Di Susun Oleh
M Rizal Saputra (A1R18022)
A. Definisi Lansia
Masa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara 65-75 tahun (Potter & Perry,
2005).
Pengertian lansia (Lanjut Usia) adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang di
mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagai mana di ketahui, ketika
manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan
anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi ini, dan
memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi manusia yang normal, siapa
orangnya, tentu telah siap menerima keadaan baru dalam setiap fase hidupnya dan mencoba
menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004 dalam Psychologymania,
2013).
B. Proses Menua
Proses menua merupakan suatu proses yang wajar, bersifat alami dan pasti akan dialami
oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang (Nugroho, 2000).
Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan
yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan
kronologis tertentu (Stanley and Patricia, 2006).
C. Teori Proses Menua
1. Teori Biologis
a. Teori radikal bebas
Radikal bebas merupakan contoh produk sampah metabolisme yang dapat
menyebabkan kerusakan apabila terjadi akumulasi. Normalnya radikal bebas akan
dihancurkan oleh enzim pelindung, namun beberapa berhasil lolos dan
berakumulasi di dalam organ tubuh. Radikal bebas yang terdapat di lingkungan
seperti kendaraan bermotor, radiasi, sinar ultraviolet, mengakibatkan perubahan
pigmen dan kolagen pada proses penuaan. Radikal bebas tidak mengandung
DNA. Oleh karena itu, radikal bebas dapat menyebabkan gangguan genetik dan
menghasilkan produk-produk limbah yang menumpuk di dalam inti dan
sitoplasma. Ketika radikal bebas menyerang molekul, akan terjadi kerusakan
membran sel; penuaan diperkirakan karena kerusakan sel akumulatif yang pada
akhirnya mengganggu fungsi. Dukungan untuk teori radikal bebas ditemukan
alam lipofusin, bahan limbah berpigmen yang kaya lemak dan protein. Peran
lipofusin pada penuaan mungkin kemampuannya untuk mengganggu transportasi
sel dan replikasi DNA. Lipofusin, yang menyebabkan bintik-bintik penuaan,
adalah dengan produk oksidasi dan oleh karena itu tampaknya terkait dengan
radikal bebas
b. Teori cross-link
Teori cross-link dan jaringan ikat menyatakan bahwa molekul kolagen dan
elastin, komponen jaringan ikat, membentuk senyawa yang lama meningkatkan
regiditas sel, cross-linkage diperkirakan akibat reaksi kimia yang menimbulkan
senyawa antara melokul-melokul yang normalnya terpisah (Ebersole & Hess,
1994 dalam Potter & Perry, 2005)
c. Teori imunologis
Teori imunitas berhubungan langsung dengan proses penuaan. Selama proses
penuaan, sistem imun juga akan mengalami kemunduran dalam pertahanan
terhadap organisme asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga pada lamsia akan
sangat mudah mengalami infeksi dan kanker.perubahan sistem imun ini
diakibatkan perubahan pada jaringan limfoid sehingga tidak adanya
keseimbangan dalam sel T intuk memproduksi antibodi dan kekebalan tubuh
menurun. Pada sistem imun akan terbentuk autoimun tubuh. Perubahan yang
terjadi merupakan pengalihan integritas sistem tubuh untuk melawan sistem imun
itu sendiri.
2. Teori Psikososial
a. Teori Disengagement (Penarikan Diri)
Teori ini menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran masyarakat dan
tanggung jawabnya. Lansia akan dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah
berkurang dan tanggungjawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda.
Manfaat dari pengurangan kontak sosial bagi lansia adalah agar dapat
menyediakan eaktu untuk mengrefleksi kembali pencapaian yang telah dialami
dan untuk menghadapi harapan yang belum dicapai.
b. Teori Aktivitas
Teori ini berpendapat apabila seorang lansia menuju penuaan yang sukses maka ia
harus tetap beraktivitas.kesempatan untuk turut berperan dengan cara yang penuh
arti bagi kehidupan seseorang yang penting bagi dirinya adalah suatu komponen
kesejahteraan yang penting bagi lansia. Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya
fungsi peran lansia secara negatif mempengaruhi kepuasan hidup, dan aktivitas
mental serta fisik yang berkesinambungan akan memelihara kesehatan sepanjang
kehidupan.
c. Teori Kontinuitas
Teori kontinuitas mencoba menjelaskan mengenai kemungkinan kelanjutan dari
perilaku yang sering dilakukan klien pada usia dewasa. Perilaku hidup yang
membahayakan kesehatan dapat berlangsung hingga usia lanjut dan akan semakin
menurunkan kualitas hidup.
D. Tugas Perkembangan Lansia
Menurut Patricia Gonce Morton dkk, 2011 tugas perkembangan keluarg yaitu:
Memutuskan dimana dan bagaimana akan menjalani hidup selama sisa umurnya.
Memelihara hubungan yang suportif, intim dan memuaskan dengan pasangan hidupnya,
keluarga, dan teman.
Memelihara lingkungan rumah yang adekuat dan memuaskan terkait dengan status
kesehatan dan ekonomi
Menyiapkan pendapatan yang memadai
Memelihara tingkat kesehatan yang maksimal
Mendapatkan perawatan kesehatan dan gigi yang komprehensif
Memelihara kebersihan diri
Menjaga komunikasi dan kontak yang adekuat dengan keluarga dan teman
Memelihara keterlibatan social, sipil dan politisi
Memulai hobi baru (selain kegiatan sebelumnya) yang meningkatkan status
Mengakui dan merasakan bahwa ia dibutuhkan
Menemukan arti hidup setelah pension dan saat menghadapi penyakit diri dan pasangan
hidup dan kematian pasangan hidup dan orang yang disayangi; menyesuaikan diri
dengan orang yang disayangi
Membangun filosofi hidup yang bermakna dan menemukan kenyamanan dalam filosofi
atau agama.
E. Batasan Lanjut Usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO dalam Psychologymania, 2013 batasan lanjut
usia meliputi :
Usia pertengahan (middle age) adalah kolompok usia 45-59 tahun.
Lanjut usia (elderly) antara usia 60-74 tahun.
Lanjut usia tua (old) antara 75-90 tahun.
Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun
F. Pathway Proses Menua
Lansia
Sistem
System Pengosongan
esophagus
semakin ↓
Semua hormon Sekresi asam
↓ Missal : lambung ↓
Hormon tiroid
dan hormone
insulin
Konstipasi
FORMAT PEGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
1. BIODATA
Unit/ UPT : ----------------------------- Nama Wisma : Kasih Ibu
Nama Klien : Ny.M No Reg. 1111
Umur : 72 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat asal : Tanggunggunung, Tulungagung
Tanggal waktu datang 27 Desember 2020 Lama tinggal di Panti :4 hari
Orang yang bisa dihubungi /penganggung jawab (Nama) : Anak (Tn. P)
Alamat : Tanggunggunung, Tulungagung
Telp : 081200300111
___> 2 pak/hari. Minum Kopi : _____1 gls/hr ____2 gls/hr > 2 gls/hr
Suka makan asin : ____ Ya _____ √Tidak. Suka makan manis : ____Ya _____ √Tidak
Mengkonsumsi obat – obatan dijual bebas /tanpa resep : ___ √Tidak __ Ya Macam :
_________________________________________________________________________________
Alergi ( Obat, makanan, plester, cairan ) : ____ Tidak _____ √Ya Macam : udang
Reaksi : muncul ruam dan gatal
Harapan tinggal di panti : Agar ada yang merawat karena anak-anaknya bekerja dan tidak sendirian
di rumah, juga ada yang membantu pasien mengatasi masalahnya.
Pengetahuan tentang penyakit/masalah kesehatan saat ini ( pengertian, penyebab, tanda gejala, cara
perawatan) :
Klien mengetahui tentang penyakitnya,dan penyebabnya itu adalah factor umur bukan karena
penyakit lain, sehingga menyebabkan penurunan otot panggul untuk menahan BAK yang
mengakibatkan klien sulit mengontrol BAK dan sering mengompol, klien mengerti cara perawatan
penyakitnya namun malas untuk melakukannya.
3. AKTIVITAS LATIHAN
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau sebaliknya 5-10 15 15
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 0
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, 5 10 5
menyiram)
5 Mandi 0 5 0
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan kursi 0 5 5
roda )
7 Naik turun tangga 5 10 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 5
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 5
Jumlah : 60
Interpretasi :
Jika skore kurang dari 60 : memerlukan bantuan pada beberapa aktifitas
Jika skore > 60 - < 90 : memerlukan bantuan minimal/ ringan
Jika skore 90 : mandiri
ALAT BANTU :__ Tidak __ Kruk __ √ Pispot disamping tempat tidur _____ Tripot
Diet/makanan pantangan yg dijalani saat ini : Tidak ___ √Ya Macam : Rendah garam
Program diit saat ini :____Tidak _____ √Ya, macam : Rendah garam
Jumlah porsi setiap kali makan:10 sendok makan(porsi kecil) Frekwensi dalam1 hari: 4x (sering)
Jumlah cairan/minum : ___√< 1 ltr/hri ___ 1-2 ltr/ ____ > 2 ltr/hari
Pengkajian Determinan Nutrisi : _______ √Baik/tdk ada resiko ________ Resiko moderate
5. ELIMINASI
Kebiasaan defekasi (BAB): ___ 1 kali/hari ___ kali/minggu Tgl Defekasi terakhir 28-04-
2020
Pola BAB saat ini : ____√dalam batas normal (DBN) ____ Konstipasi ___Diare
___Inkontinensia ___Nyeri ___Keluar darah Warna faeces : kuning kecoklatan
Colostomy : ____√tidak ___Ya Dapat merawat sendiri Colostomy : ___Ya ___Tidak
Kebiasaan BAK: ___ 4-6 kali/hari Jumlah ≤ 1500 cc/hari ____√Malam sering berkemih
Warna Urin: khas Alat Bantu: ___Folley kateter ____kondom kateter _____√ngompol
6. TIDUR-ISTIRAHAT
Kebiasaan tidur: 7 jam/malam hari 2 jam /tidur siang Nyenyak tidur ___√Ya ___tidak
Masalah tidur ___√Tidak ada ___ Ya ____ terbangun malam hari ____Sulit tidur/
Insomnia ___Mimpi buruk ___ Nyeri/tdk nyaman: ____Gangg. Psikologis, sebutkan
_________________________________________________________________________________
Pengkajian emosional : _____ ada masalah emosional ____√tidak ada masalah (Lihat
___Tdk dapat berkomunikasi verbal, Bahasa yang dikuasai: ___Indonesia √Lain-lain : Bahasa
daerah (Jawa)
Pengkajian kemampuan kognitif dengan menggunakan MMSE : _______ √tidak ada gangguan
kognitif
______gangguan kognitif sedang _______ gangguan kognitif berat (Lihat Lampiran Form 4 )
Berdasarkan masalah yang dihadapi diatas (konsep diri) ,Pola koping individual : ___√Konstruktif
/efektif ____Tdk efektif ___Tidak mampu
11. PERAN-HUBUNGAN
Peran saat ini yang dijalankan : orang tua yang sedang dirawat di panti jompo
Penampilan peran sehubungan dengan sakit : ___ √Tidak ada masalah Ada masalah, sebutkan :
12. NILAI-KEYAKINAN
Agama yang dianut: Islam Pantangan agama:____ √Tidak ___Ya(sebutkan)__
B. PERNAFASAN/SIRKULASI
Auskultasi:
C. METABOLIK- INTEGUMEN
Kulit:
lain________________________________________________________________
Lesi: ___Tidak ada ___√Ya (jelaskan /lokasi) area genetalia, karena ruam popok
Kemerahan: ___Tidak ada ___√Ya (jelaskan/lokasi) area genetalia, karena ruam popok
Gatal-gatal: ___Yidak ___√Ya (jelaskan/ lokasi area genetalia, karena ruam popok
Abdomen
Regio _____________________________________________________________
D. NEURO/SENSORI
Keseimbangan:
1) skore 20 , kesimpulan _____ baik _______√Kurang
kurang√
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Jenis Hb GDP/GD 2 HDL/ Uric Ureum Widal Lain-2 Lain-2
Jam PP LDL/VLDL Acid ……… ………..
Hasil 94 mg/dl /
142 mg/dl
Tgl
2. Foto Rontgen :-
3. ECG :-
4. USG :-
5. Lain-lain :-
American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001
Interpretations:
0 – 2 : Good 3 – 5 : Moderate nutritional risk6 ≥: High nutritional risk
Lampiran Form 2
1. Pengkajian Masalah emosional
Pertanyaan tahap 1
(1) Apakah klien mengalami susah tidur
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Apakah klien murung atau menangis sendiri
(4) Apakah klien sering was-was atau kuatir
Pertanyaan tahap 2
(1) Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 bulan 1 kali dalam satu bulan
(2) Ada masalah atau banyak pikiran
(3) Ada gangguan atau masalah dengan orang lain
(4) Menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
(5) Cenderung mengurung diri
Lebih dari 1 atau sama dengan 1 jawaban ya, maka
masalah emosional ada atau ada gangguan emosional
Gangguan emosional
Kesimpulan : Tidak ada gangguan emosional
(Depkes RI, 2004)
Lampiran FORM 3
Lampiran FORM 4
3. IDENTIFIKASI ASPEK KOGNITIF
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)
5 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek pada poin ke-
2 (tiap poin nilai 1)
Total nilai 30 25
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
0 - 17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :tidak ada gangguan kognitif
Lampiran Form 5
Pengkajian Kecemasan (Geriatric Anxiety Scale)
Nilai Keterangan
No Pertanyaan Tidak Pernah Jarang Sering
Pernah (1) (2) (3)
(0)
1. Apakah Anda merasa jantung √
berdebar kencang dan kuat?
2. Apakah nafas Anda pendek? √
3. Apakah Anda mengalami gangguan √
pencernaan?
4. Apakah Anda merasa seperti hal √
yang tidak nyata atau diluar diri
Anda sendiri?
5. Apakah Anda merasa seperti √
kehilangan kontrol?
6. Apakah Anda takut dihakimi oleh √
orang lain?
7. Apakah Anda malu/takut √
dipermalukan?
8. Apakah Anda sulit untuk tidur? √
9. Apakah Anda kesulitan untuk tetap √
tertidur/tidak nyenyak?
10. Apakah Anda mudah tersinggung? √
11. Apakah Anda mudah marah? √
12. Apakah Anda mengalami kesulitan √
berkonsentrasi?
13. Apakah Anda mudah terkejut? √
14. Apakah Anda kurang tertarik dalam √
melakukan sesuatu yang Anda
senangi?
15. Apakah Anda merasa terpisah atau √
terisolasi dari orang lain
16. Apakah Anda merasa seperti √ merasa
pusing/bingung? pusing dan
bingung
saat taka da
yang
menemani
17. Apakah Anda sulit untuk duduk √
diam?
18. Apakah Anda merasa terlalu √ Kwatir
khawatir? tentang
anak dan
hidupnya
apakah
akan tetap
di panti
jompo
sampai akir
hayatnya
19. Apakah Anda tidak bisa √
mengendalikan kecemasan Anda?
20. Apakah Anda merasa gelisah, √
tegang?
21. Apakah Anda merasa lelah? √
22. Apakah Anda merasa otot-otot √
tegang?
23. Apakah Anda mengalami sakit √ Karena
punggung, sakit leher, atau otot factor umur
kram?
24. Apakah Anda merasa hidup Anda √
tidak terkontrol?
25. Apakah Anda merasa sesuatu yang √
menakutkan akan terjadi?
Jawaban dengan rentang dari 0 (tidak sama sekali) hingga 3 (sering). Adapun cara penilaiannya
adalah dengan sistem skoring tersebut yaitu:
Nilai 0 = Tidak pernah sama sekali, Nilai 1 = Pernah, Nilai 2 = Jarang, Nilai 3 = Sering
Rentang hasil skor dari 0 hingga 75, semakin tinggi skor mengindikasikan semakin level kecemasan
tertinggi.
Nilai 0-18 : level minimal dari kecemasan
Nilai 19-37 : kecemasan ringan
Nilai 38-55 : kecemasan sedang
Nilai 56-75 : kecemasan berat
Lampiran Form 6
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 1
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 0
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 1
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0 1
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0
.
Jumlah 4
Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological Nursing,
2006
Kesimpulan : klien tidak mengalami depresi
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Lampiran Form 7:
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Lampiran Form 8:
Pengkajian Keseimbangan
SKOR MAKSIMAL 28
Tinetti Balance and Tenetti Gait (1993, dalam Gerontological Nursing, 2006
Intepretasi:
≤ 18 = resiko jatuh tinggi
19-23 = resiko jatuh sedang
≥24 = resiko jatuh rendah
PENGKAJIAN FOKUS
O:
- Pasien bisa berjalan sambil
menggunakan tongkat
- Kemandirian pasien memerlukan
bantuan orang lain
- BAK 4-6 kali sehari
- Pasien sering ngompol
- Bau tubuh pasien pesing dan tidak
enak
- Pakaian terlihat kumal
- TTV:
TD : 170/50 mmHg
N : 98 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,3 ° C
2. Terapeutik
menccatat waktu dan haluaran berkemih
3. Edukasi
mengajarakan mengukur asupan cairan dan
haluaran urine
Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu
yang tepat untuk berkemih
Ajarkan terapi modalitas penguatan otot- otot
panggul.
anjurkan mengurangi minum menjelang tidur.
28-12-2020 1.Observasi
2. Defisit Perawat.P Mengidentifikasi kebiasaan BAK/BAB sesuai
perawatan usia.
diri
2. Terapeutik
10.00 WIB Memberikan pakaian yang diperlukan untuk
mempermudahkan eliminasi.
Mendukung penggunaan
toilet/commode/pispot/urinalsecara konsisten.
10.26 WIB Mengganti pakaian pasien setelah eliminasi
Membersihkan alat bantu BAK/BAB setelah
digunakan.
Melatih BAB/BAK sesuai jadwal.
3. Edukasi
11.09 WIB
Menganjurkan BAK/BAB secara rutin.
CATATAN KEMAJUAN KEPERAWATAN (SOAPIE)
Nama/Tanda
Tanggal, /Jam/ CATATAN Tangan Perawat
Diagnosa
Keperawatan
28-12-2020/ DS: Perawat p
11.09 WIB - klien mengatakn sering ingin terasa
Perubahan pola
berkemih
eliminasi urine
- klien mengatakan sering BAK
- px mengatakan sering mengompol
- px mengatakan tidak bisa mengontrol
keluarnya urine
DO:
- adanya distensi kandung kemih
- minum: 1500ml/hari
- adanya peningkatan volume urine
Frekuensi 4-6xsehari,jumlah kurang lebih
1.300 dalam sehari,konsistensi cair,warna
urin kuning jernih,bau khas
- TTV
TD: 100/70 Mmhg
Nadi : 7x/menit
RR : 21x/ menit
Suhu : 36,7 derajat celcius
A: masalah gangguan pola eliminasi urin belum
teratasi
P: intervensi dilanjutkan
-identifikasi tanda –tanda dan gejala retensi urine
atau inkontenensia urine
-monitor eliminasi urine (misal.
Frekuensi,aroma,konsistensi,volume dan warna )
-catat waktu dan haluaran berkemih
-ajarakan mengukur asupan cairan dan haluaran
urine
-ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
-ajarkan terapi modalitas penguatan otot- otot
panggul.: dengan cara senam kegel
28-12-2020/ S: Perawat p
11.09 WIB - pasien mengatakan sering ngompol,sulit
Defisit perawatan
menahan BAK
diri
- pasien tidak mau menggunakan pispot
- dalam sehari BAK 4-6 kali
- BAK keluar jika dibuat batuk,bersin dan
membungkuk
- Pasien mengatakan malas ke toilet
- Pasien mengatakan malas berganti pakaian
O:
- k/u lemah
- Pasien bisa berjalan sambil menggunakan
tongkat
- Kemandirian pasien memerlukan bantuan
orang lain
- BAK 4-6 kali sehari
- Pasien sering ngompol
- Bau tubuh pasien pesing dan tidak enak
- Pakaian terlihat kumal
- TTV : TD : 170/50 mmHg
N : 98 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,3 ° C
A : Masalah deficit perawatan diri belum teratasi,
pasien belum bisa memperhatikan kebersihan diri
sendiri.
P : Intervensi dilanjutkan
Dukung penggunaan toilet/ pispot secara
konsisten.
Latih BAB/BAK sesuai jadwal.
Mengganti pakaian pasien setelah eliminasi
Memberikan pakaian yang diperlukan untuk
mempermudahkan eliminasi.
29 Desember DS: Perawat p
2020/12.39 WIB - klien mengatakan sudah tidak terlalu sering
berkemih
- px mengatakan mengompol sudah
berkurang
- px mengatakan belum terlalu bisa
mengontrol keluarnya urine
DO:
- kandung kemih tidak terlalu penuh
- minum : 1200ml/hari
- volume urine sudah mulai berkurang
Frekuensi 3-5xsehari,jumlah kurang lebih
1.100 dalam sehari,konsistensi cair,warna
urin kuning jernih,bau khas
- TTV
TD: 100/70 Mmhg
Nadi : 7x/menit
RR : 21x/ menit
Suhu : 36,7 derajat celcius
A: masalah gangguan pola eliminasi urin teratasi
sebagian, klien belum sepenuhnya bisa mengontrol
BAK
P: intervensi dilanjutkan
-ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
-ajarkan terapi modalitas penguatan otot- otot
panggul.: dengan cara senam kegel
29 Desember S:
2020/12.39 WIB - Pasien belum mau ke toilet dan Perawat p
Defisit perawatan menggunakan pispot
diri - Pasien sudah mau BAB/BAK sesuai jadwal
dan ngompol berkurang
- Pasien sudah mau berganti pakaian setelah
eliminasi
- Pasien mau menggunakan pakaian yang
memudahkan eliminasi
O:
- k/u baik
- Kemandirian pasien memerlukan bantuan
orang lain
- BAK 3-5 kali sehari
- Ngompol berkurang
- Bau tubuh pasien sudah tidak pesing
- Pakaian sudah terlihat bersih
- TTV : TD : 170/50 mmHg
N : 98 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,5 ° C
A : intervensi teratasi sebagian, pasien masih belum
mau untuk pergi ke toilet dan belum mau
menggunakan pispot.
P : Intervensi dilanjutkan
Dukung penggunaan toilet/ pispot secara konsisten.
30 Desember DS: Perawat p
2020/13.00 - px mengatakan sudah bisa mengikuti
jam /waktu BAK yang telah diajarkan
- px mengatakan sudah bisa mengontrol
keluarnya urine
DO:
- kandung kemih tidak terlalu penuh
- TTV
TD: 100/70 Mmhg
Nadi : 7x/menit
RR : 21x/ menit
Suhu : 36,7 derajat celcius
A: masalah gangguan pola eliminasi urin teratasi
P: intervensi dihentikan, masalah teratasi
30 Desember S : pasien mengatakan sudah mau pergi ke toilet Perawat p
2020/13.00 walaupun dengan bantuan dan mau menggunakan
Defisit perawatan pispot jika mendadak ingin BAK/BAB
diri O : - k/u baik
- TTV : TD : 170 kali/menit
N : 98 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 36,5 ° C
A : Gangguan Defisit perawatan diri teratasi
P : Intervensi dihentikan, masalah teratasi