada di lorong dua

Senang melakukan kegiatan sesuai jadwal

Objektif :
-

Ekspresi wajah datar

Tampak bingung

Bicara diulang-ulang

Kegiatan sehari-hari dibantu

Analisa : Masalah mulai teratasi


Perencanaan :
-

Melatih pasien melakukan aktifitas kebersihan diri

Nama :
Tanda tangan :

Modul VI (C2) Askep Lansia Demensia

259

PENGELOLAAN PASIEN DEMENSIA BERDASARKAN STADIUM


KEMUNDURAN
DEMENSIA KEMUNDURA
N
FUNGSI
KOGNITIF
Stadium
-Mengingat
Ringan
-Menemukan
(MMSE 21- kata-kata
30)
-Menyelesaikan
masalah
-Pertimbangan
-Berhitung

KEMUNDURA
N
KEMAMPUAN
-Kerja
-Memasak
-Membaca
-Menulis
-Hobi

KEMUNDURAN PENGELOLAAN
PERILAKU
-Apatis
-Menarik diri
-Depresi
-Cepat
tersinggung

-Pengawasan
terbatas
-Supervisi minimal
-Perawatan rumah

Stadium
-Memori jangka
Sedang
pendek
(MMSE 10- -Bahasa
20)
-Tilikan
-Orientasi

-Lupa tempat
barang
-Nyasar
-Sulit berdandan

-Waham
-Depresi
-Pergi tanpa
tujuan
-Insomnia
-Agitasi

-Pengawasan ketat
-Perlu pengawasan
khusus
-Supervisi ketat
-Perawatan rumah

Stadium
Berat
(MMSE
< 10)

-ADL mendasar
-Berpakaian
-Merapikan diri
-Mandi
-Makan
-BAB/BAK
-Berjalan
-Gerakan

-Agitasi
-Verbal
-Fisik
-Insomnia

-Pengawasan ketat
-Rujukan ke
fasilitas
kesehatan lansia

-Atensi
-Kesulitan ADL
-Bahasa
(mutisme)
-Pertimbangan
-Berhitung

Anda mungkin juga menyukai