Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

R DENGAN DIAGNOSA MEDIS


BPH + POST OP TURP DI RUANG BOUGENVILLE RST TK II Dr.
SOEPRAOEN MALANG
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Profesi Ners
Departemen Bedah

Disusun Oleh:
Nadhirotul Fitriyah Evy Susanti
180070300011032

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
P
A
JURUAN KEPERAWATAN G
E
FAKULTAS KEDOKTERAN
1
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 1

PENGKAJIAN DASAR KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : NF. Evy Susanti Tempat Praktik : R. Bougenville


NIM : 180070300011032 Tgl. Praktik : 11-16 Februari 2019

A. Identitas Klien
Nama : Tn. R .......................................... No. RM : 32 07 09 ..........................
Usia : 71 Tahun ...... Tgl. Masuk : 11/02/2019
........................ Jam Masuk RS : 11.00 WIB
Jenis kelamin : Laki - laki .................................... Tgl. Pengkajian : 12/02/2019
Alamat : Kucur Klampok RT 01 RW 01 .... Jam Pengkajian : 20.00 WIB
Kecamatan Dau .......................... Sumber informasi : Anak
No. telepon : 0819 xxxx xxxx ........................... Nama klg.
..................................................... dekat yg bisa dihubungi: Ny. M
Status pernikahan : Cerai Mati ...................................
Agama : Islam .......................................... Status : Menikah ..........................
Suku : Jawa .......................................... Alamat : Kucur,Kec. Dau
Pendidikan : SD .............................................. No. telepon : 0857xxxx xxxx.................
Pekerjaan : swasta ........................................ Pendidikan : SD...................................
Lama berkerja : ± 30 tahun .................................. Pekerjaan : Wiraswasta .....................

B. Status kesehatan Saat Ini


1. Keluhan utama saat pengkajian :
Klien mengeluh Nyeri di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
a. P : Nyeri bertambah kalau mau BAK atau berpindah posisi
b. Q : Nyeri seperti mendesak, hilang timbul
c. R : di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
d. S : VAS 6/10, Wong Baker Scale
e. T : nyeri hilang timbul terutama saat – saat mau beralih posisi
2. Lama keluhan : 15 – 30 menit
3. Kualitas keluhan : Keluhan nyeri yang dirasakan seperti menekan, tajam,
panas
4. Faktor pencetus : Saat mau BAK dan berpindah posisi
5. Faktor pemberat : Riwayat batu ureter 1 tahun yang lalu
P
A
6. Upaya yg. telah dilakukan : berobat ke puskesmas G
E
7. Diagnosa medis :
1
- BPH + retensi urine 11 Januari 2019 1
- BPH + P.O TURP 12 Januari 2019

C. Riwayat Kesehatan Saat Ini


Pasien diantar keluarganya ke Poli Bedah pada tanggal 11 Februari 2019 rujukan
dari Poli Bedah RS UMM Malang karena sakit saat BAK sejak 3 hari Sebelum MRS. Klien
mengatakan kencing sangat sedikit, terasa nyeri, bahkan kadang – kadang kencing tidak
keluar karena seperti ada yang menyumbat dari dalam. Pada hari yang sama klien
didiagnosa BPH, untuk perawatan klien dipindah ke ruang Bougenville. Pada tanggal 12
Februari 2019 jam 08.00 klien dibawa ke OK sentral menjalani operasi TURP. Pada jam
10.30 klien selesai menjalani operasi, kemudian memasuki fase observasi post op di
Recovery Room untuk selanjutnya dipindah lagi ke ruang Bougenville untuk menjalani
perawatan BPH Post Op TURP.

D. Riwayat Kesehatan Terdahulu


1. Penyakit yg pernah dialami:
a. Kecelakaan (jenis & waktu) : Tidak pernah
b. Operasi (jenis & waktu) : batu ureter ( 1 tahun yang lalu)
c. Penyakit:
 Kronis : tidak ada
 Akut : Tidak ada
d. Terakhir masuki RS : 1 tahun yang lalu
2. Alergi (obat, makanan, plester, dll):
Tipe Reaksi Tindakan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
3. Imunisasi: Pasien tidak mengetahui
(√) BCG (√ ) Hepatitis
(√ ) Polio (√) Campak
(√) DPT (√) ................

4. Kebiasaan:
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Merokok tidak merokok - -
Kopi 1x sehari 1 sachet sejak muda
Alkohol Tidak pernah - -

5. Obat - obatan
P
A
Klien mengatakan kalau ada keluhan sakit, klien membeli paracetamol yang di jual di G
E
kios. Klien juga meminum herbal kejibling.
1
E. Riwayat Keluarga 1
Klien mengatakan orang tuanya dulu tidak ada yang mengalami sakit seperti yang
dirasakan klien saat ini.

GENOGRAM

BPH

Keterangan:
: Laki-laki : Pasien/ Klien
: Perempuan : Menikah
: Tinggal satu rumah : Meninggal
: Hubungan anak kandung

F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
 Kebersihan Disapu 2x/hari Disapu 2x/hari
 Bahaya Minimal, rumah bersih, lantai tidak Minimal, rumah bersih, lantai tidak
kecelakaan licin, perabotan ditata rapi licin, perabotan ditata rapi. Tidak
ada barang pecah belah disekitar
tempat istirahat pasien
 Polusi Tidak ada, rumah bebas dari bau Tidak ada, rumah bebas dari bau
yang tidak sedap, sumber suara yang tidak sedap, sumber suara
yang ramai yang ramai
 Ventilasi Baik, jendela dibuka setiap hari. Baik, jendela dibuka setiap hari.
P
A
Jumlah jendela yang ada di rumah Jumlah jendela yang ada di G
E
tidak terkaju rumah tidak terkaji
1
 Pencahayaan Baik, cahaya dapat masuk ke Baik, cahaya dapat masuk ke 1
rumah. Klien bisa membedakan rumah. Klien bisa membedakan
siang dan malam dari dalam siang dan malam dari dalam
rumah. Pencahayaan selalu rumah. Pencahayaan selalu
menyala pada ruangan tertentu menyala pada ruangan tertentu
seperti di kamar mandi seperti di kamar mandi

G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
 Makan/minum 0 ............................. 2 ................................
 Mandi 0 ............................. 2 ................................
 Berpakaian/berdandan 0 ............................. 2 ................................
 Toileting 0 ............................. 2 ................................
 Mobilitas di tempat tidur 0 ............................. 1 ................................
 Berpindah 0 ............................. 1 ................................
 Berjalan 0 ............................. 2 ................................
 Naik tangga 0 ............................. tidak terkaji ................
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain (1 orang) , 3 =
dibantu orang lain (> 1 orang), 4 = tidak mampu

H. Pola Nutrisi Metabolik


Jenis Rumah Rumah Sakit
 Jenis diit/makanan Nasi, Buah, Sayur, Lauk- TKTP 1700 kkal
Pauk
 Frekuensi/pola 3x/hari 3x/hari
 Porsi yang dihabiskan 1 porsi ½ porsi
 Komposisi menu Nasi, sayur, lauk nasi lunak, sayur dan lauk
 Pantangan Tidak ada Sesuai anjuran dari RS
 Nafsu makan Baik Agak turun
 Fluktuasi BB 6bln terakhir Tidak ada Tidak ada
 Jenis minuman Air putih Air putih
 Frekuensi/pola 2-3 x/hari 3-4 x/hari
 Gelas yang dihabiskan ±4-5 gelas/hari ± 1700 cc/hari
(1500 cc)
 Sukar menelan Tidak ada Tidak ada
P
A
 Pemakaian gigi palsu Tidak ada Tidak ada G
E
 Rwt peyembuhan luka Tidak ada Tidak ada
1
1
I. Pola Eliminasi
Jenis Rumah Rumah Sakit
BAB
 Frekuensi/pola 3 hari sekali Tidak BAB 3 hari terakhir
 Konsistensi Padat Tidak terkaji
 Warna dan bau Tidak terkaji Tidak terkaji
 Kesulitan Ada Tidak terkaji
 Upaya mengatasi Tidak ada Belum ada
BAK
 Frekuensi/pola 2-3x/hari Terpasang kateter urin dan
spooling
 Konsistensi Cair Cair
 Warna dan bau Tidak terkaji Merah muda, bau khas
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

J. Pola Tidur-Istirahat
Jenis Rumah Rumah Sakit
Tidur siang
 Lamanya 2 jam 1 jam
 Jam .... s/d .... 11.00-13.00 WIB 12.00-13.00
 Kenyamanan setelah tidur Nyaman Nyaman
Tidur malam
 Lamanya 7 jam Tidur hanya sebentar-
sebentar (4 jam)
 Jam .... s/d .... 21.00 – 04.00 -
 Kenyamanan setelah tidur Nyaman Kurang nyaman
 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
 Kesulitan Tidak ada Ada
 Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada

K. Pola Kebersihan Diri


P
A
Jenis Rumah Rumah Sakit G
E
 Mandi/frekuensi 2x/hari 2x/hari diseka air hangat
1
 Penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan sabun 1
 Keramas/frekuensi 3-4 hari sekali Tidak keramas
 Penggunaan shampoo Menggunakan shampoo Tidak menggunakan shampoo
 Gosok gigi/frekuensi Tidak Tidak
 Penggunaan odol Tidak Tidak
 Ganti baju/frekuensi 2x/hari 1x/hari
 Memotong kuku/frekuensi 1x/minggu Belum potong kaku
 Kesulitan Tidak ada Tidak ada
 Upaya yang dilakukan Tidak ada Tidak ada

L. Pola Toleransi-Koping Stres


1. Pengambilan keputusan: () sendiri (v) dibantu orang lain, sebutkan: anak dan
menantu
2. Masalah utama terkait dengan perawatan di RS atau penyakit (biaya, perawatan diri,
dll): Pasien terdaftar sebagai pasien dengan JKN kesehatan
3. Yang biasa dilakukan apabila stress/mengalami masalah: bercerita anak
4. Harapan setelah menjalani perawatan: ingin bisa terus sehat dan beraktivitas seperti
biasa
5. Perubahan yang dirasa setelah sakit: merasa mudah lelah dan lemas

M. Konsep Diri
1. Gambaran diri: Klien mengatakan menerima dengan kondisinya
2. Ideal diri: menjadi bapak dan kakek yang baik bagi anak dan cucunya
3. Harga diri: Klien mengatakan tidak rendah diri, keluarganya selalu memberikan
dukungan
4. Peran: Sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan
5. Identitas diri: Tn Gr. berusia 69 tahun yang berperilaku dan berpakaian sesuai dengan
jenis kelaminnya.

N. Pola Peran & Hubungan


1. Peran dalam keluarga: Kepala keluarga, pengambil keputusan
2. Sistem pendukung: anak dan anak menantu
3. Kesulitan dalam keluarga:
( ) Hub. dengan orang tua ( ) Hub.dengan pasangan
( ) Hub. dengan sanak saudara ( ) Hub.dengan anak
P
A
( ) Lain-lain sebutkan, Tidak ada G
E
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: Klien
1
ingin sehat terus dan dapat beraktifitas 1
5. Upaya yg dilakukan untuk mengatasi: patuh dengan program pengobatan.
O. Pola Komunikasi
1. Bicara: (√ ) Normal (√) Bahasa utama: Indonesia
( ) Tidak jelas (√) Bahasa daerah: Jawa
( ) Bicara berputar-putar ( ) Rentang perhatian: datar
(√ ) Mampu mengerti pembicaraan orang lain(√) Afek: memberi feedback
2. Tempat tinggal:
( ) Sendiri
( ) Kos/asrama
(√) Bersama orang lain, yaitu:..............
3. Kehidupan keluarga
a. Adat istiadat yg dianut: Jawa
b. Pantangan & agama yg dianut: Tidak ada
c. Penghasilan keluarga: ( ) < Rp. 250.000 ( ) Rp. 1 juta – 1.5 juta
( ) Rp. 250.000 – 500.000 (√)Rp. 1.5 juta – 2 juta
( ) Rp. 500.000 – 1 juta ( ) > 2 juta

P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan: tidak ada
( ) perhatian ( )sentuhan (√ )lain-lain, seperti pasien adalah duda (cerai mati)

Q. Pola Nilai & Kepercayaan


1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda: Ya
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi): Sholat wajib
dan sunnah
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: tidak ada
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya: membantu
melakukan sholat

R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : lemah, terbaring ditempat tidur dengan posisi lurus, pasien sudah
bisa mencoba duduk sendiri, terpasang infuse IV line di tangan kiri, terpasang kateter
urin. Klien tampak meringis menahan sakit.
a. Kesadaran: kompos mentis, GCS 456
P
A
b. Tanda-tanda vital: Tekanan darah : 120/60 mmHg G
E
Nadi : 96 x/menit
1
Suhu : 36,3oC 1
RR : 20 x/menit
TB : 156 cm, BB : 50 kg IMT : 20,5 (Kategori normal)
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
- Inspeksi: tidak ada massa atau edema, rambut pendek, warna hitam dan
terdapat uban serta tersebar merata dan tidak ada luka bekas operasi, rambut
tidak berketombe. Wajah tampak grimace (meringis).
- Palpasi: Tidak teraba adanya massa dan oedema
b. Mata:
- Inspeksi: Konjungtiva tidak anemis, tidak ada ikterik, penglihatan kurang jelas,
ada katarak, reflek cahaya normal, kurang mampu mengenali objek dangan
baik, visus mata kanan dengan hitung jari 6/6, visus mata kiri dengan hitung jari
3/6, klien tidak memakai kacamata.
c. Hidung:
- Inspeksi: tidak ada perdarahan, fungsi penciuman baik, tidak ada abrasi, tidak
ada memar, pernapasan cuping hidung (-).
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan/benjolan
d. Mulut & tenggorokan:
e. Inspeksi: Mukosa bibir lembab, gigi sudah tidak lengkap, tidak ada massa, tidak
ada perdarahan gusi, tidak ada gangguan berbicara, indra pengecap dapat
merasakan manis, asin, dan pedas.
f. Telinga:
- Inspeksi: tidak ada luka, fungsi pendengaran kurang baik perawat harus
memperjelas intonasi dalam berkomunikasi dengan klien.
- Palpasi: tidak ada nyeri tekan
g. Leher:
- Inspeksi: Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada kekakuan, tidak terdapat
benjolan di leher
- Palpasi: tidak teraba massa di leher dan tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat
deviasi trakhea
3. Thorak & Dada:
 Jantung
- Inspeksi: normal, dada simetris, terpasang CVC pada area subclavia kanan, dan
triple lumen pada area subclavia kiri
P
A
- Palpasi : ictus cordis traba di ICS 5 mid clavicula sinistra, 2 cm lateral G
E
- Perkusi : Dullness/ pekak dari ICS 2 – ICS IV parasternal
1
- Auskultasi: S1 tunggal terdengar di parasternal sinistra ICS5 dan S2 tunggal 1
terdengar di ICS 2 parasternal sinistra, tidak ada gallop dan tidak ada murmur
 Paru
- Inspeksi : Dada kanan dan kiri simetris, pergerakan dinding dada normal, pernafasan
otot bantu dada (-), bentuk dada normal
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada area sekitar dada, traktir vermitus +
- Perkusi : terdengar bunyi sonor
- Auskultasi :
- - - -
Ronkhi Wheezing
- - - -
- - - -
4. Payudara & Ketiak
Tidak ada benjolan atau massa, tidak ada bengkak, tidak ada nyeri tekan, dan kondisi
payudara simetris kanan dan kiri.
5. Punggung & Tulang Belakang
Tidak ada perubahan bentuk tulang belakang, seperti lordosis, kifosis, dan scoliosis.
Tidak ada luka tusuk, tidak ada trauma, dan tidak ada jejas.
6. Abdomen
 Inspeksi : tidak tampak membesar/distensi, tidak terdapat adanya luka operasi.
 Palpasi : ada nyeri tekan dan tidak ada kekakuan pada abdomen
 Perkusi : thimpani
 Auskultasi : bising usus (+) 10x/menit
7. Genetalia & Anus
 Inspeksi : terpasang kateter urin dan spooling. Kateter dan spooling tampak
merembes ke sarung dan sprei pasien. Urine bag terpantau 1500 cc warna merah
muda.
 Palpasi : tidak ada massa atau benjolan
8. Ekstermitas
 Ekstermitas Atas:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan
normal,kekuatan otot 4, warna kulit cokelat dan akral hangat.
b. Kiri
P
A
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada edema, tidak ada luka, pergerakan normal, G
E
kekuatan otot 4, warna kulit cokelat dan akral hangat, terpasang infus RL 20
1
tpm. 1

 Ekstermitas Bawah:
a. Kanan
Tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat edema di kaki kiri, tidak ada luka,
pergerakan normal, kekuatan otot 3, warna kulit pucat dan akrat dingin
b. Kiri
Tidak ada nyeri tekan, terdapat edema di kaki kiri, tidak ada luka, pergerakan
normal, kekuatan otot 3, warna kulit pucat dan akrat dingin.
9. Sistem Neorologi
Reflek fisiologis : -
Reflek patologis : -

10. Kulit & Kuku


a. Kulit : Warna cokelat, turgor kulit normal, tidak pucat
b. Kuku : Kuku klien sedikit kotor, belum dipotong, CRT >2 detik

S. Hasil Pemeriksaan Penunjang

T. Hasil Pemeriksaan Laboratorium


Jenis Pemeriksaan
Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan
Dewasa Normal
Hematologi
Hemoglobin 17,0 g/dL 11,4-15,1 Dalam batas normal
Leukosit 15.100 103/ µL 4,7-11,3 Meningkat
Trombosit 316 103/ µL 142-424 Dalam batas normal
LED 25 Mm/ja 4-20 lambat
m
PCV 50,5 % 40-50 Dalam batas normal
Faal hemostasis
Waktu perdarahan 2’00” menit 1-7 Dalam batas normal
(duke)
Waktu pembekuan (lee 6’00” menit 3-10 Dalam batas normal
dan white)
Diabetes (God PAP)
GDS 90 Mg/dl <125 Dalam batas normal
Faal Ginjal
Ureum (Bartelot) 45 Mg/dl 15 - 45 Dalam batas normal
Creatinin (Jeffe) 1,16 Mg/dl 0,7 – 1,4 Dalam batas normal
Urine Lengkap
Protein ++/- (negative/negative)
P
A
Bilirubin -/- (negative/negative) G
PH 6,0/1,025 E
Blood +++/- (negative/negative) 1
Leko ++/+ (negative/negative) 1
Sedimen
Lekosit 10-15/ tidak (0-4/0-1)
terhitung
Epitel 3-5 5-15
Silinder - 103/ µL Negative
kristal CAOX + 103/ µL 0,16-1 Meningkat
Lain - lain Bakteri ++ %
Faal Hati
SGOT 12 U/L <33
SGPT 16 U/L <42

U. Terapi
- IVFD : RL 20 tpm
- Injeksi ceftriaxone 2x1 gr
- Injeksi Antrain 3x1 ampul
- Injeksi Ranitidin 2x1 ampul
- Injeksi kalnex 3x500 mg
V. Persepsi Klien Terhadap Penyakitnya
Klien mengungkapkan bahwa penyakit yang dideritanya adalah merupakan faktor usia
dan juga sudah ketentuan dari takdir.

W. Kesimpulan
Klien menjalani operasi TURP untuk kedua kalinya, sebelumnya sudah pernah 6 tahun
yang lalu dengan diagnose yang sama yaitu BPH. Saat ini klien dirawat di ruang Dahlia
dengan diagnose BPH + Post Op TURP H 2.

X. Perencanaan Pulang

Belum ada perencanaan pulang pada tanggal 07 Januari 2019 untuk Tn Gr Hal tersebut
didasarkan pada masalah utama yang belum teratasi, diantaranya : Nyeri akut, Resiko
infeksi dan resiko jatuh.

Klien dapat direncanakan pulang apabila masalah utama teratasi dengan indikator :

No Masalah Kriteria

1 Nyeri akut 1. Tidak ada laporan nyeri


2. Baker Wong Face Scale 0/10

2 Resiko Infeksi 1. Tidak ada cairan yang merembes dari drainase


P
A
(spooling kateter) G
E
2. Suhu tubuh dalam batas normal
1
3. Keluaran urine normal 1
4. Klien mampu mengenali tanda gejala infeksi dan
pencegahannya
5. Leukosit dalam batas normal
1. Meminta bantuan
3 Resiko Jatuh
2. Menempatkan penghalang untuk mencegah jatuh
3. Menggunakan pegangan tangan seperti yang
diperlukan
4. Menggunakan alat bantu dengan benar
5. Menggunakan prosedur pemindahan yang aman
 Tujuan pulang : ke tempat tinggal klien di Kucur kecamatan Dau
 Transportasi pulang: mobil
 Dukungan keluarga : dukungan anak dan anak menantu
 Antisipasi bantuan biaya setelah pulang : biaya pengobatan menggunakan JKN
kesehatan
 Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang :perawatan diri/personal hygiene,
nutrisi sesuai anjuran, melakukan aktivitas sesuai anjuran, mengkonsumsi obat secara
teratur.
 Pengobatan :
rencana kontrol ke Poli Urologi
 Rawat jalan ke : Poli Urologi
 Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah : keluarga patut waspada jika terjadi pada
pasien antara lain tidak bisa kencing, nyeri bertambah hebat, selain itu juga yang
harus diperhatikan adalah tanda – tanda infeksi, cara mencegah untuk terjadinya
infeksi ketika sudah di rumah, dan juga resiko jatuh ketika sudah di rumah.
 Keterangan lain : Rutin mengkonsumsi obat yang diresepkan.

ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
keperawatan
1 DS : Nyeri akut
Faktor Usia
 Klien mengeluh Nyeri di

ujung kemaluan dan di
P
A
bawah simfisis Ketidakseimbangan hormon G
E
 Klien mengatakan nyeri ↓
1
seperti ada yang menekan Hiperplasia pada epitel dan 1
dan tajam stroma pada kelenjar prostat
DO : ↓
 KU: lemah BPH
 GCS: 4 5 6 ↓
 Kesadaran: compos mentis Dilakukan tindakan

 Wajah klien tampak grimace pembedahan TURP

 Pengkajian Nyeri ↓

o P : Nyeri bertambah kalau Adanya kerusakan pada sel

mau BAK atau berpindah ↓

posisi Pelepasan mediator nyeri

o Q : Nyeri seperti (histamin, bradikinin,

mendesak, hilang timbul prostaglandin, serotonin, ion

o R : di ujung kemaluan dan kalium, dll)

di bawah simfisis ↓

o S : VAS 6/10, Wong Baker Merangsang Nosiseptor

Scale (Reseptor Nyeri)



Dihantarkan

o T : nyeri hilang timbul Serabut tipe A

terutama saat – saat mau Serabut tipe C

beralih posisi ↓

 TTV Medulla spinalis

o Tekanan darah : 120/60 ↓

mmHg Otak

o Nadi : 96 x/menit (Korteks Somatosensorik)

o Suhu : 36,3oC ↓

o RR : 20 x/menit Persepsi Nyeri



Nyeri Akut
P
A
2 DS: Resiko Infeksi G
Faktor Usia E
 Klien mengatakan selang
↓ 1
kateternya merembes ke 1
Ketidakseimbangan hormon
sarung dan sprei.

DO:
Hiperplasia pada epitel dan
 Terpasang kateter urin dan
stroma pada kelenjar prostat
spooling. Kateter dan

spooling tampak merembes
BPH
ke sarung dan sprei pasien.

 Pasien riwayat merokok yang
Dilakukan tindakan
lama.
pembedahan TURP
 Laboratorium

o Leukosit 15.100
Port dee entrée di area
 TTV
rembesan kateter
o Tekanan darah : 120/60

mmHg
Resiko infeksi
o Nadi : 96 x/menit
o Suhu : 36,3oC
o RR : 20 x/menit

3. S: - Faktor resiko (usia > 65 Resiko Jatuh


tahun), kelemahan
O: ekstremitas, ada gangguan
- Faktor usia > 65 Tahun,
penglihatan
pasien berusia 71 tahun

- Mata kiri ada katarak
Rentan terpeleset,
- visus mata kiri dengan
tersandung, tidak seimbang
hitung jari 3/6, klien tidak

memakai kacamata.
JATUH
- fungsi pendengaran kurang
baik, perawat harus
memperjelas intonasi dalam
berkomunikasi dengan klien
- terpasang penanda fall risk
pada gelang identitas klien

Kekuatan otot
4 4
3 3
P
A
G
E

1
1

Daftar Prioritas Masalah Keperawatan

Tanggal
No Diagnosa Keperawatan TTD
Muncul
1 12 Februari Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik post operasi
2019 TURP
2 12 Februari Resiko infeksi dengan faktor resiko Port dee entrée di area
2019
rembesan kateter
3 12 Februari Resiko Jatuh dengan faktor resiko usia >65 tahun dan gangguan
2019 penglihatan
P
A
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN G
E

Diagnosa 1
Tgl Tujuan Kriteria Standart 1 Intervensi
Keperawatan
11/02/2019 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x30 menit NIC: Pain management
berhubungan diharapkan nyeri dapat terkontrol dengan kriteria hasil: Intervensi :
dengan agen NOC: Pain Level 1. Kaji keluhan nyeri, yaitu
cedera fisik lokasi, karakteristik,
Indikator 1 2 3 4 5
post operasi frekuensi
Ekspresi
TURP 2. Berikan pasien posisi yang
wajah
nyaman
terhadap
3. Ajarkan teknik relaksasi
nyeri untuk mengurangi nyeri
Skala skala skala skala skala skala 4. Memberikan informasi
nyeri 8-10 6-7 4-5 1-3 0 tentang penyebab nyeri
5. Berkolaborasi dengan
tenaga medis untuk
mengurangi nyeri pada klien
dengan pemberian obat
antrain 3x 1 ampul
6. Observasi skala nyeri yang
dirasakan dengan
menggunakan skala nyeri
numerik
P
A
Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 60 menit G NIC : Kontrol Infeksi
E
dengan faktor diharapkan resiko Infeksi dapat diatasi dengan kriteria: 1. Bersihkan lingkungan
1 dengan baik setelah
12/02/2019 resiko Port NOC: Kontrol resiko : Proses Infeksi 1 digunakan untuk setiap
dee entrée di Indikator 1 2 3 4 5 pasien
area Mengidentifikasi 2. Batasi jumlah pengunjung
3. Ganti peralatan perawatan
rembesan tanda dan gejala
per pesien sesuai peraturan
kateter infeksi rumah sakit
Mempertahankan 4. Anjurkan pasien mengenal
teknik mencuci tangan
lingkungan yang
dengan tepat
bersih 5. Anjurkan pengunjung untuk
Menggunakan alat mencuci tangan pada saat
memasuki dan
pelindung diri
meninggalkan ruangan
Mencuci tangan pasien
6. Cuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan
perawatan pada pasien
7. Lakukan tindakan
pencegahan universal
(universal precautions)
8. Pakai sarung tangan
sebagaimana dinjurkan oleh
kebijakan universal
precautions
9. Pakai jubah atau scort saat
melakukan tindakan
perawatan
P
A
G10. Jaga lingkungan aseptic
E
selama melakukan injeksi
1 intravena
111. Kolaborasi injeksi antibiotic
Ceftriaxone 3x1 gr
12. Rawat kateter dengan
teknik aseptik.
13. Jaga keutuhan jalur
intravena dan kateter
14. Ajarkan pasien dan
keluarga untuk mengenali
tanda dan gejala infeksi dan
bagaimana cara
mencegahnya.
Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 60 menit NIC : Pencegahan Jatuh
1. Identifikasi kebutuhan
dengan faktor diharapkan resiko jatuh dapat diatasi dengan kriteria:
keamanan pasien
resiko usia NOC : Perilaku pencegahan jatuh berdasarkan fungsi fisik dan
Indikator 1 2 3 4 kognitif serta riwayat
>65 tahun
Meminta bantuan perilaku di masa lalu
dan 2. Identifikasi hal-hal yang
membahayakan di
gangguan Menempatkan lingkungan
12/02/2019 penglihatan penghalang untuk 3. Singkirkan bahan
mencegah jatuh berbahaya di lingkungan
Menggunakan jika diperlukan
pegangan tangan 4. Modifikasi lingkungan untuk
seperti yang meminimalkan bahan bahan
diperlukan berbahaya dan beresiko
Menggunakan alat 5. Bantu pasien saat
bantu dengan benar melakukan perpindahan ke
dalam lingkungan yang
Menggunakan
lebih aman
P
A
prosedur G 6. Inisiasi dan atau lakukan
E program skrining terhadap
pemindahan yang
aman bahan yang
1
1 membahayakan lingkungan
7. Pasang pagar atau
pelindung pada tempat tidur
pasien
NIC : Terapi latihan
keseimbangan
1. Tentukan kemampuan
pasien dalam kegiatan yang
membutuhkan
keseimbangan
2. Evaluasi fungsi sensorik
seperti pendengaran dan
penglihatan
3. Ajarkan pasien mengenai
pentingnya latihan
keseimbangan
4. Bantu pasien untuk
berpartisipasi dalam latihan
peregangan sambil
berbaring, duduk atau
berdiri.
5. Bantu pasien untuk pindah
ke posisi duduk,
menstabilkan tubuh dengan
tangan menopang di tempat
tidur dan mengayunkan
tubuh diatas lengan yang
menyokong.
P
A
G
E
IMPLEMENTASI 1
1
Nama klien : Tn. R
Diagnosa medis : BPH + Post Op TURP

Evaluasi TTD &


No. Dx.
Tgl Tindakan Keperawatan Nama
Kep
Terang
Selasa 1. Nyeri akut 1. Mengkaji keluhan nyeri, yaitu lokasi, Ds:- klien mengatakan nyeri sedikit
12/02/2019
berhubungan karakteristik, frekuensi menggunakan metode berkurang
21.00
dengan agen PQRST DO:
cedera fisik post 2. memberikan pasien posisi yang nyaman sesuai  Pengkajian Nyeri
operasi TURP indikasi post operasi o P : Nyeri bertambah kalau mau
3. mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi BAK atau berpindah posisi
nyeri o Q : Nyeri seperti mendesak, hilang
4. Memberikan informasi tentang penyebab nyeri timbul
5. Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk o R : di ujung kemaluan dan di
mengurangi nyeri pada klien dengan pemberian bawah simfisis
obat antrain 3 x 1 ampul o S : VAS 4/10, Wong Baker Scale
6. mengobservasi skala nyeri yang dirasakan o T : nyeri hilang timbul terutama
dengan menggunakan skala Wong Baker saat – saat mau beralih posisi
 TTV
o Tekanan darah : 110/70 mmHg
P
A
o GNadi : 81 x/menit
E
o Suhu : 36,5oC
1
o 1RR : 20 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi: 1-6
2. Resiko infeksi 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah DS:-
dengan faktor digunakan untuk pasien DO:
2. Membatasi jumlah pengunjung sesuai peraturan
resiko Port dee
Rumah sakit  Terpasang kateter urin dan spooling.
entrée di area 3. Mengganti peralatan perawatan per pesien  Kateter dan spooling sudah tidak
rembesan kateter sesuai peraturan rumah sakit, dalam hal ini merembes.
perawat pengganti sprei pasien karena basah
akibat urine yang merembes  Pasien riwayat merokok yang lama.
4. Mengajarkan pasien teknik mencuci tangan  Laboratorium
dengan tepat (6 langkah)  Leukosit 15.100
5. Menganjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan  TTV
pasien o Tekanan darah : 110/70 mmHg
6. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah o Nadi : 81 x/menit
tindakan perawatan pada pasien
7. Melakukan tindakan pencegahan universal o Suhu : 36,5oC
(universal precautions) seperti : memakai sarung o RR : 20 x/menit
tangan, memakai jubah atau scort saat A:
melakukan tindakan perawatan
Masalah teratasi sebagian
8. Berkolaborasi injeksi antibiotic Ceftriaxone 3x1 gr
9. Melakukan perawatan kateter dengan teknik P: Lanjutkan intervensi 1-11
aseptik.
10. menjaga keutuhan jalur intravena dan kateter
P
A
11. mengajarkan pasien dan keluarga untuk G
E
mengenali tanda dan gejala infeksi dan
bagaimana cara mencegahnya. 1
3. Resiko Jatuh 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan DS:- 1
dengan faktor pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif DO:
serta riwayat perilaku di masa lalu
resiko usia >65 2. Mengidentifikasi hal-hal yang - Faktor usia > 65 Tahun, pasien
tahun dan membahayakan di lingkungan berusia 69 tahun
3. Menyingkirkan bahan berbahaya di
gangguan - Mata kiri ada katarak
lingkungan jika diperlukan
penglihatan 4. Memodifikasi lingkungan untuk - visus mata kiri dengan hitung jari
meminimalkan bahan bahan berbahaya dan 3/6, klien tidak memakai kacamata.
beresiko
- fungsi pendengaran kurang baik,
5. Membantu pasien saat melakukan
perpindahan ke dalam lingkungan yang lebih perawat harus memperjelas intonasi
aman dalam berkomunikasi dengan klien
6. Mengkaji ulang bahan yang membahayakan
lingkungan - Hari ke 1 pasien masih dianjurkan
7. Memasang pagar bed untuk bedrest
- terpasang penanda fall risk pada
gelang identitas klien

A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1-7
P
A
G
E
IMPLEMENTASI 1
1
Nama klien : Tn. R
Diagnosa medis : BPH + Post Op TURP

Evaluasi TTD &


No. Dx.
Tgl Tindakan Keperawatan Nama
Kep
Terang
Rabu 1. Nyeri akut 1. Mengkaji keluhan nyeri, yaitu lokasi, Ds:- klien mengatakan nyeri sudah
13/02/2019
berhubungan karakteristik, frekuensi menggunakan metode berkurang
15.00
dengan agen PQRST DO:
cedera fisik post 2. memberikan pasien posisi yang nyaman sesuai  Pengkajian Nyeri
operasi TURP indikasi post operasi o P : nyeri post TURP
3. mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi o Q : tumpul
nyeri o R : di ujung kemaluan dan di
4. Memberikan informasi tentang penyebab nyeri bawah simfisis
5. Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk o S : VAS 3/10, Wong Baker Scale
mengurangi nyeri pada klien dengan pemberian o T : nyeri hilang timbul terutama
obat antrain 3 x 1 ampul saat – saat mau beralih posisi
6. mengobservasi skala nyeri yang dirasakan  TTV
dengan menggunakan skala Wong Baker o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Nadi : 76 x/menit
o Suhu : 36,3oC
P
A
o GRR : 23 x/menit
E
A: Masalah teratasi sebagian
1
P: 1
Lanjutkan intervensi: 1-6
2. Resiko infeksi 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah DS:
dengan faktor digunakan untuk pasien  Keluarga dan klien mengatakan
2. Membatasi jumlah pengunjung sesuai peraturan
resiko Port dee paham tentang cuci tangan 6
Rumah sakit
entrée di area 3. Mengganti peralatan perawatan per pesien langkah
rembesan kateter sesuai peraturan rumah sakit, dalam hal ini DO:
perawat pengganti sprei pasien karena basah
akibat urine yang merembes  Terpasang kateter urin dan
4. Mengajarkan pasien teknik mencuci tangan spooling.
dengan tepat (6 langkah)  Kateter dan spooling sudah tidak
5. Menganjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
merembes
pada saat memasuki dan meninggalkan ruangan
pasien  Pasien riwayat merokok yang
6. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah lama.
tindakan perawatan pada pasien
 Leukosit 15.100
7. Melakukan tindakan pencegahan universal
(universal precautions) seperti : memakai sarung  Keluarga dan klien bisa
tangan, memakai jubah atau scort saat memperagakan cuci tangan 6
melakukan tindakan perawatan
langkah
8. Berkolaborasi injeksi antibiotic Ceftriaxone 3x1 gr
9. Melakukan perawatan kateter dengan teknik  TTV
aseptik. o Tekanan darah : 110/80 mmHg
10. menjaga keutuhan jalur intravena dan kateter
o Nadi : 76 x/menit
11. mengajarkan pasien dan keluarga untuk
mengenali tanda dan gejala infeksi dan o Suhu : 36,3oC
P
A
bagaimana cara mencegahnya. o GRR : 23 x/menit
E
A: Masalah teratasi sebagian
1
P: Lanjutkan
1 intervensi
1,2,3,6,7,8,9,10,11
3. Resiko Jatuh 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan DS:-
dengan faktor pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif DO:
serta riwayat perilaku di masa lalu
resiko usia >65 2. Mengidentifikasi hal-hal yang - Faktor usia > 65 Tahun, pasien
tahun dan membahayakan di lingkungan berusia 69 tahun
3. Menyingkirkan bahan berbahaya di
gangguan - Mata kiri ada katarak
lingkungan jika diperlukan
penglihatan 4. Memodifikasi lingkungan untuk - visus mata kiri dengan hitung jari
meminimalkan bahan bahan berbahaya dan 3/6, klien tidak memakai kacamata.
beresiko
- fungsi pendengaran kurang baik,
5. Membantu pasien saat melakukan
perpindahan ke dalam lingkungan yang lebih perawat harus memperjelas intonasi
aman dalam berkomunikasi dengan klien
6. Mengkaji ulang bahan yang membahayakan
lingkungan - Hari ke 2 pasien bisa miring kanan
7. Memasang pagar bed dan miring kiri
- terpasang penanda fall risk pada
gelang identitas klien
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi 1-7
Tambah intervensi NIC : Terapi latihan
P
A
G
keseimbangan
E

1
1

IMPLEMENTASI

Nama klien : Tn. R


Diagnosa medis : BPH + Post Op TURP

Evaluasi TTD &


No. Dx.
Tgl Tindakan Keperawatan Nama
Kep
Terang
Kamis 1. Nyeri akut 1. Mengkaji keluhan nyeri, yaitu lokasi, Ds:- klien mengatakan nyeri sudah
14/02/2019
berhubungan karakteristik, frekuensi menggunakan metode sangat berkurang
09.00
dengan agen cedera PQRST DO:
fisik post operasi 2. memberikan pasien posisi yang nyaman sesuai  pasien tampak tenang
TURP indikasi post operasi  Keadaan umum : bagus
3. mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi  Pengkajian Nyeri
nyeri o P : Post op TURP
4. Memberikan informasi tentang penyebab nyeri o Q : tumpul
5. Berkolaborasi dengan tenaga medis untuk o R : di ujung kemaluan dan di
mengurangi nyeri pada klien dengan pemberian bawah simfisis
obat antrain 3 x 1 ampul o S : VAS 2/10, Wong Baker Scale
6. mengobservasi skala nyeri yang dirasakan o T :hilang timbul
P
A
dengan menggunakan skala Wong Baker  G
TTV
E
o Tekanan darah : 120/80 mmHg
1
o 1Nadi : 85 x/menit
o Suhu : 36,2oC
o RR : 22 x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi: 1-6
2. Resiko infeksi 1. Membersihkan lingkungan dengan baik setelah DS:
dengan faktor digunakan untuk pasien  Keluarga dan klien mengatakan
2. Membatasi jumlah pengunjung sesuai peraturan
resiko Port dee paham tentang cuci tangan 6
Rumah sakit
entrée di area 3. Mengganti peralatan perawatan per pesien langkah
rembesan kateter sesuai peraturan rumah sakit, dalam hal ini DO:
perawat pengganti sprei pasien karena basah
akibat urine yang merembes  Terpasang kateter urin dan spooling.
4. Mencuci tangan 6 langkah sebelum dan sesudah  Kateter dan spooling dalam keadaan
tindakan perawatan pada pasien bagus
5. Melakukan tindakan pencegahan universal
(universal precautions) seperti : memakai sarung  Pasien riwayat merokok yang lama.
tangan, memakai jubah atau scort saat  Leukosit 15.100
melakukan tindakan perawatan  Keluarga dan klien bisa
6. Berkolaborasi injeksi antibiotic Ceftriaxone 3x1 gr
7. Melakukan perawatan kateter dengan teknik memperagakan cuci tangan 6
aseptik. langkah
8. menjaga keutuhan jalur intravena dan kateter  Keluarga dan klien mampu
9. mengajarkan pasien dan keluarga untuk
mengenali tanda gejala infeksi dan
mengenali tanda dan gejala infeksi dan
P
A
bagaimana cara mencegahnya. G cara mencegahnya.
tahu
E
 TTV
1
o 1Tekanan darah : 120/80 mmHg
o Nadi : 85 x/menit
o Suhu : 36,2oC
o RR : 22 x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi 1-8
3. Resiko Jatuh 1. Mengidentifikasi kebutuhan keamanan DS:-
pasien berdasarkan fungsi fisik dan kognitif
dengan faktor DO:
serta riwayat perilaku di masa lalu
resiko usia >65 2. Mengidentifikasi hal-hal yang - Faktor usia > 65 Tahun, pasien
membahayakan di lingkungan
tahun dan berusia 69 tahun
3. Menyingkirkan bahan berbahaya di
gangguan lingkungan jika diperlukan - Mata kiri ada katarak
4. Memodifikasi lingkungan untuk
penglihatan - visus mata kiri dengan hitung jari
meminimalkan bahan bahan berbahaya dan
beresiko 3/6, klien tidak memakai kacamata.
5. Membantu pasien saat melakukan
- fungsi pendengaran kurang baik,
perpindahan ke dalam lingkungan yang lebih
aman perawat harus memperjelas intonasi
6. Mengkaji ulang bahan yang membahayakan
dalam berkomunikasi dengan klien
lingkungan
7. Memasang pagar bed - Hari ke 3 pasien bisa duduk dan
8. menentukan kemampuan pasien dalam
berjalan sambil dibantu keluarga.
kegiatan yang membutuhkan keseimbangan
9. mengevaluasi fungsi sensorik seperti - terpasang penanda fall risk pada
pendengaran dan penglihatan
gelang identitas klien
10. mengajarkan pasien mengenai pentingnya
latihan keseimbangan
P
A
11. membantu pasien untuk berpartisipasi dalam A: G
latihan peregangan sambil berbaring, duduk E
Masalah teratasi sebagian
atau berdiri.
1
12. membantu pasien untuk pindah ke posisi P: 1
duduk, menstabilkan tubuh dengan tangan
Lanjutkan intervensi 1-12
menopang di tempat tidur dan mengayunkan
tubuh diatas lengan yang menyokong.
P
A
G
E
EVALUASI
No 1
Hari/ Tanda
Dx Evaluasi 1
Tanggal tangan
Kep
Selasa 1 S:
12/02/2019
- klien mengatakan nyeri sudah sangat berkurang
22.00
O:
 pasien tampak tenang
 Keadaan umum : bagus
 Pengkajian Nyeri
o P : Post op TURP
o Q : tumpul
o R : di ujung kemaluan dan di bawah simfisis
o S : VAS 2/10, Wong Baker Scale

o T :hilang timbul
 TTV
o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36,4oC
o RR : 18 x/menit
NOC : Pain level

Score
Indikator
Awl Tgt Akr
Ekspresi wajah terhadap nyeri 2 4 4
Skala nyeri 2 4 4

A: Masalah nyeri akut teratasi

P: Intervensi dihentikan, pasien rencana pulang hari ini.


Selasa 2 S:
12/02/2019
 Keluarga dan klien mengatakan paham tentang cuci
tangan 6 langkah
 Keluarga dan klien mengatakan mampu mengenali tanda
gejala infeksi dan tahu cara mencegahnya.
P
A
O: G
E
 Spooling di stop
1
 Terpasang kateter. 1
 Leukosit 15.100
 Keluarga dan klien bisa memperagakan cuci tangan 6
langkah
 TTV
o Tekanan darah : 110/80 mmHg
o Nadi : 80 x/menit
o Suhu : 36,4oC
o RR : 18 x/menit
NOC: Kontrol resiko : Proses Infeksi
Score
Indikator
Awl Tgt Akr
Mengidentifikasi tanda dan gejala
3 5 5
infeksi
Mempertahankan lingkungan yang
3 5 5
bersih
Menggunakan alat pelindung diri 3 5 5
Mencuci tangan 3 5 5
A: Masalah resiko infeksi tidak terjadi

P: Intervensi dihentikan, pasien rencana pulang hari ini.


Selasa 3 S:-
12/02/2019
O:
- Faktor usia > 65 Tahun, pasien berusia 69 tahun
- Mata kiri ada katarak
- visus mata kiri dengan hitung jari 3/6, klien tidak
memakai kacamata.
- fungsi pendengaran kurang baik, perawat harus
memperjelas intonasi dalam berkomunikasi dengan klien
- Hari ke 4 pasien bisa berjalan mandiri.

NOC : Perilaku pencegahan jatuh


Score
Indikator
Awl Tgt Akr
Meminta bantuan 1 5 5
Menempatkan penghalang untuk
1 5 5
mencegah jatuh
Menggunakan pegangan tangan
1 5 5
seperti yang diperlukan
P
A
Menggunakan alat bantu dengan G
1 5 5 E
benar
Menggunakan prosedur 1
1 5 5
pemindahan yang aman 1

A: Masalah resiko jatuh tidak terjadi

P: intervensi dihentikan, pasien pulang hari ini.


P
A
G
E

1
1

Anda mungkin juga menyukai